Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tonsilitis adalah radang yang terjadi pada tonsil palatina dan dapat
mengenai semua peringkat umur terutamanya anak-anak. Infeksi tonsilitis dapat
menyebar melalui udara, tangan dan ciuman.Tonsilitis terbagi dua berdasarkan
waktu berlangsungnya penyakit, yaitu tonsilitis akut pada keluhan penyakit yang
berlangsung kurang dari tiga minggu dan tonsilitis kronis pada keluhan penyakit
yang berlangsung lebih dari tiga bulan ataupun menetap. Faktor risiko terjadinya
tonsilitis kronis adalah akibat dari pajanan menahun terhadap asap rokok, tidak
menjaga kebersihan mulut, kelelahan, perubahan cuaca ataupun pengobatan
tonsilitis akut yang tidak tuntas.
Menurut National Center Of Health Statistics pada Januari 1997 di united
states seperti dikutip oleh edayu (2011) prevalensi penyakit tonsillitis kronis pada
anak yang berusia dibawah 18 tahun didapatkan 24,9 % dari 1000 orang anak.
Pada penelitian Khasanov et al di Rusia didapatkan 335 anak yang berusia1-15
tahun menderita penyakit tonsilitis kronis manakala penelitian di India di
dapatkan kelompok usia 5-14 tahun lebih sering menderita tonsilitis kronis dan
mayoritas terjadi pada anak perempuan. Berdasarkan data epidemiologi tujuh
provinsi di Indonesia pada tahun 2012, tonsillitis kronis menduduki tangga yang
pertama dengan prevalensi sebesar 3.8% dan diikuti nasofaringitis akut sebesar
4.6%. Kajian terdahulu mendapatkan 190-230 per 1000 penduduk menderita
penyakit pada telinga, hidung dan tenggorok dan sebahagian besarnya adalah
tonsillitis kronis sebesar38.4%.
Di Indonesia, tonsillitis kronis juga menjadi salah satu penyakit THT yang
paling banyak dijumpai terutama pada anak-anak usia 5-14 tahun (50%), jenis
kelamin perempuan (56,7 %) dan memiliki keluhan nyeri pada tenggorokan atau
sakit menelan (100%). Menurut data UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya
yang diindikasi tonsilitis pada tahun 2019 dari bulan januari-juni berjumlah 12
orang, anak perempuan 5 orang dan anak laki-laki 7 orang.
Penyakit ini terjadi disebabkan peradangan pada tonsil oleh karena
kegagalan atau ketidaksesuaian pemberian antibiotik pada penderita tonsilitis akut
(Palandeng, 2014). Tonsilitis kronis timbul karena rangsangan yang menahun dari
rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca,
kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuatterjadi ketika
tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat bertahan jika tidak diobati
(Eunice, 2014). Sedangkan hampir 30% penyebab bakteri dari penyakit ini adalah
Streptococcus Hemolitikus. Akibatnya penyakit tonsillitis harus segera ditangani
dengan pengobatan medis dan dapat ditatalaksanakan pemberian edukasi pada
orang tua ataupun masyarakat untuk mencegah terjadinya tonsillitis sampa kepada
komplikasinya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah pada kasus Tonsilitis
yakni sebagai berikut: Bagaimana asuhan keperawatan pada An. R dengan
diagnosa medis Tonsilitis di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut Kota
Palangka Raya?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuanpenyusunandanpenulisanlaporanstudikasusdapatdibagimenjaditujuan
umumdantujuankhusus.
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuanumumpenyususnandanpenulisanstudikasusiniadalah agar
penulismampumenggambarkanasuhankeperawatansecarakomprehensif yang
meliputibiopsikososialdan spiritual padapasiendenganDiaredenganmenggunakan
proses keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien An. R dengan
Tonsilitis di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya.
2) Mampu menentukan masalah keperawatan pada pasien An. R dengan
Tonsilitisdi Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya.
3) Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada pasien An. R dengan
Tonsilitis di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya.
4) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien An. R dengan
Tonsilitis dengan di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka
Raya.
5) Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien An. R dengan
Tonsilitisdi Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut KotaPalangka Raya.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Teoritis
Dengan adanya penulisan studi kasus ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memperkuat teori tentang asuhan keperawatan dengan Tonsilitis.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Institusi
Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan terhadap ilmu
keperawatan, proses keperawatan dan pendokumentasian proses keperawatan
sehingga dapat memberikan umpan balik terhadap efektivitas pengajaran dan
bimbingan yang telah diberikan dan diterapkan untuk kemajuan dimasa
mendatang.
1.4.2.2 Bagi Lahan Pratik
Menyediakan kerangka berfikir secara ilmiah yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan penatalaksanaan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Tonsilitis. Serta menyediakan referensi bagi
perawat di Ruang Anak UPT Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya dalam
melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif.
1.4.2.3 Bagi Penulis
Sebagai salah satu pengalaman berharga dan nyata yang didapat dari
lapangan praktik yang dilakukan sesuai dengan ilmu yang didapatkan serta
sebagai acuan dalam menghadapi kasus yang sama sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan yang lebih baik.
1.4.2.4 Bagi Pasien dan Keluarga
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan, pencegahan Tonsilitis.

Anda mungkin juga menyukai