Anda di halaman 1dari 22

Tugas IPA

Nama : Shendy Veronica .A.


Kelas : XI TKJ 2

Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Air Kelapa Terhadap


Kecepatan Perkecambahan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-
polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus
hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji
matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau,
atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal
sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah
dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental,
menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran
sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan
cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah
menjadi mi yang dikenal sebagaisoun.

Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan


merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor.
Sedangkan kandunganlemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk


memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang
sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.
Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan
makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
berbau.

Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27%
asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung
lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk
menjaga kesehatan jantung.

Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk


pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya
sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.

Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti


sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-
anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk
mengkonsumsinya.

Karena kandungannya banyak bermanfaat bagi tubuh, kacang hijau


banyak dikonsumsi, baik diolah menjadi bubur hingga kecambahnya
pun biasa digunakan untuk menu masakan.
Dalam menanam kecambah kacang hijau, cairan sangatlah
dibutuhkan dalam pertumbuhannya, sehingga memerlukan penyiraman
dengan teratur. Banyak sekali media yang dapat digunakan masyarakat
dalam menyiram tanaman kacang hijau, salah satunya adalah air
kelapa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan


potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga
mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55
%. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium
(Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya
mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti
asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin,
riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan
sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology
(BIOTECH) di UP Los Baños, Filipina mengungkapkan bahwa dari air
kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk
suplemen disebut cocogro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini
mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga
15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang
cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek
seperti dendrobium dan phalaenopsis. Untuk itu, peneliti tertarik
meneliti tentang “Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan
Perkecambahan Kacang Hijau”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

A. Adakah pengaruh air kelapa terhadap kecepatan perkecambahan biji


kacang hijau?

B. Jikalau ya, bertambah cepat, lambat, ataukah tidak tumbuh sama


sekali?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

A. Untuk mengetahui dan menganalisis adakah pengaruh kecepatan


perkecambahan antara kacang hijau yang disiram dengan air biasa
(PDAM) dengan air kelapa.

B. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju


perkecambahan antara kacang hijau yang disiram dengan air biasa
(PDAM) dengan air kelapa.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

Dapat menerapkan penanaman kacang hijau yang lebih efektif dan


efisien. Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam
pembudidayaan kacang hijau.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan
menjadi tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah
sebagai berikut.

1. Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak

2. Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok

3. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi

4. Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan

5. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki


kekhususan dalam bentuk dan fungsi

6. Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk


hidup baru

Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu


masuknya air kedalam biji. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya
enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk
membongkar cadangan makanan dalam kotiledon/endosperm. Hasil
pembongkaran tersebur berupa sumber energi sebagai bahan
penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio
tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas dua
tipe, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.

1. Perkecambahan Hipogeal

Apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas atau epikotil


sehingga daun lembaga tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap di
dalam tanah. Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan
kacang kapri.

2. Perkecambahan Epigeal

Apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga


atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon
terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan
biji jarak.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan


Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
a) Genetik (hereditas)

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel
makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat
yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.
b) Enzim

Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat


suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (biokatalisator). Suatu
rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung
hanya melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan jenis gen menyebabkan
terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi
lingkungan yang sama.

c) Hormon (fitohormon)

Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang


dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian
lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
A. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)
B. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen,
hormon kalin dan asam traumalin)

1) Hormon Auksin
Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)

Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)

Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada


tumbuhan rumput

Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar


auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi
percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal
Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang
mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh
cahaya matahari. Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda
dan biji. Fungsi hormon auksin yaitu, merangsang pemanjangn sel pada
daerah titik tumbuh, merangsang pembentukkan akar, merangsang
pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi), merangsang differensiasi
jaringan pembuluh, merangsang absisi (pengguguran pada daun) dan
berperan dalam dominansi apikal.

2) Hormon Giberelin
Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Ewiti. Kurosawa

Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit


foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur
Gibberella fujikuroi

Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi,


yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)

Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan


pertumbuhan raksasa

Fungsi giberelin adalah merangsang pemanjangan batang dan


pembelahan sel, merangsang perkecambahan biji, memecah dormansi
biji dan merangsang pembungaan dan pembuahan.
3) Hormon Sitokinin
Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Van Overbeek

Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda

Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel


(sitokinesis) yang disebut kinetin

Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan


pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi
rimbun

Fungsi sitokinin bersama auksin dan giberelin adalah merangsang


pembelahan dan pemanjangan sel, menghambat dominansi apikal oleh
auksin, merangsang pertumbuhan kuncup lateral, merangsang
pemanjangan titik tumbuh, mematahkan dormansi biji serta
merangsang pertumbuhan embrio, merangsang pembentukan akar
cabang, menghambat pertumbuhan akar adventive, menghambat
proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara
mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel
daun.

4) Hormon Asam Absisat (ABA)


Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott

Objek penelitian : buah kapas


Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada
tumbuhan

Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan


buah

Fungsi hormon Asam Absisat (ABA) adalah mengurangi kecepatan


pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh, memacu
pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan
air, membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan,
mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan
menghentikannya, memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk
menghasilkan gas etilen dan memacu dormansi biji agar tidak
berkecambah.

