BAB I Hiperlipid
BAB I Hiperlipid
’’HIPERLIPIDEMIA”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................
A. Defenisi .....................................................................................................
B. Patofisiologi ..............................................................................................
C. Klasifikasi .................................................................................................
D. Tanda dan Gejala.......................................................................................
E. Etiologi ......................................................................................................
F. Tata Laksana Terapi ..................................................................................
G. Evaluasi Keberhasilan Terapi...................................................................
H. Alogaritma Pengobatan.............................................................................
I. Komplikasi ................................................................................................
BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN .............................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lemak (disebut juga lipid) merupakan zat kaya kalori yang berfungsi
sebagai sumber utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari
makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan disimpan di dalam
sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi
tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak
merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus
Lipid plasma yang utama terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan
asam lemak bebas. Lipid yang bersifat hidrofobik ini dalam sirkulasi berada
dalam bentuk kompleks lipid – protein atau lipoprotein. Lipoprotein plasma terdiri
Density Lipoprotein (HDL). Komposisi dan fungsi dari tiap lipoprotein ini
Kurang bergerak, pola makan tinggi kalori, kaya lemak dan karbohidrat,
menyebabkan penumpukan kelebihan energi dari glukosa, lemak dan protein yang
adiposa yang membuat seseorang menjadi gemuk terutama pada bagian perut
pemeriksaan profil lipid darah antara lain kolesterol total, trigliserida, LDL dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Defenisi
sebelum mengalami sirkulasi dalam darah, lemak harus berikatan dengan protein
LDL dan HDL. Kolesterol LDL sering disebut kolesterol jahat karena dapat
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi
sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh
dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di
dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga
melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera.
Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang
membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak utama dalam darah adalah
kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga
bisa larut dalam darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein.
1. Kilomikron
1. Kilomikron
membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester kolestril juga
jalur yang berhubungan dengan VLDL yang mencakup hidrolisi oleh sistem lipase
lipoprotein (LPL), suatu penurunan progresif pada diameter partikel terjadi ketika
lemak bebas untuk disimpan didalam jaringan seperti di otot jantung dan otot
rangka. Hasil dari deplesi trigliserida menghasilkan sisa yang disebut lipoprotein
langsung oleh hati, sisa HDL dikonversi menjadi LDL dengan menghilangkan
fenomena klinis pergeseran beta (beta shift). Peningkatan VLDL dalam plasma
dapat disebabkan karena peningkatan sekresi precursor VLDL dan juga penurunan
katabolisme LDL.
berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL kemudian dihidrolisis, yang
mendapatkan kolesterol dari sintesis de-novo melalui suatu jalur yang melibatkan
pembentukan asam mevalonat yang dikatalisis oleh HMG koA reduktase. Hati
memainkan peran utama dalam pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti sel
Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid dari
permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis. HDL juga
mendapatkan kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang melindungi
homeostasis kolesterol sel. HDL juga dapat membawa ester kolestril langsung ke
hati melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-BI) yang
B. Patofisiologi
kompleks lipid dan protein yang dikenal sebagai lipoprotein. Klasifikasi nilai
kolesterol total, LDL dan HDL pada orang dewasa dapat dilihat pada Tabel 1.
kompleks LDL-R ke dalam sel setelah pengikatan normal. Hal ini mengarah pada
kurangnya degradasi LDL oleh sel dan tidak teraturnya biosintesis kolesterol,
dengan jumlah kolesterol total dan LDL tidak seimbang dengan berkurangnya
Tabel 2. Klasifikasi Nilai Kolesterol Total, LDL, HDL dan Trigliserida (Dipiro
2005)
C. Klasifikasi Hiperlipidemia
Klasifikasi hiperlipidemia yang dikenal adalah klasifikasi Frederickson
yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak
mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda
dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa
menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun
2. Hiperlipoproteinemia tipe II
pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2
diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60
tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari
2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55
tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki
kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena
penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk
menghindari faktor resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar
menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan
tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak
pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita,
pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria
dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak
jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu
aterosklerosis.
4. Hiperlipoproteinemia tipe IV
5. Hiperlipoproteinemia tipe V
- Penyalahgunaan alkohol
- Gagal ginjal
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal.
asam urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi
lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan,
menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat
Hiperlipidemia Sekunder
penyebab hiperlipidemia :
1. Diabetus melitus
2. Hipotiroidisme
itu, bila penderita ini menjadi gemuk kaqrena kurangnya pemakaian energi oleh
jaringan perifer, maka kelebihan kalori ini akan merangsang hati untuk
meningkatkan produksi VLDL-trigliserida dan menyebabakan peningkatan kadar
trigliserida juga.
