Makalah 1. Keberhasilan Suatu Proyek Konstruksi
Makalah 1. Keberhasilan Suatu Proyek Konstruksi
PENDAHULUAN Tujuan
1
Penyebab Konflik dalam Proyek Konstruksi 4. Kegagalan untuk memahami harga pekerjaan
atau penawaran dengan benar.
Kompleksitas pekerjaan, waktu yang terbatas, 5. Kurang memahami kesepakatan yang ada dalam
banyaknya sumber daya yang digunakan, dan masih kontrak.
banyak lagi hal-hal yang mempengaruhi proses 6. Keengganan untuk meminta penjelasan.
pelaksanaan konstruksi. Apabila hambatan- 7. Penjadwalan pekerjaan (scheduling) yang kurang
hambatan tersebut tidak segera diatasi maka akan baik
dapat menimbulkan kerugian dan akan memicu
terjadinya konflik (Susila dan Handoyo, 2015). Keberhasilan Proyek
Terjadinya konflik dalam proyek konstruksi dapat Telah diketahui bahwa proyek memiliki sifat yang
disebabkan dari berbagai pihak pengelola proyek. unik, yaitu walaupun jenis proyeknya sama akan
Penyebab konflik konstruksi yang disebabkan oleh tetapi selalu terdapat perbedaan antara satu proyek
pemilik (owner) adalah sebagai berikut : dan proyek lainnya, entah dari faktor kondisi alam,
1. Kegagalan menanggapi permasalahan dengan material, sumber daya manusia, dan sebagainya.
tepat waktu. Akan tetapi pada dasarnya semua jenis proyek jika
2. Kurang komunikasi antar anggota tim. aspek waktu, biaya, dan kualitas telah terpenuhi
3. Mekanisme yang kurang jelas dalam sesuai kesepakatan antara pemilik dan
memberikan permintaan informasi. kontraktor/konsultan maka proyek tersebut sudah
4. Buruknya manajemen, pengawasan dan cukup dikatakan berhasil.
koordinasi.
5. Memenangkan penawar terendah (mentalitas 3 (tiga) aspek tersebut dianggap terpenuhi jika,
kontraktor dan konsultan). waktu penyelesaian pekerjaan harus memenuhi
6. Tidak adanya semangat tim. batas waktu yang telah disepakati dalam dokumen
7. Enggan untuk memeriksa konstruksi mengenai perencanaan atau dokumen kontrak pekerjaan yang
kejelasan dan kelengkapan. bersangkutan; biaya proyek tidak melebihi batas
8. Kegagalan untuk menunjuk seorang manajer yang telah direncanakan atau yang telah disepakati
proyek. sebelumnya atau sesuai dengan kontrak pelaksanaan
9. Perbedaan penafsiran makna dalam dokumen suatu pekerjaan; dan mutu pekerjaan atau mutu hasil
kontrak. akhir pekerjaan dan proses/cara pelaksanaan
pekerjaan harus memenuhi standar tertentu sesuai
Penyebab konflik konstruksi yang disebabkan oleh dengan kesepakatan, perencanaan, ataupun
konsultan adalah sebagai berikut : dokumen kontrak pekerjaan (Antonomi dan
1. Kegagalan untuk mengetahui tanggungjawabnya Waluyo, 2013)
sesuai dengan kontrak.
2. Kesalahan estimasi. BIAYA
3. Lambat memberikan informasi.
4. Kesalahan desain dan spesifikasi karena kurang WAKTU PROYEK MUTU
koordinasi antara insinyur sipil, arsitek,
mekanikal dan elektrikal. Tercapai
5. Gambar dan spesifikasi yang tidak lengkap.
2
Faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan Dalam hal tertentu data bisa membantu
pelaksanaan proyek dapat dilihat dari dua aspek perusahaan untuk kepentingan “kolega proyek”
yaitu organisasi dan koordinasi (Syah, 2004 dalam sehingga sarana koordinasi dan komunikasi
Antonomi dan Waluyo, 2013). memberikan peran positif terhadap misi (tugas)
yang diberikan,
Hal-hal yang penting dalam mengorganisasi 3. Koordinasi harus meningkatkan usaha kerja,
(Organizing) pada proyek konstruksi yaitu : memperlancar, atau menghilangkan hambatan
