Biasanya riwayat kasus terdiri dari riwayat medis dan riwayat dental.
Riwayat medis terkadang memberikan orthodontis informasi yang berharga.
Merupakan suatu ide yang baik untuk mencatat kelainan-kelainan yang mungkin
terjadi pada masa anak-anak, respon alergi, operasi yang mungkin pernah dijalani,
kelainan kongenital atau kelainan lainnya yang tidak biasa pada suatu keluarga
pasien. Rekam medis tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi, baik dahulu
maupun sekarang, juga dapat memberikan informasi, terutama apabila mengkonsumsi
kortikosteroid dan jenis lainnya yang dapat mensupresi kelenjar endokrin. Apabila
memunginkan, pemeriksaan dental jg dilakukan pada orang tua pasien yang
bersangkutan, karena peran signifikan herediter. Kelainan dental pada anggota
keluarga harus dicatat, karena perilaku pemberian makanan sejak bayi dapat dikaitkan
dengan kondisi saat ini. Riwayat perilaku buruk, seperti menghisap ibu jari, menggigit
bibir atau kuku, menjulurkan lidah, dll juga dapat diikutsertakan.
Banyak bentuk dari kartu rekam medis yang disebarluaskan secara komersil;
dipakai dan digunakan tergantung dari kenyamanan pengguna. Banyak data dari
riwayat kasus dapat dan perlu diperoleh dari asisten yang cakap, bahkan lebih baik
sebelum dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis pada pasien. Meminta refrensi dari
dokter keluarga juga dapat dilakukan untuk menambah dan melengkapi rekam medis
pasien tersebut.
PEMERIKSAAN KLINIS
Daftar pemeriksaan klinis diatas tampak sulit pada saat pertama dilihat. semua
informasi diatas dapat diperoleh hanya dengan waktu lima menit oleh dokter gigi
yang kompeten. Pada saat ini, keutamaan dan ketajaman dari sensor diagnostik akan
mengurangi waktu yang terbuang di kemudian hari, dan memungkinkan bagi dokter
gigi untuk menghindari perkembangan masalah orthodontik berkelanjutan. Pada saat
inilah fase preventif orthodontik diperoleh.
Pasien anak yang tidak kooperatif pada saat proses pengumpulan data akan
membrikan efek yang kurang baik. Dapat diberikan pengertian kepada pasien bahwa
kesan pertama ini dikaitkan dengan permainan mencari tahu. Kehadiran ibu dari
pasien tersebut biasanya sangat diharapkan pada saat ini. Aktivitas overprotektif
seperti genggaman tangan sedapat mungkin dihindari. Bagaimanapun juga,
menggunakan tehnik palpasi yang tepat dalam pemeriksaan klinis seperti memeriksa
ketebalan bibir, jaringan lunak, kelenjar limfe, aktivitas tmj, mukosa bukal dan
interdental papil akan memberikan informasi tanpa memberikan pengertian kepada
pasien anak tersebut bahwa sedang dilakukan pemeriksaan.
Bentuk fasial dan keseimbangannya juga penting. Seringkali, tampak wajah
merupakan suatu alasan mengapa pasien datang untuk diperiksa. Catat semua asimetri
yang ada, kontur hidung dan dagu, dll. Kontur bibir, ketidaksimetrisan bibir dapat
menjadi perhatian bagi pasien dan orang tuanya. Hal ini bisa dijadikan motivasi
perawatan bagi pasien tersebut. Beberapa perawatan memang dianjurkan untuk
memperbaiki tampak muka. Salah satu cara terbaik untuk mempelajari pemeriksaan
orthodontik rutin ialah dengan cara memprediksi maloklusi dari pemeriksaan wajah
dan kemudian di periksa kembali. Dengan sedikit latihan dapat membuat dokter gigi
tersebut cepat memahami suatu kasus dengan memperhatikan analisis wajah.
