Bahan pakan termasuk salah satu komoditas secara umum berasal dari hasil
pertanian, termasuk hasil ikutannya (by product) . Bahan dari hasil pertanian
umumnya memeliki sifat mudah rusak, meskipun ada yang tidak mudah rusak dan
ada yang sangat mudah rusak. Menurut Kushartono (1996) , Pengeluaran pakan dari
tempat penyimpanan pakan agar diatur sedemikian rupa sehingga pakan tidak
bahwa kerusakan bahan pakan terjadi setelah satu bulan bahan tersebut disimpan.
yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang dianut. Adapun salah satu proses
(2013), ada tiga hal yang menjadi perhatian dalam penyimpanan bahan pakan
kombinasi faktor fisik dan biologis atau dikenal juga dengan kombinasi faktor
1. Faktor Biotik
oleh makhluk hidup. Hal-hal yang temasuk ke dalam faktor-faktor biotik adalah
akan menyebabkan terjadinya perubahan mutu dan nilai gizi, serta dapat juga
terdiri dari dua golongan, yaitu golongan pijer (Lepidoptera) dan golongan
2. Faktor Abiotik
Faktor abiotik meliputi segala hal yang tak hidup, seperti cahaya, suhu,
kelembaban, dan benda-benda eksternal lainnya (batu, besi, dan biji-bijian non
bahan baku pakan). Penurunan mutu akibat faktor abiotik dapat disesbabkan
himpitan, dan gesekan selama pakan berada di dalam gudang penyimpanan dan
mempengaruhi kadar air dan aktifitas air. Kadar air dan aktifitas air sangat
penyebab kenaikan kadar air, hama, jamur dan jasad pengganggu perusak lain
yang parah, sehingga didapatkan produk akhir yang sesuai dengan mutu
Setiap kerusakan atau penyimpangan yang tejadi pada produk tentunya akan
dievalusi secara teratur dan dicari tau sumber serta pencegahannya. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA
Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti . Pusat Penelitian Peternakan . hal
217-223.