1. Pahami bahwa tahap pengorganisasian terkait maupun ketergantungan pekerjaan.
erat dengan tahap perencanaan
2. Organisasi proyek di bentuk sesuai dengan Selain faktor organisasi dan koordinasi, perlu
kebutuhan fungsional dan demi efektivitas diperhatikan pula faktor external yang memiliki
3. Tanggung jawab dan tugas personal dari struktur dampak yang besar terhadap proyek konstruksi jika
organisasi proyek terkait erat dengan rencana tidak diantisipasi sejak awal mulainya proyek
kerja yang harus dilaksanakan; kostruksi. Menurut (Chan, Scott dan Chan, 2004)
4. Tugas harus jelas batasannya; “Lingkungan” sebagai keseluruhan faktor eksternal
5. Organisasi struktur rincian kerja atau work pada proses konstruksi, termasuk aspek sosial,
breakdown structure bisa menjadi alternatif politik, dan teknis. Hal-hal yang dapat mengukur
pilihan apabila tugas dan tanggung jawab faktor eksternal ini yaitu dari lingkungan sosial,
personal dalam struktur organisasi yang lingkungan ekonomi, lingkungan politik,
bersangkutan mengalami rangkap tugas dan atau lingkungan fisik, lingkungan hubungan industrial,
terjadi overlapping atas beberapa tugas yang dan tingkat kemajuan teknologi.
menjadi tanggung jawab seksi atau bagian lain
dalam struktur organisasi tersebut. Pengelolaan Faktor-faktor Keberhasilan Proyek
dalam Menciptakan Keberhasilan Proyek
Hal-hal yang penting dalam hal mengkoordinasi
(Coordinating) pada proyek konstruksi yaitu : Pencapaian keberhasilan proyek (Biaya, Mutu, dan
Dengan pihak eksternal (pemilik proyek, konsultan, Waktu) perlu dilakukan pengelolaan pada faktor
dan lain sebagainya) kritis yang mempengaruhi keberhasilan suatu
1. Pahami kepentingan perusahaan dan strategi proyek konstruksi. Husen (2009) dalam Gunawan,
yang harus dilaksanakan, Afifuddin dan Majid (2014) menyatakan bahwa
2. Koordinasikan dan hubungi bagian atau pihak agar keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak
terkait untuk mendapatkan masukan dan dalam pelaksanaan suatu proyek dapat
dukungan yang menguatkan misi perusahaan direalisasikan dalam suatu usaha bersama dalam
maupun proyek, untuk pencapaian suatu sasaran dan tujuan, maka
3. Bina dengan baik “contact person” dan informan perlu dilakukan indetifikasi terhadap organisasi atau
yang mampu memberikan dukungan dalam individual yang terlibat, baik dari internal maupun
mencapai sasaran, eksternal, yang berperan pada proyek, dan harus
4. Tindakan koordinasi dimaksudkan untuk diantisipasi selama proyek berlangsung.
mendapatkan nilai tambah dalam mencapai Berdasarkan hasil dari kajian literatur yang
sasaran, memberi kemudahan dan nilai positif dilakukan oleh Gunawan, Afifuddin dan Majid
lain bagi hubungan bisnis,terutama dalam rangka (2014) maka dapat diidentifikasikan faktor-faktor
penyelesaian pekerjaan/proyek; yang mempengaruhi keberhasilan proyek
Dengan pihak internal (proyek dan perusahaan) konstruksi antara lain terbagi atas 7 kategori yaitu :
1. koordinasi adalah wujud nyata dari komunikasi 1. Manajemen Proyek
dengan sarana: pembicaraan langsung, telepon, 2. Pengadaan
faks, surat, dan media lainnya, 3. Owner (Pemilik Proyek)
2. Untuk memastikan bahwa kepentingan proyek 4. Konsultan/tim perencana
bisa dimengerti dan mendapat dukungan 5. Kontraktor
perusahaan, maka data komunikasi harus 6. Manager Proyek
lengkap, jelas, dan informatif, serta meyakinkan. 7. Lingkungan Kerja dan Bisnis
3
Manajemen proyek
1. Sistem Komunikasi
2. Mekanisme Kontrol
3. Kemampuan Feedback FAKTOR
4. Kemampuan menyelesaikan masalah
5. Usaha perencanaan
KEBERHASILAN
6. Efektifitas membuat keputusan PROYEK KONSTRUKSI
7. Monitoring proyek
8. Mengembangkan struktur organisasi proyek
yang tepat
9. Mengimplementasikan program keselamatan Kontraktor
yang efektif
10. Mengembangkan program penjaminan mutu 1. Pengalaman kontraktor dalam proyek
yang efektif konstruksi
11. Rencana dan jadwal yang digunakan 2. Manajemen site
12. Mengendalikan kerja subkontraktor 3. Supervisi
