Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOLOGI

“PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP TEKANAN


DARAH DAN CARDIAC OUTPUT (CO)”

Dosen Pengampu
Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes

Oleh:
INDRY ARISKA
18708251006

PRODI PENDIDIKAN SAINS


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019

1
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
“PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP TEKANAN DARAH DAN
CARDIAC OUTPUT (CO)”

A. TUJUAN PRAKTIKUM
A. 1. Tujuan kegiatan
Mengetahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole
dan diastole
A. 2. Kompetensi Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tekanan darah sistole dan
diastole.
2. Mahasisiwa dapat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
tekanan darah sistole dan diastole
B. DASAR TEORI
Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding
pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap
saat siklus jantung. Selama sistole vaskuler, pada saat ventrikel kiri memaksa
darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak yag disebut tekanan sistolik.
Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang dicapai disebut tekanan
diastolik.
Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi
ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih
tetap menggembung karena tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi
semua darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka tekanan darah
sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang dipompa oleh
jantung dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole.
Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh
pusat vasomotorik dalam medula oblongata.pusat vasomotorik mengatur
tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan darah relatif konstan.
Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubahan-
perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani, waktu
adanya perubahan mental karena kecemasab dan emosi, sewaktu tidur dan

2
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur selalau sewaktu
orangnya tenang, istirahat dan sebaiknya dalam sikap rebahan.
Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum.
Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80.
Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole.
Unit ukuran adalah torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan yang
dihasilkan oleh kolom air raksa dengan tinggi 120 mm. Angka sebutan
merupakan tekanan selama diastole. Meskipun tekanan darah dalam waktu yang
berbeda sangat bervariasi pada orang tertentu, tekanan yang terus menerus
tinggi, mungkin suatu gejala atau sebab dari macam-macam penyakit.
Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebut
sphigmomanometer. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang
dapat digelembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang
digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka
tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk
menjepit sama sekali arteri brakhial, sehingga tak ada darah yang dapat lewat
dan denyut nadi pergelangan menghilang. Kemudian tekanan darah diturunkan
sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan atau lebih cepat, bila dengan
menggunakan stetoskop denyut nadi brakhialis pada lekukan siku dengan jelas
dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak dalam manometer dianggap
tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brakhialis perlahan-lahan
dikurangi sampai bunyi jantung dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai
menghilang umumnya dianggap tekanan diastolik.
Nilai tekana darah normal dalam mmHg adalah sebagai berikut: Nilai
Tekanan Darah Normal (Dalam mmHg)
Umur Diastolik Sistolik
Bayi 50 70-90
Anak-anak 60 80-100
Remaja 60 90-110
Dewasa muda 60-70 110-125
Dewasa 80-90 130-150

3
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
Perbedaan tekanan antara sistole dan diastole disebut tekanan nadi dan
normalnya berkisar antara 30 sampai 50 mmHg. Batas terendah tekanan sistole
pada orang dewasa diperkirakan 105 mmHg dan batas teratas ialah 150 mmHg.
Pada wanita tekanan darahnya ialah 5-10 mmHg lebih rendah dari pada pria.
Denyut jantung juga dibawah kontrol syaraf. Rangsangan dari nodus
sinoatrialis melalui serabut-serabut parasimpatis pada vagus atau pemberian
acethylcolin setempat mengakibatkan pelannya denyut jantung, sedang
rangsangan melalui serabut simphatis atau pemberian setempat norepinephrine
akan memepercepat denyutnya. Pada orang yang sedang istirahat jantungnya
berdebar sekitar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut (volume
denyutan adalah 70 ml). Jumlah darah yang setiap menit dipompa dengan
demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak bergerak
kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari
150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. Tiap
menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung.
Faktor-faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah adalah:
1. Banyaknya darah yang beredar
Untuk membuat tekanan dalam suatu susunan tabung maka perlu
tabung diisi sepenuhnya. Oleh karena dinding pembuluh darah adalah elastik
dan dapat mengembung maka harus diisi supaya dapat dibangkitkan suatu
tekanan. Pemberian cairan seperti plasma atau garam akan menyebabkan
tekanan naik lagi.
2. Viskositas
Viskositas darah disebabkan oleh protein plasma dan oleh jumlah sel
darah yang berada di dalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor
ini akan merubah tekanan darah. Besarnya geseran yang ditimbulkan oleh
cairan terhadap dinding tabung yang dilaluinya, berbeda-beda sesuai dengan
viskositas cairan. Makin pekat cairan makin besar kekuatan yang diperlukan
untuk mendorongnya melalui pembuluh.

4
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
3. Elastisitas dinding pembuluh darah
Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada yang ada dalam vena
sebab otot yang membungkus arteri lebih elastik daripada yang ada pada
vena.
4. Tahanan Tepi
Tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam
pembuluh. Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem sirkulasi besar
berada di dalam arteriole. Dan turunnya tekanan terbesar terjadi pada tempat
ini. Arteriole juga menghaluskan denyutan yang keluar dari tekanan darah
sehingga denyutan tidak kelihatan di dalam kapiler dan vena.
Frekuensi denyut jantung atau herat rate (HR) yaitu banyak denyut
jantung permenit. Stroke volume yaitu stu kali pompa yang merupakan
volume akhir diastole dikurangi volume akhir sistole. Volume akhir diatole
tergantung regangan (komplians), tekanan mendorong (filling pressure) vena
cava. Cardiac Output (CO) adalah banyak darah yang dipompa selama satu
menit. Cardiac output merupakan hasil kali stroke volume dengan frekuensi
denyut jantung. Cardiac output merupakan hasil perkalian antara stroke
volume (volume sekuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke
volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa,
rata-rata untuk orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s law yaitu makin tinggi
regangan pada otot jantung maka makin kuat kontraksinya.

C. METODE PRAKTIKUM
Obyek Pengamatan : Tekanan darah arteri
Alat dan bahan : Tensimeter dan stetoskop
Cara kerja
1. Melilitkan sabuk tekan tensimeter pada lengan atas tepatnya pada bagian
atas sendi siku. Setelah itu metakkan kepala stetoskop dibagian bawah
sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya dengarkan suara denyut
jantung.

5
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
2. Selanjutnya memompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara
jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada
pompa sedemikian rupa sehingga udara keluar (nggembos) dan pantau
suara jantung dengan seksama
3. Apabila suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan
tekanan sistole, teruskan penggembosan dan monitor terus suara jantung.
4. Melakukan pengukuran ini beberapa kali pada keadaan biasa dan keadaan
segera setelah melakukan aktivitas.

D. HASIL PENGAMATAN

1. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Kegiatan Lari

Sebelum Kegiatan Setelah Kegiatan


Kode
Umur Tekanan Tekanan Kode Umur Tekanan Tekanan
No Nam No
(tahun) Sistole Diastole Nama (tahun) Sistole Diastole
a
1 ISH 23 100 70 1 ISH 23 120 70
2 PID 23 110 80 2 PID 23 130 80
3 NIA 23 110 90 3 NIA 23 130 90
4 BAF 24 114 90 4 BAF 24 110 80
5 NMA 23 110 80 5 NMA 23 124 70
6 WPK 24 108 80 6 WPK 24 126 102
7 VL 23 110 78 7 VL 23 120 70
8 SAG 23 106 62 8 SAG 23 132 70
9 MDK 25 92 70 9 MDK 25 130 80
10 DPL 25 100 70 10 DPL 25 102 68
11 MAI 24 120 80 11 MAI 24 121 80
12 HRA 25 110 80 12 HRA 25 139 69
13 NKN 29 90 70 13 NKN 29 110 60
14 RHM 24 110 70 14 RHM 24 130 80
15 WYL 23 120 90 15 WYL 23 120 90
16 ANF 22 110 70 16 ANF 22 120 80
17 ESN 24 110 70 17 ESN 24 120 70
18 IAA 23 120 80 18 IAA 23 120 80
19 IDV 30 110 80 19 IDV 30 110 80
Rata
24,21 108,42 76,84 24,21 121,79 77,32
2

