Anda di halaman 1dari 19

TATA TULIS PENULISAN KARYA ILMIAH

A. Deskripsi

Materi kaidah tata tulis karya ilmiah ini dimanfaatkan ketika penulis merujuk atau mengutip
referensi dalam penulisan karya ilmiah serta menulis daftar pustaka. Materi ini sangat penting dalam
penulisan karya ilmiah karena kekeliruan dalam penulisan karya ilmiah dalam berakibat hokum. Penuli
dapat berurusan dengan pihak yang berwajib karena melanggar undang-undang hak cipta. Oleh karena itu
,penguasaan terhadap kaidah tata tulis karya ilmiah mutlak dikuasai oleh penulis karya ilmiah.

Menurut Arifin (2003) Penulisan karya ilmiah mengikuti dua kaidah, yaitu kaidah umum dan
khusus. Kaidah yang bersifat umum tentang bahasa Indonesia baku dan ejaan yan berlaku secara umum.
Kaidah khusus adlah kaidah tentang teknis penulisan yang telah disepakati bersama dan berlaku di
lingkungan tertentu. Kedua kaidah tersebut harus ditetapkan secara taat asas atau konsisten oleh penulisan
karya ilmiah.

Karya tulis ilmiah ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yakni bahasa Indonesia
yang mengikuti kaidah penggunaan ragam buku keilmuan. Dalam ragam buku keilmuan atau ragam
ilmiah itu secara taat asas memilih kata-kata atau istilah yang baku, skruktur kata, frasa, klausa, kalimat
yang baku, susunan wacana dan paragraph yang rasional, dan ditulis dengan ejaan yang benar.

Kaidan umum penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis telah ditetapkan oleh pemerntah,
diantaranya sebagai berikut. 1) penggunaan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan (EYD)
ditetapkan oleh permendiknas No.46 tahun 2009 tentang pedoman penggunaan ejaan bahasa indnesia
yang disempurnakan. 2) penggunaan tata istilah dalam penulisan karya ilmiah ditetapkan berdasarksn
permendiknas no. 146 /u/2004 tentang pedoman pembentukan istilah. 3) penggunaan kalimat dan
penataan paragraf diatur dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia 4) penggunaan kata baku
dalam penulisan karya ilmiah mengacu pada ketentuan yang tertuang pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi IV.

Kaidah tata tulis karya ilmiah yang bersifat khusus adalah aturan penulisan karya ilmiah yang
bertolak dari konvensi aturan-aturan penulisan yang lebih teknis yang harus diikuti oleh penulis karya
ilmiah dalam lingkup wilayah tertentu. Kaidah khusu meliputi 1)cara menulis judul dan sub judul 2) cara
merujuk dan menuliskan daftar pustaka , 3) cara menyajikan tabel dan gambar 4) cara pengetikan yang
praktis.
B. Capaian pembelajaran

Capaian pembelajaran yang harus dikuasai dari pembelajaran materi ini adalah memahami dan
mampu membuat karya ilmiah dengan baik dan benar. Dalam materi tata cara penulisan karya ilmiah ini
akan dipelajari yaitu kaidah umum penulisan karya ilmiah dan juga kaidah khusus dalam penulisan karya
ilmiah. Kaidah umum berupa kaidah tentang bahasa Indonesia baku dan ejaan yang berlaku secara umum.
Dan kaidah khusus berupa 1)cara penulisan judul dan sub judul 2)cara merujuk dan menuliskan daftar
pustaka 3)cara menyajikan tabel dan gambar 4)cara pengetikan yang praktis.

C. Uraian Materi
1. Penomoran

Untuk pemeringkatan judul dan subjudul dalam karya ilmiah terdapat dua aturan, yakni menggunakan
jenis huruf, ukuran , pencetakan, serta letak yang berbeda dan menggunakan angka arab atau perpaduan
angka arab dan huruf latin. Menurut Doyin (2009) cara penulisan judul yang menggunakan aturan
pertama adalah sebagai berikut.