5) Hormon Gas Etile


Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : R. Gene (1934)

Objek penelitian : buah yang masak

Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah

Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas

Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan


dihambat oleh CO2

Fungsi hormon gas etilen adalah mempercepat pematangan buah,


menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan,
menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal,
merangsang proses absisi, interaksi antara etilen dengan auksin
memacu proses pembungaan dan interaksi antara etilen dengan
giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada
tumbuhan monoceus.

6) Hormon Luka/Kambium luka/Asam Traumalin


Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat
meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang
luka. Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C),
thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan. Vitamin berperan sebagai kofaktor.

7) Hormon Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh
tumbuhan Jenisnya adalah:

· Fitokalin : memacu pertumbuhan daun

· Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang

· Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar

· Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah

Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan


bunga.
2. Faktor Eksternal
a) Unsur Hara

Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan


adalah sebagai berikut.

1) Unsur makro

2) Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P


K, S, Ca, dan Mg

3) Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu,
Zn, Mo, Cl dan Ni

4) Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2

5) Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O

6) Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2, H2O dan O2

7) Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat,


lemak dan protein.

Gejala kekurangan unsur hara disebut defisiensi.

b) Suhu

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang


baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan
perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan
maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau
pembungaan oleh suhu rendah. Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh
Trofim Denisovich Lysako tahun 1920.
c) Kelembaban

Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan
udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.

d) Cahaya

Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi
dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang
teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal. Daun tanaman yang
terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan
yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya
ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang
sedikit mendapat cahaya.

Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang


pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan
oleh fitokrom (Sterling B. Hendrik). Berdasarkan respos tumbuhan
terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan
atas:

1) Tumbuhan hari pendek (short day plant)

Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam.

2) Tumbuhan hari panjang (long day plant)

Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam.

3) Tumbuhan hari netral (neutral day plant)


Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya
penyinaran matahari.

e) Air

Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah,
dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif
pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi
dari pada siang hari.

f) pH

pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang
diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki
kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan

.C. Kacang Hijau

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae

Genus: Vigna

Spesies: V. radiata
Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian,
salah satunya adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan
pangan sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh
penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.

Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di


antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri,
koro, dan kedelai.Berikut adalah kandungan yang terdapat dalam
kacang hijau:

Tinggi protein
Kacang hijau merupakan sumber alternatif protein nabati. Kacang hijau
mengandung protein tinggi sebanyak 7 gr/100 gr. Protein yang
terkandung memiliki asam amino lengkap. Protein pada kecambah
kacang hijau sudah berkurang jumlahnya yaitu hanya 3 gr/100 gr, tetapi
asam aminonya sebagian dalam bentuk bebas yang cepat diserap
tubuh.

Tinggi kandungan serat


Kacang hijau memiliki kandungan serat yang tinggi sekitar 7,6 gr/100 gr.
Kandungan serat ini mencukupi kebutuhan serat harian Anda sebesar
30%. Serat berguna untuk membantu melancarkan pencernaan dan
mencegah konstipasi.

Rendah karbohidrat
Karbohidrat yang terkandung dalam kacang hijau adalah 19 gr/100 gr.

Mengandung asam lemak esensial


Asam lemak esensial yang terkandung dalam kacang hijau adalah
omega-3 (0,9 mg/100 gr) dan omega-6 (119 mg/100 gr). Omega 3
merupakan asam lemak yang berguna untuk menurunkan kolesterol
dalam darah.

Rendah lemak
Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.
Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan
makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
tengik, sebab kacang hijau hampir tidak mengandung lemak.

Kaya vitamin
Kacang hijau mengandung asam folat dan vitamin B1 (thiamin) yang
tinggi. Asam folat sebanyak 159 µg/100 gr dan thiamin sebesar 0,2
mg/100 gr. Selain itu juga kaya vitamin B lain, seperti riboflavin, B6,
asam pantothenat, serta niasin. Vitamin yang terkandung didalamnya
membantu meningkatkan energi dan metabolisme.

Kaya mineral
Kacang hijau kaya akan mineral, dalam 100 gramnya mengandung
seperti potasium (266 mg), phosphorus (99 mg), manganese (48 mg),
kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg),
selenium (2,5 µg).

Kaya enzim aktif


Kacang hijau yang sedang dalam masa perkecambahan. Kaya akan
enzim aktif seperti amilase yang meningkatkan penyerapan dan
pembentukan energi. Enzim ini rusak pada suhu diatas 400 C, hindari
pemanasan dengan suhu tinggi.
Kaya antioksidan
Kecambah kacang hijau memiliki kandungan fitosterol (15 mg/100 gr)
yang berfungsi sebagai antioksidan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium


(kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung
gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral
lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum
(Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air
kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat,
asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan
thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin
sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology
(BIOTECH) di UP Los Baños, Filipina mengungkapkan bahwa dari air
kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk
suplemen disebut cocogro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini
mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga
15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang
cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek
seperti dendrobium dan phalaenopsis. Untuk itu, peneliti tertarik
meneliti tentang “Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan
Perkecambahan Kacang Hijau”.
D. Hipotesa
Berdasarkan uraian dalam kajian pustaka diatas penulis
mempunyai hipotesa bahwa pemberian air kelapa sebagai media
penyiraman biji kacang hijau dapat mempengaruhi kecepatan
perkecambahan biji kacang hijau. Dimana kacang hijau yang disiram
dengan air kelapa proses perkecambahannya lebih cepat dibandingkan
dengan kacang hijau yang disiram dengan air biasa (PDAM).

BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
A. Setting
Penelitian ini dilaksanakan selama 5 hari, sejak 15 Agustus 2013. Data
juga diambil berturut-turut selama proses penelitian berlangsung.
Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Sidoresmo Dalam XI/30A – tepatnya
diteras rumah saya.

B. Populasi dan Sampel

Populasi : Biji kacang hijau

Sampel : 6 biji kacang hijau

C. Variabel

a. Variable bebas: 1. Air kelapa

2. Air PDAM

b. variable terikat: 1. Kecepatan perkecambahan

c. variable terkontrol: 1. Jumlah biji kacang hijau

2. jumlah media tanam (kapas)

3. suhu
4. cahaya

5. kelembaban

D. Rancangan penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam


memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan
langsung untuk mengetahui dan menganalisis adakah pengaruh
kecepatan perkecambahan antara kacang hijau yang disiram dengan air
biasa (PDAM) dengan air kelapa.

Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian


yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman dalam
Cahyadi, 2006).

Peneliti memutuskan untuk menggunakan jenis penelitian


eksperimen karena cocok untuk memecahkan masalah yang dihadapi
sehingga nantinya dapat memperoleh kesimpulan yang benar dan tidak
menyimpang dari teori.

E. Prosedur Kerja
a. Alat dan Bahan:

1. 2 gelas air mineral bekas yang bersih.

2. 6 biji kacang hijau.

3. 4 lembar kapas.
4. Air PDAM selama 5 hari @ 1 sendok

5. Air kelapa segar selama 5 hari @ 1 sendok

b. Cara Kerja

1. Masukkan kapas ke dalam gelas air mineral bekas @ 2 lembar


kapas.

2. Masukkan biji kacang hijau kedalam gelas yang telah diberi kapas
@ 3 biji kacang hijau.

3. Siram salah satu gelas yg telah terisi kapas dan kacang hijau
dengan air kelapa dan yang lainnya dengan air PDAM. Jangan lupa
untuk menandai gelasnya, agar tidak keliru mana yang disiram dengan
air kelapa dan mana yang disiram dengan air PDAM.

4. Siramlah biji-biji kacang hijau tersebut dengan teratur selama


masa penelitian (1 sendok air kelapa/air PDAM setiap hari).

5. Amatilah perkembangannya dengan rutin.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian
Perkecambahan Jenis Media Penyiraman
Hari Ke:
Air Kelapa Air PDAM
1 X X
2 X V
3 X V
4 X V
5 X V

Keterangan: X = Tidak tumbuh

V = Tumbuh / berkecambah

B. Analisa Data

Dari table diatas, dapat dilihat bahwasanya biji kacang hijau yang di
siram dengan air PDAM berkecambah lebih cepat dibandingkan dengan
biji kacang hiajau yang disiram dengan air kelapa. Bahkan, biji kacang
hijau yang disiram dengan air kelapa tidak berkecambah sama sekali.
Penulis menduga, factor yang mempengaruhi tidak berkecambahnya
biji kacang hijau yang disiram dengan air kelapa tidak dapat
berkecambah dikarenakan air kelapa yang disiramkan ke biji kacang
hijau mengalami pembusukan. Hal ini disebabkan air kelapa tidak dapat
bertahan di udara bebas dengan lama. Penulis juga menduga, air kelapa
yang telah membusuk mengandung suatu zat yang dapat menghambat
proses perkecambahan biji kacang hijau.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan penulis, dapat


disimpulkan bahwasanya air kelapa berpengaruh terhadap kecepatan
perkecambahan biji kacang hijau. Dimana, biji kacang hiajau yang
disiram dengan air kelapa tidak dapat tumbuh.

B. Saran

Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar


terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkanperbedaan
kecepatan perkecambahan biji kacang hijau yang disiram dengan air
kelapa dengan air PDAM. Juga peralatan yang lebih komplit dan
modern.

DAFTAR PUSTAKA
(http://www.anggrek.org/air-kelapa-pemacu-pertumbuhan-dan-pembungaan-
anggrek.html)

(http://permathic.blogspot.com/2013/04/kandungan-dan-manfaat-kacang-
hijau.html)

(http://virus.web.id/pengaruh-jenis-media-air-perendaman-dan-intensitas-
cahayaterhadap-laju-pertumbuhan/)

(http://www.anggrek.org/air-kelapa-pemacu-pertumbuhan-dan-pembungaan-
anggrek.html)

(http://diaanaatn.blogspot.com/2012/09/karya-tulis-ilmiah-pengaruh-
cahaya.html)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau)

Anda mungkin juga menyukai