Anda di halaman 1dari 6

senyawa Poliketida

Menurut Mangrina (2001) secara umum senyawa poliketida memiliki struktur


CH3[CH2CO]nCOOH yang disebut ketida atau poli-β-keto. Berdasarkan struktur poliketida
tersebut, secara trivial poliketida memiliki nama poliketida atau alkan poli-on. Sedangkan
secara IUPAC diberi nama polialkanon

Lovastatin

Epotilon B

Rifamisin B

C. Proses Biosintesisi Senyawa Poliketida


Biosintesisis poliketida berasal dari suatu reaksi kondensasi asetil-CoA dengan
senyawa malonil-CoA.Pada dasarnya, asetil-CoA dibentuk dari asam asetat yang mengalami
pengaktivan pada gugus karboksilnya menjadi bentuk tio ester dengan bantuan enzim
Poliketida Sintase (PKS), sedangkan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA yang mengalami
karboksilasi pada gugus metilennya.
Menurut, Heldt (2004) secara garis besar, pembentukan poliketida berlangsung melalui
tahap yang disebut dengan pembentukan rantai karbon poliasetil. Pembentukan rantai
poliasetil (suatu produk menengah yang berupa rantai karbon linear poli-β-keton) ini terjadi
melalui suatu reaksi kondensasi Claisen antara unit pemula (asetil-KoA) dan unit perluasan
(malonil-KoA). Pembentukan rantai poliasetil terjadi dengan bantuan enzim poliketida sintase.
Setelah terbentuk rantai diketida, terjadi reaksi perpanjangan rantai dengan adanya
penambahan gugus asetil yang berasal dari malonil-KoA. Reaksi perpanjangan ini sangat
ditentukan oleh enzim asil transferase. Enzim tersebut berfungsi untuk memundahkan gugus
asil dari malonil-KoA ke enzim poliketida sintase agar enzim tersebut hanya melakukan siklus
kondensasi. Mekanisme pembentukan rantai poliasetil terdapat pada gambar dibawah ini:
Gambar. Mekanisme pembentukan rantai poliasetil
Reaksi-reaksi yang Terjadi pada Senyawa Poliketida.

Rantai
poliasetil
yang
dihasilkan
memiliki
kereaktifan
yang sangat
tinggi
karena
rantai
poliasetil tersebut memiliki gugus metilen yang dapat bertindak sebagai Nukleofil dan gugus
karbonil yang bertindak sebagai Elektrofil. Karena kereaktifannya tersebut, rantai
poliasetil dapat mengalami berbagai macam reaksi modifikasi seperti, regiospesifik,
reduksi, siklisasi atau aromatisasi dengan bantuan enzim yang sesuai.
Sebagian besar reaksi dari poliketida menunjukkan reaksi keseluruhan dalam proses
biosintesis poliketida. Secara umum, reaksi yang dialami oleh berbagai senyawa poliketida mencakup :
1. Kondensasi dan Siklisasi (Aromatisasi Molekul)
Karena sifatnya yang sangat reaktif, poliasetil tersebut mampu melakukan
reaksi-reaksi tertentu, diantaranya:
a. Kondensasi
Berikut mekanisme reaksi kondensasi Aldol dan Clasein ditunjukan pada gambar
berikut :
(a )

R - CO - CH2 - CO - CH2 - CO - CH2 - COOH

( b)

(a ) ( b ) R

R CO

COOH O O

O O

R
R CO
COOH HO OH

HO OH

OH
Asam 2,4-dihidroksi-6-metil benzoat Asilfloroglusinol

(turunan resorsinol = asam-asam orselinat R = CH3 asetilfloroglusinol

Endokrosin Kurvularin
(polisiklik) (monosiklik)

1) Kondensasi Claisen
2) Siklisasi
Pada kondensasi Claisen terjadi reaksi antara gugus metilen dan gugus
karboksilat pada molekul poliasetil. Kondensasi ini menghasilkan poliketida
turunan Asetil Floroglusinol.
3) Kondensasi Aldol
Pada kondensasi aldol terjadi reaksi antara gugus metilen dengan
O O
O O O OH
C
H3C C CH2 H3C
H2 H3C CH3 CH3
OH COOH
O COOH COOH
4 X C2 O C C
O O HO OH
O C OO
H2 O O HO OH
ASETIL
ASAMFLOROGLUSINOL
ORSELINAT
gugus karbonil dari poliasetil membentuk suatu turunan asam Orselinat dan
HO CH3
O
8 X C2 O O O OH
COOH C
O O O OH O OH O

(O)
O O

HO CH3 HO CH3

OH
C

OH O OH OH O OH O
EMODIN ENDOKROSIN
turunan Antrakuinon
b. Siklikasi
1) Laktonisasi
Pada reaksi laktonisasi terjadi reaksi antara gugus hidroksil dengan
gugus karboksil dari poliasetil membentuak suatu lakton (ester siklik). Gugus
hidroksil dari poliasetil dihasilkan ketika gugus karbonil pada poliasetil
bertautomer menjadi bentuk enolnya.Reaksi ini menghasilkan senyawa
turunan α – piron.
2) Eterifikasi
O O O O
H2 H2 H2
H3C C C C C C C C 0H TETRA - ASETIL

O OH

O O
O O O O
H2 HOH H2
2
H3C
H OH C CO C TETRA - O
ASETIL
3C C C C C 0H
H3C O

 - PIRON

O O

O O

HO
H3C OH CH3 HO O CH3

 - PIRON
Pada reakis eterifikasi terjadi reakis antara gugus hidroksil dengan
gugus karbonil dari poliasetil membentuk eter siklik.Reaksi ini menghasilkan
senyawa turunan kromon yaitu turunan γ – piron.
Berikut ini adalah perbedaan antara mekanisme laktonisasi dan eterifikasi :
(a)

R - CO - CH2 - CO - CH2 - CO - CH2 - COOH

(b)

OH O
(a) (b)

R O O R O CH2 - COOH

piron piron

O O OOH O
R C
O
(a ) O (c ) O (b ) (b )
CHOOH
C O O R O O O R
O HOOH (d ) (d )

OH O

HO R

O
HO O R

OH O

ISOKUMARIN KHROMON

Anda mungkin juga menyukai