1) Judul ditulis ditengah atas halaman, menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal (bold)
2) Subjudul peringkat pertama ditulis rata mulai dari tepi kiri, menggunakan huruf capital semua
dan dicetak tebal.
3) Sub judul peringkat kedua juga ditulis rata mulai dari tepi kiri , diawali dengan huruf capital
pada awal setiap kata ,kecuali kata tugas , dan dicetak tebal.
4) Sub judul peringkat ketiga ditulis rata mulai dari tepi kiri ,digaris bawah atau dicetak miring
,dan diawali dengan huruf capital pada awal setiap kata, kecuali kata tugas.
5) Sub judul setelah sub judul peringkat ketiga disarankan untuk ditiadakan dan ditulis
terintegrasi dalam esai /uraian. Penomoran dalam uraian dibenarkan hanya pada urutan yang
bersifat procedural , yakni urutan yang tidak boleh dibalik atau diacak. Bentuk penomoran
pada esai/uraian menggunakan angka arab dengan diberi tanda kurung dua (….).

Cara 1

BAB I

JUDUL MAKALAH ATAU JUDUL BAB

SUB JUDUL PERINGKAT PERTAMA


Sub Judul Peringkat Kedua

Sub Judul Peringkat Ketiga

Sub Judul Peringkat Keempat

Penulisan judul cara kedua atdan ketiga adlah dengan menggunakan angkat arab atau
penggabungan angka arab ,angka romawi,dan huruf latin. Cara penulisan judul menggunakan aturan
kedua adalah sebagai berikut.

1) Judul karya ilmiah atau judul bab ditulis ditengah atas halaman,menggunakan huruf capital
semua,dicetak tebal (bold). Bab ditulis dengan angka romawi (misalnya : BAB IV).
2) Subjudul peringkat pertama diberi nomor dengan huruf latin capital/besar. (A.), ditulis rata tepi
kiri ,menggunakan huruf kapital pada awal setiap kata , kecuali kata tugas ,dicetak tebal, atau
menggunakan dua angka arab (1.1). angka arab pertama menunjukka bab dan angka arab kedua
menunjukkan sub judul peringkat pertama.
3) Sub judul peringkat kedua diberi nomor dengan angkat arab (1.), ditulis mengikuti nomor subbab
di atasnya , menggunakan huruf kecil (non kapital) tegak, diawali dengan huruf capital pada awal
setiap kata ,kecuali kata tugas, dicetak tebal, atau menggunakan tiga angka arab (1.1.1).
4) Sub judul peringkat ketiga diberi nomor dengna huruf latin kecil(a.), ditulis mengikuti nomor
subbab diatasnya, menggunakan huruf kecil (non capital tegak), diawali dengan huruf capital
pada awal setiap kata kecuali kata tugas, dicetak tebal,atau menggunakan empat angka arab
(1.1.1.1).
5) Sub judul peringkat keempat diberi nomor dengan angka arab diberi kurung 1), huruf latin kecil ,
ditulis mengikuti nimor subbab di atasya, menggunakan huruf kecil (non kapital) tegak , diawali
dengan huruf capital pada pada awal setiap kata,kecuali kata tugas,dan dicetak tebal atau
menggunakan lima angkat arab (1.1.1.1.1)

Cara 2

BAB I

JUDUL MAKALAH ATAU JUDUL BAB

A. Sub Judul Peringkat Pertama


1. Sub Judul Peringkat Kedua
a. Sub Judul Peringkat Ketiga
1) Sub Judul Peringkat Keempat
Cara 3

BAB I

JUDUL MAKALAH ATAU JUDUL BAB

1.1 Sub Judul Peringkat Pertama

1.1.1 Sub Judul Peringkat Kedua

1.1.1.1 Sub Judul Peringkat Ketiga

1.1.1.1.1 Sub Judul Peringkat Keempat

2. Perujukan atau pengutipan


Penempatan kutipan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban moral penulis terhadap kelaziman
karang-mengarang. Pengutipan dapat dilakukan dengan mencantumkan nama penulis, tahun, dan halaman
buku. Nama yang digunakan pada kutipan adalah nama akhir dari penulis. Jika penulis buku tersebut
lebih dari dua orang maka yang dicantumkan adalah nama akhir dari penulis pertama dan diikuti dengan
dkk jika penulis adalah oarng Indonesia. Dan jika penulis tersebut adalah orang luar negri atau asing
maka menggunakan et al. Jika karya ilmiah merupakan hasil terjemahan maka yang dicantumkan pada
kutipan adalah nama pengarang aslinya bukan nama penerjemahnya.
Pengutipan terhadap karya ilmiah menurut Zulaeha dkk (2016) dibagi menjadi dua, yaitu
pengutipan langsung dan pengutipan tidak langsung.
1. Cara pengutipan langsung
Pengutipan langsung adlaah pengutipan kalimat tanpa mengubah kalimat tersebut atau
kalimat yang dikutip adalah asli. Jika kalimat yang akan dikutip kurang dari empat baris maka
diletakkan diantara dua tanda petik (“....”) lalu disertai dengan nama pengarang, nomor halaman
dan tahun. Jika dalam kalimat yang dikutip terdapat tanda petik maka digunakan tanda petik kecil
(‘). Nama pengarang juga dapat ditulis dengan menjadi satu dengan nomor halaman dan tahun di
dalam tanda kurung .
Contoh :
Suhadi (2003:34) mengatakan “pengasapan ikan dengan menaikkan suhu semaksimal mungkin
akan mendapatkan ikan yang lebih baik dan lebih enak rasanya.selain itu, waktu bisa dihemat.

Jika kalimat yang akan dikutip lebih dari empat baris maka tidak perlu menggunakan
tanda petik pada baris yang baru, terpisah dari teks yang mendahuluinya, diketik dengan spasi
tunggal dan dimulai dengan karakter keenam dari garis tepi sebelah kiri. Jika kutipan
mengandung paragraf baru maka penulisannya dengan mengosongkan lima karakarter dari
pinggir dimulainya teks.
Contoh :
Suyanto (1998:202) menyimpulkan sebagai berikut.
Alih latihan memungkinkan mahasiswa memanfaatkan apa yang di dapatkan dalam PBM
untuk memecahkan persoalan nyata dalam kehidupan. kemampuan transfer telah dimiliki oleh
mahasiswa jika mahasiswa itu mampu menerapkan pengetahuan, ketrampilan, informassi, dan
sebagainya sebagai hasil belajar pada latar yang berbeda (kelas, labortorium, simulasi, dan
sejenisnya) kelatar yang nyata, yaitu kehidupan nyata dalam masyarakat. Jika kemampuan ini
dapat dibekalkan pada mahasiswa mereka akan memiliki wawasan pencipta kerja setelah lulus
dari perguruan tinggi.

Jika ingin menghilangkan kata dalam kutipan maka dapat diganti dengan titik tiga (...)
jika yang ingin dihilangkan adalah kalimat maka diganti dengan titik empat (....).
Contoh :
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan disekolah ... diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru” (Manan 1995:278).

“ Gerak manipulatif adalah ketrampilan yang memerlukan koordinasi antara lain mata, tangan,
atau bagian tubuh lain ... yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar “ (Asim 1995:315).

2. Cara pengutipan tidak langsung


Yang dimaksud dengan kutipan tidak langsung adalah penulis seolah menceritakan kembali isi
kalimat yang dikutipnya. Penulisan kutipan jenis ini tidak perlu mengunakan tanda petik pada
kalimatnya. Jika kutipan yang diceritakan penulis terdiri dari banyak halaman dan melompat –
lompat maka halaman tidak perlu dituliskan.
Contoh :
Salimin (1990:13) Tidak menduga bahwa manusia tahun ketigaa lebih baik daripoada mahasiswa
tahunke empat. (nama pengarang disebut terpadu dalam teks dengan pencantuman bomor
halaman )
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahsiswa tahun keempat (Salimin
1990:13). (nama penagrang disebut di dalam kurung bersama tahun dan nomor halaman).
Apabila kita bicara tentang belajar, sebenanrnyat kita bicara tentang bagaimana tingkah laku
seseorang berubah sebagai akibat pengalaman (Snelbecker 1974). ( Nama penagarng disebut
dalam kurung bersama tahun tanpa halaman)

