Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

INTEGRASI PROGRAM DALAM ANTENATAL TERPADU


DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2019

Unit Organisasi : DinasKesehatan Kota Pontianak


Program : Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkadan Anak

Kegiatan : Pelatihan dan Bimbingan Teknis Peningkatan Pelayanan


Maternal dan Neonatal

Sub Kegiatan :

Sasaran Kegiatan :

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
- Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 131 ayat 1:
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak Peraturan Menteri Kesehatan
RI No.25 tahun 2013 tentang Upaya Kesehatan Anak.
- Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
- Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak;
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

2. Gambaran Umum
Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 3 % (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir
mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia
dari seluruh kematian balita, sebanyak 38 % meninggal pada masa Bayi baru
Lahir (BBL) menurut IACMEG tahun 2005. Sebagian besar kematian
neonatal terjadi pada 0-6 hari (78,5%) Dengan penyebab kematian terbesar
adalah gangguan pernapasan/asfiksia 35,9%, prematuritas dan BBLR 32,4%
dan sepsis 12%. Sedangkan penyebab kematian bayi di umur 7-28 hari
adalah sepsis 20,5%, kelainan congenital 18,1%, pneumonia 15,4%,
prematuritas dan BBLR 12,8% dan Respiratory Distress Syndrome (RDS)
12,8%.
Angka kejadian dan angka kematian Bayi Baru Lahir akibat komplikasi seperti
Asfiksia, Infeksi, Hipotermi, Hiperbilirubinemia masih tinggi, di harapkan Bidan
sebagai ujung tombak pelayanan yang mungkin menjumpai kasus Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang memadai sesuai dengan kompetensi dan fasilitas yang tersedia. Bidan
dan perawat yang terampil dan kompeten dalam manajemen BBLR di
harapkan dapat menangani kasus BBLR dengan baik dan benar serta dapat
menyebarkan pengetahuannya kepada keluarga mengenai penanganan
BBLR menggunakan cara yang mudah dan sederhana.

Di Kota Pontianak Angka Kematian Bayi pada tahun 2017 yaitu sebanyak 36
kasus , Sedangkan di tahun 2018 terjadi sedikit penurunan yaitu sebanyak
30 kasus dari 30 kasus tersebut 29 kasus terjadi pada masa neonatal ( 0 -28
hari) . Penyebab kematian bayi ini paling tinggi disebabkan oleh asfiksia dan
BBLR. Oleh sebab itu untuk meningkatkan keterampilan petugas tentang
manajemen BBLR dan Asfiksia sangat penting dalam upaya melakukan
tatalaksana yang tepat dalam memberikan Asuhan pada Neonatal umumnya
dan kasus BBLR khususnya, maka Pelatihan Manajemen BBLR dan Asfiksia
ini diselenggarakan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Menurunkan Angka Kematian bayi (AKB) di Kota Pontianak

2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan Ketrampilan Petugas
dalam deteksi Dini kasus Resiko Tinggi pada bayi baru lahir
- Meningkatkan pengetahuan dan
ketarampilan petugas dalam manajemen Asfeksia dan BBLR

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun kegiatan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis Jumat dan Sabtu
Tanggal : 2 spi 4 mei 2019
Tempat : Aula Utama Dinas Kesehatan Kota Pontianak
Jl A. Yani Pontianak

D. PESERTA
Adapun peserta pada kegiatan di atas adalah:
Bidan dan dokter Puskesmas Kota Pontianak yang berjumlah 30 orang

E. NARASUMBER
1. dr. Nevita, Sp.A. Msi
2. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

F. MATERI
1. Asfiksia Dan Gawat Janin
2. Perisiapan Resusitasi Dan Penilaian BBL
3. Keputusdan Resusitasi
4. Resusitasi
5. Manajemen Air Ketuban Bercampur Mekonium
6. Asuhan Pasca Resusitasi
7. Asuhan Pasca Lahir
8. Pencegahan Infeksi
9. Bimbingan Dan Latihan Mandiri

G. PENDANAAN
Pendanaan bersumber dari APBD Kota Pontianak melalui Dinas kesehatan Kota
Pontianak tahun 2019.

H. PENUTUP
Dengan diadakannya pelatihan Asfeksia pada bayi baru lahir diharapkan
meningkatnya ketrampilan petugas terutama deteksi Dini dan penanganan kasus
Asfeksia pada bayi Baru lahir sehingga hal ini diharapkan berdampak terhadap
penurunan Angka kematian bayi ( AKB) di Kota Pontianak.

Mengetahui Pontianak, 18 April 2019


Kepala Bidang Binkesga Kasi KIA dan Reproduksi

Drg. Trisnawati, MM
Kustiah, SKM
Pembina NIP. 19650509 198801 2 002
NIP. 19730610 200012 2 004
Pontianak, Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai