Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Nama Perusahaan

Nama perusahaan yang kami teliti dan kunjungi bernama “Al-Iqbal Collection”.

B. Alamat Lengkap Perusahaan

Al-Iqbal Collection beralamat di Jln. Saguling Sumberjaya, Kelurahan. Cilamajang,


Kecamatan. Kawalu, Kota. Tasikmalaya.

C. Nomor Telepon Perusahaan

Nomor Telepon perusahaan ”Al-Iqbal Collection” adalah : 081384661043

D. Jumlah Karyawan

Al-Iqbal Collection mempunyai karyawan sebanyak delapan (8) orang karyawan


tetap langsung dan dua (2) orang karyawan tidak langsung.

E. Waktu Kunjungan

Kelompok kami berkunjung pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 17 November 2018

Pukul : 10.00 WIB

F. Gambaran Umum Perusahaan

Al-Iqbal Collection merupakan perusahaan dengan pemilik bernama Aip Zenal


Aripin. Al-Iqbal Collection ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri
Bordir. Di perusahaan Al-Iqbal Collection bordir tetap menjadi ciri khas perusahaan
karena di Daerah Kawalu sendiri merupakan wilayah penghasil bordir, meskipun setiap
tahunnya motif bordir tersebut slalu diperbaharui sehingga tidak monoton. Apalagi
baru-baru ini permintaan di pasaran banyak yang memesan produk tanpa bordir,
sehingga untuk bisa memikat konsumen untuk tetap memesan dengan bordir harus
adanya pembaharuan dalam motif bordir yang sebelumnya telah disebutkan.

Al-Iqbal Collection system penjualan produknya dengan secara grosiran dan juga
sudah membuka lapak dagang di Daerah Tanah Abang, serta sudah memulai menjual
dengan system online.

G. Peran Quality Control yang ada di perusahaan meliputi :

Pengendalian kualitas (Quality Control) merupakan suatu proses untuk menentukan


barang-barang yang rusak dan diusahakan untuk dikurangi serta mempertahankan
barang-barang yang sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu
yang akan datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.
Untuk menentukan apakah barang tersebut rusak atau lebih baik mutunya,
perusahaan biasanya menetukan produk standar. Dengan demikian pengendalian
kualitas itu dilakukan sejak awal proses. Barang dalam proses sampai barang jadi
sehingga sejak awal perusahaan dapat menelusuri pada tahap proses yang mana yang
menyebabkan terjadinya kerusakan barang. Jika pengendalian proses baik maka
perusahaan akan beruntung karena mempunyai andil dalam meminimunkan biaya
proses produksi sebagai berikut :
a. Menentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan, warna, bentuk,
harga, dsb dengan memakai peralatan yang standar.
b. Mencari pemeriksa atau controler yang mempunyai kecakapan yang dibutuhkan
baik mengenai pemakaian peralatan maupun pemeliharaannya.
c. Tujuan pengendalian kualitas adalah untuk meminimunkan biaya proses produksi
sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih produktif.

1. Pengendalian terhadap Bahan Baku

Bahan Baku sendiri adalah unsur dasar yang diolah dengan menggunakan biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sehingga berubah menjadi produk jadi.
Tidak hanya di perusahaan Al-Iqbal Collectin saja namun di perusahaan lainnya ada
saja masalah yang terjadi mengenai kualitas bahan baku diantaranya:
a. Bagaimana jumlah bahan baku yang tersedia tidak kurang karena akan
mengganggu jalannya proses produksi.
b. Bagaiman bahan baku agar jangan terjadi kerusakan maupun cacat setelah
terjadinya proses produksi.
c. Bagaimana agar biaya ekstra yang digunakan untuk memperbaiki produk dari
bahan baku apabila terjadi kerusakan maupun cacat.

Pada dasarnya pun dengan adanya pengendalian kualitas bahan baku maka
perusahaan akan berusaha untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam
proses produksi sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar tanpa terjadi
kekurangan persediaan atau kelebihan persediaan.

2. Pengendalian terhadap Proses Produksi

Pengendalian produksi sendiri adalah berbagai kegiatan dan metode yang


digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir,
dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja)
kedalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang
seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin.

Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan


perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem kebijaksanaan
perusahaan yang digunakan.