Pemeriksaan radiografi juga diperlukan untuk melihat kelainan yang mngkin
terjadi, yang tidak dapat dilihat secra klinis. Tehnik radiografi yang biasa digunakan
yaitu tehnik bite-wing dan panoramik.
ingeee.....
rani....
Penyelesaian Model
Menghilangkan bubble. Bubble yang muncul pada marginal gingival dapat
dihilangkan dengan scaler universal yang kecil. Bubbles yang terbentuk akibat
tekanan pada mucobuccal fold dapat dihilangkan dengan Kingsley tipe scraper.
Setelah bubble dihilangkan bagian anatomi dapat dibuat secara simetris dengan
mengukir sebuah peripheral agar menyatu dengan basis. Penyelesaian akhir
diselesaikan dengan menghaluskan model menggunakan amplas tahan air (setelah
menggunakan pisau atau scraper) dan dilanjutkan dengan Arkansas stone dan air pada
bagian basis.
Individualisasi Model. Meskipun basis model berbentuk sama dan rapi,
kebanyakan orthodontis meng-individlualisasi-kan setiap model dengan penambahan
informasi yang didapat dan pendoman yang lebih akurat pada bidang oklusal yang
sejajar dengan basis. Posisi yang paling hati-hati adalah saat dimana membalikan tray
pada saat proses penuangan, perlu diperkiraan relasi hubungan bidang oklusal.
Beberapa perbaikan tambahan, bagian atas dan bawah basis dapat dibuat parallel
dengan bidang oklusal dan diatur sehingga midline tegak lurus dengan bagian
belakang. Dengan demikian, mereka dapat mengartikulasikan model dengan benar,
hanya dengan melihat bagian belakang model. Modifikasi ini membutuhkan alat
pembentuk model dan plaster file. Jika alat pembentuk model tidak ada, gergaji ukir
dapat digunakan untuk membentuk bagian kasar.
Langkah dalam Pembuatan Basis. Dalam membentuk model studi, membutuhkan
sedikit waktu dan sudut yang akurat dapat dibuat dengan mudah oleh asisten yang
belum berpengalaman. Asisten perlu diinstruksikan untuk mengikuti langkah-langkah
berikut:
1. Dimulai dengan model rahang atas dan melepaskan plaster dari dasar basis
sehingga bidang oklusal model dan basis sejajar. Proporsi yang baik untuk
ketebalan model adalah 1/3 bagian gigi, 1/3 jaringan lunak, dan 1/3 basis.
2. Dengan hati-hati buat garis halus, dengan menarik garis median raphe dari
model rahang atas. Permukaan posterior harus berakhir lurus dengan alat
pembentuk model atau dengan plaster file sehingga tegak lurus dengan
median raphe dan dasar basis. Langkah ini akan membuat visualisasi yang
mudah pada lengkung yang asimetris. Keahlian perlu diasah agar tidak
memotong permukaan posterior terlalu dekat, memotong tuberositas, atau
bagian gigi yang paling akhir.
3. Menempatkan model rahang atas pada basis, bagian sisi-sisinya perlu dibentuk
sehingga sejajar dengan bagian bukal dan tegak lurus dengan dasar basis. Sisi
perlu membentuk sudut yang kira-kira sama dengan permukaan posterior.
Perlu dilakukan secara hati-hati, agar tidak melakukan kesalah yang sama
dengan yang dilakukan pemula – memotong basis terlalu dekat dengan bagian
anatomi dan merusak bagian perlekatan otot.
4. Meletakkan model rahang atas pada tempat, bentuk dengan hati-hati pada
depan sehingga terbentuk dua permukaan datar berbentuk “v” pada bagian
midline model.
