Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN RELIGIOSITAS DENGAN TINGKAT

KECEMASAN TERHADAP KEMATIAN PADA LANSIA


(Studi Korelasi di Desa Danau Salak Kec. Astambul Kab. Banjar)

Aisyah, Rahmayanti Devi, Lestari Dhian Ririn


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat Jl. A.Yani KM 36 Banjarbaru, 70714

Email Korespondensi: dr.aisyah21@gmail.com

ABSTRAK
Lansia adalah tahap yang paling mendekati dengan kematian dibandingkan dengan golongan usia
sebelumnya karena tahap ini adalah tahapan paling akhir dari kehidupan di dunia. Sebagian orang
menganggap kematian adalah suatu hal yang menakutkan sehingga sebagian besar lansia
mengalami kecemasan terhadap kematian. Religiositas dapat didefinisikan sebagai kepercayaan
dan keyakinan seseorang terhadap Tuhannya yang mampu menimbulkan rasa aman dan tentram.
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan religiositas dengan tingkat kecemasan terhadap
kematian pada lansia di Desa Danau Salak Kec. Astambul Kab. Banjar. Desain penelitian
menggunakan analitik survey dengan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling, yang
dilakukan pada 110 responden yang tinggal di Desa Danau Salak Kec. Astambul Kab. Banjar.
Instumen yang digunakan yaitu kuesioner religiositas dan kuesioner kecemasan terhadap kematian.
Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian hubungan religiositas dengan tingkat
kecemasan terhadap kematian pada lansia di Desa Danau Salak Kec. Astambul Kab. Banjar adalah
p-value 0,000 dengan (α) < 0, artinya ada hubungan anatara variabel religiositas dan kecemasan
terhadap kematian. Religiositas yang kuat pada lansia memiliki tingkat kecemasan ringan.

Kata Kunci: Kecemasan, Kematian, Lansia, Religiositas.

ABSTRACT
Elderly is the closest stage to death compared to previous age groups because this stage
is the last stage of life in the world. Some people consider death to be a scary thing, so
most elderly people experience anxiety about death. Religiosity can be defined as a
person's belief and belief in his God which can cause a sense of security and peace. This
study was to determine the relationship of religiosity with the level of anxiety about death
in the elderly at Danau Salak Village Astambul Sub District of Banjar District The
research design uses analytic surveys with nonprobability sampling sampling techniques,
which were conducted on 110 respondents who lived in Danau Salak Village Astambul
Sub District of Banjar District. The instruments used were the religiosity questionnaire
and the anxiety questionnaire for death. Data analysis using Chi Square test. The results
of the research relationship religiosity with the level of anxiety about death in the elderly
at Danau Salak Village Astambul Sub District of Banjar District is p-value 0,000 with (α)
<0.5, meaning that there is a relationship between the variables of religiosity and anxiety
towards death. Strong religiosity in the elderly has a mild level of anxiety.

Keywords: anxiety, death, elderly, religiosity


PENDAHULUAN Kecemasan terhadap kematian
yang terjadi pada lansia akan
Lanjut usia merupakan individu menimbulkan beberapa reaksi, reaksi
yang sudah memasuki tahap akhir dari yang muncul berupa gangguan
perkembangan manusia (1). Menurut psikologis seperti perasaan takut,
PPRI No. 43 tahun 2004 seseorang mudah tersinggung, merasa tegang,
disebut sebagai lansia jika telah gelisah, gemetas dan mudah
mencapai usia 60 tahun. Berdasarkan menangis. Reaksi fisik yang muncul
data proyeksi penduduk, tahun 2017 berupa kaku otot, muka merah, pucat,
terdapat 23,66 juta jiwa atau 9,03% lesu, janttung berdebar-debar, mual
dan diperkirakan tahun 2035 jumlah dan nyeri lambng (8). Pengurangan
lansia mencapai 48,19% (2). Data kecemasan terhadap kematian dapat
lansia di Kalimantan Selatan pada dilakukan dengan pendekatan kepada
tahun 2017 berjumlah 288,056 jiwa keluarga, teman sebaya dan juga
(3). pendekatan kepada tuhan. Pendekatan
kepada tuhan disebut religiositas.
Lanjut usia memiliki tugas Religiositas dapat mempengaruhi
dalam perkembangan, yaitu kecemasan terhadap kematian,
mempersiapkan kondisi yang semakin Religiositas yang baik akan membuat
menurun, persiapan untuk pensiun, tingkat kecemasan lansia terhadap
membangun hubungan / keakraban kematian menjadi semakin rendah (9).
dengan orang seusia, mempersiapkan Religiositas dapat didefinisikan
kehidupan yang baru, menyesuaikan sebagai kepercayaan dan keyakinan
kehidupan sosial dan menyiapkan diri seseorang terhadap Tuhannya yang
untuk kematiannya (4). Lansia mampu menimbulkan rasa aman dan
merupakan tahap paling akhir dari tentram, selain itu didalam religiositas
kehidupan dan paling mendekati juga ada aturan hidup agar seseorang
dengan kematian jika dibanding dngan dapat berperilaku baik dalam
golongan usia lainnya (5). kehidupannya (10).

