Anda di halaman 1dari 3

PERMODELAN GEOLOGI RINCI DAN PEMETAAN STRUKTURAL DI LAPANGAN BEKAPAI: PEMAHAMAN

PADA PENGARUH GERAKAN FLUIDA DAN IMPLIKASI DI OIL RECOVERY

Lapangan Bekapai terletak di cekungan Kutai (OffshoreMahakam Delta). Ditemukan pada tahun
1972, produksi dimulai pada tahun 1974. Setelah 4 tahun produksi, terjadi pergerakan fluida2,yang
disebabkan oleh air yang kuat terdorong oleh reservoir minyak dengan gas penting yang telah
dimodifikasi lebih jauh dibagian awal.

Interpretasi kembali struktur baru yang dikombinasikan dengan lebih akurat dengan model geologi
tekah digunakan untuk menjelaskan secara penuh sejarah variasi tingkat cairan dalam memproduksi
batuan induk. Tujuan utama studi adalah optimasi manajemen produksi saat ini dan prestasi dari
pemulihan minyak.

Paper ini akan membahas manfaat metode ini untuk meningkatkan pemahaman tentang masa lalu
dan masa depan dari dinamika fluida untuk meramalkan evolusi dan distribus fluida.

Bekapai field terletak di cekungan Kutai (Offshore Mahakam delta, Kalimantan Timur) yang
tersedimentasi secara delta di Mio-Pliosen (gambar 1). Termasuk dalam antiklin yang memanjang,
tersesarkan, dan ellipsoid dengan orientasi N 20o E sesuai dengan struktural kerangkan Cekungan
Kutai.

Sebuah studi struktural menyeluruh membahas tentang pertimbangan interpretasi seismik,


termasuk sesar yang akan terindentifikasi oleh korelasi dan data kedalaman yang memungkinkan
untuk mengidentifikasi dua jenis sesar sekaligus (gambar 3). Berikut, pembagian antiklin kompleks
yang terdiri dari 3 kompartemen utama dan beberapa sub kompartemen

-sesar utama yaitu, F.1, F.2, F.3 dan F:7 yang terhampar lebih dari 100m, membagi struktur menjadi
tiga kompartemen utama: Timur, tengah dan Barat. Kompartemen utama yaitu downthrown yang
berhubungan dengan timur dan barat (gambar 3). Sesar sekunder yaitu F.4, F.5, F.6, F.8 yang
terhampar 10 hingga 40 m terbagi menjadi kompartemen barat hingga ke beberapa sub
kompartemen: W-1, W-2, W-3 dan w-4.

Kolom kolom (gambar 4) berisi empat zona bearing hidrokarbon. Masing-masing memiliki lingkungan
pengendapan sendiri dan tertutup oleh lapisan penutup yang berkaitan periode transgressive.

Zona rendah, (fasies pro-delta) pada bagian atas oleh lapisan penutup antara batas F. 12 dan F. 11.
Zona ini adalah sebagian besar terdapat gas dan condensate bearing.

Zona atas, (fasies front-delta) terbatas pada bagian atas oleh lapisan penutup penting antara batas
BETA dan ALPHA. Lapisan penutup ini sesuai dengan besar peristiwa tectono-sedimen yang dikenal
di daerah Mahakam. Bagian atas zona ini disebut "ZOna utama". Zona tersebut terisi reservoir
minyak terbaik antara 14-0 dan 15-6/65 yang telah masuk dalam kategeori studi yang baik,
termasuk:

-rincian subdivisi reservoir ke reservoir subunit (layering);

-Permodelan geologi juga membahas ke sedimentasi lingkungan pengendapan dari data core dan
fasies-elektro serta pengendapan lainnya yang berasal dari interpretasi data kedalaman (GEODIP dan
DUAL DIP log);
-Pemetaan reservoir mendefinisikan petakan geometri dan kualitas batupasir seperti porositas
saturasi air, permeabilitas dan keterusan.

Zona dangkal, (delta front hingga delta plain facies) pada bagian atas dibatasi oleh lapisan penutup
antara batas E. 10-1 dan E. 10. Sebagai besar reservoir terdiri dari gas-hearing dengan dua
pengecualian bearing minyak.

Zona sangat dangkal (delta plain facies) pada bagian atas dibatasi oleh lapisan penutup antara batas
E.5 dan E.4-8. Hanya gas telah ditemukan di zona ini.