5. Model rahang bawah kemudian dikatupkan pada model rahang atas yang telah
dibentuk dan model dibalik sehingga model rahang bawah berada diatas dalam
keadaan oklusi. Jika gigitan malam telah dibuat, akan membantu mengarahkan
model dengan benar dan membantu melindungi gigi anterior dari kerusakan
saat proses pembentukkan. Meletakkan model pada basis rahang atas,
permukaan posterior pada model rahang bawah secara perlahan didekatkan
dengan roda gerinda dari alat pembentuk model. Model akan terbentuk
sehingga sejajar dengan permukaan posterior model rahang atas, dengan
kedua permukaan posterior keduanya menyentuh roda gerinda. Hal ini dapat
diperiksa dengan menetapkan model atas dan bawah secara bersama-sama
pada bagian belakang. Jika terlihat posisi oklusi yang tetap maka langkah ini
telah dilakukan dengan benar. Penting diperhatikan tuberositas dan detail
retromolar tetap terjaga.
6. Menempatkan model rahang bawah pada permukaan posteror, basis rahang
atas dibentuk sehingga tegak lurus dengan permukaan posterior dan ketebalan
model kurang lebih 1/3 bagian, 1/3 bagian anatomi, 1/3 bagian gigi. Hal ini
dapat diperiksa dengan mengatupkan model rahang atas dan bawah pada
hubungan relasi oklusi yang benar untuk memastikan bagian dasar basis
sejajar satu sama lain dengan bidang meja.
7. Meletakkan model rahang bawah pada basis, sisi-sisinya dibentuk sehingga
sejajar dengan bagian bukal. Permukaan harus tegak lurus dengan basis rahang
bawah. Seperti pada model rahang atas, kedua sisinya kira-kira membentuk
sudut yang sama dengan permukaan posterior. Hati-hati agar tidak
menghilangkan ‘gulungan’ jaringan.
8. Bentuk desain yang biasa digunakan untuk bagian depan model adalah elips
atau melengkung dari kaninus sampai kaninus. Hal ini dibentuk dengan alat
pembentuk model sehingga lengkungan kira-kira menyerupain lengkungan
gigi daerah tersebut.
9. Model rahang atas dan bawah tertutup dan bersudut yang dibentuk oleh
permukaan posterior dengan sisi kanan dan kiri. Terbentuk dua permukaan
lebih, dengan lebar satu setengah sampai tiga perempat inci. Permukaan
posterior dan masing-masing sisi model membentuk sudut tumpul.
10. Bagian lingual model rahang bawah, yang normalnya diisi oleh lidah,
kemudian dibentuk dengan lecron sehingga dasar mulut paralel dengan basis
rahang bawah, dan sisi-sisinya saling berhubungan dengan kontur jaringan
lingual. Bagian model haluskan dengan amplas tahan air bersamaan dengan
Arkansas stone dan air, untuk mehilangkan bekas yang tertinggal, dihilangkan
dengan plaster pembentuk model. Amplas halus dapan digunakan untuk
memperjelas bagian model.
inez...
inka...
Analisis fungsional dan equilibrium oklusi
Analisis fungsional adalah hal yang sama pentingnya, studi mengenai pola erosi dan
aspek keausan pada gigi.Perubahan fungsi mandibula dapat dilihat pada model studi
untuk melihat inclined plane dan cups pada gigi dan melihat kontak prematur, tahanan
gigi, cups interference dengan cara menggunakan 1 lembar wax dan articulating
paper.Kemungkinan trauma dan masalah berasal dari erupsi m3, P berada di bukal/
lingual, crossbite, retorasi tidak baik. Bisa juga frekuensi dan besarnya efek dari
bruxism yang berhubungan dengan overbite dan iritasi pada nervus.Pada kasus ini
oklusal equilibration bukan pilihan yang baik, tapi lebih baik daripada bite plane.
Model studi bs digunakan untuk melihat kesalahan/ kelainan dengan jelas dan
membetulkan sebelum alat dipasang dan pasien merasa sakit, inflamasi jaringan
gingiva yang berdarah, kehilangan dukungan tulang.
salah satu layanan yang paling baik bagi seorang dokter gigi ialah dapat
membuat equilibrium oklusi pasiennya. Tanpa satu set studi model ini adalah
procedur yang sulit untuk dilakukan. Untuk perawatan disarankan model sesuai
dengan anatomis saat dipasang pada articulator untuk mendapatkan hasil yang baik
dan sesuai dengan pergerakan fungsi normalnya. Hal ini akan dibahas pada chapter
14.
