Anda di halaman 1dari 3

ASSESMEN PSIKOLOGI

Pertemuan ke 2
9/9/2019

Ciri dan kategori tes


Ciri tes yang baik :
1. Terstandarisasi : prosedurnya sama baik dari soal, skoring, item, dll.
- instruksi, skoring, kalimat, Bahasa harus sama.
- Salah satunya object assembly (pemberian puzzle)  harus ada pembelian buku
manualnya harus persis yang ada dibuku dan aturannya sesuai dan sama untuk
semua individu, misalnya letak kepala dan kaki dimana. Jadi tidak acak.
- Administrasi
- Pemberian skor : misalnya kalo salah 0 benar 1.
- Norma : sebagai kunci yang mencangkup semua.
2. Reliabel : konsisten skor ketika diukur kembali.
- Tes diukur umur 6 tahun dan saat 8 tahun harus sama.
- Bukan angka yang sama tapi kategorinya sama (taraf inteligensinya, misalnya A /
B / diatas rata-rata (average, superior, dll)).
- Intinya : tesnya sama, waktunya yang beda atau tesnya sama dan penilainya
berbeda hasilnya tetep haru sama / konsisten.
- Alpha/pearson corelayin 0.5
3. Valid : misalnya mau mengukur emosi ya emang tes untuk emosi.
- Mengukur konstruk dari apa yang ingin diukur. Ex : pengukuran emosi, visual
motoric.
4. Objektif : tidak bias dan tidak memasukkan unsur subjektif.
5. Norma : menjaga kode etik dan privasi atau kerahasiaan dari hasil tes. Hasilnya
dibandingkan dengan kelompok norma anak tersebut.
- Bisakah kita setelah dites/diukur langsung bisa dibandingkan dgn norma ga?
= ga bisa, harus diubah dl uke standard score, perubahan dari raw score ke
standard score atau scele score (SS  dimpsi). Karena proses pengukuran tidak
terlepas dari error krn angka bisa berubah-ubah (error), kalo error yg terlalu
banyak akan mempengaruhi reliabilitas dan konsitensi pengukuran.
6. Dapat di ukur baik kuali atau kuanti.
7. punya item-item yang baik.

Notes :
- Tes tadi Namanya tes logika verbal, itemnya menggambarkan tes logika verbal.
- Yang paling rumit adalah pembuatan norma karena harus sesuai sampel krn
menjadi acuan yang mewakili.
- Observasi berperan.
Kategorisasi tes psikologis

1. Cara administrasi
 Individual :
o Face to face antara yg tes dan yang di tes.
o Hanya satu peserta tes.
o Contoh tes sebelum masuk sd.
o Lebih akurat karena anak2 kalau rame lebih terdistraksi
o Ex : pm  test progressive matrices.
 Kelompok
o Biasanya 2-3 orang untuk satu kelompok.
o Pokoknya lebih dari satu peserta tes.

2. Tipe tingkah laku yang diukur


 Tes kemampuan (maximum performance test).
o Tes mengukur apa yg mampu dilakukan oleh individu bila berusaha
sebaik/semaksimal mungkin. Ex : tes tadi di kelas.
o Tes kecerdasan : binnet.
o Tes bakat : mau masuk psikologi tes apa yang diikuti, attitude test.
o Tes prestatif : ujian.
 Tes kepribadiaan (typical performance test).
o Ex : “kalau saya tidak berhasil, maka saya akan……” , “kalau ada yang
memukul saya, saya akan…..”
o Fsct, ssct, tes grafis, inventory (perilaku adaptif).
o Tes kepribadian terstruktur (objektif) : mbti, mpps
o Tes kepribadian projektif : TAT (karena memproyeksikan apa yang ia liat),
CAT, HTP, bound test, blacky picture (memancing stimulus value / sibling
rivally / Iri), madily Thomas stories, warteg test.

3. Batas waktu
 Power test
o Batas waktu cukup Panjang dan memungkinkan semua dapat selesai.
o Tidak ada Batasan waktu.
o Dapat menyelesaikkan sebanyak mungkin dr mudah ke sulit.
o Paling banyak digunakan dr mudah ke sulit.
o Ex : block design (menggabungkan balok2 yg acak).  deductive reasoning
(umum ke khusus).
o Tes kemampuan menuntut power test.
 Speed test
o Tes yg memiliki batas waktu yang singkat jd perbedaan individu tergantung
kecepatan mengerjakan tes.
o Ex : podeng test ( bekerjanya secepat mungkin).  2 menit pake
stopwatch, stroop test.
o Semua tes relative mudah.
4. Bentuk tes
 Verbal test
o Menggunakan Bahasa
o Ex : tes dikte dari guru, vocabulary, working memory.
 Performance test
o Peserta memanipulasi objek
o Ex : block design, picture arrangement.
 Computer assisted test
o Bantuan dengan computer.
o Ex : stroop test, mbti lewat computer.

5. Kompetensi pengguna tes

Kategorisasi penggunaan tes psikologis


Dibedakan atas dasar kompetensi pengguna tes dalam bidang psikologi dan pengetahuannya
tentang pengukuran psikologis.
 Tes kelas A
o Pengguna tidak harus ahli psikologis.
o Orang awam ex : guru, dokter, social worker.
 Tes kelas B
o Pengguna harus ahli psikologi yang sudah lulus pelatihan tes tertentu.
o Ex : tes AJT kognitif  harus lulus ini dulu atau tes lain.
 Tes kelas C
o Penguna harus psikologis klinis yg sudah sangat terlatih.
o Sudah sering menggunakan berkali-kali / jam terbang.

Anda mungkin juga menyukai