16 Macam
16 Macam
Kata penghubung atau konjungsi adalah sebuah kata tugas yang berfungsi untuk
menggabungkan klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat dan paragraf dengan paragraf.
Kata penghubung antar klausa seringkali dijumpai di tengah suatu kalimat. Sementara kata
penghubung antar kalimat dan antar paragraf terdapat di awal sebuah paragraf.
Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah
kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian
tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini
adalah tetapi, melainkan dan sedangkan. Contoh :
Rumah itu besar tetapi tidak terawat.
Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.
Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.
3. Konjungsi Pilihan
Konjungsi pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan
dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa
digunakan adalah : atau, ataupun, maupun. Contoh :
Kamu mau membeli sepatu atau tas?
Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya dia suka.
Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.
4. Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu
antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak
sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan
adalah sebelumnya, selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah dan lainnya. Contoh :
Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.
Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.
5. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau
tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : guna, untuk, agar,
dan supaya. Contoh :
Ibu membuat sarapan untuk Aldi.
Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.
Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.
6. Konjungsi Sebab
Konjungsi sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang
terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah : sebab dan karena.
Contoh :
Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.
Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.
7. Konjungsi Akibat
Konjungsi akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa
suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang
digunakan adalah : Sehingga, sampai, dan akibatnya. Contoh :
Gugun malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.
Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.
8. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa
kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering
digunakan adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila. Contoh :
Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.
Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.
Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.
14 Konjungsi Pembenaran
Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi
menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya.
Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah : walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.
Contoh :
Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.
Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,
makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.
16 Konjungsi Pembatas
Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian.
Kata hubung yang sering digunakan adalah : kecuali, selain, dan asal. Contoh :
Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.
Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk.