Materi Diklat 2016 Perencanaan

DIKLAT JABUNG
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
PERENCANAAN KEGIATAN
LABORATORIUM
DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIRJEN

DIKTI KEMENDIKBUD
2012
“Pranata laboratorium pendidikan (PLP) adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan pengelolaan
laboratorium pendidikan yang diduduki oleh PNS
dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh
oleh pejabat yang berwenang”
LABORATORIUM PENDIDIKAN:
unit penunjang akademik berupa ruangan tertutup atau terbuka yang
permanen atau bergerak, yang dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan atau produksi (dalam skala
terbatas) menggunakan bahan dan peralatan berdasarkan metode
keilmuan tertentu dalam rangka kegiatan pendidikan, penelitian,
2
dan/atau pengabdian pada masyarakat
Tujuan Pengembangan Jabatan
PLP
• Pengembangan karier PNS pengelola laboratorium

perguruan tinggi ke dalam suatu jabatan karier yang
terukur (jabatan fungsional tertentu dengan angka
kredit).
• Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan.
• Peningkatan kualitas pengelolaan laboratorium
3
ACUAN
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI No.03/JANUARI/2010
dan
PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA No.02 dan No.13/MEI 2010
Tentang
JABATAN FUNGSIONAL
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN (PLP)
SNI ISO/IEC 17025: 2008

PERSYARATAN UMUM KOMPTENSI LABORATORIUM PENGUJIAN DAN
KALIBRASI
LABORATORIUM
PERALATAN BAHAN
METODE
PERSONIL PLP KOMPETEN

(TERAMPIL dan AHLI)
DATA dan/atau MODEL PRODUK

VALID (AKURAT, TELITI) dan SESUAI STANDAR
MUTU
LABORATORIUM
PENGELOLA (PLP)
KOMPETEN
DATA dan atau MODEL PRODUK

VALID (AKURAT, TELITI) dan SESUAI STANDAR
MUTU
KEPUASAN CUSTOMER
PENGGUNA: PEMANFAAT:
mahasiswa, dosen, peneliti pihak III,regulator
STANDARDISASI LABORATORIUM
PERSONIL PLP
KOMPETEN
STANDARDISASI SISTEM PENGELOLAAN:

KINERJA ALAT TERKENDALI DAN TERTELUSUR,
KEMUTAKHIRAN BAHAN TERKONTROL DAN TERTELUSUR
METODE VALID
KONDISI LINGKUNGAN TERKENDALI
DATA: MODEL PRODUK:

VALID (AKURAT, SESUAI STANDAR
TELITI) MUTU
KEPUASAN CUSTOMER
TUGAS POKOK PLP:
MENGELOLA LABORATORIUM
PLP TERAMPIL PLP AHLI

merencanakan merencanakan
mengoperasikan mengoperasikan
memelihara memelihara
mengevaluasi mengevaluasi
mengembangkan
JUMLAH BUTIR KEGIATAN PLP
KEGIATAN TERAMPIL AHLI

Perencanaan 6 18
Pengoperasian 32 26
Pememeliharaan 6 2
Pengevaluasian 4 13
Pengembangan 1 5
JUMLAH 49 64
Sistem Manajemen Mutu
 “sistem manajemen mutu” dan “sistem manajemen”
sistem manajemen: sistem untuk menetapkan kebijakan dan
sasaran serta untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
sistem manajemen mutu: sistem manajemen untuk mengarahkan
dan mengendalikan sebuah organisasi yang berkenaan dengan
pencapaian mutu
10
Proses PLAN-DO-CHECK-ACT (PDCA) dalam Manajemen Mutu
Pada awalnya dikembangkan untuk untuk proses produksi sebagai piranti untuk
memonitor perubahan dan menyempurnakan proses
PLAN => tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil
yang memenuhi keinginan pelanggan dan kebijakan organisasi
DO => implementasikan proses
CHECK => monitor dan ukur proses berdasarkan kebijakan, sasaran dan
persyaratan produk sebelum melaporkan hasil
ACT => lakukan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan /

menyempurnakan kinerja proses
Implementasi Aliran Proses PDCA dalam Pengendalian Mutu di
Laboratorium
kumpulkan data
identifikasi proses
awal; gunakan
pengukuran; gunakan
C
daftar isian dan

