~ Hasan Aspahani
~ Aan Mansyur
28 Mei ·
19 Mei ·
13 Mei ·
~ Anggi
Sajak
12 Mei ·
~ Unknown
Sajak
12 Mei ·
~ Joko Pinurbo
Sajak
5 Juni 2016 ·
~ @titikjauh
Sajak
18 April 2016 ·
Sajak
13 Agustus 2015 ·
Sajak
4 Mei 2015 ·
Chepy Slow tidak kuhapus bekas bekas kaki, sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan
punggung ku, menjauhi lengan jalanan yang kelak ku lalui.. mengapa hidup? dan mengapa
harus mati?.. kau memanjang seperti dahan dahan..dan kelak aku akan jatuh bagai daun
didahan yang tak kuat lagi bertahan.. Pergilah!!,
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
· Balas · 19 Desember 2015 pukul 9:55
Kelola
Sajak
5 Maret 2015 ·
XVII
Lihat Selengkapnya
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
KomentariBagikan
16 16
1 kali dibagikan
Komentar
Tulis komentar...
Sajak
19 Februari 2015 ·
Tulis komentar...
Felix Sihotang Lama tak berteduh di sajakmu lek. Hehe
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
· Balas · 20 Februari 2015 pukul 5:52
Kelola
Sajak
18 Januari 2015 ·
Tulis komentar...
Sajak
28 Desember 2014 ·
Tutup matamu dan tidurlah. Biar kujaga malam.
~ Sapardi Djoko Damono
Tulis komentar...
Sajak
15 Oktober 2014 ·
Tulis komentar...
Sajak
21 Juli 2014 ·
Kita tak pernah menanam apa-apa, kita tak akan kehilangan apa-apa. ~ Soe Hok Gie
Lihat Terjemahan
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
KomentariBagikan
10 10
Komentar
Tulis komentar...
Sajak
21 Juli 2014 ·
Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa bisa kita mengerti, tanpa
bisa kita menawar. ~ Soe Hok Gie
Tulis komentar...
Sajak
21 Juli 2014 ·
Kita akan menua, manisku, menunggu senja terbenam, dengan debur ombak tak henti
melagu.
Tulis komentar...
Sajak
21 Juli 2014 ·
Sajak
15 Juli 2014 ·
Tulis komentar...
Sajak
2 Juni 2014 ·
Sajak
2 Juni 2014 ·
Lihat Terjemahan
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
KomentariBagikan
99
2 kali dibagikan
Komentar
Tulis komentar...
Sajak
24 Mei 2014 ·
Tulis komentar...
Sajak
24 Mei 2014 ·
Tulis komentar...
Sajak
24 Mei 2014 ·
Apa yang lebih abadi dari waktu?
Mungkin cinta, mungkin entah.
Tulis komentar...
Sajak
13 April 2014 ·
Aku kerap lupa diri. Rindu dalam puisi, sering kukira, seseorang yang menikahi bayangannya
sendiri.
Tulis komentar...
Sajak
13 April 2014 ·
Seorang sahabat pernah bilang, "Aku suka cara puisi menjatuhkan hati pada penulisnya"
Tulis komentar...
Sajak
13 April 2014 ·
Simpanlah puisimu pada tempatnya, sebab di negeri ini, selain korupsi, asu juga pandai
memisahkan puisi dari pemiliknya.
Tulis komentar...
Sajak
6 Maret 2014 ·
Maka bersabdalah kunang-kunang dalam matamu, "Puisimu adalah gelap tempat cahayaku
bertualang. Pun di tubuhmu"-
Tulis komentar...
Sajak
18 Februari 2014 ·
Tulis komentar...
Sajak
9 Januari 2014 ·
Lenganku embun terakhir yang meninggalkan bumi. Di daunmu aku memilih mati lalu
menguap.-
Tulis komentar...
Sajak
20 November 2013 ·
Di urat-urat senar keroncong ini kami gantungkan nafas, Tuan. Rebut ini, maka katakan
dengan apa lagi kami harus lagukan kehidupan.-
Lihat Terjemahan
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
KomentariBagikan
55
Komentar
Tulis komentar...
Sajak
22 Oktober 2013 ·
Sahabat, aku mengagumimu sesunyi tembakau yang kau sesap, mengasap, dan menghilang
perlahan. Nafasmu prahara, rambutmu istana ribuan kutu, peluhmu anggur karbitan, tapi
ocehanmu politik, sendawamu puisi.
Tulis komentar...
Sajak
22 Oktober 2013 ·
Engkau masih senja. Masih seperti biasanya, meromansa kan elegi dalam genap enam senar,
juga ganjilnya secangkir kopi
Engkau masih hujan. Engkau juga masih sepasang sandal jepit. Engkau masih tetap lagu,
yang aku lupa judulnya entah apa, Sahabat.-
Tulis komentar...
Sajak
18 Oktober 2013 ·
Sayang, ketika kuat tak lagi menjadi alasanmu dalam mempertahankan cinta. Cobalah
mempertahankan sebagai alasanmu. mungkin Tuhan akan menguatkan cintamu.-
Tulis komentar...
Sajak
16 Oktober 2013 ·
Maka biarlah aku menghitung jumlah tetesan hujan dari pada harus menghitung sungai yang
mengalir dari matamu.-
Tulis komentar...
Sajak
16 Oktober 2013 ·
Kawan, aku hidup di tanah yang hukumnya hanya untaian kata pajangan. Dentuman palu saja
sudah tak mampu lagi melagukan keadilan.-
Tulis komentar...
Sajak
16 Oktober 2013 ·
Lihat Selengkapnya
Lihat Terjemahan
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
KomentariBagikan
44
Komentar
Tulis komentar...
Sajak
16 Oktober 2013 ·
Chairil Anwar
Tulis komentar...
Sajak
15 Oktober 2013 ·
Di tanahku, kawan. Senja seolah suatu agama. Dengan panorama matahari terbenam sebagai
dewanya. Dan pemujanya orang gila. Ah-
Lihat Terjemahan
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
KomentariBagikan
22
Komentar
Tulis komentar...
Sajak
29 September 2013 ·
Dan kamu masih bertanya ini tetes hujan atau air mata? Bahkan hujan belum menyapa subuh
ini.-
Tulis komentar...
Sajak
4 September 2013 ·
"Apa kabar, Saudari Hujan? Sudah cukup lama kenangan itu tak kau bawa
kembali",tersenyum, kopiku menyapa dari dalam penjara kacanya.-
Tulis komentar...
Sajak
4 September 2013 ·
Seekor camar terbang di tengah hujan. Sayapnya mengepak, paruhnya membelah. Apakah ia
bahagia? Aku tak tau. Tapi sepertinya, ia menikmatinya