3. Sindrom nefrotik
ini diakibatkan oleh adanya hipoalbuminemia yang akan merangsang hati untuk
4. Gangguan hati
5. Obesitas
jaringan perifer akan meyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati
Penyebab
Penyakit Obat-obatan
Hiperkolesterolemia Hipotiroidisme, penyakit Progestin, diuretik tiazid,
hati obstruktif, sindrom glukokortikoid, β-bloker,
nefrotik, anorexia isotretionin, inhibitor
nervosa, intermiten protease,siklosforin,
porphyria akut mirtazapin, sirolimus
jantung, obesitas, intoleransi glukosa, lesi menyerupai jerawat pada sekujur tubuh,
plak ateromatosus pada pembuluh darah arteri, arkus senilis, dan xantomata
E. Etiologi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia biasanya disebabkan oleh :
a. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
b. Obesitas
e. Penggunaan alcohol
f. Merokok sigaret
bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan
lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang
berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah
memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang lainnya
menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar
kolesterol total di bawah 260mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan
Diet rendah kolesterol dan lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL. Olahraga
2. Terapi farmakologi
menyenangkan. Mekanisme kerja: pada dosis dalam gram, niasin (NYE a sin)
merupakan vitamin larut air, menghambat lipolisis dengan kuat dalam jaringan
Lipoprotein densitas rendah (LDL, lipoprotein kaya kolesterol) berasal dari VLDL
dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL) dalam plasma menjadi rendah.
aterosklerosis.
tipe II b dan IV, dengan VLDL dan LDL naik. Niasin juga diguanakan untuk
Farmakokinetik : niasin diberikan per oral. Zat ini diubah dalam tubuh menjadi
(NAD). Niasin adalah derivat nikotinamid dan metabolit lain dikeluarkan dalam
kulit (disertai perasaan panas yang tidak nyaman) dan pruritus. Pemberian aspirin
sebelum minum niasin mengurangi rasa panas yang diantar oleh prostaglandin.
Beberapa pasien juga mengalami mual dan sakit pada abdomen. Asam nikotinat
menghambat sekresi tubular asam urat dan karena itu mudah terjadi hiperurisemia
hepatotoksisitas.
klofibrat karena kematian akibat klofibrat lebih tinggi. Kematian tersebut tidak
ini dari plasma. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa fibrat dapat
kolesterol dalam hati dan meningkatkan ekskresi biliar kolesterol ke dalam feses.
atau penyakit tipe V (peningkatan VLDL dan kilomiron) yang tidak responsif
dengan diet atau obat lain dapat mengambil manfaat obat-obat ini.
mengalami esterifikasi menjadi asam klofibrat yang aktif terikat pada albumin dan
tersebat luas seluruh jaringan tubuh. Untuk gamfibrizil secara luas menyebar ke
glukuronida.
Efek samping
a. Efek Gastrointestinal
Efek samping paling umum adalah gangguan pencernaan ringan. Efek samping
b. Litiasis
c. Keganasan
dengan kematian.
d. Otot
Miositis atau peradangan otot polos dapat terjadi dengan kedua obat
sehingga pelemahan otot atau nyeri otot harus dievaluasi. Meskipun jarang, pasien
dengan insufisiensi ginjal mengandung resiko. Miopati dan rhabdomiolisis telah
bersamaan.
e. Interaksi Obat
itu kadar protrombin perlu dimonitor jika pasien meminum kedua obat ini.
f. Kontraindikasi
Keamanan obat-obat ini pada ibu hamil atau menyusui belum jelas.
Seharusnya obat-obat ini tidak digunakan pada pasien dengan kelainan fungsi hati
anion yang terikat pada asam dan garam empedu bermuatan negatif dalam usus
halus. Kompleks resin atau asam empedu ini dikeluarkan melalui feses, sehingga
mengandung kolesterol, sehingga LDL plasma turun. Ambilan yang miningkat ini
Farmakokinetik : kolestiramin dan kolestipol diminum per oral. Karena tidak larut
dalam air dan merupakan molekul yang sangat bessar (berat molekul lebih dari
Efek samping :
jika terdapat dosis resin yang tinggi. Absorbsi asam folat dan askorbat juga
dapat berkurang.
