I. PENDAHULUAN
Selain pemberdayaan pada masyarakat pekerja, kemitraan pada pengusaha atau pengelola
tempat kerja juga penting dilakukan dalam mendorong pelaksanaan program kesehatan kerja
bagi pekerja di tempat kerja.
Data BPS (Februari 2010) jumlah angkatan kerja di Indonesia 116 juta orang dan yang
bekerja 107,41 juta orang dimana mereka bekerja di sector formal 30,72 juta orang (26,8%)
sedangkan yang bekerja di sector informal 76,69 juta orang (71,3%). Pekerja informal ini,
sebagian besar bekerja di sector pertanian dan perkebunan serta industry pengolahan. Pada
umumnya pekerja informal ini berdiri sendri atau membentuk kelompok-kelompok kecil,
berpindah-pindah dan bekerja dengan bebrbagai keterbatasan yang ada seperti modal yang kecil,
penguasaan teknologi yang terbatas dan rendahnya pengetahuan termasuk pengetahuan di bidang
kesehatan dan keselamatan kerja.
Rendahnya pengetahuan pekerja informal akan kesehatan dan keselamatan kerja ini
menyebabkan mereka sangat beresiko untuk terkena penyakit akibat cekerja dan kecelakaan
kerja. Untuk mencegah berbagai penyakit dan kecelakaan kerja serta untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan bagi pekerja informal, maka pekerja informal tersebut perlu diberdayakan
dalam bidang kesehatan kerja sehingga mereka dapat hidup sehat dan selamat serta produkstif
dalam bekerja.
Agar upaya pemberdayaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan untuk memudahkan
petugas kesehatan dan petugas terkait melakukan pembinaan, maka pekerja informal tersebut
perlu didorong dalam satu bentuk wadah dalam melaksanakan kegiatan kesehatan dan
keselamatan kerja yang dikenal dengan Pos UPaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).
II. TUJUAN
V. SASARAN
Sasaran kegiatan Fasilitasi persiapan kemitraan lintas sector Pembentukan Pos UKK ini adalah :
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Fasilitasi persiapan kemitraan lintas X X X
sector Pembentukan Pos UKK
VIII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.