3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu ganti halaman
baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian ditulis dengan berganti halaman
baru. Jenis penulisan daftar pustaka diberi judul DAFTAR PUSTAKA, dicetak tebal dengan huruf tegak,
kapital semua.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: (1) nama pengarang ditulis
dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3)
judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsure-unsur tersebut dapat
bervariasi bergantung kepada jenis sumber pustakanya. (Zulaeha dkk, 2016)

Cara menulis daftar pustaka sumber buku


Susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku yaitu:
 Nama penulis
Nama penulis wajib ditulis secara terbalik, dimulai dari nama belakangnya lalu penulisan
namanya harus dipisah dengan menggunakan tanda koma, “,”. Namun apabila nama penulis
berjumlah lebih dari dua kata maka urutannya dimulai dari nama terakhir lalu dilanjutkan dengan
nama depan dan nama keduanya. Jangan lupa untuk memisahkan nama terakhir dan nama awal
dengan tanda koma.
 Tahun terbit
Tahun terbit harus ditulis dengan angka dan tidak berupa kalimat.
 Judul buku
Penulisan judul buku disesuaikan dengan judul buku aslinya, serta pada setiap katanya
ditulis menggunakan font capital kecuali pada kata penghung. Untuk penulisan judul buka jangan
lupa untuk menggunakan font italic. Kota penerbit
 Penerbit
Jangan lupa untuk menyertakan tanda titik dua, “:”, antara penulisan kota penerbit dengan
penerbit buku yang dijadikan referensi.
Cara menulis daftar pustaka sumber koran / majalah
Susunan dalam penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran dan majalah yaitu
sebagai berikut:
1. Nama penulis artikel
Sama seperti pada menulis nama penulis yang bersumber dari buku. Yaitu nama
penulis wajib ditulis secara terbalik, dimulai dari nama belakangnya lalu penulisan namanya
harus dipisah dengan menggunakan tanda koma, “,”. Namun apabila nama penulis berjumlah
lebih dari dua kata maka urutannya dimulai dari nama terakhir lalu dilanjutkan dengan nama
depan dan nama keduanya. Jangan lupa untuk memisahkan nama terakhir dan nama awal
dengan tanda koma.
2. Judul artikel
Penulisan judul pada artikel menggunakan huruf cetak normal dan menggunakan
huruf kapital pada setiap kata, kecuali pada kata penghubung.
3. Nama koran atau majalah
Penulisan untuk nama koran atau majalah pada daftar pustaka menggunakan hurud
kapital pada awal kata.
4. Nomor halaman
Daftar pustaka yang bersumber dari korang atau majalah tidak menggunakan lokasi
penerbit dan penerbit. Hal itulah yang menjadi pembeda dengan daftar pustakan yang
bersumber dari buku.

Cara menulis daftar pustaka sumber jurnal, makalah, dan laporan

Pada jurnal, makalah, ataupun laporan secara umum dibagi kedalam dua jenis yaitu yang
berupa print out dan berupa online atau digital. Berikut akan dijelaskan susunan penulisan daftar
pustaka yang bersumber dari jurnal:
1. Nama penulis
Sama seperti pada menulis nama penulis yang bersumber dari buku dan majalah.
2. Tahun penerbit jurnal
Tahun terbit harus ditulis dengan angka dan tidak berupa kalimat.
3. Judul jurnal
4. Nama penerbit
5. Menyertakan informasi tentang volume atau edisi jurnal
Cara menulis daftar pustaka sumber skripsi, tesis, atau disertasi

Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari skripsi, tesis atau disertasi memiliki format
yang sama, yaitu sebagai berikut:
1. Nama penulis
2. Tahun terbit
3. Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang baik ditulis dalam tanda petik (“ ”)
4. skripsi, tesis, atau disertasi
5. Nama universitas
6. Lokasi kota dari universitas

Cara menulis daftar pustaka sumber internet / website / media online

Sebelum memilih sumber yang berasal dari internet Anda harus memastikan bahwa
website yang Anda jadikan referensi adalah website yang ilmiah dan yang bisa
dipertanggunjawabkan kebenaran informasinya. Berikut penulisan untuk daftar pustaka yang
bersumber dari website:
1. Nama penulis artikel
2. Tahun penulisan
3. Judul artikel
4. Link url
5. Sertakan pula tanggal dan jam diaksesnya artikel
Setelah dijelaskan tentang cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber, maka kali
ini Anda akan diberikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber pula.