harus diminum 1-2 jam sebelum atau 4-6 jam setelah resin pengikat asam
aktifitas enzim dalam sintesis sterol. Analog dengan struktural alamia, asam3-
hidroksi-3metil Glutarat (HMG), semua obat dalam grup ini berpacu dalam
a. HMG-CoA reduktase
simvastatin adalah lakton yang dihidrolisis menjadi obat aktif. Pravastatin dan
fluvastatin aktif dengan cara demikian. Karena afinitasnya yang kuat terhadap
keuntungan sedikit dari obat-obat ini. Perlu diperhatikan bahwa meskipun proteksi
dengan obat ini masih menderita masalah koroner. Karena itu diperlukan strategi
diabsorbsi setelah pemberian oral; dosis oral lovastatin dan simvastatin diabsorbsi
lovastatin dan simvastatin harus dihidrolisis menjadi asam. Karena ekstraksi first
pass, kerja utama obat-obat ini pada hati. Semua mengalami biotransformasi,
beberapa produk masih tetap aktif. Ekskresi terjadi terutama melalui empedu dan
feses, tetapi pengeluaran melalui urin juga terjadi. Waktu paruh berkisar antara
1,5-2 jam.
Efek samping :
secara teratur.
Interaksi obat : inhibitor HMG-CoA reduktase juga meningkatkan kadar
atau menyusui. Obat-obat ini tidak boleh digunakan pada anak-anak atau
remaja.
mendapatkan penurunan kadar lipid plasma yang signifikan. Sebagai contoh, pada
hiperlipidemia terapi II, pasien sering diobati dengan kombinasai niasin ditambah
reduktase dengan zat pengikat asam empedu juga telah menunjukkan manfaat
Respon terhadap diet dan terapi obat dengan pengukuran kolesterol total,
4-8 minggu setelah dosis awal atau perubahan dosis, tes fungsi hati, kadar
asam urat.
H. Algoritma Terapi
Firts line terapi untuk hiperlipidemia menurut CPHCS Care Guide (2011) yaitu
sebagai berikut:
Golongan statin efektif menurunkan kadar kolesterol total dan LDL dan
1. Simvastatin
sebelum tidur
I. Komplikasi
Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak dalam tiga kesempatan berbeda. Tekanan darah normal bervariasi
sesuai usia. Sehingga diagnosis hipertensi spesifik sesuai usia, namun secara
umum, seorang dianggap mengalami hipertensi bila tekanan sistolik >140 mmHg
sekuncup, dan tahanan perifer, maka peningkatan salah satu dari tiga faktor diatas
frekuensi denyut jantung dapat terjadi karena perangsangan yang abnormal saraf
atau hormon pada nodus SA. Peningkatan kecepatan denyut jantung yang
gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang
berlebihan. Peningkatan pelepasan renin atau aldosteron atau penurunan aliran
darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan mineral oleh ginjal.
terjadi peningkatan volume sekuncup dan tekanan darah. Selain itu pada penderita
DM diamana darah menjadi kental akibat kadar gula yang tinggi akan menambah
perifer juga disebabkan oleh kekakuan dinding pembuluh darah karena plak yang
menenpel pada pembuluh darah dan menurunkan laju alir darah sehingga
trombus, jaringan parut, dan proliferasi sel otot polos yang menyebabkan lumen
arteri berkurang serta resistensi terhadap aliran darah yang melintasi arteri
meningkat. Ventrikel kiri harus memompa secara lebih kuat untuk menghasilkan
cukup gaya yang mendorong darah melewati sistem vaskular yang menyempit
Jantung Koroner
Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi
lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu
disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya
mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina, yang biasanya terjadi saat
beraktivitas fisik atau mengalami stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali
yang mematikan. Serangan jantung tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan
persendian.
Obesitas
Obesitas adalah kelebihan proporsi total lemak tubuh. Seseorang dianggap
gemuk jika berat nya adalah 20% atau lebih di atas berat badan normal. Ukuran
yang paling umum dari obesitas adalah indeks massa tubuh atau BMI. Seseorang
dianggap kelebihan berat badan jika BMI nya adalah antara 25 dan 29,9,
Morbid obesitas berarti bahwa seseorang adalah baik 50% -100% dari
berat badan normal, lebih dari 100 pound selama berat badan normal, memiliki
BMI 40 atau lebih tinggi, atau cukup kelebihan berat badan sangat mengganggu
jantung, dan dengan demikian menjadi korban serangan jantung, gagal jantung
kongestif, kematian jantung mendadak, angina, dan ritme jantung yang abnormal
lebih sering daripada yang menjaga indeks massa tubuh yang sehat.
