Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FINKA YUQIANTI

NIM : 03071181419031
MATA KULIAH : ANALISA CEKUNGAN BATUBARA

PERBEDAAN CEKUNGAN SUMATERA SELATAN DAN CEKUNGAN BARITO

No Parameter Cekungan Sumatera Cekungan Barito Sumber


Selatan
1. Underlying Batuan dasar dari Basement Duncan
Crust/basement Cekungan cekungan ini Witts, dkk,
Sumatra Selatan terdiri tersusun dari litologi 2011
dari batuan beku yang bervariasi. Sitompul,
Mesozoikum, batuan Basement tersebut dkk, 1992
metamorfosa dan batuan berasal dari sumber
karbonat Paleozoikum- berbeda seperti
Mesozoikum. Diketahui batuan dasar dari
dari beberapa temuan kerak benua pada
pada subcrop yaitu zona bagian Barat, serta
percontohan di beberapa ada juga zona
daerah akresi Mesozoic
berupa deskripsi litologi dan batuan
seperti batuan Paleogen di bagian
metamorfosa yaitu filit, barat.
slate, argilit, kuarsit,
gneiss, serta limestone
diintrusi oleh granit dan
granudiorit.
2. Basin Cekungan Kutai Satyana
Architecture merupakan dan
Foreland Basin Silitonga,
yang berumur 1994.
Tersier . Cekungan Moss, dkk,
ini dibatasi oleh 1997
Tinggian Meratus,
zona suture pada
bagian timur
(Satyana dan
Silitonga, 1994).
Sedangkan pada
bagian barat
dibatasi oleh
Komplek Schwaner
dan bagian utara
berbatasan dengan
tinggian Barito
(Moss, dkk, 1997)
3. Initial Pembentukan Cekungan Proses rifting pada Daly,
Subsidence Sumatera Selatan (back- cekungan ini Hooper,
/rifting arc dimulai dari dan
basin) berlangsung pada tumbukan antara Smith,
Zaman Paleogen, dua lempeng yaitu 1987;
dengan cara Lempeng Eurasia Kusumam
penurunan block –block dan Lempeng dan Darin
sesar sepanjang suatu Pasifik di bagian 1989;Daly
kerangkan baratnya yang et al.,
(kelurusan) berarah terjadi pada pada 1991; van
WNW-ESE (lematang) Eosen Tengah. de Weerd
dan strik slip Sedangkan proses and
fault berarah N-S pada Subsidence pada Armin,
zaman Pra-Tersier, terjdi cekungan ini terjadi 1992
reaktivitasi pada bagian setelah pemekaran
yang turun menjadi sesar luas dari zaman
normal Miosen Tengah
(Tersier). Reaktivitas sampai Awal
bagian ini merupakan Miosen
awal sejarah
pembentukan Cekungan
Sumatera Selatan,
basement cekungan ini
berupa batuan-batuan
beku Mesozoikum dan
Paleozoikum serta
batuan metamorfosa
karbonat Mesozoikum,
kompleks batuan ini
intensif terlipatkan,
terpatahkan, dan juga
diintrusi oleh batuan
Zaman Mesozoikum.
Perkembangan
Cekungan Sumatera
Selatan ditandai dengan
adanya gaya kompresi
pada
Zaman Neogen, gaya ini
memepengaruhi
pembalikan daerah
block-block sesar yang
berada disepanjang arah
WNW-ESE. Arah roman
muka dari Cekungan
Sumatera Selatan
mengikuti arah gaya
utama sesar utama
Sumatera, dengan
dilakukannya pengkuran
lima roman
muka paralel
4. Depositional Cekungan Sumatera Sejarah Duncan
history of each Selatan memiliki pengendapan Witts, dkk,
basin susunan stratigrafi yang Cekungan Barito ini 2011.
dipengaruhi oleh proses berkaitan dengan Adiwidjaja
transgresi kemudian proses dan
diikuti proses regresi. sedimentasinya Decoster,
Cekungan yang dimulai dari 1973
ini terdiri dari batuan umur Eosen
dasar Pra-Tersier berupa Tengah sampai
batuan beku, batuan Akhir Oligosen dan
metamorfosa, dan dipengaruhi proses
batuan karbonat. Pada transgresi. Formasi
awalnya Formasi pertama yaitu
Lemat/Lahat terbentuk Formasi Tanjung.
sebelum fasetransgresi. Sedangkan
Pada fase transgresi Formasi Dohor
formasi yang terbentuk diendapkan di
yaitu Formasi Talang lingkungan paralik-
Akar, Formasi Baturaja, lagunal dengan
dan Formasi litologi batupasir,
Telisa/Gumai. Kemudian batulempung,
pada fase regresi. batubara, dan
terbentuk Formasi lensa-lensa
Palembang konglomerat dan
Bawah/Airbenakat, berperan sebagai
Formasi Palembanga formasi muda.
Tengah/Muaraenim, dan
Formasi Palembang
Atas/Kasai.
5. Coal deposits Formasi pembawa Duncan
batubara dari Witts, dkk,
cekunga ini yaitu 2011
Formasi Warukin,
Formasi Dahor.
Indikasi material
sedimen terangkut
dari Bagian barat
tertua dari formasi -
formasi pada
cekungan ini dan
sebagian dari
sebelah timur
tertransport untuk
sequence coal
bearing.

Anda mungkin juga menyukai