Klasifiksi Maloklusi
Klasifikasi maloklusi dibuat lebih mudah dengan model rahang atas dan rahang
bawah dioklusikan. Hubungan basal lebih cepat jelas daripada dari ujian lisan saja.
Permukaan cusp bagian lingual memiliki fungsi sama pentingnya dengan permukaan
labial dan bukal. Tentu saja,dengan mempelajari studi model. Hal ini ditekankan
dalam bab 5 bahwa klasifikasi maloklusi ialah salah satu cara untuk menentukan
diagnosis berdasarkan kategori berdasarkan morfologi, variasi spasial dan fungsional.
Tujuannya adalah untuk menyatukan cara berfikir dari dokter gigi. Brader
mengamati, “pengujian waktu dan akumulasi pengalaman klinis mempengaruhi
71
menuju kesimpulan bahwa klasifikasi sudut maloklusi gigi tidak memadai untuk
evaluasi diagnostik masalah dentofacial kompleks.” Dengan demikian, itu akan
menjadi kesalahan bila hanya mengandalkan kategori yang telah ditentukan sebagai
dasar untuk keputusan terapeutik”. Sebagai petunjuk untuk pengobatan- ya, tidak
sebagai penopang. Variabel individu yang bervariasi harus membuat diagnosis
banding suatu bagi setiap pasien, dengan rencana pengobatan tentatif berdasarkan
seluruh kriteria diagnostiknya: pemeriksaan klinis, bukti radiografi, tes laboratorium
di tempat yang ditentukan, sejarah kasus, gips plester dan foto klinis.
Plaster gips memberikan catatan kondisi tertentu pada waktu tertentu. Karena tulang
adalah plastik(bergerak), karena ada berbagai gaya yang bekerja pada gigi disebabkan
oleh otot-otot, makanan, dll. Karena gigi dapat menjadi karies dan harus diperbaiki,
karena gigi akan hilang, meninggalkan ruang yang harus di restorasi, oleh karena itu
sangat penting bagi pasien memiliki satu set model studi agar dokter gigi dapat
memberikan pelayanan yang optimal. Dengan model studi dan radiografi gigi,
ortodontik benar-benar interceptive dan kedokteran gigi interceptive selamanya.
Tanpa syarat tersebut dokter gigi biasanya konfrontasi berbeda dengan” fait
accompli” dan kemudian harus menggunakan prosedur perbaikan atau reparatif.
Stabilitas paska perawatan
Ketika seorang pasien mengalami perawatan ortodontik, model studi dapat
ditunjukan kepada pasien dan orang tua untuk melihat kemajuan dari perawatan.
Tidak ada perbaikan stabilitas paska perawatan pada gambar 8-22,8-23. Jika tujuan
pengobatan belum tercapai atau jika terjadi pergerakan gigi yang tidak diinginkan
atau ada perubahan pasca perawatan yang tidak diinginkan , hal ini dapat dilihat lebih
mudah dengan model studi di tangan Akhirnya , sejarah kasus dan rekam kondisi
mulut tidak kalah penting untuk pasien dibandingkan dengan bagian lain tubuh .
Mengetahui bagaimana catatan longitudinal sangat penting bagi dokter gigi dalam
membantu membuat layanan profesional yang lebih baik , dokter gigi dapat
sepenuhnya menghargai bahwa langkah pasien untuk lokasi yang berbeda .” Seberapa
sering dokter gigi melihat pasien untuk pertama kalinya,” atau mungkin ia bertanya
pada diri sendiri , “Bagaimana pasien ini bisa seperti ini ?” ,“Apakah ini oklusi stabil
atau oklusi yang berubah? “Pasien mungkin akan berbicara tentang pergeseran gigi ,
meningkatnya ketidakteraturan gigi seri , ruang membuka atau ruang yang menutup ,
kondisi yangberbeda. Gips/model studi memberikan catatan waktu akurat dari setiap
perubahan tersebut . Sehingga dokter gigi melindungi pasien dan dirinya sendiri
dengan catatan tersebut . (Lihat chap .9 )
Gambar:
Gambar 8-22 bagian(kiri) frontal dan lateral studi plester gips /model studi sebelum
perawatan ortodontik (A), setelah peralatan telah dicopot (B), setelah retensi (C), satu
tahun kemudian (D) dan dua tahun kemudian (E). (Kanan) tampak oklusal model
studi rahang atas dan bawah pada interval waktu yang sama. Perubahan yang telah
terjadi selama rentang 7 tahun manajemen ortodontik dan prostodontik dapat
dianalisis secara tepat. Hasilnya stabil.
Gambar 2:
Gambar 8-23 pandangan oklusal mandibula studi model. Sebelum pengobatan (1),
setelah perawatan ortodontik (2), dua tahun kemudian (3) dan empat tahun kemudian
(4). Perhatikan perubahan dalam dimensi inter caninus yang kembali ke ukuran asli
27 mm. meskipun premolar telah di angkat selama terapi ortodontik.
Seperti gunung es, faktor tersembunyi mungkin lebih sulit ditemukan daripada
yang mudah terlihat. Seorang dokter gigi yang cerdik dengan jari sensitif dan mata
yang tajam dapat meraba adanya tonjolan tinggi di lipatan mucobuccal, atau ia dapat
mencatat tonjolan yang mencurigakan di palatal,melihat ruangan tak bergigi yang
dicurigai hilang atau erupsi abnormal, melihat bagian gigi desidui pada molar
pertama turun di bawah oklusi. Memang, ia mungkin melihat beberapa hal secara
klinis, tapi ia harus melihat kembali pada radiografi intraoral atau radiograf
panoramik untuk bukti konfirmasi dari pengamatan klinis (gambar 8-24). Sering
informasi dapat diperoleh dari radiografi saja, model studi saja, namun tidak lengkap.
Dokter gigi tidak boleh terbuai mengandalkan pada salah satu kriteria. harus ada tim
atau pendekatan total diagnostik, jika memungkinkan dengan informasi yang
diperoleh dari sejumlah sumber informasi yang kuat atau berkorelasi lebih dari satu
kriteria diagnostik.
Gambar:
Gambar 8-24, beberapa kondisi di mana radiografi gigi memberikan informasi yang
signifikan. A, mempertahankan fragmen akar desidui. B, Abnormal jalur erupsi. C.
resorpsi abnormal. D, kelainan kongenital. E, Ankylosis, F, gigi yang tidak erupsi dan
perawatan ortodontik.
Gambar:
Gambar 8-25 Tiga gambar menunjukkan pasien yang sama memiliki nilai dari
pengujian secara periode longitudinal dengan pemeriksaan radiografi. A, pola yang
normal pada usia 6 tahun. B dan C. Terlihat posisi memutar dan malposisi gigi
insisivus sentral yang telah berubah posisi dalam dua tahun sejak A diambil. (lihat gbr
7-62). Dari tanya jawab, pasien mengungkapkan bahwa telah terjadi pukulan keras
saat main baseball di daerah insisivus ketika berusia 6 1/2 tahun
Bab 6 dan 7 pada etiologi maloklusi menunjukkan bahwa tabel pertumbuhan
dan perkembangan oklusi yang normal sangat rentan terhadap banyak dorongan.
Menahan dorongan kuati dan menjaga kemajuan gigi berkembang sesuai jadwal,
radiograf gigi sangat penting. Dokter gigi rata-rata menyadari hal ini, karena ia
terlatih dalam interpretasi radiografi gigi dan dia mengakui pentingnya pemeriksaan
radiografi rutin (gbr 8-25)
Gambar :
Gambar 8-26 A, tidak adanya bawaan dari satu atas molar pertama permanen dan
erupsi ektopik pesanan, tidak adanya bawaan dari gigi premolar kedua bawah, semua
molar kedua dan molar ketiga mungkin. Lebih rendah molar sulung kedua mungkin
ankylosed. B, jalur letusan Abnormal semua premolar kedua dengan kemungkinan
ankilosis awal rendah geraham sulung kedua. C, tidak adanya bawaan dan ankilosis
maju. D, malposisi, jalan erupsi abnormal dan lengkungan panjang defiency. Jenis
informasi yang terlihat lebih baik dan lebih efektif berkorelasi pada radiografi grafis
lamina.