6
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
2. Menghitung Cardiac Output Berdasarkan Heart Rate dan Stroke
Volume sebelum kegiatan

Stroke Volume
Heart Volume
Kode Volum Cardiac darah
No Umur Rate/ darah 1
Nama e (x70) Output (1hari) x
menit jam
ml 24 jam
1 ISH 23 84 70 5880 352800 8467200
2 PID 23 90 70 6300 378000 9072000
3 NIA 23 98 70 6860 411600 9878400
4 BAF 24 94 70 6580 394800 9475200
5 NMA 23 88 70 6160 369600 8870400
6 WPK 24 96 70 6720 403200 9676800
7 VL 23 72 70 5040 302400 7257600
8 SAG 23 64 70 4480 268800 6451200
9 MDK 25 69 70 4830 289800 6955200
10 DPL 25 75 70 5250 315000 7560000
11 MAI 24 73 70 5110 306600 7358400
12 HRA 25 80 70 5600 336000 8064000
13 NKN 29 80 70 5600 336000 8064000
14 RHM 24 60 70 4200 252000 6048000
15 WYL 23 64 70 4480 268800 6451200
16 ANF 22 82 70 5740 344400 8265600
17 ESN 24 76 70 5320 319200 7660800
18 IAA 23 78 70 5460 327600 7862400
19 IDV 30 76 70 5320 319200 7660800
331357, 7952589,
24,210 78,8947
Rata2 70 5522,632 9 5
53 4

7
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
3. Menghitung Cardiac Output Berdasarkan Heart Rate dan Stroke
Volume setelah kegiatan

Heart Stroke Volume


Volume
Kode Rate/ Volum Cardiac darah
No Umur darah 1
Nama e (x70) Output (1hari) x
jam
menit ml 24 jam
1 ISH 23 112 70 7840 470400 11289600
2 PID 23 138 70 9660 579600 13910400
3 NIA 23 140 70 9800 588000 14112000
4 BAF 24 100 70 7000 420000 10080000
5 NMA 23 122 70 8540 512400 12297600
6 WPK 24 120 70 8400 504000 12096000
7 VL 23 83 70 5810 348600 8366400
8 SAG 23 75 70 5250 315000 7560000
9 MDK 25 117 70 8190 491400 11793600
10 DPL 25 95 70 6650 399000 9576000
11 MAI 24 75 70 5250 315000 7560000
12 HRA 25 100 70 7000 420000 10080000
13 NKN 29 112 70 7840 470400 11289600
14 RHM 24 138 70 9660 579600 13910400
15 WYL 23 140 70 9800 588000 14112000
16 ANF 22 106 70 7420 445200 10684800
17 ESN 24 88 70 6160 369600 8870400
18 IAA 23 85 70 5950 357000 8568000
19 IDV 30 84 70 5880 352800 8467200
24,210 106,842 7478,94 448736,
Rata2 70 10769684
53 1 7 8

E. PEMBAHASAN
Paktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas tubuh
terhadap tekanan darah sistole dan diastole. Adapun alat dan bahan yang
gunakan stetoskop dan tensimeter. Obyeknya adalah semua mahasiswa
pascasarjana pendidikan sains kelas A yang berjumlah 19 mahasiswa.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa kelas
A, sebelum mereka melakukan kegiatan rata-rata tekanan darah sistolenya ialah
108,42 mmHg dan diastole 76,84 mmHg. Sementara setelah mahasiswa tersebut