Kecemasan terhadap kematian Berdasarkan studi pendahuluan


merupankan kondisi emosional yang yang dilakukan di Desa Danau Salak
tidak menyenangkan yang dialami Kecamatan Astambul Kabupaten
seseorang terutama lanjut usia, karena Banjar didapatkan data daro 20 orang
keadaan tidak jelas menyertai lansia didapatkan 18 orang (90%)
kematian (6). Kecemasan terhadap lansia aktif dalam kegiatan religi yaitu
kematian disebabkan oleh sifat lansia yang bukan hanya menjalankan
kematian yang sangat misterius, kewajian keagamaan tetapi juga aktif
persiapan yang buruk atau dalam mengikuti kegiatan keagamaan
memikirkan keluarga yang akan sedangkan 2 orang (10%) lanisa
ditinggalkan. Selain itu, hal utama kurang aktif dalam kegiatan religi
yang menyebabkan kecemasan
terhadap kematian adalah METODOLOGI PENELITIAN
ketidaktahuan akan proses
kematiannya sendiri dan tidak tahu Penelitian ini menggunakan
apa yang terjadi setelah kematian desain analitik survey, dengan metode
terjadi (7). penelitian crossectional, yang mana
pengukuran dilakukan terhadap Jenis Kelamin
sempel atau objek secara bersamaan Laki-laki 62 56.4%
Perempuan 48 43.6%
dalam satu waktu atau satu periode Total 110 100%
tertentu (11). Seluruh lansia yang Usia
tinggal di Desa Danau Salak 60-64 42 38.2%
65-69 33 30%
Kecamatan Astambul Kabupaten 70-74 18 16.4%
Banjar menjadi populasi dalam ≥75 17 15.4%
penelitian dengan jumlah 152. Total 110 100%
Pendidikan
Berdasarkan kriteria inklusi sebanyak Terakhir
110 orang menjadi sampel yang di Tidak sekolah 11 10%
seleksi menggunakan purposive SD 48 43.6%
SMP 32 29.1%
sampling. SMA 19 17.3%
PT 0 0%
Instrument yang digunakan Total 110 100%
dalam penelitian ini adalah kuesioner Pekerjaan
PNS/Pensiun 0 0%
religiositas dan kuesioner kecemasan Pegawai swasta 19 17.3%
terhadap kematian oleh Setyawan. Lain-lain (buruh,
54 49.1%
Kuesioner religiositas terdiri 17 item petani)
Tidak bekerja 37 33.6%
pertanyaan dan kuesioner kecemasan Total 110 100%
terhadap kematian 13 item pertanyaan.
Berdasarkan tabel 1 dari 110
Analisis univariat dilakukan responden sebagian besar responden
untuk mengetahui karakteristik berjenis kelamin laki-laki dengan
responden, gambaran religiositas dan jumlah 62 responden (56,4%) dan
gambaran kecemasan lansia. Analisis perempuan berjumlah 48 responden
bivariat dalam penelitian ini (43,6%). Karakteristik responden
menggunakan uji chi square. Uji chi rentang usia, dari 110 responden
square digunakan untuk mengetahui sebagian besar berusia 60-64 tahun
hubungan antar variabel dan yang berjumlah 42 responden
didapatkan p-value 0,000 yang (38,2%). Karakteristik responden
artinya Ho ditolak berarti ada dalam penelitian ini berdasarkan
hubungan antar dua variabel. pendidikan terakhir sebagian besar
Penelitian ini sangat memperhatikan responden berpendidikan terakhir SD
Etika yaitu informed consent, tanpa dengan jumlah 48 responden (43,6%).
nama, kerahasiaan dan telah melalui Karakteristik responden berdasarkan
ethical clearance Fakultas Kedokteran jenis pekerjaan, dari seratus sepuluh
Universitas Lambung Mangkurat (110) responden sebagian besar
Banjarmasin dengan No.78/KEPK- pekerjaannya adalah lain-lain (buruh
FK-UNLAM/EC/III/2019.. dan petani) yang berarti kebanyakan
lansia bekerja sebagai buruh dan
HASIL DAN PEMBAHASAN petani yang berjumlah 54 responden
Karakteristik Responden (49,1%).
Tabel 1. Karakteristik Responden di
Desa Danau Salak Kec.
Karakteristik Religiositas di Desa
Astambul Kab. Banjar
Danau Salak Kec. Astambul Kab.