Gambar
Gambar 8-28 jenis perubahan wajah yang dapat ditimbulkan oleh prosedur ortodontik.
Catatan restorasi fungsi otot normal
Tipe wajah adalah penting untuk dokter gigi (gambar 8-28). operator telah
mempelajari kasusnya selama bertahun-tahun bahwa ia tidak dapat mengubah jenis
wajah tetapi harus bekerja dengan wajah sempit panjang misalnya, membutuhkan
bentuk lengkung tertentu agar sesuai wajah tersebut. Bentuk lengkung hanyalah salah
satu dari banyak karakteristik yang mencerminkan jenis wajah. Banyak wajah yang
indah "hollywood" profil wajah lurus dilakukan oleh orthodontist, menghubungkan
ini untuk usaha ortodontik mereka. Pada kenyataannya, tipe wajah yang sudah ada
menunjukkan, sebagai studi tentang pola herediter dan radiografi cephalometri. Jika
pasien dan foto itu menunjukkan profil wajah convek dan jika orang tua dan saudara
kandung juga memiliki wajah konveks, dokter gigi akan melakukannya perbaikan
untuk membangun hasil ortodontik di sekeliling tipe wajah ini. Banyak dokter gigi
yang mengalami masalah serius dengan mengabaikan jenis wajah dan bentuk
lengkung yang tergantung pada kekuatan keturunan dan fungsional. Literatur
ortodontik baru-baru ini menekankan pentingnya inklinasi aksial dari gigi seri atas
dan bawah. Beberapa penulis kategoris menyatakan bahwa gigi seri bawah harus
ditetapkan dekat dengan 90 derajat dengan bidang mandibula , atau sama dan tidak
realistis 65 derajat terhadap bidang horisontal frankfort. (lihat pembahasan
cephalometrik kemudian dalam bab ini). Indeks Pont atau pengukuran serupa ukuran
gigi yang digunakan untuk menentukan lebar lengkung , tanpa memperhatikan tulang
dan sistem otot keterbatasan basal . Mereka memiliki nilai kecil . Ekstraksi atau tidak
ekstraksi yang terlalu sering ditentukan oleh pengukuran sudut tunggal dari gigi seri
bawah. Ras dan jenis wajah, jenis kelamin, usia , perbedaan apikal , dll, dengan
mudah diabaikan . Bagaimana pendekatan untuk mengetahui sebab nya . saran
mengabaikan perbedaan individu , kekuatan fungsional dan keterbatasan mekanis .
apa yang normal untuk satu individu dan satu jenis wajah atau ras mungkin normal
untuk waktu tertentu,tapi berbeda dengan yang lain . Pada wajah cembung , misalnya,
gigi seri atas dan bawah cenderung lebih atau maju lebih ke depan . Ini adalah hal
yang normal untuk tipe wajah ini . tipe wajah cekung biasanya memiliki gigi seri atas
dan bawah lebih tegak ( gambar8-36 ) . Arah dari setiap gigi berorientasi berbeda-
beda , Standar adalah tidak fisiologis dan terikat dokter gigi . Bahkan jika gigi
tersebut mampu mencapai inklinasi aksial berdasar pergerakan alat. Setelah peralatan
tersebut dilepas , perlahan-lahan kecenderungan aksial kembali ke posisi semula
ditentukan oleh pola keturunan , oleh hubungan tulang dan dengan kekuatan
fungsional . Foto-foto adalah petunjuk penting untuk jenis wajah, jangan
mengabaikan petunjuk ini