Anda di halaman 1dari 18

MENGENDALIKAN TINGKAT SISA BAHAN, PRODUK RUSAK, PRODUK

CACAT dan PERLAKUAN AKUNTANSINYA

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok

Matakuliah Praktikum Akuntansi Biaya

yang dibimbing oleh Medina Almunawaroh, S.Mn., M.Ak.

Nilai Tugas : (................)

Nama : 1. Syahrizal Setiawan (NPM : 143403092/tandatangan :......................)

2. Rani Indrianty Hidayat (NPM : 163403082/tandatangan :......................)

3. N Salma Maslamah (NPM : 163403086/tandatangan :......................)

4. Luis Hernandes (NPM : 163403101/tandatangan :......................)

5. Mohammad Kamara Darmawan (NPM : 163403120/tandatangan :......................)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur semoga tetap tercurah limpah kepada Allah swt. karena berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Mengendalikan
Tingkat Sisa Bahan, Produk Rusak, Produk Cacat dan Perlakuan Akuntansinya“. Tujuan
kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Praktikum Akuntansi Biaya dan memberikan manfaat serta informasi, analisa dan
deskripsi data tentang pengelolaan produksi usaha border dan cara mengendalikan tingkat
daripada sisa bahan, produk rusak, produk cacat serta perlakuan akuntansinya yang ada
pada perusahan Al-Iqbal Collection.
Makalah ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, identitas perusahaan, data
pendukung seperti tabel mengenai bahan baku, biaya bahan penolong, biaya variabel,dll.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini yaitu kepada :
1. Ibu Medina Almunawaroh, S.Mn., M.Ak. selaku dosen mata kuliah Praktikum
akuntansi Biaya yang telah memberikan kami pengetahuan serta pembelajaran yang
dapat membantu atau memperlancar proses pengerjaan makalah ini;
2. Kedua orang tua kami yang telah membantu kami dalam segi materi dan doa;
3. Rekan-rekan dari kelompok kami yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah
ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan khususnya
bagi orang – orang yang berkecimpung di bidang manufaktur. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah kami susun jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun bagi kesempurnaan penulisan makalah di masa yang akan datang .

Tasikmalaya, 18 November 2018

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penelitian

BAB II Pembahasan

A. Nama Perusahaan
B. Alamat Lengkap Perusahaan
C. Nomor Telepon Perusahaan
D. Jumlah Karyawan
E. Waktu Kunjungan
F. Gambaran Umum Perusahaan
G. Peran Quality Control yang ada di perusahaan
H. Tabel Total Penjualan (2014-2018)
I. Tabel Bahan Baku yang digunakan
J. Tabel Biaya Bahan Penolong
K. Tabel Biaya Gaji per Tahun Karyawan
L. Tabel Biaya Variabel
M. Tabel Biaya Tetap Tenaga Kerja Langsung
N. Tabel Biaya Tambahan
O. Pembahasan
P. Jurnal yang diperlukan untuk produk rusak
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Tanggapan Perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan apalagi perusahaan yang dimana proses kerjanya
memproses dari bahan baku menjadi barang jadi / produk jadi kemungkinan pada saat
proses produksi akan menemukan sisa bahan yang tidak terpakai, dan pada saat proses
akhir produksi kemungkinan akan adanya produk yang rusak maupun cacat.
Sisa Bahan sendiri merupakan bahan yang mengalami kerusakan di dalam proses
produksi, sedangkan Produk Rusak merupakan produk yang terjadi dikarenakan
pekerjaan yang sulit dan secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk jadi,
dan untuk Produk Cacat merupakan produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang
telah ditetapkan dan secara ekonomis dapat diperbaiki menjadi produk baik dengan
mengeluarkan biaya pengerjaan kembali.
Kemudian untuk mengetahui lebih jelas mengenai hal-hal yang dipaparkan diatas
maka kita perlu melakukan survey penelitian ke perusahaan yang bergerak di
bidangnya yang berhubungan dengan hal-hal diatas tentunya untuk mengetahui
informasi yang lebih jelas dan akurat, terlebih lagi kita dapat mengetahui pengendalian
apa saja dan bagaimana caranya dalam mengendalikan hal-hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kelompok kami merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa nama perusahaan yang di teliti ?
2. Dimana alamat lengkap perusahaan yang di teliti ?
3. Berapa nomor telepon perusahaannya ?
4. Berapa jumlah karyawan yang ada di perusahaan ?
5. Kapan waktu kunjungan penelitian dilaksanakan ?
6. Bagaimana gambaran umum perusahaan ?
7. Bagaimana peran Quality Control terhadap bahan baku, proses produksi, dan produk
jadi ?
8. Bagaimana tabel mengenai total penjualan (2014-2018), bahan baku yang
digunakan, biaya bahan penolong, biaya gaji per tahun karyawan, biaya variable,
biaya tetap tenaga langsung, dan biaya lainnya (overhead pabrik) ?
9. Bagaimana jurnal yang diperlukan untuk produk rusak ?
C. Tujuan Makalah
D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus . Menurut Burhan (2007:
229) Studi kasus adalah salah satu strategi dan metode analisis data kualitatif yang
menekankan pada kasus kusus yang terjadi pada objek analisis. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dipenelitian.
Menurut Irwan (1999: 86) “Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa
perantara dari sumbernya. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi,
gambar dan foto yang berhubungan dengan penelitian”.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nama Perusahaan

