Harry PBG
Harry PBG
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas pengolahan
bahan galian dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep dasar pengolahan bahan galian dan
jenis, mekanisme, prinsip dan teknologi dari crusher. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang.
Harry Sabarno
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.3. Tujuan............................................................................................................... 5
1.4. Manfaat............................................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 6
PENUTUP.................................................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 24
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar pegolahan bahan galian ?
2. Apakah jenis, mekanise prinsip kerja dan teknologi crusher?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana dasar pengolahan bahan galian mineral
2. Mengetahui jenis, mekanisme, prinsip kerja dan teknologi dari crusher
1.4. Manfaat
Dengan melakukan Pengolahan Bahan Galian ini didapat beberapa keuntungan,
antara lain :
PEMBAHASAN
Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada
proses berikutnya.
Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung
dari tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100
cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm. Peralatan yang
dipakai antara lain adalah :
1. Jaw crusher
2. Gyratory crusher
3. Cone crusher
4. Roll crusher
5. Impact crusher
6.Rotary breaker
7.Hammer mill
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran
2,5 cm menjadi ukuran yang lebih halus. Pada proses penggerusan dibutuhkan media
penggerusan yang antara lain terdiri dari :
3. Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang disebut semi
autagenous mill (SAG).
4. Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling menggerus
dan disebut autogenous mill.
1. Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.
4. Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau bijihnya
sendiri.
1. Hand sieve
1. Stationary grizzly
2. Roll grizzly
3. Sieve bend
4. Revolving screen
Pengolahan Bahan Galian 8
5. Vibrating screen (single deck, double deck, triple deck, etc.)
2. Klasifikasi (Classification)
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept), yaitu :
1. Partition concept
2. Tapping concept
3. Rein concept
- Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan
media berat.
a. Pemilahan (Sorting)
Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka pemisahan dilakukan dengan tangan
(manual), artinya yang terlihat bukan mineral berharga dipisahkan untuk dibuang.
Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu media
fluida, jadi sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan
mineral-mineral yang ada.
Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi gerakan
fluidanya, yaitu :
- Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy medium
separation (HMS).
- Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral
concentration.
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya
Pengolahan Bahan G a l i a n 10
akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai
berikut :
- Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar
tinggi.
- Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang.
Produk dari proses konsentrasi ini adalah : - Endapan (sink) yang terdiri dari
mineral-mineral berharga yang berat. - Apungan (float) yang terdiri dari
mineral-mineral pengotor yang ringan. Media pemisah yang pernah dipakai antara
lain : - Air + magnetit halus dengan kerapatan 1,25 – 2,20 ton/m3. - Air + ferrosilikon
dengan kerapatan 2,90 – 3,40 ton/m3. - Air + magnetit + ferrosilikon dengan
Pengolahan Bahan G a l i a n 11
kerapatan 2,20 – 2,90. - Larutan berat seperti tetra bromo ethana (b.j. = 2,96),
bromoform (b.j. = 2,85) dan methylene jodida (b.j. = 3,32). Tetapi larutan berat ini
harganya mahal, oleh sebab itu hanya dipakai untuk percobaan-percobaan di
laboratorium. Peralatan yang biasa dipakai adalah gravity dense/heavy medium
separators yang berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) macam, yaitu Drum separator
karena bentuknya silindris dan Cone separator karena bentuknya seperti corongan.
- Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu
besar.
- Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang
berterbangan.
Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah Magnetit (Fe3 O4),
Kasiterit (Sn O2), Ilmenit (Fe Ti O3), Molibdenit (Mo S2), Wolframit [(Fe, M)
WO4], Galena (Pb S),dan Pirit, (Fe S2) Produk dari proses konsentrasi ini adalah
mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat dan mineral-mineral non-konduktor
sebagai ampas (tailing). Peralatan yang biasa dipakai adalah Electrodynamic separator
(high tension separator) dan Electrostatic separator
Pengolahan Bahan G a l i a n 12
reagen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon. Sejumlah reagen kimia yang sering
digunakan dalam proses flotasi adalah :
Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke dalam bejana bulat. Bagian yang
pekat mengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan bagian yang encer atau
airnya mengalir di bagian atas disebut overflow. Kedua produk itu dikeluarkan secara
terus menerus (continuous). Peralatan yang biasa dipakai adalah : Rake thickener.
Deep cone thickener. Free flow thickener.
Dengan cara pengentalan kadar airnya masih cukup tinggi, maka bagian yang
pekat dari pengentalan dimasukkan ke penapis yang disertai dengan pengisapan,
sehingga jumlah air yang terisap akan banyak. Dengan demikian akan dapat
dipisahkan padatan dari airnya.
3. Pengeringan (Drying)
Pengolahan Bahan G a l i a n 13
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal dari
konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation). Peralatan atau cara
yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu :
1. Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas
lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik).
- tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris
vertikal yang dialiri udara panas (80o – 100o).
- rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar
pada posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah.
1. Film type drier (atmospheric drum drier) ; silinder baja yang di dalamnya dialiri
uap air (steam). Jarang dipakai.
2. Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke dalam ruangan panas ;
material yang kering akan terkumpul di bagian bawah ruangan. Cara ini juga jarang
dipakai.
Bila masih berupa bahan galian hasil penambangan (ROM), maka harus
ditumpuk di tempat yang sudah ditentukan yang di sekelilingnya telah dilengkapi
dengan saluran penyaliran (drainage system). Tetapi jika sudah berupa konsentrat,
maka harus disimpan di dalam gudang yang tertutup sebelum sempat diproses lebih
lanjut.
Pengolahan Bahan G a l i a n 14
Bila lumpur itu sudah mengandung mineral berharga yang kadarnya tinggi, maka
dapat segera dimasukkan ke pemekat (thickener) atau penapis (filter). Jika masih agak
kotor (middling), maka harus diproses dengan alat khusus yang sesuai.
1. Jumlahnya (volumenya) sangat banyak, antara 70% – 90% dari material yang
ditambang.
3. Sulit mencarikan lahan yang cocok untuk menimbun ampas bila metode
penambangan timbun-balik (back fill mining method) tak dapat segera
dilakukan, sehingga kadang-kadang harus dibuatkan kolam pengendap. Oleh
sebab itu pembuangan ampas ini seringkali menjadi komponen kegiatan
penambangan yang meminta pemikiran khusus sepanjang umur tambang.
Pengolahan Bahan G a l i a n 15
solids 1 ft atau lebih, berdiameter sampai dengan 200-mesh, setidaknya akan melalui 3
tahapan berdasarkan tipe mesinnya.
3 stage yang dilalui adalah :
1. Coarse size reduction ( reduksi ukuran kasar ) : umpan 2-96 in
2. Intermediate size reduction (reduksi ukuran intermedium) : umpan 1-3 in
3. Fine size reduction ( reduksi ukuran halus) : umpan 0.25-0.5 in
Table. Jenis crusher beserta rasio reduksi
Jaw Crusher
Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge , dan beroperasi dengan
menerapkan penghancur bertekanan. Merupakan salah satu peralatan pemecah batu
yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan
pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki kekuatan
anti-tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat mencapai
320Mpa.
Keuntungan stone crusher model jaw crusher ini antara lain :
Pengolahan Bahan G a l i a n 16
1. struktur sangat sederhana sehingg perawatannya mudah
2. kapasitas yang fleksibel
3. Proteksi dari over load
4. Efisiensi tinggi dan biaya operasi yang rendah
5. Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik
Untuk pengolahan mineral pertambangan, jaw crusher dapat digunakan untuk
pengolahan menghancurkan bauksit, bijih tembaga, bijih emas, bijih besi, bijih timah,
mangan, bijih perak, bijih seng, alunite, aragonit, arsenik, aspal, ball clay, barit, basal,
bentonit, kokas, beton, dolomit, feldspar, granit, kerikil, gipsum, kaolin, batu kapur,
marmer, kuarsa, pasir silika, dll. Sering digunakan sebagai peralatan pengolahan
primer, sehingga jaw crusher dianggap memiliki kelebihan dalam pemeliharaan mudah
dan baik untuk instalasi.
Jaw crusher dapat mencapai rasio 4-6 dan menghancurkan bentuk produk akhir.
Mereka banyak diterapkan untuk menghancurkan kekerasan tinggi, kekerasan
pertengahan dan batu lunak dan bijih seperti terak, bahan bangunan, marmer,
dll. Kekuatan resistensi tekanan di bawah 350Mpa, yang, cocok untuk
menghancurkan primer. Jaw crusher bisa digunakan dalam kimia pertambangan,
industri metalurgi, konstruksi, jalan dan bangunan kereta api,, kemahiran, dll
Cara Kerja :
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor . Melalui roda motor, poros
eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk terdiri dari jaw plate, jaw
plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan membuat
jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang
melalui pembukaan pemakaian.
kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit, sementara jepit yang lain
diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang bergerak mampu menghasilakn tenaga
untuk menghancurkan batuan yang keras. Kapasitas jaw crusher ditentukan oleh
ukuran crusher.Alat pemecah rahang ini terutama dipakai untuk memecah bahan
olahan berupa bijih-bijih atau batu-batu. Bahan olahan ini ini dipecah diantara dua
Pengolahan Bahan G a l i a n 17
rahang besi atau baja. Konstruksinya mempunyai sepasang rahang yang satu diam dan
yang satunya bergerak maju mundur ( bolak-balik ). Proses pemecahan bahan olahan
dari pemecah rahang ini berlangsung berkala dengan cara tekanan & potongan.