Untuk perusahaan Al-Iqbal Collection dalam pengendalian proses produksinya


dengan melakukan “Follow Control” yaitu perusahaan dimana perusahaannya
beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan
produk untuk persediaan dalam jumlah besar yang bertujuan untuk melihat
bagaimana jangka waktu arus material apakah sudah sesuai dengan yang
direncanakan demikian juga bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi ke
gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan.
3. Pengendalian terhadap Produk Jadi

Pengendalian produk memiliki beberapa tahapan yaitu :

a. Tahap awal yaitu pengendalian perencanaan yang biasanya dilakukan


menggunakan sebuah alat bantu berupa kartu material dimana kartu ini
dimanfaatkan sebagai note yang berkaitan dengan pesanan barang yang akan
diproduksi.
b. Tahap routing merupakan sebuah upaya yang digunakan untuk menentukan suatu
prosedur atau runtutan proses produksi. Dimulai dari bahan mentah, peralatan,
mesin produksi hingga tahap akhir barang tersebut diproduksi.
c. Penjadwalan merupakan pengendalian tentang waktu proses produksi dapat
dimulai dan kapan proses produksi harus selesai dan dapat dipasarkan ke
konsumen.
d. Pada tahap terakhir yaitu dispatching merupakan merupakan surat perintah yang
memberikan wewenang dalam melakukan kegiatan produksi suatu barang atau
produk.

H. Tabel Total Penjualan Perusahaan selama 5 tahun terakhir (2014-2018)

Penjualan tahun ke Penjualan per bulan Penjualan per tahun


1 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


2 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


3 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


4 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


5 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 120.000.000,00 –

Rp. 20.000.000,00 Rp. 240.000.000,00


Jumlah Rp. 600.000.000,00 –

Rp. 1.200.000.000,00

Jadi Total Penjualan dalam lima (5) tahun terakhir yaitu tahun 2014-2018

per bulannya bisa mencapai ± Rp. 10.000.000,00 – Rp. 20.000.000,00 dan

per tahunnya bisa mencapai ± Rp. 120.000.000,00 – Rp. 240.000.000,00

I. Tabel Biaya Bahan Baku yang digunakan

Bahan Baku Biaya per satuan Satuan Biaya Total


Kain Rp. 55.000,00 100 m Rp. 5.500.000,00
- - - -
Jumlah Rp. 55.000,00 100 m Rp. 5.500.000,00

*100 meter kain ini Jadi, Biaya Bahan Baku per produk

dapat menghasilkan = Rp. 5.500.000,00 : 25

produk bordiran ± 25 produk. = Rp. 220.000,00

J. Tabel Biaya Bahan Penolong

Bahan Penolong Biaya per satuan Satuan Biaya Total


Benang Kain Rp. 5.000,00 100 pak Rp. 500.000,00
Benang Bordir Rp. 13.000,00 100 cones Rp. 1.300.000,00
Kancing Rp. 20.000,00 2 bungkus Rp. 40.000,00
Biaya Listrik Rp. 550.000,00 - Rp. 550.000,00
Jumlah Rp. 2.390.000,00

*300 berbagai macam benang Jadi, Biaya Bahan Penolong per


ini dapat menghasilkan produk produk
bordiran ± 25 produk
= Rp. 2.390.000,00 : 25

= Rp. 95.600,00

K. Tabel Biaya Gaji per tahun Karyawan

Karyawan Gaji per Bulan Gaji per Tahun


1 Rp. 1.700.000,00 Rp. 20.400.000,00
2 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
3 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
4 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
5 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
6 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
7 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
8 Rp. 650.000,00 Rp. 7.800.000,00
Jumlah Rp. 6.250.000,00 Rp. 75.000.000,00

L. Tabel Biaya Tetap Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tetap Tenaga Kerja *Biaya Gaji Karyawan per bulan : jumlah produk
Langsung yaitu sebesar yang dihasilkan

Rp. 250.000,00*
= Rp. 6.250.000,00 : 25

= Rp. 250.000,00

M. Tabel Biaya Variabel

Biaya Produksi Variabel Produk yang Biaya per produk Total Biaya
dihasilkan
Biaya Bahan Baku 25 Rp. 220.000,00 Rp. 5.500.000,00
Biaya Tenaga Kerja 25 Rp. 250.000,00 Rp. 6.250.000,00
Langsung
Biaya Overhead Pabrik 25 Rp. 155.600,00 Rp. 3.890.000,00
Variabel
Jumlah Rp.15.640.000,00

Maka, Biaya Variabel ( Biaya Produksi) per produk yaitu :

Rp. 15.640.000,00 : 25 = Rp. 625.600,00

N. Tabel Biaya Tambahan (Biaya Overhead Pabrik)

Biaya Overhead Pabrik Banyaknya Biaya per orang Biaya Total


Variabel
Upah supir 2 orang Rp. 500.000,00 Rp. 1.000.000,00
THR setiap hari jumat 10 orang Rp. 50.000,00 Rp. 500.000,00
- - - -
Jumlah Rp. 1.500.000,00
Biaya Banyaknya Harga Mesin Total Harga Mesin Asumsi:
Overhead satuan penyusutan 15%
Pabrik Tetap per tahun
Biaya 7 Rp. 2.000.000,00 Rp. 14.000.000,00 Rp. 2. 100.000,00
Penyusutan
Mesin
- - - - -
Jumlah 7 Rp. 2.000.000,00 Rp. 14.000.000,00 Rp. 2.100.000,00