Bekapai memulai aktif memproduksi pada tahun 1974. Kumulatif produksi tercatat 53 juta barel
yang sekitar 90% nya merupakan dari minyak yang tekah di prediksi. Kompartemen Barat telah
diproduksi 90% dari total kumulatif minyak, sementara pusat kompartemen hanya 10%.
Kompartemen adalah water bearing dalam zona utama. Sejarah minyak mencatat produksi minyak
itu sendiri (GB. 5) dapat dibagi menjadi tiga periode utama.

Reservoir history

Pada periode pertama, ditemukan kontak fluida pada bagian awal yang identik untuk semua sub
kompartemen. Fluida tersebut teridentifikasi pada awal tahun 1974 dengan kolom minyak 42 m.
variasi yang tak banyak terjadi pada tahun sebelum 1976

Pada periode dua, level variasi fluida dengan cepat menjadi signifikan karena tingkat produksi yang
tinggi. Sedangkan pada periode ketiga, level variasi fluida menjadi sangat penting. Dibawah air yang
sangat kuat yang datang dari Baratdaya dan tekanan reservoir menurun karena produksi, perubahan
yang terjadi dalam keseimbangan cairan reservoir di akhir dari periode 2 dan pada awal periode 3.

Hasil kebijakan produksi antara lain dengan mempertimbangkan dua cara memproduksi minyak. Hal
ini karena air yang menyapu minyak di beberapa sisi.

tingkat produksi rendah untuk menghindari tingginya BSW dan GOR. Metode ini hanya dimasukkan
ke dalam praktek untuk waktu yang singkat untuk mencapai drainase yang terbaik.

Terdapat beberapa lapisan reservoir lokal dalam hubungan untuk beberapa area saluran erosi.
Dalam hal ini lapisan yang paling menarik untuk dikaji yaitu reservoir 15-6 dengan ketebalan
maksimum mencapai 9 m tetapi rata-rata sekitar 4-6 m di pusat saluran. Porositas mencapai 30%.

Sejarah reservoir dimulai dari periode pertama yaitu kehadiran fluida yang tidak teridentifikasi
dengan baik Setiap sub kompartemen memiliki fluida sendiri.

Periode kedua yaitu variasi dari level fluida yang menjadi penting. ketebalan dari kolom minyak
menurun sebagai akibatnya tingkat produksi yang tinggi dan ditandai oleh ekspansi variabel gas (9 m
di W-2B, 4 m di W-3) dan variabel air naik (8 m W-2A dan 2B W, 15 m dalam W-3).
Pembentukan Formasi Tanjung terekspose di bagian utara sungai dan dalam Bagian Timur sepanjang
sisi barat dari Meratus Di Barat dan Selatan batasan ini dibentuk oleh sedimen yang lebih muda

Litologi pembentukan Formasi Tanjung terbagi menjadi 3 anggota yaitu Anggota bawah (lapisan
merah, seri konglomerat), Anggota tengah terdiri dari seri batupsir dan foraminifera pertama serta
Anggota atas terdiri dari marl dan tanah liat.

Potensi tinggi dari Formasi Tanjung sebagai hidrokarbon produsen telah terbukti dengan penemuan-
penemuan minyak di Tanjung oil field pada tahun 1938, dan dalam Kambitin pada tahun 1939.

Lapangan ini ditemukan pada tahun 1938, tetapi komersial produksi dimulai hanya pada tahun 1962
setelah penyelesaian pipa ke Balikpapan. Produksi tahunan maksimum yang terjadi pada tahun 1963
Ketika 2.578 juta meter kubik minyak yang diproduksi.

Minyak paraffinic dan diyakini memiliki berasal dari neritic serpih dan marls di Formasi Tanjung dan
telah lebih dulu bermigrasi ke batupasir lanau.

Daerah Kambitin merupakan daerah dengan kuantitas terbatas dari minyak dengan kedalaman 710
m - 825 m di Zona Kambitin. Empat sumur lain dengan struktur yang sama ditemukan hanya
sejumlah kecil minyak.

Reservoir pada Formasi Tanjung memiliki mekanisme perangkap,, yaitu batuserpih yang melensa.

Potensial Formasi Tanjung dianggap tinggi karena adanya akumulasi hidrokarbon dengan hadirnya
source rocks, reservoir rocks, dan trapping

Sebagian besar dari pembentukan masih terjadi di bawah permukaan terutama dalam bagian
selatan Cekungan Barito. Formasi ini telah dipenetrasi dengan pengeboran di bagian utara dan barat
daya lembah, sementara sebagian besar masih tak tersentuh

Anda mungkin juga menyukai