Jaw crusher ada 2 jenis, yaitu:
1. Jaw crusher system blake ( titik engsel diatas )
2. Jaw crusher system dodge ( titik engsel dibawah )
Gyratory crusher
Sebuah crusher gyratory adalah salah satu jenis utama penghancur primer di
tambang atau pabrik pengolahan bijih. Crusher gyratory ditetapkan dalam ukuran baik
oleh gape dan diameter mantel atau dengan ukuran pembukaan penerima. Crusher
gyratory dapat digunakan untuk menghancurkan primer atau sekunder. Tindakan
menghancurkan disebabkan oleh penutupan kesenjangan antara garis mantel (bergerak)
yang dipasang pada poros vertikal pusat dan liners cekung (fixed) dipasang pada frame
utama crusher. Kesenjangan yang dibuka dan ditutup oleh eksentrik di bagian bawah
poros yang menyebabkan poros vertikal pusat berkisar. Poros vertikal bebas berputar
mengelilingi porosnya sendiri. The ilustrasi crusher adalah jenis spindle pendek poros
ditangguhkan, yang berarti bahwa poros utama ditangguhkan di bagian atas dan bahwa
eksentrik dipasang di atas gigi. Desain pendek poros telah menggantikan desain
lama-poros di mana eksentrik dipasang di bawah gigi.
Pengolahan Bahan G a l i a n 18
Cone crusher
Pengolahan Bahan G a l i a n 19
2.2.4. Impact crusher
Impact crusher
Para penghancur HSI istirahat batuan dengan mempengaruhi batu dengan palu yang
tetap pada tepi luar dari rotor berputar. Penggunaan praktis penghancur HSI terbatas
pada bahan lembut dan bahan abrasif non, seperti batu gamping, fosfat, gipsum, lapuk
serpih.
Pengolahan Bahan G a l i a n 20
2.2.6. Vertical shaft impactor (VSI)
Pengolahan Bahan G a l i a n 21
untuk batu baru yang akan hancur melawan secara tradisional disebut sebagai "batu di
atas batu VSI". Crusher VSI dapat digunakan di pabrik statis set-up atau dalam
peralatan dilacak mobile.
mineral size
Konsep dasar dari Sizer mineral adalah penggunaan dua rotor dengan gigi yang besar,
pada poros berdiameter kecil, didorong pada kecepatan rendah dengan sistem torsi
penggerak langsung tinggi. Desain ini menghasilkan tiga prinsip utama yang semua
berinteraksi saat berbuka bahan menggunakan teknologi Sizer. Prinsip-prinsip yang
unik adalah tiga-tahap melanggar tindakan, efek layar berputar, dan pola gigi yang
mendalam gulir.
Tindakan melanggar tiga tahap: awalnya, bahan yang dicengkeram oleh bidang
terkemuka gigi rotor menentang. Subjek ini batu terhadap beban beberapa titik,
menginduksi tegangan menjadi bahan untuk mengeksploitasi kelemahan alami. Pada
tahap kedua, bahan rusak dalam ketegangan dengan menjadi sasaran loading, tiga titik
diterapkan antara gigi depan wajah pada satu rotor, dan gigi belakang wajah pada rotor
lainnya. Setiap benjolan bahan yang masih tetap kebesaran, rusak sebagai rotor
memotong melalui gigi tetap dari bar breaker, sehingga mencapai ukuran produk tiga
dimensi terkontrol.
Efek layar berputar: Desain interlaced rotor bergigi memungkinkan materi
terlalu kecil bebas mengalir melewati celah-celah terus berubah dihasilkan oleh poros
bergerak relatif lambat. Pola gigi yang mendalam gulir: The gulir dalam
menyampaikan materi yang lebih besar pada salah satu ujung mesin dan membantu
Pengolahan Bahan G a l i a n 22
untuk menyebarkan feed seluruh panjang penuh dari rotor. Fitur ini juga dapat
digunakan untuk menolak materi kebesaran dari mesin.
Pengolahan Bahan G a l i a n 23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral berharga
secara ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang. Berdasarkan
tahapan proses, pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi tiga tahapan
proses, yaitu tahap preparasi, tahap pemisahan dan tahap dewatering
2. Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih
kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan batuan hasil
pemecahan dengan menggunakan saringan atau screen. jenis - jenis Crusher
terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher
tersier
3.2 Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan yaitu semoga apa yang telah kita pelajari pada
pelajaran Pengolahan Bahan Galian ini dapat kita terapkan dengan kemampuan kita
masing-masing.
Pengolahan Bahan G a l i a n 24
DAFTAR PUSTAKA
Bates, R.L., 1960. Geology of The Industrial Rocks And Minerals, Harper And Raw
Publisher, New York.
Pengolahan Bahan G a l i a n 25