Karakteristik Frekuensi Persentase Banjar
Responden (f) (%)
Tabel 2. Gambaran Religiositas di Desa lingkungan masyarakat sendiri sering
Danau Salak Kec. Astambul melakukan kegiatan keagamaan yang
Kab. Banjar. dapat mendorong lansia untuk ikut
Persentase
Religiositas Frekuensi (f)
(%)
serta didalamnya. Hasil penelitian
Kuat 80 72.7% didukung oleh penelitian Taslima
Sedang 30 27.3% (2016) dengan judul peningkatan
Rendah 0 0%
Total 110 100%
religiositas pada lanjut usia yang
menyebutkan bahwa religiositas pada
Berdasarkan tebel 2 gambaran lansia cenderung tinggi karena lansia
religiositas responden di Desa Danau berupaya untuk meningkatkan sikap
Salak Kec. Astambul Kab. Banjar religinya sehingga berpengaruh pada
didapatkan hasil berdasarkan dimensi religiusitas lansia (13).
penelitian yang telah dilakukan bahwa
sebagian besar responden yaitu Religiositas lansia kuat
sebanyak 80 responden (72.7%) dipengaruhi oleh faktor berupa motif
memiliki religiositas kuat. Hal dari dirinya sendiri, yaitu berupa
tersebut mungkin dipengaruhi oleh pengasahan terhadap pengetahuan dan
usia para responden yang mana dalam prilaku religiositas (9). Adapun lansia
penelitian ini kebanyakan termasuk yang dapat mengalami kemunduran
dalam golongan usia “elderly”, seperti dari ikatan dengan religiositas yaitu
yang sudah diketahui bahwa karena adanya faktor-faktor yang
pemahaman dan keyakinan seseorang mempengaruhinya, seperti faktor
mengenai agama akan terus kehilangan bagian atau fungsi tubuh,
mengalami peningkatan seiring adanya penyakit kronis atau terminal
dengan bertambahnya usia. Hal yang diderita, karena faktor personal
tersebut sejalan dengan pernyataan yaitu kematian orang yang dicintai
Jalaluddin (2008) yang menyebutkan atau keterpisahan dari keluarga serta
bahwa faktor yang dapat teman, dan bisa juga berupa faktor
mempengaruhi lansia ada beberapa, dari lingkungan yang menjadi
diantaranya ada usia yang mana ada hambatan dalam melaksanakan praktik
perbedaan pemahaman agama pada religi karena seseorang berada di
tingkatan usia dan level tertinggi dari lingkungan yang berbeda (14).
pemahaman mengenai agama terdapat
Karakteristik Kecemasan terhadap
pada golongan lansia (12).
Kematian di Desa Danau Salak
Selain itu, hal yang dapat
Tabel 3. Kecemasan terhadap Kematian
memicu tingkat religiositas menjadi di Dsa Danau Salak Kec.
kuat di Desa Danau salak adalah Astambul Kab. Banjar
faktor lingkungan, baik dari Tingkat Frekuensi Persentase
lingkungan keluarga ataupun dari Kecemasan (f) (%)
Berat 0 0%%
lingkungan masyarakat sama-sama Sedang 49 44.5%
memberikan pengaruh. Kebanyakan Ringan 61 55.5%
dari lansia tinggal bersama Total 110 100%
keluarganya sehingga keluarga dapat Berdasarkan tabel 3
membantu mengingatkan dan karakteristik kecemasan terhadap
mendorong lansia agar lebih aktif kematian di Desa Danau Salak Kec.
dalam kegiatan religi. Sedangkan dari Astambul Kab. Banjar, didapatkan
sebagian besar responden yaitu 61 harus dilakukan adalah
responden (55.5%) mengalami mempersiapkan diri dalam
kecemasan terhadap kematian dengan menghadapi kematian itu sendiri dan
kategori kecemasan ringan. mempersiapkan diri untuk menjalani
kehidupan setelah kematian (16).
Hal tersebut mungkin
dipengaruhi oleh pekerjaan responden, Hubungan Religiositas dengan
sesuai dengan hasil yang didapat Tingkat Kecemasan terhadap
bahwa dari 110 responden 88 orang Kematian
(80%) diantaranya masih aktif bekerja,
sehingga lansia akan terfokus pada Tabel 4. Analisis Hubungan dan Tabel