8
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
melakukan kegiatan berupa lari naik turun tangga ataupun lari mengelilingi
gedung laboratorium diperoleh tekanan darah sistolenya naik menjadi 121,79
mmHg dan diastolenya juga naik menjadi 77,32 mmHg. Diperoleh hasil bahwa
tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan
darah sebelum melakukan kegiatan/aktivitas apapun. Hal ini dapat disebabkan
pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang lebih banyak
akibat terjadinya metabolisme sel yang bekerja semakin cepat untuk
menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan
semakin cepat pula dan darah yang dibutuhkan juga semakin besar. Dapat
dikatakan bahwa volume darah yang masuk dari arteri ke jantung meningkat.
Pada organ-organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan
dan ginjal berkurang. Persentase darah yang dialirkan ke organ-organ tersebut
untuk menunjang peningkatan aktivitas metabolik keduanya dan kerja jantung
juga akan semakin cepat dalam memompa darah. Sedangkan pada saat tidak
beraktivitas kondisi tekanan darah relatif lebih stabil karena kebutuhan oksigen
tubuh masih terpenuhi dan tidak membutuhkan oksigen dengan segera untuk
menggantikan oksigen yang hilang karena proses atau aktivitas fisiologik.
Selanjutnya untuk kegiatan kedua yaitu menghitung cardiac output
berdasarkan heart rate sebelum melakukan kegiatan dan setelah melakukan
kegiatan seluruh mahasiswa pascasarjana pendidikan sains kelas A yang
berjumlah 19 mahasiswa. Hasil yang diperoleh rata-rata denyut jantung seluruh
mahasiswa sebelum melakukan kegiatan ialah 78,89 kali/menit. Setelah dihitung
dikalikan dengan stroke volume yaitu (x70) ml diperoleh cardiac output sebesar
5522,63 sementara untuk volume darah selama 1 jam ialah 331357,9 ml dan
volume darah perharinya selama 24 jam yang melakukan peredaran dalam tubuh
sebanyak 7952589,5 ml. Sedangkan setelah melakukan kegiatan diperoleh data
bahwa semua mahasiswa mengalami peningkatan terhadap denyut jantungnya
setelah melakukan kegiatan yaitu dengan rata-rata 106,84 kali/menit jauh lebih
sering berdenyut dibandingkan sebelum melakukan kegiatan. Sementara untuk
cardiac outputnya selama 1 menit ialah sebesar 7478,94 untuk volume darah

9
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
dalam 1 jam ialah 4487736,8 ml dan volume darah apabila ia terus berkegiatan
selama seharian maka peredaran darah dalam tubuhnya ialah 10769684 ml.
Frekuensi denyut jantung (heart rate, HR) yaitu banyak denyut jantung
permanent. Stroke volume yaitu volume satu kali pompa yang merupakan
volume akhir diastole dikurangi volume kahir diastole. Volume akhir diatole
dipengaruhi oleh: regangan, tekanan mendorong, (filling pressure) vena cava.
Sedangkan Cardiac Output adalah banyak darah yang dipompa selama satu
menit. Cardiac output merupakan hasil kali antara stroke volume (volume
sekuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu
volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa, rata-rata untuk
orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s law (Hukum Starling) yaitu semakin
tinggi regangan pada otot jantung, maka semakin kuat kontraksinya.

F. KESIMPULAN
1. Tekanan darah sistole dan diastole akan meningkat pada saat kita melakukan
kegiatan dibandingkan apabila kita tidak melakukan apapun. Hal tersebut
diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2
yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula
dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh
darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin
besar sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan
tekanannyapun meningkat
2. Denyut jantung kita akan lebih cepat apabila kita melakukan aktivitas bida
dibandingkan apabila kita hanya tinggal terdiam saja

10
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
DAFTAR PUSTAKA

Campbell and Reece. 2004 . Biologi . Jilid 3 edisi kelima . Jakarta : Erlangga

Junqueira at all. 1998 . Histologi Dasar . Edisi kedelapan . Jakarta: EGC

Kastowo, Hadi . 1982 . Zoologi Umum . Bandung : Penerbit Alumni

Kimball, J. W. 2005 . Biologi . Jilid 2 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga

Pearce, E. C. 1995 . Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis . Jakarta : PT


Gamedia

11
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output
LAMPIRAN DOKUMENTASI

12
Pengaruh Aktivitas terhadap tekanan darah Cardiac Output

Anda mungkin juga menyukai