Jawaban ;
a. Tentukan Diagnosis
b. Tentukan Stadium
c. Status Penampilan
d. Rencana Terapi
e. Pelaksanaan Terapi
f. Evaluasi
E. Pelaksanaan Terapi
Terapi definitif pada T0 bergantung pada pemeriksaan histopatologi. Lokasi didasarkan pada
hasil pemeriksaan radiologik.
Grade III
TNBC
Ki 67 bertambah kuat
Usia muda
Radiasi bila :
Radiasi eksterna diberikan dengan dosis awal 50 Gy. Kemudian diberi booster; pada tumor
bed 10-20 Gy dan kelenjar 10 Gy.
Indikasi BCT :
- Bukan ductal carcinoma in situ (DCIS) atau lobular carcinoma in situ (LCIS)
A. Operabel (III A)
Kemoradiasi preoperasi dilanjutkan dengan atau tanpa BCT atau mastektomi simple,
dengan/tanpa hormonal, dengan/tanpa terapi target
B. Inoperabel (III B)
Radiasi eksterna pasca mastektomi diberikan dengan dosis awal 50 Gy.Kemudian diberi
booster; pada tumor bed 10-20 Gy dan kelenjar 10 Gy.
Prinsip :
F. Evaluasi
Follow Up
Tujuan
Banyak dokter dan penderita menganggap tujuan utama dari follow up adalah deteksi akan
adanya kekambuhan dan berharap dapat diterapi dengan baik. Memang risiko menderita
keganasan yang kedua pada organ yang sama atau organ lain adalah lebih tinggi pada orang yang
pernah menderita kanker sebelumnya. Tetapi sebenarnya follow up mempunyai tujuan yang lebih
luas, yaitu :
merawat atau menilai hasil terapi dan mengatasi komplikasi terapi.
mengenali adanya kekambuhan,
mengenal adanya kanker baru,
membimbing perubahan gaya hidup sehingga menurunkan risiko terjadinya kanker baru,
seperti gaya hidup aktif, diit sehat, membatasi penggunaan alkohol, dan memiliki berat badan
ideal (20-25 BMI),
mengetahui dan selalu menganalisa seluruh keadaan penderita.
Pelaksanaan
Hal-hal yang Harus Di-follow Up
Menilai secara keseluruhan penderita
Pendekatan psikologis terhadap penderita sehingga penderita bisa merasakan pentingnya arti
kunjungan kali ini. Hal hal yang harus ditanyakan adalah perasaan perasaan umum, seperti :
nafsu makan – apakah tidurnya terganggu atau tidak- apakah dalam menjalankan pekerjaan
sehari hari ada hambatan dan berat badan.
Menilai adanya kekambuhan
Menilai kekambuhan secara klinis (anamnesa, pemeriksaan fisik), pemeriksaan laboratorium,
biomarker, dan pencitraan.