Contoh penulisan daftar pustaka sumber buku


1. Apabila nama penulis terdiri dari dua kata
Nama Belakang,(koma) Nama Depan (Ditulis dengan huruf pertama).(titik) Tahun Terbit.(titik) Judul
Buku(cetak miring).(titik) Kota terbit:(titik dua) Penerbit
Contoh:
Nama pengarang: Sigmund Freud
Freud, S. 2015. Psikopatologi. Yogyakarta: Forum
Nama pengarang: Tulus Winarsunu
Winarsunu, T. 2015. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press
2. Apabila nama penulis lebih dari dua kata
Nama Belakang,(koma) Nama Depan (spasi) Nama Tengah.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota
Terbit:(titik dua) Nama Penerbit
Contoh:
Nama pengarang: Dwi Sunar Prasetyono
Prasetyono, DS. 2012. Bedah Lengkap Grafologi. Yogyakarta: Diva Press
Nama pengarang: Muhammad Fauzil Adhim
Adhim, MF. 2013. Segenggam Iman Anak Kita. Yogyakarta: Pro-U Media
Apabila nama penulis lebih dari satu orang :
 Nama Belakang Penulis 1,(koma) Nama Depan Penulis 1,(koma) Nama Penulis 2.(titik) Tahun
Terbit.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama Penerbit
 Nama Belakang Penulis,(koma) Nama Depan Penulis,(koma) dkk.(titik) Tahun Terbit.(titik)
Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama Penerbit
Contoh:
Nama pengarang: Moeljono Notosoedirdjo dan Latipun
Notosoedirdjo, M, Latipun. 2014. Kesehatan Mental. Malang: UMM Press

3. Apabila daftar pustaka bersumber dari buku terjemahan


Migley F. 2005. Pembangunan Sosial. Tindilinting P, penerjemah. Jakarta (ID): Gramedia. Terjemahan
dari: Social Development
Apabila penulisan daftar pustaka bersumber dari buku editor
Nama editor,(koma) ed.(titik). Tahun.(titik) Judul Buku (cetak miring). Tempat Terbit (kode negara):(titik
dua) Nama Penerbit
Contoh:
Hasim H, ed. 2009. Jaringan Sel. Bandung (ID): Pustaka Jaya
1. Apabila daftar pustaka terdapat nama pengarang dan editor
Nama Pengarang.(titik) Tahun.(titik) Judul Buku (cetak miring). (titik) Nama Editor,(koma) editor.(titik)
Tempat Terbit (kode negara):(titik dua) Nama Penerbit
Contoh:
Saiful AM. 2010. Perubahan sosial. Sitanggang A, editor. Jakarta (ID): UI Press
2. Apabila daftar pustaka bersumber dari buku yang tanpa pengarang
Anonim hanya diperbolehkan ditulis apabila dalam buku asli benar-benar tidak dicantumkan nama
Lembaga atau badan yang menerbitkannya.
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta (ID): Balai
Pustaka
[Anonim]. 1937. Sang Prajurit Sejati. Jakarta(ID): Balai Pustaka

Contoh penulisan daftar pustaka bersumber dari jurnal, makalah, atau laporan

Cara penulisan daftar pustaka dari jurnal yaitu sebagai berikut:


Nama Pengarang.(titik) Tahun.(titik) Judul Tulisan (cetak miring).(titik) Volume (no):(titik dua) Halaman
Contoh:
Kalidjernih FK. 2011. Some notes on the relationship between language use and moral character: a case
of linguistic corruption in Indonesian. Linguistik Indonesia. 29(2):167-184
Sedangkan cara penulisan daftar pustaka yang bersumber dari makalah yaitu sebagai berikut:
Nama Penulis.(titik) Tahun Seminar.(titik) Judul makalah.(titik) Makalah.(titik) Dalam:(titik dua) Nama
seminar beserta lokasi, (koma) tanggal, (koma) dan bulan
Contoh:
Khalis Umil. 2007. Partisipasi perempuan dalam pembangungan. Makalah. Dalam: Seminar
Pengarusutamaan Gender di FEMA IPB, 18 September

