NIM : P2.06.20.1.17.073 bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih Kelas : 2B banyak dari biasanya ¸dengan frekuensi 3 kali Prodi DIII Keperawatan WOC DIARE dalam sehari Akut ≤14 hari
Kronik ≥14 hari
Faktor Infeksi Faktor
Virus Bakteri Makanan (alergi, Psikologis Mal absorbsi 1.Infeksi Enteral malabsorbsi basi, keracunan) -Bakteri (Vibrio, protein dan Ecolli, Salmonella) 1. Malabsorbsi karbohidrat -Virus karbohidrat, Stimulus saraf Tekanan osmotik (Enteroovirus, 2. Malabsorbsi simpatis Astrovirus,Rotavirus) lemak diusus Me -Parasit 3. Malabsorbsi (Cacing:Ascaris, protein Malabsorbsi Toksin pada Hiperperistaltik/ Hiperperistaltik Usus Protozoa:Giardia 4. Faktor makanan dinding usus Hipoperistaltik Permeabilitas Usus lamblia, makanan Jamur:Candida beracun,basi dan Sekresi cairan dan elektrolit Me Tekanan osmotik Sekresi air dan albicans) alergi Malabsorbsi tetap 2.Infeksi Parenteral 5. Faktor diusus elektrolit ke usus makanan Penurunan Perpindahan air dan - OMA, psikologis : rasa elektrolit ke rongga Tonsilofaringitis, takut dan cemas BB Pergeseran air dan Malabsorbsi makanan usus Bronkopneumonia elektrolit di usus Isi rongga usus Bakteri Tumbuh Pengkajian c. Pemeriksaan Volume rongga usus me 1. Anamnesa daerah lengkap Merangsang usus Cairan diusus 2. Fisik 4. Diagnostik untuk a. TTV a. Biopsi usus halus mengeluarkan Merangsang usus b. Antropometri b.Enteroskopi Dx : Ketidakseimbangan nutrisi: untuk mengeluarkan c. Pernapasan intestinal d. Pencernaan c. Fluoroskopi kurang dari kebutuhan b.d e. Perkemihan d.Imaging (X-Ray, diare,intake cairan tidak adekuat f. Integumen koloskopi,dll) Tujuan : Klien mengkonsumsi g. Neurologis makanan yang adekuat untuk 3. Laboratorium menjaga berat badan a. Uji feses Dx : Kerusakan integritas kulit Kulit lecet pada anus Gastroenteritis/ Diare Intervensi : b. Kultur feses b.d frekuensi BAB meningkat dan sekitarnya Setelah rehidrasi, Tujuan : Klien memiliki kulit intruksikan ibu menyusui yang tetap utuh untuk meneruskan Kehilangan cairan dan Intervensi : Dx : Kekurangan volume cairan b.d pengeluaran feses pemberian ASI untuk Penatalaksanaan : elektrolit lebih Ganti diaper secara rutin berlebihan mengurangi keparahan A. Rehidrasi Hindari diet BRAT Bersihkan bokong dengan Tujuan : Klien mengetahui tanda-tanda rehidrasi dan B. Terapi Nutrisi : ASI, Diet, dll (pisang,nasi,saus apel,roti sabun nonalkaline dan air menjaga cairan yang adekuat C. Terapi Farmakologi : Observasi bokong dan Intervensi : Dehidrasi panggang atau teh) Cefixime dan sefalosporin Observasi dan catat respon perineum dari infeksi Berikan Oral Rehydration Solutions (ORS) Hindari penggunaan tissue Berikan dan monitor cairan IV sesuai resep dalam pemberian makanan basah yang mengandung Berikan agen antimicrobial sesuai resep Syok hipovolemik Intruksikan keluarga dalam alkohol Monitor urine setiap 8 jam atau sesuai indikasi melakukan diet Kaji tanda-tanda vitl, turgor kulit, membrane mukosa, dan status mental setiap 4 jam Timbang berat badan setiap hari Mencegah asupan cairan seperti jus buah, minuman ringan, bersoda dan gelatin