Anda di halaman 1dari 5

1

UNIT I
PERCOBAAN J.J. THOMSHON
(NISBAH MUATAN LISTRIK e/m)

A. TOPIK MATERI:
1. Sinar katoda
2. Gaya Lorentz
3. Elektron
4. Massa Elektron
5. Muatan Elektron

(a) (b)
Gambar 11: (a) Rangkaian percobaan e/m
(b) Hasil tampilan jejari berkas electron pada kumparan
hemholtz
B. PRINSIP:
Elektron yang dipercepat dalam medan listrik dan dimasukkan medan magnet
pada sudut kanan ke arah gerakan electron sehingga nilai spesifik muatan electron
ditentukan dari tegangan pemercepat, kuat medan magnet dan jari–jari orbit
elektron.

C. TUJUAN:
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tegangan pemercepat dengan
jejari berkas elektron.
2. Untuk menentukan besarnya nilai e/m untuk partikel elektron berdasarkan
hasil percobaan.
3. Membandingkan nilai e/m secara pustaka dengan hasil perhitungan dan
menghitung persen perbedaannya.

D. ALAT:
1. Balok tabung dengan soket 1 buah
2. Kumparan Helmholtz satu pasang
3. Power supply 0 - 600 V 1 buah
4. Power supply, universal 1 buah
2

5. Digital multimeter 2 buah


6. Kabel penghubung, 4 mm plug, 32 A, merah, l = 10 cm 1 buah
7. Kabel penghubung, 4 mm plug, 32 A, biru, l = 10 cm 1 buah
8. Kabel penghubung, 4 mm plug, 32 A, merah, l = 75 cm 5 buah
9. Kabel penghubung, 4 mm plug, 32 A, biru, l = 75 cm 3 buah
10. Kabel penghubung, 4 mm plug, 32 A, kuning, l = 75 cm 3 buah

E. KAJIAN PUSTAKA
Berdasarkan eksperimennya Thompson 1897, seorang imuwan fisika
berkebangsaan Inggris, mengukur bahwa kecepatan sinar katoda jauh lebih kecil
dibandingkan kecepatan cahaya. Selain itu Ia juga menetapkan perbandingan muatan
listrik (e) dengan massa (m). Hasil rata-rata e/m sinar katoda kira-kira 1,76 x 1011
Coulomb per kilogram. Dengan demikian partikel sinar katoda bermuatan negatif dan
merupakan partikel dasar suatu benda yang harus ada pada setiap atom. Pada tahun
1874 Stoney mengusulkan istilah elektron.
J.J. Thompson, membuat gas discharge tubes khusus untuk membuat
pengukuran secara kuantitatif sifat-sifat sinar katoda. Thompson membuat anoda
berbentuk lempengan yang berlubang ditengahnya, lalu dibelakangnya dibuat dinding
yang akan berflouresensi jika tertembak elektron. Dibelakang anoda pun Thompson
menyusun sepasang lempengan logam yang bermuatan positif dan negatif, diatas dan
di bawah, serta medan magnet kutub utara dan selatan di kanan dan kiri sedemikian
rupa.
Proses percobaan tersebut adalah sebagai berikut :

Kode C = Katoda; A = Anoda; E = lempeng kondensor bermuatan listrik; M =


magnet; F = layar berfluoresens.
Berkas 1 : Hanya dengan adanya medan listrik, berkas sinar katoda dibelokkan
keatas menyentuh layar pada titik 1.
Berkas 2 : Hanya dengan adanya medan magnet, berkas sinar katoda dibelokkan
kebawah menyentuh layar pada titik 2.
Berkas 3 : Berkas sinar katoda akan lurus dan menyentuh layar dititik 3, bila medan
listrik dan medan magnit sama besarnya.
Jari-jari lintasan R dapat dihitung melalui mistar pada layar. Dengan
mengukur potensial pemercepat (V), arus kumparan Helmholtz (I), dan jari-jari
melingkar elektron (r), maka nilai e/m dapat dihitung dengan mudah.
3