P
A
H
D
L
C
E
O
A
T
C
teknik pemodelan N
K
formulir
untuk membuat
pengumpulan
diagram proses; pilih
data; plot data
dan kalibrasi standar
awal dalam peta
/ sampel pemeriksa
kendali dan
tetapkan batas
kumpulkan data
evaluasi dan analisis
tambahan secara
data; gunakan piranti
periodik; segera
statistik secara
plot ke dalam
konsisten;
peta kendali;
implementasikan
monitor data
tindakan perbaikan
secara
atau peningkatan
berkelanjutan
PERENCANAAN KEGIATAN
LABORATORIUM
• Perencanaan kegiatan menentukan
kesuksesan suatu kegiatan
“jika kita gagal merencanakan sesungguhnya kita

tengah merencanakan untuk gagal”
• Perencanaan menyangkut “Sistem

dokumentasi Laboratorium”
Sistem dokumentasi Laboratorium
• Dokumen: informasi dan media pendukungnya
• Spesifikasi: dokumen yang menyatakan persyaratan
• Panduan Mutu: dokumen yang menjelaskan sistem manajemen
mutu dari sebuah organisasi
• Prosedur: cara tertentu untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau
proses
• Instruksi Kerja: deskripsi rinci tentang bagaimana melakukan dan
merekam kegiatan
• Formulir: dokumen yang digunakan untuk merekam data yang
diperlukan dalam sistem manajeman mutu
• Rekaman: dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau
memberikan bukti kegiatan yang telah dilakukan
DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU
Dokumentasi
Proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan
penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan
standardisasi tertentu (inspeksi, laboratorium,
manajemen mutu, lingkungan, HACCP dan lain-lain)
Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu
Proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan

penyimpanan informasi yang berhubungan dengan
sistem manajemen mutu
Ruang Lingkup Dokumentasi Sistem

Manajemen Mutu
 mengumpulkan informasi;
 Mencatat/mendokumentasikan informasi;
 menata dan mengolah informasi;
 menyimpan informasi;
 mencari kembali informasi;
 mendistribusikan informasi;
 memutakhirkan informasi.
Sumber:BSN
Fungsi Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu
 menjadi acuan dalam penerapan dan

pengembangan sistem mutu;
 menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap
konsistensi mutu produk/jasa;
 menjadi pedoman dalam penyediaan bahan;
 menghindarkan pengertian ganda dan tumpang
tindih.
Sumber:BSN
PENGENDALIAN DOKUMEN
• Lembaga/organisasi menetapkan dan memelihara

prosedur untuk mengendalikan semua dokumen, baik yang
diterbitkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber
eksternal, seperti peraturan, standar atau dokumen
normatif lain, metode layanan (metode analisis, metode
inspeksi dll), gambar, perangkat lunak, spesifikasi, instruksi
dan panduan.
• Semua dokumen yang diterbitkan harus ditinjau

dan disetujui untuk digunakan oleh personil
yang berwenang sebelum diterbitkan.
• Untuk menghindarkan penggunaan dokumen yang tidak

sah dan/atau kadaluwarsa harus dibuat daftar induk atau
prosedur pengendalian dokumen yang resmi, yang mudah
didapat, yang menunjukkan status revisi yang mutakhir dan
daftar distribusi dokumen tersebut
DOKUMENTASI SISTEM MANAGEMEN MUTU
Kebijakan mutu
Panduan Mutu
Mengapa ? (level 1)
Siapa, apa, kapan, Prosedur Mutu

dimana? (level 2)
Bagaimana ? Instruksi Kerja (Level 3)
Rekaman Formulir (Level 4)

Panduan Mutu
Maksud dan arah organisasi terkait mutu seperti

Kebijakan mutu yang dinyatakan oleh pimpinan puncak
Sasaran Mutu Sesuatu yaang dicari atau dituju, berkaitan

dengan mutu
Sistem Untuk mengarahkan dan mengendalikan

managemen mutu organisasi dalam hal mutu
Panduan Mutu (Level 1)

Suatu dokumen yang berisi kebijakan mutu, sistem manajemen mutu
dan pelaksanaan mutu dalam suatu organisasi
A document stating the quality policy and describing the quality system
of an organization(ISO 8402)
Panduan Mutu merupakan dokumen induk yang merumuskan kebijakan

dan prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam pengoperasian suatu
sistem mutu dan memberikan hubungan koordinasi dengan prosedur
pengoperasian, informasi sumber daya dan rekaman yang menentukan
sistem manajemen mutu.
Sumber:BSN
Prosedur Mutu,
Menjelaskan/menguraikan mengenai langkah-langkah/tahapan pekerjaan

yang digunakan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu yang
ditetapkan dalam Panduan Mutu. Dalam prosedur mutu dijelaskan
mengenai apa, siapa, bagaimana, kapan sesuatu harus dilaksanakan,
sumber daya apa yang dibutuhkan dan faktor pendukungnya.
Prosedur Mutu dapat mencakup:

 Prosedur pengendalian dokumen;
 Prosedur layanan praktikum
 Prosedur layanan penelitian
 prosedur pelatihan, sumber daya manusia (personel);
Sumber:BSN
Apa yang harus ada di prosedur?
• Tujuan
• Ruang Lingkup
• Acuan
• Tanggung jawab
• Prosedur Pelaksanaan
• Siapa melakukan apa
• Dokumen terkait
Instruksi Kerja (Metode)
Menjelaskan/menguraikan suatu prosedur langkah/tahapan pekerjaan

yang lebih rinci/detail mengenai cara yang digunakan untuk
melaksanakan suatu kegiatan tertentu dan keterkaitannya dengan
dokumen yang levelnya lebih tinggi.
Instruksi Kerja/Metode dapat berupa:
 petunjuk pengoperasian alat tertentu;

 metode (analisis, inspeksi dll);
 petunjuk penyampaian laporan lewat fax.;
 petunjuk pemeriksaan sampel masuk, dsb.
INSTRUKSI KERJA
Pengertian
• Suatu petunjuk rinci yang menjelaskan bagaimana suatu proses
atau prosedur diikuti/dilaksanakan
• Uraiannya lebih rinci dari Prosedur
• Tujuannya selain sebagai pelengkap Prosedur, untuk membantu
dalam proses pengendalian
Bentuk Instruksi Kerja

• Secara tertulis: dokumen tertulis atau bagan alir
• Secara visual: grafis
INSTRUKSI KERJA
 Menggambarkan mengenai “bagaimana” kegiatan di suatu bagian /
area kerja dilaksanakan
 Memberikan jawaban atas pertanyaan: “bagaimana cara
melakukannya”
 Merupakan dokumen yang ditunjuk oleh dokumen yang levelnya
lebih tinggi
 Termasuk dalam Instruksi Kerja:
- petunjuk membuat sesuatu
- petunjuk untuk memeriksa, menguji, mengkalibrasi
- metode penerbitan sertifikat
- petunjuk penerimaan permintaan layanan melindungi
- petunjuk untuk mengangkat, melindungi, menyimpan,
memperbaiki
- petunjuk pembuatan laporan evaluasi
- petunjuk untuk pengusulan revisi dokumen, dll.
Formulir/Rekaman
adalah formulir yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan sesuai

instruksi kerja serta barang-barang bukti yang diperoleh berkaitan dengan
pelaksanaan suatu kegiatan tertentu.
Dokumen ini dapat berupa :
 formulir permintaan layanan;

 rekaman data (analisis, inspeksi dll);
 formulir perubahan dokumen mutu;
 formulir pelatihan personil;
 rekaman data pelatihan (program pelatihan SDM);
 kartu riwayat alat, dsb.
INSTRUKSI KERJA
Pengertian
• Suatu petunjuk rinci yang menjelaskan bagaimana suatu proses
atau prosedur diikuti/dilaksanakan
• Uraiannya lebih rinci dari Prosedur
• Tujuannya selain sebagai pelengkap Prosedur, untuk membantu
dalam proses pengendalian
Bentuk Instruksi Kerja

• Secara tertulis: dokumen tertulis atau bagan alir
• Secara visual: grafis
CIRI INSTRUKSI KERJA YANG BAIK
• Berisi tahapan kegiatan selangkah demi selangkah

• Berisi penjelasan secara rinci tiap langkah beserta
peralatan, dokumen penunjang, dll. yang diperlukan
• Berisi patokan penilaian hasil kerja
• Sudah diuji dan diterapkan
INSTRUKSI KERJA
Format Instruksi kerja
Isi
Tujuan
Ruang lingkup
Acuan
Penanggungjawab
Isi Instruksi kerja
Daftar formulir terkait
Instruksi kerja Uji/Kalibrasi
• Identifikasi
• Lingkup
• Jenis barang yang diuji/kalibrasi
• Parameter/besaran rentang yang ditentukan
• Perlengkapan peralatan termasuk persyaratan unjuk kerja
teknis
• Standar acuan/bahan acuan yang dipersyaratkan
• Kondisi lingkungan yang dipersyaratkan
IK Uji/Kalibrasi (lanjutan)
• Uraian kerja:
– Pemberian marka identifikasi
– Pengcekan sebelum pekerjaan dimulai
– Pengecekan peralatan bekerja dengan baik
– Metode untuk merekam, mengamati hasil
– Tindakan keselamatan yang harus diperhatikan
• Kriterian persetujuan/penolakan
• Penyajian data
• Ketidak pastian
FORMULIR
• Form
adalah formulir yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan sesuai instruksi kerja serta
barang-barang bukti yang diperoleh berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan.
• Fungsi formulir
mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi
dalam format
FORMULIR
• Identifikasi formulir
- nama, nomor, status revisi
- memungkinkan ketertelusuran ke kelompok proses, bagian yang mengeluarkan.
• Format formulir
- landscape atau portrait, disesuaikan dengan penggunaan.
• Cara pengisian
- ditulis tangan, diketik, atau komputer.
• Ruang isian data