pekerjaannya dan melupakan perasaan Silang Religiositasdengan
cemas terhadap kematian. Selain itu, Tingkat Kecemasan terhadap
kecemasan rendah pada lansia di Desa Kematian.
Religiositas
Danau Salak juga dapat disebabkan Tingkat
Total
oleh lingkungan tempat tinggal, yang Kecemasan Sedang Kuat
mana dilingkungan sekitar tempat
Ringan 4 57 61
tinggal lansia memiliki berbagai Sedang 26 23 49
kegiatan keagamaan sehingga lansia
P value = 0,000
cenderung untuk beribadah dan
mendekatkan diri dengan tuhan. Hal
tersebut membuat lansia dapat Berdasarkan tabel 4 hubungan
mengendalikan diri dan cara religiositas dengan tingkat kecemasan
berpikirnya untuk mengatasi rasa terhadap kematian pada lansia di Desa
cemas terhadap kematian Danau Salak Kec. Astambul Kab.
Hasil tersebut selaras dengan Banjar, dari 110 responden diketahui
yang dikemukakan oleh Long (1996), nilai yang signifikan religiositas
Long mengutarakan bahwa semakin dengan kecemasan terhadap kematian
tua umur seseorang maka ia akan (p=0,000). Nilai sig yang ditunjukkan
semakin konstruktif dalam dari hasil uji 0,000 < α0,05, maka
menggunakan koping terhadap keputusannya adalah H0 ditolak yang
masalah dalam hidupnya. Dengan artinya ada korelasi atau hubungan
bertambahnya usia tingkat antara religiositas dengan tingkat
kematangan seseorang dalam berfikir kecemasan terhadap kematian pada
juga akan mengalami perkembangan lansia di Desa Danau Salak Kec.
(15). Hasil dari penelitian ini juga Astambul Kab. Banjar.
sejalan dengan penelitian
Dinakaramani yang membahas Hasil dari penelitian selaras
mengenai kecemasan menghadapi dengan penelitian Kurniasih Ayu
kematian pada lansia. Pada penelitian Archentari dan Siswati dengan judul
Dinakaramani disebutkan bahwa hubungan antara religiositas dengan
mayoritas dari lansia mengalami kecemasan terhadap kematian, pada
kecemasan terhadap kematian kategori penelitiannya nilai p sebesar 0,030
rendah, hal tersebut dikarenakan atau <0,05 menandakan terdapat
bahwa lansia meyakini bahwa hubungan linier antara religiusitas
kematian itu pasti akan datang dan dengan kecemasan terhadap kematian
tidak dapat dihindari sehingga yang (17). Hasil juga di dukung oleh
penelitian Harris (2010) yang sebagian besar lansia bekerja sebagai
menyebutkan bahwa religiositas petani, buruh dan ibu rumah tangga.
berhubungan dengan manajemen Religiositas lansia di Desa Danau
kecemasan. Kegiatan religi dalam Salak berdasarkan hasil penelitian
berbagai agama seperti berdoa, shalat sebagian besar lansia yang menjadi
dan berzikir terbukti dapat responden menunjukkan religiositas
menurunkan tingkat kecemasan kuat. Kecemasan terhadap kematian
seseorang (18). pada lansia di Desa Danau Salak
berdasarkan hasil penelitian sebagian
Di Desa Danau Salak besar lansia yang menjadi responden
didapatkan hasil bahwa lansia merasa menunjukkan kecemasan ringan.
tenang dan nyman jika sedang
mengingat Tuhan dan beribadah, Hubungan antara religiositas
mereka meyakini dengan beribadah dengan tingkat kecemasan terhadap
mereka akan mendapatkan pahala kematian pada lansia yang tinggal di
yang setimpal dari Tuhan. Mereka Desa Danau Salak Kec. Astambul
percaya bahwa pahala-pahala tersebut Kab. Banjar. Dengan p-value 0,000> α
akan menolong mereka di akhirat 0,5 menunjukkan adanya hubungan
nanti. Para lansia juga meyakini berdasarkan uji Chi Square.
bahwa semua manusia di dunia hidup Diharapkan hasil penelitian ini mampu
atas takdir yang Tuhan berikan begitu memberikan manfaat bagi banyak
