Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK

OLEH :

KELOMPOK 2

ANDIKO (061840411726)

ANJALIVA ZAHRA (061840411730)

INDA NURAINI (061840411732)

M. JANATUN NAIM (061840411734)

M. RAHMAN LANGGEPATI (061840411736)

RARA HARLIVIA (061840411738)

SANIA OKTA NAREGA (061840411744)

VICA EDISI RISKY (061840411746)

KELAS : 2 EGD

DOSEN PEMBIMBING : Ir. MUHAMMAD TAUFIK, M.Si.


JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI DIV TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2018-2019

SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal dan memahami sifat – sifat asam dan basa senyawa organik
2. Mengenal perbedaan tingkat keasaman antara senyawa alifatik dan aromatik.

II. ALAT DAN BAHAN


a. Alat yang digunakan
1. Gelas kimia
2. Kaca arloji
3. Spatula
4. Pengaduk
5. Kertas pH
6. Tabung reaksi
7. Bola karet
8. Pipet tetes
9. Pipet ukur
b. Bahan yang digunakan
1. NaOH
2. HCl
3. H2SO4
4. Kloroform
5. Etanol
6. Heksan
7. Minyak sayur

III. DASAR TEORI


Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion
H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas
dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan
asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam
meskipun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan
tidak dianjurkan.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan
dalam air. Garam dalam pelajaran kimia adalah senyawa ionic yang terdiri dari ion
positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tidak
bermuatan).

Sifat – sifat asam basa menurut Suante Arrhenius yaitu :

Asam rasanya masam, dapat bereaksi dengan kebanyakan logam membentuk gas,
merubah lakmus dari biru ke merah, menghantarkan arus listrik,
menghasilkan CO2 apabila direaksikan dengan karbonat dan bereaksi
dengan basa menghasilkan garam dan air.
Basa rasanya alkalis, licin, merubah lakmus dari merah menjadi biru,
menghantarkan arus listrik, bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan
air.

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut :


1. Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air
2. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam
kuat
3. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam
4. Hantaran listrik : asam, meskipun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut :
1. Mempunyai rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena
kulit
2. Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru

Sifat Kimia

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada
jauh di kanan, terdapat banyak H3O+ ; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka
untuk asam klorida (HCl) adalah 107.

Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA
dan A- terdapat bersama – sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan;
asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 x 10-5.

Asam kuat mencakup asam halida –HCl, HBr, dan HI. (tetapi, Asam fluoride,
HF, relatif lemah). Asam – asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat
berbilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup
HNO3, H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.

Larutan asam lemah dan garam dari basa konjugasinya membentuk larutan
penyangga.

Reaksi Asam

1. Reaksi asam dengan logam


Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan menghasilkan gas
hidrogen. Contohnya adalah reaksi antara asam sulfat dengan logam magnesium.
2. Reaksi asam dengan senyawa karbonat
Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat lain, gas CO2 dan
air. Sebagai contoh, reaksi antara kalsium karbonat dengan larutan HCl. Pada reaksi
ini terbentuklah kalsium klorida.
3. Reaksi asam dengan oksida logam
Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain dan air. Sebagai
contoh, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga oksida.
Jenis – Jenis Asam Jenis – Jenis Basa

1. Asam Askorbat 1. Amonia


2. Asam Karbonat 2. Kalsium Hidroksida
3. Asam Sitrat 3. Kalsium Oksida
4. Asam Etanoat 4. Magnesium Hidroksida
5. Asam Laktat
6. Asam Klorida
7. Asam Nitrat
8. Asam Fosfat
9. Asam Sulfat

IV. LANGKAH KERJA


a. Percobaan Pertama Pengecekan pH
1. Menyiapkan zat – zat yang akan diperlukan, beserta alat yang digunakan.
2. Mengambil sejumlah pH paper universal dan lakmus sesuai dengan jumlah
bahan yang diperlukan.
3. Menetesi masing – masing bahan
4. Memeriksa dan mencatat hasilnya
5. Mengulang sekali lagi
b. Percobaan Kedua Tes Kelarutan
1. Menyiapkan 2 ml minyak goreng kedalam 10 tabung reaksi
2. Menambahkan senyawa – senyawa yang akan di tes kelarutannya (etanol, eter,
heksan dan 7 larutan lainnya)
3. Memeriksa dan mencatat hasilnya
4. Menambahkan H2SO4 pada Etanol, eter dan heksan yang telah dicampur minyak
tadi
5. Memeriksa dan mencatat hasilnya
V. DATA PENGAMATAN

A. Percobaan Pertama Pengecekan pH

No. Senyawa Organik pH

1. Benzena 1

2. NaOH 7

3. HCl 1
4. H2SO4 5

5. Parafin 2

6. Heksana 4

7. Etanol 3

8. Dimetil eter 6

B. Percobaan kedua Tes Kelarutan

No. Minyak + Senyawa Kelarutan


Organik

1. Minyak + Benzena Larut

2. Minyak + NaOH Larut

3. Minyak + HCl Tidak larut

4. Minyak + H2SO4 Tidak larut

5. Minyak + Paraffin Larut

6. Minyak + Heksana Larut

7. Minyak + Etanol Tidak larut

8. Minyak + Dimetil eter Larut

C. Penambahan H2SO4 ke pada etanol, eter, dan heksan

No Perlakuan Keterangan

1. Minyak + Heksan + H2SO4 Setelah ditambahkan H2SO4 larutan


terpisah menjadi tiga lapisan. Lapisan
bawah berwarna kuning, lapisan tengah
berwarna coklat kemerahan, dan lapisan
bawah berwarna coklat kehitaman.

2. Minyak + Etanol + H2SO4 Ketika dicampurkan dengan H2SO4


berubah warna menjadi kuning keruh
dan berbentuk gel.