Berkas elektron dipenuhi oleh gaya magnetik Fm dan gaya sentrifugal Fs,
kedua gaya tersebut memberikan nilai :
mv 2
Fs = dan Fm = q v B
r
Karena Fm = Fs, maka
mv 2
qvB = (1.1)
r
q = e : muatan elektron
mv
eB = (1.2)
r
Sehingga :
e v
= (1.3)
m Br
Elektron dipercepat melalui potensial (V) dikarenakan memiliki energi kinetik,
1
eV = mv 2 (1.4)
2
Kecepatan elektron menjadi :
1
 2eV  2
v=  (1.5)
 m 
Medan magnet yang dihasilkan disekitar sumbu sepasang kumparan Helmholtz
diberikan oleh :
(N o )I
B= (1.6)
( )
3
5 2a
4
Jika persamaan (1.3) dab (1.4) disubtitusi ke persamaan (1.1), maka diperoleh :

e 2V 4 a
=
( )
5
3
2

(1.7)
m ( o INr )2
dengan V : Potensial pemercepat (volt)
 o : Permeabilitas (4  x 10-7 Wb/Am)
a : Jejari kumparan Helmholtz (cm)
I : Arus kumparan Helmholtz (A)
r : Jejari berkas elektron (cm)

F. VARIABEL-VARIABEL PERCOBAAN:
1. Variabel terukur
a. Potensial pemercepat V
b. Kuat arus I
c. Jejari kumparan (a = 20 cm)
d. Jejari berkas elektron (r = 2, 3, 4 dan 5 cm)
e. Jumlah lilitan (N = 154 lilitan)
4

2. Variabel terhitung : Nilai e/m dan % perbedaan antara nilai pustaka dengan
nilai perhitungan
3. Variabel kontanta : Permeabilitas ruang hampa µ0 = 4π x 10−7 Wb/Am2

G. PENGATURAN DAN PROSEDUR KERJA


Perangkat eksperimental dan sambungan listrik ditampilkan dalam diagram
pengkabelan adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1. Kedua kumparan
diputar terhadap satu sama lain dalam aturan Helmholtz. Pada saat ini harus sama
dikedua gulungan, koneksi dalam seri adalah lebih baik untuk koneksi secara
paralel. Arus maksimum kontinyu yang diizinkan 5 A tidak boleh terlewati.
Jika polaritas medan magnet benar, sebuah lintasan cahaya melengkung terlihat
diruang gelap. Dengan memvariasikan medan magnet (arus) dan kecepatan
electron (percepatan dan tegangan fokus) jari – jari orbit dapat disesuaikan,
sedemikian rupa sehingga bertepatan dengan radius yang ditetapkan oleh jejak
luninous. Ketika berkas elektron bertepatan dengan jejak bercahaya, hanya
setengah dari lingkaran diamati. Jari–jari lingkaran kemudian 2, 3, 4 atau 5 cm.
Jika jalur memiliki bentuk heliks yang ini harus dihilangkan dengan memutar
beam tube sempit sekitar sumbu longitudinal.

H. HASIL PENGAMATAN
N = ..... lilitan
a = ..... cm
µ0 = 4π x 10−7 Wb/Am2
r = 0,05 m r = 0,04 m r = 0,03 m r = 0,02 m
No V (volt)
I (A) I(A) I(A) I(A)
1 100 … … … …
2 120 … … … …
3 140 … … … …
4 160 … … … …
. . … … … …
. . … … … …
. . … … … …
13 340 … … … …

I. DAFTAR PUSTAKA

http://ilmupedia.com/content/view/52/35/
http://www.nyu.edu/classes/tuckerman/honors.chem/lectures/lecture_2/node1.
html
Anonym,2011.Http//www.wikipedia.com.file:///C:/Users/acer%20one/Downloads
Nisbah Muatan Listrik%201.htm. Diakses pada tanggal 20 Juni 2011
pukul 12.34 pm.
Anonym,2011.Http//www.wikipedia.com.file:///C:/Users/acer%20one/Downloads
5

/Nisbah%203.htm. Diakses pada tanggal 20 Juni 2011 pukul 12.38 pm


Frederich J. Bueche 1989. Fisika edisi ke 8. Erlangga: Jakarta
Mulyono. 2003. Listrik Magnet. Andi : Yogyakarta
Tri Kuntoro. 2008. Fisika Dasar. Andi : Yogyakarta
Tim Penyusun Eksperimen Fisika. 2008. Penuntun Eksperimen Fisika. Makassar:
UNM.

Anda mungkin juga menyukai