Tonsilitis adalah radang yang terjadi pada tonsil palatina dan dapat mengenai semua peringkat umur terutamanya anak-anak. Infeksi tonsilitis dapat menyebar melalui udara, tangan dan ciuman.Tonsilitis terbagi dua berdasarkan waktu berlangsungnya penyakit, yaitu tonsilitis akut pada keluhan penyakit yang berlangsung kurang dari tiga minggu dan tonsilitis kronis pada keluhan penyakit yang berlangsung lebih dari tiga bulan ataupun menetap. Faktor risiko terjadinya tonsilitis kronis adalah akibat dari pajanan menahun terhadap asap rokok, tidak menjaga kebersihan mulut, kelelahan, perubahan cuaca ataupun pengobatan tonsilitis akut yang tidak tuntas. Menurut National Center Of Health Statistics pada Januari 1997 di united states seperti dikutip oleh edayu (2011) prevalensi penyakit tonsillitis kronis pada anak yang berusia dibawah 18 tahun didapatkan 24,9 % dari 1000 orang anak. Pada penelitian Khasanov et al di Rusia didapatkan 335 anak yang berusia1-15 tahun menderita penyakit tonsilitis kronis manakala penelitian di India di dapatkan kelompok usia 5-14 tahun lebih sering menderita tonsilitis kronis dan mayoritas terjadi pada anak perempuan. Berdasarkan data epidemiologi tujuh provinsi di Indonesia pada tahun 2012, tonsillitis kronis menduduki tangga yang pertama dengan prevalensi sebesar 3.8% dan diikuti nasofaringitis akut sebesar 4.6%. Kajian terdahulu mendapatkan 190-230 per 1000 penduduk menderita penyakit pada telinga, hidung dan tenggorok dan sebahagian besarnya adalah tonsillitis kronis sebesar38.4%. Di Indonesia, tonsillitis kronis juga menjadi salah satu penyakit THT yang paling banyak dijumpai terutama pada anak-anak usia 5-14 tahun (50%), jenis kelamin perempuan (56,7 %) dan memiliki keluhan nyeri pada tenggorokan atau sakit menelan (100%). Menurut data UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya yang diindikasi tonsilitis pada tahun 2019 dari bulan januari-juni berjumlah 12 orang, anak perempuan 5 orang dan anak laki-laki 7 orang. Penyakit ini terjadi disebabkan peradangan pada tonsil oleh karena kegagalan atau ketidaksesuaian pemberian antibiotik pada penderita tonsilitis akut (Palandeng, 2014). Tonsilitis kronis timbul karena rangsangan yang menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuatterjadi ketika tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat bertahan jika tidak diobati (Eunice, 2014). Sedangkan hampir 30% penyebab bakteri dari penyakit ini adalah Streptococcus Hemolitikus. Akibatnya penyakit tonsillitis harus segera ditangani dengan pengobatan medis dan dapat ditatalaksanakan pemberian edukasi pada orang tua ataupun masyarakat untuk mencegah terjadinya tonsillitis sampa kepada komplikasinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah pada kasus Tonsilitis yakni sebagai berikut: Bagaimana asuhan keperawatan pada An. R dengan diagnosa medis Tonsilitis di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuanpenyusunandanpenulisanlaporanstudikasusdapatdibagimenjaditujuan umumdantujuankhusus. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuanumumpenyususnandanpenulisanstudikasusiniadalah agar penulismampumenggambarkanasuhankeperawatansecarakomprehensif yang meliputibiopsikososialdan spiritual padapasiendenganDiaredenganmenggunakan proses keperawatan. 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien An. R dengan Tonsilitis di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya. 2) Mampu menentukan masalah keperawatan pada pasien An. R dengan Tonsilitisdi Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya. 3) Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada pasien An. R dengan Tonsilitis di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya. 4) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien An. R dengan Tonsilitis dengan di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya. 5) Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien An. R dengan Tonsilitisdi Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya. 1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Teoritis Dengan adanya penulisan studi kasus ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperkuat teori tentang asuhan keperawatan dengan Tonsilitis. 1.4.2 Praktis 1.4.2.1 Bagi Institusi Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan terhadap ilmu keperawatan, proses keperawatan dan pendokumentasian proses keperawatan sehingga dapat memberikan umpan balik terhadap efektivitas pengajaran dan bimbingan yang telah diberikan dan diterapkan untuk kemajuan dimasa mendatang. 1.4.2.2 Bagi Lahan Pratik Menyediakan kerangka berfikir secara ilmiah yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan Tonsilitis. Serta menyediakan referensi bagi perawat di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif. 1.4.2.3 Bagi Penulis Sebagai salah satu pengalaman berharga dan nyata yang didapat dari lapangan praktik yang dilakukan sesuai dengan ilmu yang didapatkan serta sebagai acuan dalam menghadapi kasus yang sama sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik. 1.4.2.4 Bagi Pasien dan Keluarga Dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan, pencegahan Tonsilitis.