- perlu dipastikan (dicoba) ruang isian mencukupi
- pertimbangkan kegunaan data, sebelum memasukkan ‘bidang’.
• Petunjuk penggunaan formulir

- sediakan petunjuk pengisian, melalui dokumen tersendiri atau dicantumkan di form
- bila form rangkap, cantumkan distribusi masing-masing di form.
FAKTOR TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATORIUM
1. Pendidikan/pelatihan untuk memelihara komptensi personil
2. Rencana pengelolaan bahan, kalibrasi, dan perawatan

peralatan laboratorium
3. Sistem jaminan mutu PENGUJIAN/KALIBRASI/PRODUKSI
4. Teknik pengambilan contoh uji dan validasi metode

pengujian/kalibrasi/produksi
FAKTOR TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATORIUM
5. Mampu telusur pengukuran dan sistem kalibrasi/produksi ke

standar nasional atau internasional.
6. Sarana dan lingkungan pengujian/kalibrasi/produksi
7. Kesehatan dan keselamatan kerja
8. Pengelolaan limbah
9. Sistem dokumentasi dan pelaporan data hasil pengujian,

kalibrasi, atau produksi
BUTIR KEGIATAN PERENCANAAN KEGIATAN LABORATORIUM
Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010
NO SUMBERDAYA KEGIATAN
I SISTEM 1. Menyusun program dan subprogram tahunan pengelolaan
laboratorium
2. Menyusun program dan subprogram inovatif pengelolaan
laboratorium
II ALAT 1. Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan
2. Merancang program pemeliharaan dan kalibrasi
3. Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan
4. Menyusun kebutuhan peralatan pada kegiatan pendidikan,
penelitian dan PPM
5. Menyusun SOP pengoperasian, pemeliharaan, pemeriksaan
6. Menyusun SOP kalibrasi, uji kinerja
III BAHAN 1. Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan
2. Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan
3. Menyusun kebutuhan bahan pada kegiatan pendidikan,
penelitian dan PPM
4. Menyusun SOP penggunaan bahan pada kegiatan tridarma
4. Menyusun SOP pemeriksaan, uji kinerja
IV METODE 1. Menyusun SOP praktikum
2. Menyusun SOP K3
Perencanaan untuk PLP Ahli
1 Menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium sebagai Ketua /Anggota
2 Menyusun subprogram tahunan pengelolaan laboratorium
3 Merancang program inovatif pengelolaan laboratorium
4 Merancang subprogram inovatif pengelolaan laboratorium
5 Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan peralatan dan bahan:
6 Merancang program pemeriksaan dan kalibrasi peralatan
7 Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan peralatan
8 Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan bahan
9 Menyusun kebutuhan peralatan dan bahan pada kegiatan pendidikan
10 Menyusun kebutuhan peralatan dan bahan pada kegiatan penelitian
11 Menyusun kebutuhan peralatan dan bahan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat:
12 Menyusun SOP untuk pengoperasian peralatan:
13 Menyusun SOP untuk pemeliharaan peralatan dan bahan
14 Menyusun SOP untuk pemeriksaan peralatan dan bahan
15 Menyusun SOP untuk kalibrasi/tera peralatan
16 Menyusun SOP untuk uji fungsi/uji unjuk kerja peralatan dan bahan
17 Menyusun SOP praktikum yang menggunakan peralatan dan bahan pada kegiatan pendidikan:
18 Menyusun SOP Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium menggunakan peralatan dan
bahan
38
Menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium
Program tahunan pengelolaan laboratorium adalah rencana komprehensif
yang akan dilakukan untuk kalender tahun akademik yang akan dijalankan,
yang mencakup rencana pengelolaan bahan, alat dan metode, serta
sumberdaya laboratorium lainnya (seperti infrastruktur, personil,
anggaran) agar mampu memfasilitasi/melayani seluruh kegiatan Tri
Dharma Perguruan Tinggi secara efektif. Sesuai namanya, typikal siklus
pelaksanaan kegiatan ini adalah setahun sekali diawal kalender akademik,
kecuali kalau ada perubahan program. Dalam menyusun program, penting
untuk mempertimbangkan perkiraan volume setiap sub kegiatan/layanan
selama setahun, agar penetapan jenis dan jumlah unit sumberdaya yang
dibutuhkan untuk mendukung program bisa diukur secara akurat. Penting
juga memperhatikan capaian kinerja kegiatan tahun sebelumnya untuk
upaya peningkatan kualitas, dan pengembangan pelayanan laboratorium.
Bukti Fisik:
• Dokumen Program Kerja Tahunan Pengelolaan Laboratorium yang
disyahkan oleh Kepala Laboratorium dan mencantumkan nama-nama
penyusunnya. Dokumen ini diantaranya harus berisi program/subprogram
butir a sampai e (misalnya sebagai salah satu batang tubuh dokumen, atau
sebagai salah satu lampiran).
Menyusun kebutuhan peralatan pada kegiatan PPM
Kegiatan ini dilakukan sebelum/menjelang PPM dilaksanakan, dengan