Nama perusahaan yang kami teliti dan kunjungi bernama “Al-Iqbal Collection”.

B. Alamat Lengkap Perusahaan

Al-Iqbal Collection beralamat di Jln. Saguling Sumberjaya, Kelurahan. Cilamajang,


Kecamatan. Kawalu, Kota. Tasikmalaya.

C. Nomor Telepon Perusahaan

Nomor Telepon perusahaan ”Al-Iqbal Collection” adalah : 081384661043

D. Jumlah Karyawan

Al-Iqbal Collection mempunyai karyawan sebanyak delapan (8) orang karyawan


tetap langsung dan dua (2) orang karyawan tidak langsung.

E. Waktu Kunjungan

Kelompok kami berkunjung pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 17 November 2018

Pukul : 10.00 WIB

F. Gambaran Umum Perusahaan

Al-Iqbal Collection ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Bordir.
Di perusahaan Al-Iqbal Collection bordir tetap menjadi ciri khas perusahaan karena di
Daerah Kawalu sendiri merupakan wilayah penghasil bordir, meskipun setiap tahunnya
motif bordir tersebut slalu diperbaharui sehingga tidak monoton. Apalagi baru-baru ini
permintaan di pasaran banyak yang memesan produk tanpa border.
sehingga untuk bisa memikat konsumen untuk tetap memesan dengan bordir harus
adanya pembaharuan dalam motif bordir yang sebelumnya telah disebutkan.

Al-Iqbal Collection system penjualan produknya dengan secara grosiran dan juga
sudah membuka lapak dagang di Daerah Tanah Abang, serta sudah memulai menjual
dengan system online.

G. Peran Quality Control yang ada di perusahaan meliputi :

Pengendalian kualitas (Quality Control) merupakan suatu proses untuk menentukan


barang-barang yang rusak dan diusahakan untuk dikurangi serta mempertahankan
barang-barang yang sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu
yang akan datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.
Untuk menentukan apakah barang tersebut rusak atau lebih baik mutunya,
perusahaan biasanya menetukan produk standar. Dengan demikian pengendalian
kualitas itu dilakukan sejak awal proses. Barang dalam proses sampai barang jadi
sehingga sejak awal perusahaan dapat menelusuri pada tahap proses yang mana yang
menyebabkan terjadinya kerusakan barang. Jika pengendalian proses baik maka
perusahaan akan beruntung karena mempunyai andil dalam meminimunkan biaya
proses produksi sebagai berikut :
a. Menentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan, warna, bentuk,
harga, dsb dengan memakai peralatan yang standar.
b. Mencari pemeriksa atau controler yang mempunyai kecakapan yang dibutuhkan
baik mengenai pemakaian peralatan maupun pemeliharaannya.
c. Tujuan pengendalian kualitas adalah untuk meminimunkan biaya proses produksi
sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih produktif.

1. Pengendalian terhadap Bahan Baku

Bahan Baku sendiri adalah unsur dasar yang diolah dengan menggunakan biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sehingga berubah menjadi produk jadi.
Tidak hanya di perusahaan Al-Iqbal Collectin saja namun di perusahaan lainnya ada
saja masalah yang terjadi mengenai kualitas bahan baku diantaranya:
a. Bagaimana jumlah bahan baku yang tersedia tidak kurang karena akan
mengganggu jalannya proses produksi.
b. Bagaiman bahan baku agar jangan terjadi kerusakan maupun cacat setelah
terjadinya proses produksi.
c. Bagaimana agar biaya ekstra yang digunakan untuk memperbaiki produk dari
bahan baku apabila terjadi kerusakan maupun cacat.