Asam Urat
Bahaya asam urat, yang merupakan serangan gout arthritis yang menyebabkan
penderita mengalami sakit parah yang menyerang sendi tiba-tiba berdenyut atau
menyakitkan seperti jarum. Selain sakit parah, sendi akan juga terlihat meradang,
(oligoartritis), dan serangan di satu sisi (unilateral). Jika parah, nyeri yang
Asam urat bisa terjadi karena tingginya kadar purin dalam tubuh, atau
mungkin juga karena penurunan fungsi ginjal. Anda harus tahu, itu mengkonversi
asam urat juga harus dilakukan dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan
diabetes mellitus.Biasa dikenal dengan pria yang lebih tua dari 30 tahun.
Tiap jari, ibu jari, pergelangan kaki, sendi lutut, dan retina mata
target utama serangan gout. Anda harus menyadari komplikasi asam urat. Asam
urat tinggi dapat mempengaruhi atau ada hubungannya dengan penyakit lain
seperti batu ginjal dan disfungsi ginjal. Dan lebih buruk, kristal asam urat juga
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar
hipertrigliseridemia.
2. Pasien pengidap hiperlipidemia akan merasakan tanda dan gejala berupa Sakit
atau kesulitan berbicara atau bergerak, sakit abdominal dan kematian mendadak.
ada atau tidaknya faktor resiko jantung dan sejarah penyakit jantung atau
pengobatan secara bersamaan, ada atau tidaknya xantoma, nyeri abdominal, atau
sejarah pancreatitis, penyakit ginjal atau hati, penyakit pembuluh darah perifer,
aneorisme aortic abdominal, atau penyakit pembuluh darah otak (bruits carotid,
Gitawati, Lucie Widowati dan Frans S., 2015, Penggunaan Jamu pada Pasien
Hiperlipidemia Berdasarkan DataRekam Medik, di Beberapa Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di Indonesia, Jurnal Kefarmasian Indonesia,
Volume 5 (1).
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
Katzung, B.G., 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi III, 693-694, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
KASUS DAN PEMBAHASAN
SOAL :
Bapak BW umur 56 tahun mengalami sakit dada 3 bulan lalu dan telah masuk RS
Lab Untuk profil lipid pada saat masuk : Kolesterol Total : 235 mg/dl, HDL-C :
anterior kiri bagian atas arteri. Obat simvastatin 40 mg setiap malam, Ezetimibe
Saat ini bapak BW BB 99,5 kg, TB 183 cm (IBW : 63,5-84 kg) dan lingkar
pinggang 106,7 cm. Bapak BW telah kehilangan 4,5 kg BB. Dia mampu
diumur 58 thn karena infark miokard/MI. Dia tidak merokok. Hasil Pemeriksaan
fisik : TD 148/90 mmHg, HR 60x/menit, daerah mata terlihat seperti cincin putih
(arcus senilis), denyut nadi tidak teratur tanpa memar pada vascular.
Hasil pemeriksaan lab : Kadar TSH normal, fungsi hati dan ginjal normal.
urinalisasi normal, glukosa darah puasa 120 mg/Dl, total kolesterol 143 mg/dL,
Pertanyaan :
1. Apa faktor resiko penyebab CHD/PJK, apakah berhubungan dengan profil
lipid.?
2. Apa yang menjadi faktor resiko penyakit bpk BW.?
3. bagaimana tatalaksana terapi pasien, jika setelah modifikasi terapi TD
tetap.? (termaksud terapi tambahan)
4. apa terapi non farmakologi dan farmakologi.?
Penyelesaian :
− Hipertensi
Hipertensi, > atau sama denga 140/90 mmHg juga merupakan fakter resiko
PJK
− Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga (Infark miokard) juga merupakan faktor resiko PJK. Dimana
ayah pasien meninggal di umur 58 tahun karena infark miokard.
− Diabetes melitus juga salah satu faktor resiko yang dominan.
Kecenderungan untuk terjadinya asteroklorosis pun meningkat dan dapat
mengakibatkan terjadinya PJK jika kadar glukosa dalam darah meningkat.
− HDL Rendah
HDL rendah < atau sama dengan 40 mg/dL juga faktor resiko PJK. HDL-C
rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko PJK. Namun, bukti spesifik dari
uji klinis bahwa meningkatkan HDL-C mengurangi PJK masih kurang.
Pasien dengan lowHDL-C harus didorong untuk berolahraga dan
mempertahankan berat badan yang sehat.
− Umur
Usia ≥ 40 thn beresiko dibandingkan usia ≤ 40 thn. Resiko ini bisa saja
terjadi jika tidak menerapkan gaya hidup sehat salah satunya, akibatnya
terjadi penumpukan plak pada dinding pembulu darah sedikit sehingga
terjadi penyempitan dan beresiko tinggi terkena PJK akibat dari
penyempitan pembuluh darah tersebut.