membuat daftar jenis, jumlah, dan spesifikasi alat kategori 1 yang
dibutuhkan disesuaikan dengan volume kegiatannya (misal jumlah
prototype produk yang akan dibuat dan lama waktu pelaksanaannya).
Angka kredit untuk kegiatan ini dihitung perkegiatan PPM tanpa
memperhatikan lamanya waktu kegiatan, dilaporkan persemester.
Contoh:
• Seorang PLP Terampil Pelaksana di Laboratorium Konstruksi menyusun
daftar kebutuhan alat kategori 1 (misalnya gergaji manual, palu) yang
dibutuhkan untuk pembuatan 100 kosen dan pintu dalam rangka kegiatan
PPM pembangunan kembali pemukiman penduduk yang terkena bencana
alam selama 2 minggu, maka akan memperoleh angka kredit 0.03. Jika
kegiatan ini dikerjakan bersama dengan seorang PLP Terampil Pelaksana
lainnya, masing-masing memperoleh angka 0.03/2 = 0.015.
Bukti Fisik:
• Daftar jenis dan jumlah kebutuhan peralatan kategori 1 untuk kegiatan
PPM yang bersangkutan, diverifikasi oleh penanggung jawab kegiatan
PPM, dan disyahkan oleh Kepala Laboratorium.
Menyusun kebutuhan bahan pada kegiatan PPM
Kegiatan ini dilakukan sebelum/menjelang PPM dilaksanakan, dengan

membuat daftar jenis, jumlah, dan spesifikasi bahan umum yang
dibutuhkan sesuai dengan volume kegiatannya (misal jumlah produk yang
dibuat dan lama waktu pelaksanaan) agar kegiatan berjalan lancar. Angka
kredit untuk kegiatan ini dihitung perkegiatan PPM, dilaporkan
persemester.
Contoh:
• Seorang PLP Terampil Pelaksana di Laboratorium Konstruksi menyusun
daftar kebutuhan bahan umum (misalnya batu bata, pasir, semen) yang
dibutuhkan untuk membangun rumah sederhana dalam rangka kegiatan
PPM pembangunan kembali pemukiman penduduk yang terkena bencana
alam, maka akan memperoleh angka kredit 0.03. Jika kegiatan ini
dikerjakan bersama dengan seorang PLP Terampil Pelaksana lainnya,
masing-masing memperoleh angka 0.03/2 = 0.015.
Bukti Fisik:
• Daftar jenis dan jumlah kebutuhan bahan umum untuk kegiatan PPM yang
bersangkutan, diverifikasi oleh penanggung jawab kegiatan PPM, dan
disyahkan oleh Kepala Laboratorium.
Menyusun SOP penggunaan bahan pada kegiatan pendidikan
SOP (petunjuk kerja standar) yang dimaksud adalah tata cara penggunaan bahan yang benar
sesuai peruntukkan kegunaan bahan, dengan memperhatikan aspek efisiensi, keamanan, dan
keselamatan penggunaannya, namun tetap efektif dalam memfasilitasi tujuan kegiatan
(praktikum) yang dilakukan. SOP yang dibuat setidaknya harus mencakup: fungsi dan prinsip
kerja bahan, jumlah setiap kali pemakaian, cara penggunaan dan penyimpanan, atau
petunjuk lainnya. SOP penggunaan suatu bahan biasanya berlaku umum untuk seluruh
kegiatan laboratorium, tetapi dapat saja suatu bahan memiliki dua atau lebih SOP untuk dua
atau lebih kegiatan pendidikan yang berbeda. Angka kredit kegiatan ini dihitung per produk
SOP yang dibuat, dengan klaim 100% untuk SOP yang diterbitkan pertama kali, dan 20%
untuk edisi revisi. Jika SOP suatu bahan dapat digunakan untuk seluruh kegiatan pelayanan
laboratorium (pendidikan, penelitian, PPM), maka tidak perlu membuat SOP untuk masing-
masing kegiatan.
Contoh:
• Seorang PLP Terampil Pelaksana menyusun 3 SOP untuk 3 jenis bahan umum dari 50 jenis
bahan umum yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
3 x 0.12 = 0.36.
• Seorang PLP Terampil Pelaksana menyusun 3 SOP revisi untuk 3 jenis bahan umum dari 50
jenis bahan umum yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang
diperoleh 3 x 0.12 x 0.2 = 0.07.
• Apabila SOP tersebut disusun bersama dengan PLP Terampil Pelaksana lainnya, maka angka
kredit yang didapatkan masing-masing PLP dibagi sebanyak penyusunnya.
Bukti Fisik:
• Dokumen SOP penggunaan bahan umum, yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya
lebih tinggi, dan disyahkan Kepala Laboratorium.
Menyiapkan peralatan pada kegiatan pendidikan
Contoh:
Dalam satu semester, praktikum Kimia Dasar Mahasiswa Tingkat Persiapan