Pada dasarnya pun dengan adanya pengendalian kualitas bahan baku maka
perusahaan akan berusaha untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam
proses produksi sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar tanpa terjadi
kekurangan persediaan atau kelebihan persediaan.

2. Pengendalian terhadap Proses Produksi

Pengendalian produksi sendiri adalah berbagai kegiatan dan metode yang


digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir,
dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja)
kedalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang
seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin.

Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan


perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem kebijaksanaan
perusahaan yang digunakan.

Untuk perusahaan Al-Iqbal Collection dalam pengendalian proses produksinya


dengan melakukan “Follow Control” yaitu perusahaan dimana perusahaannya
beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan
produk untuk persediaan dalam jumlah besar yang bertujuan untuk melihat
bagaimana jangka waktu arus material apakah sudah sesuai dengan yang
direncanakan demikian juga bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi ke
gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan.
3. Pengendalian terhadap Produk Jadi

Pengendalian produk memiliki beberapa tahapan yaitu :

a. Tahap awal yaitu pengendalian perencanaan yang biasanya dilakukan


menggunakan sebuah alat bantu berupa kartu material dimana kartu ini
dimanfaatkan sebagai note yang berkaitan dengan pesanan barang yang akan
diproduksi.
b. Tahap routing merupakan sebuah upaya yang digunakan untuk menentukan suatu
prosedur atau runtutan proses produksi. Dimulai dari bahan mentah, peralatan,
mesin produksi hingga tahap akhir barang tersebut diproduksi.
c. Penjadwalan merupakan pengendalian tentang waktu proses produksi dapat
dimulai dan kapan proses produksi harus selesai dan dapat dipasarkan ke
konsumen.
d. Pada tahap terakhir yaitu dispatching merupakan merupakan surat perintah yang
memberikan wewenang dalam melakukan kegiatan produksi suatu barang atau
produk.

H. Tabel Total Penjualan Perusahaan selama 5 tahun terakhir (2014-2018)

Penjualan tahun ke Penjualan per bulan Penjualan per tahun


1 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


2 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


3 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


4 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


5 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


Jumlah Rp. 600.000.000,00 –

Rp. 1.200.000.000,00

Jadi Total Penjualan dalam lima (5) tahun terakhir yaitu tahun 2014-2018

per bulannya bisa mencapai ± Rp. 10.000.000,00 – Rp. 20.000.000,00 dan

per tahunnya bisa mencapai ± Rp. 120.000.000,00 – Rp. 240.000.000,00

I. Tabel Biaya Bahan Baku yang digunakan

Bahan Baku Biaya per satuan Satuan Biaya Total


Kain Rp. 55.000,00 100 m Rp. 5.500.000,00
- - - -
Jumlah Rp. 55.000,00 100 m Rp. 5.500.000,00

*100 meter kain ini Jadi, Biaya Bahan Baku per produk

dapat menghasilkan = Rp. 5.500.000,00 : 25

produk bordiran ± 25 produk. = Rp. 220.000,00

J. Tabel Biaya Bahan Penolong

Bahan Penolong Biaya per satuan Satuan Biaya Total


Benang Kain Rp. 5.000,00 100 pak Rp. 500.000,00
Benang Bordir Rp. 13.000,00 100 cones Rp. 1.300.000,00
Kancing Rp. 20.000,00 2 bungkus Rp. 40.000,00
Biaya Listrik Rp. 550.000,00 - Rp. 550.000,00
Jumlah Rp. 2.390.000,00

*300 berbagai macam benang Jadi, Biaya Bahan Penolong per


ini dapat menghasilkan produk produk
bordiran ± 25 produk
= Rp. 2.390.000,00 : 25

= Rp. 95.600,00

K. Tabel Biaya Gaji per tahun Karyawan

Karyawan Gaji per Bulan Gaji per Tahun


1 Rp. 1.700.000,00 Rp. 20.400.000,00
2 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
3 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
4 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
5 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
6 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
7 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
8 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
Jumlah Rp. 6.250.000,00 Rp. 75.000.000,00

L. Tabel Biaya Tetap Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tetap Tenaga Kerja *Biaya Gaji Karyawan per bulan : jumlah produk
Langsung yaitu sebesar yang dihasilkan