3. Minyak + dietil eter + H2SO4 Setelah dicampurkan H2SO4 terdapat 2


lapisan. Lapisan atas berwarna coklat
muda, sedangkan lapisan bawah
berwarna cokelat.
VI. ANALISA DATA

Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan mengenai sifat asam dan basa
senyawa organik. Sifat asam dan basa sesuatu dapat ditunjukkan dengan menggunakan
pH paper universal. pH adalah parameter yang digunakan untuk menyatakan derajat
keasaman dari suatu larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, sedangkan larutan
basa pH lebih dari 7.

Pada praktikum ini, kami menggunakan 8 senyawa, yaitu benzena, NaOH, HCl,
H2SO4, parafin, heksana, etanol, dan dimetil eter. Delapan senyawa tersebut memiliki pH
yang berbeda-beda. Pada percobaan kali ini, kami melakukan dua percobaan, yaitu
pengecekan pH dan dan tes kelarutan.

Percobaan pertama yang dilakukan yaitu pengecekan pH dari setiap senyawa.


Masing-masing dari bahan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 ml.
Setelah bahan dimasukkan, masing-masing senyawa diteteskan pada pH paper universal
kemudian diperiksa dan dicatat hasilnya. Akan terlihat perubahan pada kertas pH yang
kemudian dapat dicocokkan dengan ukuran pH yang tertera pada tempat kertas pH. Dari
percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa senyawa benzena memiliki pH 1 yang
merupakan senyawa asam, kedua yaitu NaOH dengan pH 13 sehingga termasuk senyawa
basa, HCl dengan pH 1 sehingga termasuk senyawa asam, H2SO4 dengan pH 5 sehingga
termasuk senyawa asam, parafin dengan pH 2 termasuk senyawa asam, heksana memiliki
pH 7 sehingga termasuk senyawa netral, etanol memiliki pH 3 sehingga termasuk
senyawa asam dan dimetil eter memiliki pH 6.

Kemudian dilakukan percobaan kedua, yaitu tes kelarutan pada bahan-bahan


tersebut. Untuk melakukan tes kelarutan, pada masing-masing bahan ditambahkan
dengan 2 ml minyak sayur. Dari masing-masing larutan, ada zat yang larut setelah
dicampurkan dengan minyak, dan ada pula yang tidak larut.

Adapun hasil yang diperoleh dari tes kelarutan yang kami lakukan, setelah benzena
dicampurkan dengan minyak, benzen menyatu dengan minyak sehingga terjadi
perubahan warna dari bening menjadi kekuningan. Hal itu terjadi karena heksan dan
minyak merupakan senyawa kovalen non polar. NaOH larut dalam minyak.

Pada HCl (asam klorida), HCl tidak larut dalam minyak sehingga terbentuk lapisan.
Hal itu dikarenakan minyak merupakan senyawa kovalen non polar, sedangkan asam
klorida merupakan senyawa kovalen polar. Lapisan atas merupakan minyak, sedangkan
lapisan bawah merupakan HCl.

Pada H2SO4, tidak larut dalam minyak. Hal itu dikarenakan H2SO4 merupakan
senyawa kovalen polar, sedangkan minyak merupakan senyawa kovalen non polar.
Kemudian pada parafin larut dalam minyak.

Selanjutnya ketika heksan dicampurkan dengan minyak, heksan menyatu dengan


minyak. Ketika dicampurkan dengan H2SO4, campuran minyak dan heksan terpisah
menjadi beberapa lapisan. Lapisan bawah berwarna kuning, lapisan tengah berwarna
coklat kemerahan, dan lapisan atas berwarna coklat kehitaman.

Bahan selanjutnya adalah etanol. Etanol tidak larut dengan minyak. Minyak berada
di lapisan bawah, sedangkan etanol berada di lapisan atas. Setelah ditetesi dengan H2SO4
terjadi perubahan warna menjadi coklat kehitaman sedangkan lapisan bawah berwarna
coklat bening.

Ketika dimetil eter dicampurkan dengan minyak, dimetil eter bercampur sehingga
terjadi perubahan warna dari bening menjadi kuning keruh. Setelah ditambahkan H2SO4
campuran antara dimetil eter dan minyak terpisah membentuk tiga lapisan, dimana
lapisan bawah berwarna coklat kemerahan, lapisan tengah berwarna coklat kehitaman,
dan lapisan atas berwarna coklat keabu-abuan.
VII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Senyawa organik dapat diklasifikasikan menjadi asam dan basa berdasarkan nilai
pHnya.

2. Asam merupakan senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion hidrogen (H+).
3. Basa merupakan senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidroksida (OH-).

4. Larutan dapat dikategorikan sebagai senyawa asam jika pH < 7, basa jika
memiliki pH > 7, dan netral jika pH = 7.
DAFTAR PUSTAKA

Kasie Laboratorium Kimia Organik. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Palembang:
Politeknik Negeri Sriwijaya

http://id.wikipedia.org/wiki/subjek:Kimia/Materi:Asam,_Basa,_Garam diakses pada 10 Maret


2019

http://agungwidodo95.blogspot.com/2013/11/laporan-uji-sifat-asam-dan-basa-
senyawa_4.html?m=1 diakses pada 10 Maret 2019

https://wk.baidu.com/view/6a5205946bec0975f465e217?pcf=2 diakses pada 10 Maret 2019

https://www.google.com/amp/s/dokumen.tips/amp/documents/sifat-asam-dan-basa-senyawa-
organik-55ab578890775.html diakses pada 10 Maret 2019
GAMBAR ALAT

Kaca Arloji Gelas Kimia Kertas pH


Spatula Tabung Reaksi Pengaduk

Bola Karet Pipet Ukur Gelas Ukur

Anda mungkin juga menyukai