Contoh penulisan daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi


Nama Penulis.(titik) Tahun Terbit.(titik) Judul (huruf tegak) [Jenis publikasi].(titik) Tempat Institusi
(kode negara):(titik dua) Nama Institusi tersedianya karya ilmiah
Contoh:
Verina S. 2011. Perubahan pola asuh masyarakat Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institusi Pertanian Bogor

Contoh penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran atau majalah
Nama Pengarang.(titik) Tanggal Terbit (tahun bulan tanggal).(titik) Judul atikel (tidak dicetak
miring).(titik) Nama Surat Kabar.(titik) Informasi Seksi:(titik dua) halaman (kolom)
Contoh:
Piliang Ij. 2010 Jun 10. Demokrasi di era otonomi daerah. Kompas. Rubrik Opini: 6 (kol 1-6)
4. Penyajian Tabel dan Gambar

a. Penyajian Tabel

Penggunaan tabel merupakan salah sat cara penyajian informasi yang efektif dan sistematik untuk
menyajikan data-data statistik ke dalam kolom dan lajur sesuai dengan klasifikasi masalahnya. Tabel
membantu pembaca untuk dapat memahami suatu data secara cepat dan efektif. Dalam pembuatan tabel
hendaknya dibuat sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide. Tabel harus diletakkan pada halaman
tersendiri apabila tabel tersebut cukup besar ( lebih dari setengah halaman ), namun apabila tabel cukup
pendek (Kurang dari setengah halaman) sebaiknya dintegrasikan dengan teks.

Berikut adalah ketentuan penyajian tabel menurut Rustono dkk (2018) yaitu

1. Daftar tabel dibuat hanya jika didalam nas jumlahnya dua atau lebih.
2. Angka pertama pada penomoran tabel merujuk kepada bab di tempat tabel yang bersangkutan
tersaji, angka kedua adalah nomor urut tabel. Misalnya, tabel bernomor 4.1 berarti tabel pertama
yang terdapat di dalam bab 4.
3. Di dalam nas karya ilmiah, nomor dan judul tabel ditulis di atas tabel yang dirujuknya.

Menurut Zulaeha,dkk (2016) dijelaskan bahwa dalam penyajian tabel haruslah sebagai berikut.

1. Mencantumkan identitas (berupa nomor dan nama tebel) dan ditempatkan diatas tabel. Hal
tersebut dimaksudkan untuk mempermudah perujukan.
2. Apabila ukuran tabel terlalu besar sehingga melebihi satu halaman maka bagian kepala tabel
(termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Lalu pada akhir tabel halaman
pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya diberi tulisan Lanjutan tabel
...pada tepi sebelah kiri, tiga spasi diatas garis horisontal teratas tabel. Penulisan judul tabel
menggunakan huruf kapital pada setiap huruf pada kata pertama kecuali kata tugas. Kata Tabel
ditulis di tepi kiri, diikuti nomor dan judul tabel.
3. Penulisan judul tabel.Apabila judul terlalu panjang sehingga lebih dari satu baris , maka baris
berikutnya ditulis sejajar dengan huruf pertama judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tidak
diakhiri dengan tanda titik.
4. Jarak antara tabel dengan teks sebelum dan sesudahnya adalah tiga spasi.
5. Penggunaan istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang:
No.,%, dan f.
6. Pembuatan garis digunakan apabila dipandang dapat lebih mempermudah membaca tabel. Garis
horisontal perlu dibuat, tetapi garis vertikal pada bagian kiri, tengah, dan kanan tidak diperlukan.
7. Pengutipan tabel. Apabila tabel tersebut dikutip pada sumber lain maka wajib diberi keterangan
mengenaik nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli dibawah tabel
dengan jarak tiga spasi dari garis horisontal terbawah mulai dari tepi kiri.
8. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan dibawah tabel, dua spasi dibawah sumber, bukan pada
bagian bawah halaman.

