Bab Iii
Bab Iii
NASOLARINGOSKOPI
3.1 Prinsip
Endoskopi yang digunakan untuk prosedur ini adalah tabung tipis yang
dilengkapi dengan lensa mata, lensa kamera, dan sumber cahaya untuk memastikan
bidang penglihatan yang jelas saat instrumen dilewatkan melalui lubang hidung ke
daerah yang lebih dalam pada nasofaring.
Prosedur ini memakan waktu beberapa menit dan biasanya dilakukan sebagai
prosedur rawat jalan. Anestesi lokal kadang-kadang digunakan untuk meminimalkan
27
ketidaknyamanan, sementara pasien anak-anak diberikan obat penenang sebelum
prosedur. 8
3.2 Tujuan
3.3 Indikasi
- odinofagia
- disfagia
- hemoptisis
- disfonia
- dispnea
- stridor
- epistaksis
- benda asing
- halitosis kronik
- rhinnorhea kronik8
28
3.4 Kontraindikasi
- suspek epiglottitis/supragottitis
3.5 Alat
- light source
- endoskop fleksibel
- monitor9
29
3.5 Prosedur
2. jika pasien duduk di atas meja listrik atau kursi yang dapat disesuaikan,
ketinggian kepala pasien dapat disesuaikan ke tingkat yang tepat di bawah
atau pada ketinggian yang sama dengan kepala pemeriksa (gambar B)
30
3. diberikan semprotan dekongestan ( 2 semprotan 0.05% oxymetazoline
hydrochloride) dan semprotan anestesi topikal ( 2 sampai 10 semprotan
lidocaine 4%).
31
5. gunakan jari 3,4,5 tangan kanan pada pipi kiri pasien dan jari 1,2
memegang scope untuk dimasukkan ke dalam rongga hidung.
32
sambil menggunakan hidung eksternal pasien untuk stabilisasi. seseorang
harus menghindari secara berlebihan memajukan atau menarik scope.
dasar hidung, septum nasal anterior, dan dilanjutkan anterior sampai
turbinat inferior harus diidentifikasi sebelum melanjutkan scope lebih ke
dalam lagi. Pada gambar terlihat septum nasi anterior, dasar hidung, dan
anterior sampai inferior turbinasi.
8. prosedur selesai dengan menarik scope sambil melihat melalui eye piece
sampai ujung scope keluar dari hidung. 1
33
3.6 Hasil Nasolaringoskopi
gambar 3.7.1
34
Gambar 3.7.2 nasofaring
Gambar 3.7.3
35
Gambar 3.7.4
36
Gambar 3.7.5
Gambar 3.7.6
37
Gambar 3.7.7
Gambar 3.7.8
38
3.7 Komplikasi
- abrasi mukosa
- perdarahan
- laringospasme9
39