Rp. 250.000,00*
= Rp. 6.250.000,00 : 25

= Rp. 250.000,00

M. Tabel Biaya Variabel

Biaya Produksi Variabel Produk yang Biaya per produk Total Biaya
dihasilkan
Biaya Bahan Baku 25 Rp. 220.000,00 Rp. 5.500.000,00
Biaya Tenaga Kerja 25 Rp. 250.000,00 Rp. 6.250.000,00
Langsung
Biaya Overhead Pabrik 25 Rp. 155.600,00 Rp. 3.890.000,00
Variabel
Jumlah Rp.15.640.000,00

Maka, Biaya Variabel ( Biaya Produksi) per produk yaitu :

Rp. 15.640.000,00 : 25 = Rp. 625.600,00

N. Tabel Biaya Tambahan (Biaya Overhead Pabrik)

Biaya Overhead Pabrik Banyaknya Biaya per orang Biaya Total


Variabel
Upah supir 2 orang Rp. 500.000,00 Rp. 1.000.000,00
THR setiap hari jumat 10 orang Rp. 50.000,00 Rp. 500.000,00
- - - -
Jumlah Rp. 1.500.000,00
Biaya Banyaknya Harga Mesin Total Harga Mesin Asumsi:
Overhead satuan penyusutan 15%
Pabrik Tetap per tahun
Biaya 7 Rp. 2.000.000,00 Rp. 14.000.000,00 Rp. 2. 100.000,00
Penyusutan
Mesin
- - - - -
Jumlah 7 Rp. 2.000.000,00 Rp. 14.000.000,00 Rp. 2.100.000,00

Jadi Biaya Overhead Pabrik Variabel per produk

= Rp. 1.500.000,00 : 25

= Rp. 60.000,00

Jadi Biaya Overhead Pabrik Tetap per produk

= Rp. 2.100.000,00 : 25

= Rp. 84.000,00

O. Pembahasan

1. Proses Produksi

Proses Produksi yang dilakukan memiliki beberapa tahapan :

a. Membuat pola
Disini dimana perusahaan terlebih dahulu menyiapkan dan membuat desain motif
untuk diaplikasi nanti pada saat melakukan border.
b. Memotong kain
Disini dimana perusahaan memotong kain yang akan digunakan untuk membuat
suatu produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhannya.
c. Menjahit kain
Disini dimana perusahaan memulai menjahit kain tersebut yang sudah dipotong
untuk disatukan menjadi suatu produk jadi dengan menggunakan mesin jahit.
d. Melakukan border kain sesuai pola
Disini dimana perusahaan memindahkan atau menjiplak desain motif pada kain /
produk yang hendak diborder. Kemudian perusahaan memilih, menentukan,
memasang benang bordir pada mesin border dan pada akhirnya menggerakkan
mesin yang hendak dipakai untuk memborder kain / produk dengan menggunakan
mesin border untuk memulai proses pemborderan.
e. Memasang kancing
Disini dimana perusahaan melakukan pemasangan kancing pada produk yang
sudah benar-benar jadi setelah melakukan proses penjahitan dan pemborderan
pada sebelumnya untuk memberikan kesan rapi dan pelengkap untuk menjadi
produk yang siap dijual.
f. Menguapkan baju
Disini dimana perusahaan melakukan pembersihan sisa-sisa benang border yang
melekat di balik permukaan kain. Kemudian melakukan perendaman, menjemur,
dan menyetrika hasil produk border yang sudah jadi dan siap dijual tersebut.
g. Packing
Disini dimana perusahaan melakukan packing produk yang sudah jadi untuk
menjaga kebersihan produk sehingga siap untuk dijual dipasaran.

2. Perhitungan

Perusahaan dalam satu kali produksi menghasilkan 25 produk border dengan biaya :

- Biaya Bahan Baku Rp. 5.500.000,00


- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 6.250.000,00
- Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp. 1.500.000,00
- Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. 2.100.000,00

Asumsi : Perusahaan menginginkan laba sebesar 20 % dari biaya total.


Maka, Jawabannya :

 Biaya Total + Laba = Harga Total

Rp. 15.350.000,00 + (20% x Rp. 15.350.000)

= Rp. 15.350.000,00 + Rp. 3.837.500,00

= Rp. 19.187.500,00

 Dengan demikian harga jual per produk yaitu sebesar

Rp. 19.187.500,00 : 25 = Rp.76.750,00

P. Jurnal yang diperlukan untuk produk rusak

Asumsi : Dalam proses produksi terjadi kerusakan sebanyak 3 produk dan laku dijual
dengan harga Rp. 75.000,00 dengan biaya-biaya yang sudah dicantumkan di option
sebelumnya.