juga dengan kematian semuanya orang dan peneliti selanjutnya yang
Tuhan yang menentukan. Pernyataan ingin melakukan penelitian yang
tersebut sesuai dengan pernyataan dari memiliki tema sama dengan
Ilyas yang menyebutkan bahwa semua religiositas dan kecemasan terhadap
manusia yang beragama wajib kematian. Untuk penelitian
beriman kepada takdirnya, dengan selanjutnya juga terkait resligiositas
begitu manusia bisa menyadari bahwa pada lansia bisa melakukan penelitian
segala hal di dunia ini berjalan sesuai lanjutan tentang “perbedaan
dengan undang-undang, Allah SWT religiostias lansia di komunitas dan
telah menetapkan aturan dan juga religiositas lansia di PSTW” atau
hukum secara pasti. Oleh krena itu, “hubungan religiositas dengan kualitas
manusia sebagai ciptaan Allah SWT hidup pada lansia”.
harus selalu memahami, mempelajari,
dan mematuhi segala aturan-aturan
yang telah ditetapkan-Nya sehingga KEPUSTAKAAN
kelak ia akan mendapatkan balasan
setimpal sesuai dengan perbuatan (19). 1. Dewi, SR. Buku Ajar
Keperawatan Gerontik, Edisi 1,
PENUTUP Deepublish, Yogyakarta. 2014.
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin lebih 2. Kementrian Kesehatan Republik
banyak berjenis kelamin laki-laki, Indonesia 2017, Analisis Lansia
berdasarkan usia sebagian besar dibbIndonesia, PusatbbDatabbdan
berusia 60-64 tahun, pendidikan Informasibb KemenesbbbbRI.
terakhir lansia sebagian besar SD, dan http://www.depkes.go.id/downloa
d.php?file=download/pusdatin/lai 7. Hidayat, K. Psikologi Kematian
nlainAnalisis%20Lansia%20Indo Mengubah Ketakutan Menjadi
nesia%202017.pdf. Optimis, Mizan Publika, Jakarta,
2006.
3. Badan Pusat Statistik Kalimantan
Selatan 2017, Jumlah Penduduk 8. Hawari, D. Manajemen Stress,
Kalimantan Selatan Menurut Cemas, Depresi, FKUI, Jakarta,
Kelompok Umur Tahun 2010- 2006.
2017.
https://kalsel.bps.go.id/dynamicta 9. Setyawan, Muh Fery, 2014,
ble/2016/12/24/877/jumlah- Hubungan Spiritualitas dengan
penduduk-kalimantan-selatan- Tingkat Kecemasan Menghadapi
menurut-kelompok-umur-tahun- Kematian pada Lansia Umur di
2010-2017.html. Atas 60 Tahun di Dusun
Tanggulangin, Pandean, Ngablak,
4. Maryam, S. MengenalbbUsia Megelang, Jawa Tengah,
Lanjutbb dan bbPerawatannya, Universitas Asisyiyah,
Salemba bMedika,vJakarta, 2008. Yogyakarta,
http://digilib.unisayogya.ac.id/628
5. Karomah, Nia N, 2015, Hubungan
Tingat Spiritual Dengan 10. B Binti, 2017, Hubungan
Kecemasan Terhadap Kematian Religiusitas dengan Tingkat
Pada Lansia Yang Memiliki Kecemasan pada Penderita
Penyakit Kronis, Universitas Diabetes Melitus Tipe II di
Diponegoro,Semarang. wilayah Kerja Puskesmas Mlati
http://eprints.undip.ac.id/51789/1/ II Sleman Yogyakarta,
Proposal_Skripsi_Nia_Nurul_Kar Universitas Aisyiyah, Yogyakarta
omah.pdf
11. Sugiyono, Metode Penelitian
6. Arumdhani, Zahra S, 2017, Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Hubungan Spiritualitas dengan Bandung, CV Alfabeta,2010.
Tingkat Kecemasan Menghadapi
Kematian pada Lansia di Desa 12. Jalaluddin, Psikologi Agama,
Panjangrejo Pundong Raja Grafindo Persada,Jakarta,
Bantul,vYogyakarta, bUniversitas 2008.
Aisyiyah, bb bbYogyakarta.
http://digilib.unisayogya.ac.id/263 13. Taslima, Siti Umi, 2016,
2/1/naspub%20fik%20minul.pdf Peningkatan Religiusitas pada
Lanjut Usia, Universitas Islam
Negri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta. http://digilib.uin- to Religiosity Related to Anxiety
suka.ac.id/19356/1/12220096_BA Among College Student, Metal
B-I_IV-atau-V_DAFTAR- Health Religion and Culture,
PUSTAKA.pdf. 2010.

14. Mass, ML, Buckwaler, KC, 19. Ilyas, Y. Kulia Akidah Islam,
Tripp-Reimer, T, Titler, MG & Lembaga Pengkajian dan
Specht, JP, Asuhan Keperawatan Pengamalan Islam, Yogyakarta,
Geriatrik: Diagnosa NANDA, 2004.
Kriteria Hasil NOC, Intervensi
NIC, EGC, Jakarta, 2011. 20. Stuart & Sundeen. Keperawatan
Jiwa. EGC, Jakarta, 2008
15. Nursalam,vKonsep dan Penerapan
MetodelogivvvPenelitian vIlmu 21. Cicirelli, V, G, 2002, Fear of
Keperawatan: vPedomanvSkripsi, Death in Older Adults:
Tesis, vdanvInstrumenvPenelitian Predictions from Terror
Keperawatan vEdisiv2, vSalemba Management Theory, Journal of
Medika, vJakarta, v2008. Gerontology: Psychological
Sciences & Social Sciences, 57B,
16. Dinakaramani, Smita & Aisyah, P358-P366
Indati, 2018, vvPeran vKearifan
(Wisdom) Terhadap Kecemasan
Menghadapi Kematian pada
Lansia, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.https://jurnal.ugm.ac.i
d/jpsi/article/view/32091.

17. Archentari, KA & Siswati, 2014,


Hubungan Antara Religiusitas
dengan Kecemasan Terhadap
Kematian pada Individu Fase
Dewasa Madya di PT Tiga
Serangkai Group, Universitas
Diponegoro.https://media.neliti.co
m/media/publications/64704-ID-
hubungan-antara-religiusitas-
dengan-kece.pdf.

18. harris 2010 Haris, Schoneman,


S,W & Stephanie, R, Approaches

Anda mungkin juga menyukai