13. Pengalaman manajemen proyek sebelumnya 4. Penglibatan subkontraktor
14. Indetifikasi dan alokasi risiko 5. Cash flow kontraktor
15. Proses penyelesaian perselisihan formal 6. Efektifitas sistem pengendalian biaya
16. Program constructability 7. Kecepatan aliran informasi
17. Pelatihan SDM untuk kebutuhan skill proyek
Manager Proyek
Pengadaan
1. Kompetensi manajer proyek
1. Sistem penyelenggaraan proyek 2. Pengalaman manajer proyek
2. Metode penawaran proyek 3. Kewenangan manajer proyek membuat
3. Mekanisme/sistem kontrak proyek keputusan dari hari ke hari
4. Kewenangan manajer proyek membuat
Owner (Pemilik Proyek)
keputusan keuangan, dan memiliki anggota
1. Pengaruh owner atau representif owner tim kunci
2. Pengalaman owner 5. Kemampuan teknik manajer proyek
3. Jenis owner (pemerintah/swasta) 6. Keahlian memimpin manager proyek
4. Pengetahuan owner terhadap organisasi 7. Kemampuan dan hubungan manajer proyek
proyek konstruksi dengan kontraktor/ subkontraktor
5. Kepercayaan owner terhadap tim konstruksi 8. Kemampuan dan hubungan manajer proyek
6. Penerapan teknis terakhir oleh owner dengan owner/repsentatif owner
7. Pendefinisian skop dan tujuan proyek yang 9. Keahlian motivasi manajer proyek
tepat dan jelas oleh owner 10. Komitmen manajer proyek terhadap
8. Ketepatan keputusan yang dibuat oleh owner/ pencapaian mutu, biaya dan waktu
representatif owner 11. Keterlibatan dari awal dan selanjutnya
9. Keinginan menangani risiko oleh owner manajer proyek dalam proyek
10. Penekanan owner pada biaya konstruksi 12. Kemampuan beradaptasi manajer proyek
rendah untuk perubahan rencana proyek
11. Penekanan owner pada mutu tinggi konstruksi 13. Kemampuan manajer proyek untuk
12. Penekanan owner pada konstruksi yang cepat mendelegasikan kewenangan
13. Manajemen proyek owner 14. Rapat-rapat pengendalian konstruksi
14. Kemampuan owner untuk meringkas
15. Kemampuan owner untuk mendefinisikan Lingkungan Kerja dan Bisnis
keputusan
1. Lingkungan ekonomi
16. Kemampuan owner untuk mendefinisikan
2. Lingkungan sosial
peran
3. Lingkungan politik
4. Lingkungan kerja fisik
Konsultan/tim perencana
5. Lingkungan hubungan - hubungan industrial
1. Pengalaman tim perencana 6. Lingkungan persetujuan / izin administrasi
2. Komplesitas disain proyek 7. Komitmen semua pihak terhadap proyek
3. Kesalahan dan keterlambatan memproduksi 8. Kecukupan dana
dokumen desain 9. Ketersediaan teknologi
4. Kontribusi tim disain pada konstruksi 10. Ketersediaan tenaga kerja skill
(constructability, value engineering) 11. Curang, korupsi, sikap pilih kasih, dan kurang
5. Kecukupan rencana dan spesifikasi etika
4
KESIMPULAN REFERENSI
Dari hasil pembahasan berdasarkan kajian pustaka, Antonomi, A. dan Waluyo, R. (2013) “Faktor-
penulis berkesimpulan bahwa suatu proyek akan Faktor Penentu Keberhasilan Pelaksanaan Proyek
mencapai keberhasilan jika dalam suatu proyek Perumahan Berdasarkan Mutu, Biaya Dan Waktu,”
terpenuhi 3 (tiga) aspek yaitu biaya, waktu, dan 12(3), hal. 9.
mutu pekerjaan sesuai dengan kesepakatan yang Chan, A. P. C., Scott, D. dan Chan, A. P. L. (2004)
tertuang dalam kontrak. Pemenuhan 3 (tiga) aspek “Factors Affecting the Success of a Construction
tersebut tidak dapat terlaksana jika manajemen Project,” (February), hal. 153–155.
dalam suatu proyek tersebut tidak terorganisir.
Gunawan, Afifuddin, M. dan Majid, I. A. (2014)
Selain itu koordinasi dan komunikasi yang baik
“Critical Succes Factors Pelaksanaan Proyek
antara pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi Konstruksi Jalan Dan Jembatan Di Kabupaten
akan mampu mengantisipasi dan juga dapat Pidie Jaya,” 3(1), hal. 15–25.
menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Rani, H. A. (2017) “Manajemen Proyek
suatu proyek juga dapat dijadikan acuan untuk Konstruksi,” (November 2016).
diimplementasikan sehingga semakin mengurangi Susila, H. dan Handoyo, S. (2015) “Analisis
resiko kegagalan proyek konstruksi. Pengaruh Konflik Dalam Pelaksanaan Konstruksi
Terhadap Kesuksesan Proyek,” 16, hal. 14.