Bersama melakukan 10 kali praktikum selama 10 minggu, seminggu 3 kali,
sehari 3 kali praktikum. Jika seorang PLP Terampil Pelaksana terlibat penuh
menyiapkan alat kategori 1 dalam seluruh praktikum tersebut, maka akan
memperoleh angka kredit sebagai berikut:
Angka kredit pokok dari mata ajaran Kimia Dasar = 10/14 x 0.30 = 0.21
Angka kredit tambahan dari 2 paralel perminggu = 20/14 x 0.30 = 0.42
Angka kredit tambahan dari 2 paralel perhari = 20/14 x 0.30 x 0.50 = 0.21,
sehingga angka kredit total yang diperoleh adalah: 0.21 + 0.42 + 0.21 =
0.84
Bukti Fisik:
• Rekaman hasil kegiatan dalam formulir check list kebutuhan alat per
materi praktikum perbulan/minggu, diverifikasi oleh PLP yang jenjang
jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan oleh Kepala Laboratorium.
Menyiapkan peralatan pada kegiatan penelitian
Contoh:
• Seorang PLP Terampil Pelaksana menyiapkan peralatan
kategori 1 dalam rangka memfasilitasi penelitian 3 orang
dosen selama 6 bulan, dan 6 orang mahasiswa selama 3 bulan
di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang
diperoleh adalah: (3 x 0.14) + (3/6 x 0.14 x 6) = 0.84.
Bukti Fisik:
• Rekaman hasil kegiatan dalam formulir check list kebutuhan
alat perpeneliti persemester, diverifikasi oleh peneliti, dan
Merancang program pemeliharaan/perawatan peralatan
Siklus/periode pemeliharaan/perawatan antar alat dan antar
bagian/komponen alat berbeda-beda tergantung kondisi alat seperti umur
pakai, dan tingkat penggunaanya. Periode pemeliharaan alat dan
komponennya bisa bersifat harian, mingguan, bulanan, triwulan, dan
seterusnya. PLP harus menetapkan program/jadwal pemeliharaan seluruh
peralatan yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, sedangkan SOP
metode pemeliharaannya ditetapkan pada butir kegiatan lainnya.Isi
program ini menetapkan periode pemeliharan terhadap setiap komponen
alat dan personil yang ditugaskan. Kegiatan ini dilakukan setahun,
menyeluruh terhadap peralatan yang ada di laboratorium
Contoh:
• Seorang PLP Ahli Pertama menyusun program pemeliharaan/perawatan,
dan penyimpanan 20 buah peralatan kategori 1 yang ada di
laboratoriumnya, maka akan mendapatkan angka kredit 0.25. Apabila
kegiatan ini dilakukan oleh lebih dari satu orang PLP Ahli Pertama, maka
angka kredit yang didapatkan masing-masing PLP dibagi sebanyak
penyusunnya.
Bukti Fisik:
• Dokumen program pemeliharaan dan penyimpanan peralatan kategori 1
yang disetujui oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan
Langkah Langkah Penyusunan
DUPAK
1. Identifikasi butir kegiatan pada
DUPAK sesuai jenjang jabatan
• Catat/warnai butir kegiatan yang sekiranya
ada angka kredit yang akan diajukanpada
periode pengisian
• Catat kode butir kegiataan dimaksud
Contoh DUPAK PLP Pelaksana Lanjutan
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
PLP PELAKSANA LANJUTAN
NOMOR : ……………………………………………
Instansi : UNIVERSITAS GADJAH MADA Masa penilaian Bulan Februari 2011 s/d Agustus 2014
NO KETERANGAN PERORANGAN
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Tempat dan
4 Tanggal GUNUNG KIDUL 7 JUNI 1966
Lahir
5 Jenis Kelamin LAKI-LAKI
6 Pendidikan yang diperhitungkan Angka Kreditnya STM
7 Penata Muda/IIIa/ 1 Oktober 2010

Pangkat/Golongan Ruang/TMT
8 Jabatan Pelksana lanjutan
Lama
9 Masa Kerja Golongan
Baru
10 Unit Kerja Fak MIPA UGM
UNSUR YANG DINILAI
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
A. Pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar
- Diploma III
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengelolaan laboratorium serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau
sertifikat
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. Lamanya antara 641- 960 jam
3. Lamanya antara 481 - 640 jam