Berikut ini adalah contoh penyajian tabel yang benar.

Tabel 4.1 Perkembangan Model Pendekatan Sistemik dalam Pendidikan

No Judul Pengarang Tahun


1 System Approach for Education Corrigan 1966
2 Michigan State University Instructional Barson 1967
Systems Development Model
3 Project MINERVA Instructional Systems Tracy 1967
Design
4 Teaching Research System Hamreus 1968
5 Manathy Instructional Development System Banathy 1968
Sumber: Suparman 1995:34

b. Penyajian Gambar

Istilah gambar disini mengacu pada foto, diagram, grafik, peta, chart, sket, dan gambar lainnya.
Penyajian gambar dalam menyampaikan informasi dalam bentuk visual sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami informasi.

Pedoman penggunaan gambar pada Zulaeha dkk (2016) adalah sebagai berikut.

1. Judul gambar diletakkan di bawah gambar, berbeda dengan tabel yang berada di atas. Cara
penulisan judul pada gambar dan tebel sama.
2. Gambar harus sederhana, hal ini agar informasi dapat tersampaikan dengan jelas dan mudah
dipahami.
3. Gambar harus digunakan secara hemat. Jangan terlalu banyak menyajikan gambar karena dapat
mengurangi nilai penyajian data.
4. Apabila gambar lebih dari setengah halaman, maka harus ditempatkan pada halaman tersendiri.
5. Penyebutan adanya gambar hendaknya mendahului gambar.
6. Gambar diacu dengan menggunakan nomor gambar (angka), bukan menggunakan kata-kata.
Sedangkan menurut Rustono dkk (2018) hanya dijelaskan bahwa di dalam nas, nomor dan judul bagan
(charts), gambar (figures), grafik (graphs), atau diagram (diagrams) ditulis dibawah tampilan bagan,
gambar, grafik, atau diagram yang dirujuk. Misalnya,

Gambar 4.1 Pohon

Contoh penyajian bagan

Syncretism between
Islam Religious values
Islam and Javanese Cultural Javanese Cultural
Religious Values forming Coastal Values
Javanese Culture

Chart 3.1 Cultural Characteristics of the Community of Tambak Seklenting Village,


Wedung District of Demak

5. Hal – Hal Teknis yang Perlu Diperhatikan

a) Jarak antara tabel atau gambar dan teks sebelum dan sesudahnya 3 spasi.
b) Judul tabel atau gambar harus diketik pada halaman yang sama dengan tabel atau gambarnya.
c) Tepi kanan teks sedapat mungkin rata, dengan tetap memperhatikan kaidah pemenggalan kata
yang benar. Jarak antarkata harus tetap sama (satu – dua ketukan)dan tidak boleh ada jarak yang
terlalu longgar.
d) Tidak boleh ada bagian halaman yang kosong kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir
karya ilmiah.
e) Tidakboleh member tanda apa pun sebagai tanda berakhirnya sebuah karya ilmiah, termasuk
gambar untuk pengisi ruang kosong.
f) Penyajian rincian numeric hendaknya dihindari. Diusahakan perincian dengan penyajian
berbentuk esai. Perincian dengan menggunakan angkat ata huruf hanya digunakan untuk
perincian yang bersifat prosedural atau langkah – langkah. Angka atau huruf tersebut diletakkan
di dalam tanda kurung dua (…). Tanda  diusahakan agar tidak digunakan.
g) Tidak boleh menambahkan spasi antarkata dalam satu baris dengan tujuan meratakan tepi kanan.
h) Tidak boleh menggunakan catatan kaki untuk perujukan. Catatan kaki hanya digunakan untuk
menerangkan identitas penulis pada halaman pertama karya ilmiah.
SOAL DAN KUNCI JAWABAN TERKAIT MATERI PENOMORAN.