Jadi Biaya Overhead Pabrik Variabel per produk

= Rp. 1.500.000,00 : 25

= Rp. 60.000,00

Jadi Biaya Overhead Pabrik Tetap per produk

= Rp. 2.100.000,00 : 25

= Rp. 84.000,00

O. Pembahasan

1. Proses Produksi

Proses Produksi yang dilakukan memiliki beberapa tahapan :

a. Membuat pola
Disini dimana perusahaan terlebih dahulu menyiapkan dan membuat desain motif
untuk diaplikasi nanti pada saat melakukan border.
b. Memotong kain
Disini dimana perusahaan memotong kain yang akan digunakan untuk membuat
suatu produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhannya.
c. Menjahit kain
Disini dimana perusahaan memulai menjahit kain tersebut yang sudah dipotong
untuk disatukan menjadi suatu produk jadi dengan menggunakan mesin jahit.
d. Melakukan border kain sesuai pola
Disini dimana perusahaan memindahkan atau menjiplak desain motif pada kain /
produk yang hendak diborder. Kemudian perusahaan memilih, menentukan,
memasang benang bordir pada mesin border dan pada akhirnya menggerakkan
mesin yang hendak dipakai untuk memborder kain / produk dengan menggunakan
mesin border untuk memulai proses pemborderan.
e. Memasang kancing
Disini dimana perusahaan melakukan pemasangan kancing pada produk yang
sudah benar-benar jadi setelah melakukan proses penjahitan dan pemborderan
pada sebelumnya untuk memberikan kesan rapi dan pelengkap untuk menjadi
produk yang siap dijual.
f. Menguapkan baju
Disini dimana perusahaan melakukan pembersihan sisa-sisa benang border yang
melekat di balik permukaan kain. Kemudian melakukan perendaman, menjemur,
dan menyetrika hasil produk border yang sudah jadi dan siap dijual tersebut.
g. Packing
Disini dimana perusahaan melakukan packing produk yang sudah jadi untuk
menjaga kebersihan produk sehingga siap untuk dijual dipasaran.

2. Perhitungan

Perusahaan dalam satu kali produksi menghasilkan 25 produk border dengan biaya :

- Biaya Bahan Baku Rp. 5.500.000,00


- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 6.250.000,00
- Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp. 1.500.000,00
- Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. 2.100.000,00

Asumsi : Perusahaan menginginkan laba sebesar 20 % dari biaya total.


Maka, Jawabannya :

 Biaya Total + Laba = Harga Total

Rp. 15.350.000,00 + (20% x Rp. 15.350.000)

= Rp. 15.350.000,00 + Rp. 3.837.500,00

= Rp. 19.187.500,00

 Dengan demikian harga jual per produk yaitu sebesar

Rp. 19.187.500,00 : 25 = Rp.76.750,00

P. Jurnal yang diperlukan untuk produk rusak

Asumsi : Dalam proses produksi terjadi kerusakan sebanyak 3 produk dan laku dijual
dengan harga Rp. 75.000,00 dengan biaya-biaya yang sudah dicantumkan di option
sebelumnya.

 Jurnal untuk pembebanan biaya produksi 25 unit :

BDP – BBB Rp. 5.500.000,00

BDP – BTKL Rp. 6.250.000,00

BDP – BOP Rp. 3.600.000,00

Persediaan Bahan Baku Rp. 5.500.000,00

Gaji dan Upah Rp. 6.250.000,00

BOP Dibebankan Rp. 3.600.000,00

Harga Pokok Produksi yang baik = Rp. 15.350.000,00 : 25

= Rp. 614.000,00 / produk


 Jurnal untuk mencatat penjualan produk yang rusak :

Persediaan produk rusak Rp. 6.999.600,00

BDP – BBB Rp. 2.508.000,00

BDP – BTKL Rp. 2.850.000,00

BDP – BOP Rp. 1.641.600,00

Perhitungan harga pokok produk :

BBB : Rp. 5.500.000,00 : 25 = Rp. 220.000,00

BTKL : Rp. 6.250.000,00 : 25 = Rp. 250.000,00

BOP : Rp. 3.600.000,00 : 25 = Rp. 144.000,00

Jumlah Rp. 614.000,00

Harga Pokok Produk Rusak

= Rp. 3 x Rp. 614.000,00 = Rp. 1.842.000,00

Nilai jual produk rusak : Harga pokok produk rusak

= Rp. 210.000,00 : Rp. 1.842.000,00

= 11,40 %

Jadi, BBB : 11,40 % x Rp. 22.000.000,00 = Rp. 2.508.000,00

BTKL : 11,40 % x Rp. 25.000.000,00 = Rp. 2.850.000,00

BOP : 11,40 % x Rp.14.400.000,00 = Rp. 1.641.600,00

Anda mungkin juga menyukai