− Hubungannya dengan profil lipid yaitu :
PJK adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh
darah koroner, sehingga terjadi gangguan aliran darah ke otot jantung
karena aterosklerosis. Dimana aterosklorosis itu menumpuknya lemak,
kolesterol, dan zat lain di dalam dinding arteri sehingga terjadi penimbunan
plak ini yang menyebabkan terhalangnya aliran darah. Apalagi dikaitkan
denga tingginya kadar TG dan rendahnya HDL yang menjadi pemicu
timbulnya PJK.
2. Berdasarkan data terbaru pasien, BW dianggap sebagai pasien yang memiliki
resiko PJK yang sangat tinggi karena level TG nya masih tetap tinggi.
Tingkat TG yang tinggi merupakan faktor risiko untuk PJK. Pasien dengan
kadar TG tinggi hampir selalu memiliki HDL-C yang rendah, yang juga
memprediksi risiko PJK. Tingginya TG (150 hingga 500 mg / dL, indikasi
peningkatan kehadiran partikel sisa VLDL), tingkat HDL-C yang rendah
(<40 mg / dL), dan tingkat LDL-C yang cukup tinggi (termasuk peningkatan
konsentrasi partikel LDL kecil dan padat, non-HDL-C, dan apolipoprotein).
Paling umum, pasien ini kelebihan berat badan atau obesitas dengan
peningkatan lingkar pinggang, hipertensi, dan resisten insulin,
bermanifestasi sebagai glukosa puasa tinggi atau glukosa puasa terganggu,
dan dikatakan memiliki sindrom metabolik.
3. Data pasien BW TD 148/90 mmHg (terjadi penurunan dari sebelumnya)
sehingga Menurut JNC VIII tuan BW masuk dalam hipertensi stage 1
(sistolik BP 140 hingga 159 mmHg). Sehingga terapi obat yang diberikan
yaitu dari gol.obat ACEI. Terapi tambahan untuk pasien BW dilihat kembali
profil TD nya. Jika pasien BW TDnya meningkat maka kombinasi 2 obat
(jika stage 2) diperlukan. Jika TD nya tetap maka ditingkatkan dosis
obatnya.
4. - Terapi Farmakologi
a. Hipertensi
Tetap diberikan Obat Enalapril Gol. ACEI namun ditingkatkan dosisnya
menajdi 20 mg/hari.
Indikasi : direkomendasikan untuk pasien dengan IM, penderita
hipertensi dengan DM (dapat menurunkan resistensi
insulin), gagal jantung.
KI : Hipersensitif, wanita hamil, menyusui, gagal ginjal,
hiperkalemia.
ES : Hipotensi, gangguan fungsi ginjal, batuk kering,
ruam, gangguan pengecapan, mual, muntah.
Dosis : Hipertensi dosis awal 1x5 mg/hari. Dosis penunjang
1x 10-20 mg/hari. Jika hipertensi berat maka dapat
ditingkatkan sampai maksimal 1x40mg/hari. Terapi
untuk IM akut yaitu 5-20 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis
Sedian : Tablet.
Keterangan : alasan pemilihan obat ini yaitu, pasien memiliki data
pemeriksaan fisik yang menunjukan bahwa pasien
masuk dalam pengobatan hipertensi stage 1 dan juga
lini pengobatan pasien hipertensi + dislipidemia yaitu
golongan ACEI namun disni kami tingkatkan
dosisnya untuk mencapai target terapi TD normal.
b. Dislipidemi
Obat gol.Fibrat (Gemfibrozil)
Indikasi : Mencegah PJK untuk pasien yang tidak merespon
baik terhadap diet, hipertrigliserida,
hiperkolesterolimia, dislipidemia, dislipidemia akibat
diabetes..
KI : Gangguan fungsi hati berat, ginjal, kantung empedu,
hipersensitifitas,
P : mempengaruhi uji fungsi hati, kehamilan, menyusui
ES : gangguan saluran cernah, dispepsia, ruam, mual,
muntah, lelah, diare, miopati, rabdiomiolisis
D : 2x600 mg /hari, 30 menit sebelum makan
Keterangan : Pemilihan obat ini didasarkan pada tingginya kadar
TG dan rendahnya HDL. Dimana gemfibrozil dari
Gol.Fibrat ini bisa menurunkan kadar TG dan
meningkatkan kadar HDL.
- Terapi Non Farmakologi
Pada pasien yang berisiko tinggi terkena PJK, maka intervensi
terapeutik tidak boleh ditunda. Tidak hanya akan memulai pengobatan
pelayanan kesehatan rumah sakit juga harus memberikan informasi
pengurangan risiko, tetapi pasien lebih cenderung untuk menghubungkan
terapi ini dengan kejadian akut.