C. Pendidikan dan pelatihan prajabatan
- Pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan II
2 PENGELOLAAN LABORATORIUM
A. Perancangan kegiatan laboratorium

1. Menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium sebagai Anggota.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Menyusun SOP penggunaan bahan umum pada kegiatan penelitian.
3. Menyusun SOP penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
B. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
1. Menyiapkan peralatan kategori 3 pada kegiatan pendidikan.
3. Menyiapkan bahan khusus pada kegiatan pendidikan.
4. Menyiapkan peralatan kategori 2 pada kegiatan penelitian.
5. Menyiapkan bahan khusus pada kegiatan penelitian.
6. Menyiapkan peralatan kategori 2 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
7. Menyiapkan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
8. Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 1 dan penggunaan bahan umum pada kegiatan
pendidikan.
penelitian.
10. Melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 1 dan penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
11. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas yang menggunakan peralatan kategori 1 dan
bahan umum pada kegiatan pendidikan.
bahan umum pada kegiatan penelitian.
bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
14. Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan umum pada kegiatan penelitian.
15. Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
16. Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
17. Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan khusus.
18. Mengolah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan umum.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
19. Memantau kualitas bahan umum.
Mengendalikan objek kegiatan.

20.
21. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 1 pada penggunaan bahan umum pada kegiatan pendidikan.
22. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 1 pada penggunaan bahan umum pada kegiatan penelitian.
23. Menguji dan memverifikasi unjuk kerja peralatan kategori 1 pada penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
24. Melakukan pengawasan K3 dan antisipasi bencana pada penggunaan peralatan kategori 1 dan bahan khusus
25. Melakukan pengawasan K3 dan antisipasi bencana pada penggunaan peralatan kategori 1 dan bahan umum.
26. Melakukan pengambilan sampel di lapangan pada kegiatan penelitian menggunakan peralatan kategori 1 dan bahan umum.
27. Melakukan pengambilan sampel di lapangan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan peralatan kategori 1 dan bahan
umum
28. Melakukan pengujian sampel, kalibrasi alat, dan/atau produksi dalam skala terbatas dengan menggunakan peralatan kategori 1 dan bahan
umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
29. Memberikan layanan kalibrasi peralatan kategori 2 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
31. Memberikan layanan pengujian bahan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan peralatan kategori 1 dan bahan
umum.
32. Memberikan layanan jasa produksi pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
C. Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan kategori 2
D. Pengevaluasian sistem kerja laboratorium
Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 1 dan bahan umum.
3 PENGEMBANGAN PROFESI
NOMOR : ……………………………………………
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Tempat dan
Lahir

Lama
Baru
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
- Diploma III
sertifikat


UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
pendidikan.
penelitian.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8

20.
masyarakat.
umum
umum.
NOMOR : ……………………………………………
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Tempat dan
Lahir

Lama
Baru
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
- Diploma III
sertifikat


UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
pendidikan.
penelitian.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8

20.
masyarakat.
umum
umum.
NOMOR : ……………………………………………
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Tempat dan
Lahir

Lama
Baru
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
- Diploma III
sertifikat


UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
pendidikan.
penelitian.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8

20.
masyarakat.
umum
umum.
NOMOR : ……………………………………………
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Tempat dan
Lahir

Lama
Baru
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
- Diploma III
sertifikat


UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
pendidikan.
penelitian.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8

20.
masyarakat.
umum
umum.
NOMOR : ……………………………………………
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Tempat dan
Lahir

Lama
Baru
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
- Diploma III
sertifikat


UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
pendidikan.
penelitian.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8

20.
masyarakat.
umum
umum.
NOMOR : ……………………………………………
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Tempat dan
Lahir

Lama
Baru
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
- Diploma III
sertifikat


UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
pendidikan.
penelitian.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8