1. Berikanlah satu contoh penulisan judul dan sub judul yang benar!

Cara 1

BAB I

JUDUL MAKALAH ATAU JUDUL BAB

SUB JUDUL PERINGKAT PERTAMA

Sub Judul Peringkat Kedua

Sub Judul Peringkat Ketiga

Sub Judul Peringkat Keempat

atau

Cara 2

BAB I

JUDUL MAKALAH ATAU JUDUL BAB

A. Sub Judul Peringkat Pertama


1. Sub Judul Peringkat Kedua
a. Sub Judul Peringkat Ketiga
1) Sub Judul Peringkat Keempat

atau

Cara 3

BAB I

JUDUL MAKALAH ATAU JUDUL BAB

1.1 Sub Judul Peringkat Pertama

1.1.1 Sub Judul Peringkat Kedua


1.1.1.1 Sub Judul Peringkat Ketiga

1.1.1.1.1 Sub Judul Peringkat Keempat

2. Bagaimankah cara pengutipan yang benar jika ingin menghilangkan satu buah kata dalam
kutipan?
Jwab :Penulisan kutipan ynag benar jika ingin menghilangkan kata adalah dengan mengganti kata yang
ingin dihilangkan tersebut dengan titik tiga (...)

2. Bagaimana penulisan Daftar Pustaka yang benar untuk buku dibawah ini?

Judul Buku : Immunology III.

Pengarang : JA Bellanti

Penerjemah : Samik W

Tahun Terbit : 1985

Kota Terbit : Malang, Indonesia

Penerbit : Brawijawa University Press

Jawab : Bellanti, JA. 1985. Immunology III. Samik W. Malang, Indonesia: Brawijawa University Press.
4. Manakah penulisan judul pada gambar yang tepat
a. b.

Gambar. 1 Logo UNNES

Gambar 1.2 Logo UNNES

Jawaban : B

5. Berapa jarak antara tabel atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya?
Jawab : ada 3 spasi
SIMPULAN MATERI PENOMORAN

1. Untuk pemeringkatan judul dan subjudul dalam karya ilmiah terdapat dua aturan, yakni
menggunakan jenis huruf, ukuran , pencetakan, serta letak yang berbeda dan menggunakan angka
arab atau perpaduan angka arab dan huruf latin.
2. Penulisan kutipan dibagi menjadi dua yaitu pengutipan langsung dan tidak langsung.
3. Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu ganti halaman
baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian ditulis dengan berganti
halaman baru. Jenis penulisan daftar pustaka diberi judul DAFTAR PUSTAKA, dicetak tebal
dengan huruf tegak, capital semua.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: (1) nama
pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik,
(2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk sub judul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
Unsure-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung kepada jenis sumber pustakanya.
4. Penggunaan tabel merupakan salah satu cara penyajian informasi yang efektif dan sistematik
untuk menyajikan data-data statistik ke dalam kolom dan lajur sesuai dengan klasifikasi
masalahnya. Berikut adalah ketentuan penyajian tabel menurut (Rustono dkk, 2018) yaitu
1. Daftar tabel dibuat hanya jika didalam nas jumlahnya dua atau lebih.
2. Angka pertama pada penomoran tabel merujuk kepada bab di tempat tabel yang
bersangkutan tersaji, angka kedua adalah nomor urut tabel. Misalnya, tabel bernomor 4.1
berarti tabel pertama yang terdapat di dalam bab 4.
3. Di dalam nas karya ilmiah, nomor dan judul tabel ditulis di atas tabel yang dirujuknya.
Sedangkan penyajian gambar dalam menyampaikan informasi dalam bentuk visual
sehingga memudahkan pembaca dalam memahami informasi.Menurut (Rustono dkk, 2018)
mengenai penyajian gambar dijelaskan bahwa di dalam nas, nomor dan judul bagan (charts),
gambar (figures), grafik (graphs), atau diagram (diagrams) ditulis dibawah tampilan bagan,
gambar, grafik, atau diagram yang dirujuk.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2003. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta : Gramedia.

Doyin, Mukh. 2009. Karya Tulis Ilmiah : Bentuk dan Teknik Penulisannya. Semarang: Bandungan
Institute.

Rustono, Januaris Mujiyanto, Rudi Hartono, Wagiran, Ahmad Syaifudin, Surahmat. 2018. Panduan
Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: UNNES PRESS.

Zulaeha, Ida, Mukh Doyin, Wagiran. 2016. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: UNNES PRESS.

Anda mungkin juga menyukai