Jadi, salah satu syarat untuk dapat menjadi hakim seseorang harus lulus
pendidikan hakim. Pendidikan hakim ini diselenggarakan oleh
Mahkamah Agung.
MAHKAMAH AGUNG KEKURANGAN 4000 HAKIM
KLIKPOSITIF -- Juru bicara Mahkamah Agung, Suhadi mengatakan, lembaganya
kekurangan 4 ribu hakim. Dirinya menuturkan, kekinian hanya tersedia 7 ribu
hakim. Angka tersebut masih kurang dari idealnya 11 ribu hakim.
Suhadi menuturkan, kekosongan posisi hakum akan terjadi ketika rotasi hakim di
sejumlah pengadilan klas tertentu. Hal itu berkaitan dengan operasional 86
Pengadilan baru.
Sc : http://news.klikpositif.com/baca/35331/mahkamah-agung-kekurangan-
4000-hakim
PANSEL HAKIM MK AJUKAN TIGA NAMA CALON KE JOKOWI
NASIONAL, KLIKPOSITIF -- Panitia Seleksi (Pansel) hakim Mahkamah Konstitusi
(MK) mengajukan tiga nama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dipilih
salah satu di antara mereka sebagai calon pengganti Maria Farida Indrati.
Ketiga nama tersebut adalah Guru Besar Tata Negara Universitas Gadjah Mada
yang juga Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kemenkumham
Enny Nurbaningsih, profesor hukum tata negara Universitas Islam Indonesia
Ni’matul Huda, dan dosen senior Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Susi Dwi
Harijanti.
"Dalam waktu secepatnya akan dipilih satu dan dilakukan pembacaan sumpah
dan janji di depan Presiden sebelum masa jabatan Ibu Maria Farida habis," kata
Pratikno.
Sebelumnya, dalam proses seleksi akhir calon hakim MK, pansel telah
mewawancarai secara terbuka sembilan peserta yang tiga di antaranya kini telah
sampai kepada Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya, Presiden akan memilih satu dari tiga nama tersebut untuk kemudian
dibacakan sumpahnya di hadapan Presiden.(*)
SC : http://news.klikpositif.com/baca/36207/pansel-hakim-mk-ajukan-tiga-
nama-calon-ke-jokowi
DILANTIK JADI HAKIM MK, SALDI ISRA MUNDUR DARI
SEMEN PADANG
KLIKPOSITIF -- Pakar Hukum Tata Negara Saldi Isra resmi dilantik menjadi hakim
Mahkamah Konstitusi (MK), setalah diambil sumpahnya oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4).
Dilansir dari laman resmi Sekretaris Kabinet, usai dilantik Saldi Isra menyatakan
agar bisa fokus dengan tugasnya, beliau mundur dari PT Semen Padang, sekaligus
mengajukan cuti sebagai dosen di Universitas Andalas, Padang.
"Terhitung mulai hari ini, saya sudah tidak lagi menjabat sebagai Komisaris Utama
PT Semen Padang. Saya sudah menyampaikan surat pernyataan mengundurkan
diri,” kata Saldiusai pengambilan sumpah dirinya oleh Presiden Jokowi.
Begitu juga dengan posisi dirinya sebagai dosen di Universitas Andalas, menurut
Saldi, akan diproses pengajuan cuti diluar tanggungan negara.
Dengan melepas semua jabatan itu, Saldi Isra mengaku akan berkonsentrasi
sebagai Hakim Konstitusi. Menurut dia, posisinya sebagai Hakim Konstitusi perlu
perhatian total, karena dirinya menganggap tahun 2019 akan menjadi periode
yang krusial.
"Menuju tahun 2019, semua Hakim Konstitusi dan semua komponen baik di
Sekretariat Jenderal maupun di Kepaniteraan harus memiliki komitmen yang
sama, sehingga menjelang Pemilu 2019 tingkat kepercayaan publik terhadap
Mahkamah Konstitusi bisa pulih seperti sedia kala,” tegas Saldi.
"Jadi ini harus menjadi kebutuhan kolektif dan keinginan kolektif di Mahkamah
Konstitusi," ujarnya.
Walaupun dirinya adalah hakim paling muda dibanding 9 hakim lainnya, Prof Saldi
Isra meyakini, hal itu tidak akan menjadi hambatan karena para Hakim Konstitusi
yang ada sekarang merupakan komunitas yang tidak asing bagi dirinya, dan sudah
dikenalnya
“saya percaya Hakim Mahkamah Konstitusi menyambut hangat kedatangan
saya di Mahkamah Konstitusi, dan itu menjadi modal awal saya untuk bekerja
bersama 9 hakim lainnya untuk memulai tantangan baru di Mahkamah
Konstitusi," tegasnya.
SC : http://news.klikpositif.com/baca/12980/dilantik-jadi-hakim-mk--saldi-isra-
mundur-dari-semen-padang
http://news.klikpositif.com/baca/12980/dilantik-jadi-hakim-mk--saldi-isra-
mundur-dari-semen-padang?page=2