20.
masyarakat.
umum
umum.
Catat kode butir kegiatan yang ada
angka kreditnya
• Unsur Utama
– Pendidikan
I.1.B.6
– Pengelolaan Laboratorrium
I.2.B.1
I.2.B.3
I.2.B.4
I.2.B.5
I.2.B.6
I.2.B.7
I.2.C
• Penunjang
II.B
II.C.1.c
2. Buat Bukti Fisik Butir Kegiatan
Persemester berdasar periode usulan
DUPAK
• Contoh Keg. Butir I.2.B.1
• Terdapat 7 bukti fisik utk periode Feb 2011 s/d
Agustus 2014
– Keg Butir I.2.B.1 semester II 2010/2011
– Keg Butir I.2.B.1 semester I 2011/2012
Contoh lain, Butir I.2.B.3
3. Kumpulkan bukti-bukti fisik setiap butir kegiatan dari
berbagai semester
Bukti Fisik I.1.B.6 Bukti Fisik I.2.B.1 Bukti Fisik I.2.B3
Bukti Fisik I.2.B.4 Bukti Fisik I.2.B.5 Bukti Fisik I.2.C
Dst
4. Masukkan data bukti fisik masing 2x butir dari semua
semester ke dalam surat pernyataan
Bukti Fisik I.1.B.6
Bukti Fisik I.1.B.6
Bukti Fisik I.2.B.1 Bukti Fisik I.2.B3 Bukti Fisik I.2.B3
Bukti fisik
kegiatan
pengelolaan lain
6. Masukkan AK penjumlahn suatu butir
kegiatan di Surat pernyataan ke dalam DUPAK
NOMOR : ……………………………………………
1 Na ma SUPAYA
2 NIP 196606071988031000
Nomor Seri
3 Kartu SS007267
Pegawai
Surat Pernyataan Melaksanakan Diklat 4
5
Tempat dan
Tanggal
Lahir
Jenis Kelamin
GUNUNG KIDUL 7 JUNI 1966
LAKI-LAKI

Lama
Baru
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
1 PENDIDIKAN
- Diploma III
sertifikat


UNSUR YANG DINILAI
Surat Pernyataan Melaksanakan Pengelolaan

1 2 3 4 5 6 7 8
pendidikan.
penelitian.
UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5 6 7 8

20.
masyarakat.
umum
umum.
Surat Pernyataan Melaksanakan Penunjang

Materi Diklat 2016 Perencanaan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi Diklat 2016 Perencanaan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DIKLAT JABUNG

PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIRJEN

• Pengembangan karier PNS pengelola laboratorium

SNI ISO/IEC 17025: 2008

PERSONIL PLP KOMPETEN

DATA dan/atau MODEL PRODUK

DATA dan atau MODEL PRODUK

STANDARDISASI SISTEM PENGELOLAAN:

DATA: MODEL PRODUK:

PLP TERAMPIL PLP AHLI

KEGIATAN TERAMPIL AHLI

 “sistem manajemen mutu” dan “sistem manajemen”

sistem manajemen: sistem untuk menetapkan kebijakan dan

sasaran serta untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan

sistem manajemen mutu: sistem manajemen untuk mengarahkan

dan mengendalikan sebuah organisasi yang berkenaan dengan

DO => implementasikan proses

ACT => lakukan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan /

daftar isian dan

“jika kita gagal merencanakan sesungguhnya kita

• Perencanaan menyangkut “Sistem

Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

Proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan

Ruang Lingkup Dokumentasi Sistem

Fungsi Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

 menjadi acuan dalam penerapan dan

• Lembaga/organisasi menetapkan dan memelihara

• Semua dokumen yang diterbitkan harus ditinjau

• Untuk menghindarkan penggunaan dokumen yang tidak

Siapa, apa, kapan, Prosedur Mutu

Bagaimana ? Instruksi Kerja (Level 3)

Rekaman Formulir (Level 4)

Maksud dan arah organisasi terkait mutu seperti

Sasaran Mutu Sesuatu yaang dicari atau dituju, berkaitan

Sistem Untuk mengarahkan dan mengendalikan

Panduan Mutu (Level 1)

Panduan Mutu merupakan dokumen induk yang merumuskan kebijakan

Menjelaskan/menguraikan mengenai langkah-langkah/tahapan pekerjaan

Prosedur Mutu dapat mencakup:

Menjelaskan/menguraikan suatu prosedur langkah/tahapan pekerjaan

Instruksi Kerja/Metode dapat berupa:

 petunjuk pengoperasian alat tertentu;

Bentuk Instruksi Kerja

adalah formulir yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan sesuai

 formulir permintaan layanan;

Bentuk Instruksi Kerja

• Berisi tahapan kegiatan selangkah demi selangkah

Format Instruksi kerja

• Ruang isian data

• Petunjuk penggunaan formulir

1. Pendidikan/pelatihan untuk memelihara komptensi personil

2. Rencana pengelolaan bahan, kalibrasi, dan perawatan

3. Sistem jaminan mutu PENGUJIAN/KALIBRASI/PRODUKSI

4. Teknik pengambilan contoh uji dan validasi metode

5. Mampu telusur pengukuran dan sistem kalibrasi/produksi ke

6. Sarana dan lingkungan pengujian/kalibrasi/produksi

7. Kesehatan dan keselamatan kerja

9. Sistem dokumentasi dan pelaporan data hasil pengujian,

Kegiatan ini dilakukan sebelum/menjelang PPM dilaksanakan, dengan

Kegiatan ini dilakukan sebelum/menjelang PPM dilaksanakan, dengan

Dalam satu semester, praktikum Kimia Dasar Mahasiswa Tingkat Persiapan

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

PLP PELAKSANA LANJUTAN