 Jurnal untuk pembebanan biaya produksi 25 unit :

BDP – BBB Rp. 5.500.000,00

BDP – BTKL Rp. 6.250.000,00

BDP – BOP Rp. 3.600.000,00

Persediaan Bahan Baku Rp. 5.500.000,00

Gaji dan Upah Rp. 6.250.000,00

BOP Dibebankan Rp. 3.600.000,00

Harga Pokok Produksi yang baik = Rp. 15.350.000,00 : 25

= Rp. 614.000,00 / produk


 Jurnal untuk mencatat penjualan produk yang rusak :

Persediaan produk rusak Rp. 6.999.600,00

BDP – BBB Rp. 2.508.000,00

BDP – BTKL Rp. 2.850.000,00

BDP – BOP Rp. 1.641.600,00

Perhitungan harga pokok produk :

BBB : Rp. 5.500.000,00 : 25 = Rp. 220.000,00

BTKL : Rp. 6.250.000,00 : 25 = Rp. 250.000,00

BOP : Rp. 3.600.000,00 : 25 = Rp. 144.000,00

Jumlah Rp. 614.000,00

Harga Pokok Produk Rusak

= Rp. 3 x Rp. 614.000,00 = Rp. 1.842.000,00

Nilai jual produk rusak : Harga pokok produk rusak

= Rp. 210.000,00 : Rp. 1.842.000,00

= 11,40 %

Jadi, BBB : 11,40 % x Rp. 22.000.000,00 = Rp. 2.508.000,00

BTKL : 11,40 % x Rp. 25.000.000,00 = Rp. 2.850.000,00

BOP : 11,40 % x Rp.14.400.000,00 = Rp. 1.641.600,00


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Iqbal Collection merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industry bordir.


Al-Iqbal Collection ini memiliki 8 orang karyawan tetap langsung dan 2 orang
karyawan tidak langsung. Perusahaan ini berlokasi di Jln. Saguling Sumberjaya,
Kelurahan. Cilamajang, Kecamatan. Kawalu, Kota. Tasikmalaya. Penjualan border
perusahaan ini pada tahun 2014-2018 rata-rata mencapai ± Rp. 10.000.000,00 sampai
Rp. 20.000.000,00 . Metode pemasaran dengan metode pemesanan bisa melalui media
online saat ini yang dilakukan Al-Iqbal Collection merupakan langkah efektif untuk
mendapatkan konsumen dipasaran yang lebih luas, sehingga produknya ini bisa dikenal
lebih luas oleh konsumen diluar Kota Tasikmalaya sehingga bisa mendapatkan output
dan laba yang lebih besar.

B. Saran

Berdasarkan penelitian melalui kunjungan yang kelompok kami lakukan, Al-Iqbal


Collection memiliki potensi untuk lebih maju dan berkembang. Maka menurut
kelompok kami sebaiknya Al-Iqbal Collection menerapkan sistem pencatatan transaksi
operasional perusahaannya secara lebih detail dan terstruktur agar dapat menghasilkan
laporan perhitungan laba yang lebih akurat sehingga kedepannya perusahaan bisa
menggunakan laporan tersebut sebagai landasan pengambilan keputusan untuk strategi
pemasaran untuk periode-periode berikutnya. Dan perusahaan mampu melakukan
pengendalian terhadap bahan baku, proses produksi, produk jadi lebih baik lagi agar
dapat meminimalisir lagi terhadap kerusakan atau cacat suatu produk yang dihasilkan.
C. Tanggapan Perusahaaan

Tanggapan perusahaan dengan adanya kunjungan ini yaitu kedepannya perusahaan


ingin memiliki peluang pasar yang makin luas serta mengembangkan varian produk
yang lebih inovatif dan membuka lowongan kerja bagi masyarakat sekitar yang lebih
besar.

Harapan ini tentunya dilakukan dengan kerja keras serta mempertahankan kualitas
produk yang sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Dan juga untuk
kedepannya perusahaan juga ingin memiliki pencatatan yang lengkap agar pelaporan
keuangan dapat digunakan sebagaimana yang diharapkan dan menciptakan perusahaan
yang baik dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai