Rasa Aman Nyaman Nyeri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kenyamanan/ rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan
telah terpenuhi, dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang
mencakup aspek fisik, sosial, psikospiritual dan lingkungan (Potter & Perry,
2006).
Pada keadaan manusia yang sehat ataupun sakit, rasa nyaman
merupakan kebutuhan dasar yang sangat utama, dan rasa nyaman tersebut
dapat terganggu atau terjadi masalah apabila tidak terpenuhi secara holistik.
Dalam bukunya (Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015) menyebutkan bahwa
terdapat beberapa masalah pada kenyamanan yaitu resiko cedera, perubahan
proteksi, resiko tinggi infeksi, dan nyeri.
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat
individual. Dikatakan bersifat individual karena respon individu terhadap
sesnsasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya.
Hal tersebut menjadi dasar dalam mengatasi nyeri pada klien (Asmadi, 2008).
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif. Keluhan
sensorik yang dinyatakan seperti pegal, linu, ngilu, keju, kemeng, cangkeul,
dan seterusnya dapat dianggap sebagai modalitas nyeri (Muttaqin, 2008)
Ganggua rasa nyaman nyeri itu sendiri dapat dibedakan atas nyeri akut
dan nyeri kronis. Acute pain is an unpleasant sensory and emotional
experience associated with actual or potential tissue damage, or described in
terms of such damage (International Association for the Study of Pain);
sudden or slow onset of any intensity from mild to severe with an anticipated
or predictable end. Chronic pain is unpleasant sensory and emotional
experience associated with actual or potential tissue damage, or described in
terms of such mdamage (International Association for the Study of Pain);
sudden or slow onset of any intensity from mild to severe, constant or
recurring without anticipated or predictable end and a duration of greater then
three (<8) months.(Blackwell, 2014)
Dalam bukunya (Potter & Perry, 2010) menyebutkan bahwa 70% - 90%
penderita kanker stadium lanjut mengeluh nyeri sedang sampai berat,
sedangkan dalam data yang didapatkan dari Dimachkie MM. FAAN, University
of Kansas Medical Center, Kansas City, 2013 menyebutkan 86% dari
penderita DM mengalami nyeri neuropati (Tanasal, 2013).
Masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri akan
teratasi secara efektif apabila diatasi secara holistik dengan pengobatan
farmakologis ataupun non farmakologis. Sebagi perawat kita bertugas untuk
membantu klien dalam mengatasi atau mengurangi sensasi nyeri secara non
farmakologis. Penanganan nonfarmakologis yang dapat dilakukan perawat
meliputi relaksasi dan imajinasi terpimpin, distraksi, stimulasi kataneus,
masase, dan pemberian sensasi hangat atau dingin (Potter & Perry, 2010).
Berdasarkan data-data yang didapatkan, penulis tertarik untuk
mengangkat kasus pada pasien yang mengeluhkan perasaan nyeri agar
pasien mampu memanajemen nyeri yang dirasakan. Dengan manajemen
nyeri maka pasien akan mendapatkan rasa nyaman yang lebih adekuat, dan
kenyamanan merupakan salah satu tujuan utama oleh perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

B. Rumusan Masalah
Nyeri merupakan masalah dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
yang sering muncul pada klien dengan keadaan sakit. Penanganan nyeri yang
dilakukan pada pasien adalah dengan menggunakan obat-obatan atau
penanganan secara farmakologis. Banyak efek samping yang ditimbulkan
pada penggunaan analgetik secara terus-menerus pada pasien. Hal ini
tentunya tidak menguntungkan bagi pasien (Budhiaji & Haryani, 2014).
Sebagai tenaga kesehatan yang memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan
pasien atas rasa nyaman, seharusnya perawat mampu melakukan tindakan
keperawatan non farmakologis untuk membantu pasien dalam mengurangi
skala nyeri yang dikeluhkan.
Bagaimanakah asuhan keperawatan yang tepat diberikan pada pasien
dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulis dalam menyusun karya tulis ini adalah untuk
mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa
aman dan nyaman: nyeri
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien masalah
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri.
b. Penulis mampu melakukan analisa data pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri .
c. Penulis mampu merumuskan diagnosa pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri.
d. Penulis mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien
dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman:
nyeri.
e. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan berdasarkan
intervensi yang telah disususun pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri.
f. Penulis mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
pasien dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman: nyeri.
g. Penulis mampu melakukan dokumentasi keperawatan pada pasien
dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman:
nyeri.

D. Manfaat
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yang tepat pada
pasien dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman: nyeri.
b. Mahasiswa mampu mengembangkan atau menambah pengetahuan
dan pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan dokumentasi
keperawatan
2. Institusi
Sebagai salah satu bahan bacaan ilmiah tentang asuhan keperawatan
pada pasien dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman: nyeri.
3. Profesi
Dapat digunakan sebagai panduan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan secara tepat dan efektif pada pasien dengan
masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri.
E. Sistematika Penulisan
Dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tersusun dari 5 bab, yang meliputi :
1. BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belaknag penulisan karya tulis ilmiah, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, dan sitematika penulisan karya tulis.
2. BAB II Tinjauan Pustaka
Berisikan tinjauan teori mengenai diagnosa medis, etiologi, patofisiologi,
tanda & gejala, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Serta
mengupas tuntas mengenai masalah keperawatan yang diangkat dalam
karya tulis ilmiah ini, termasuk konsep dasar proses keperawatannya yang
meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, merencanakan
tindakan keperawatan, implementasi tindakan keperawatan, dan evaluasi
baik evaluasi somatif ataupun evaluasi formatif.
3. BAB III Tinjauan Kasus
Berisi Laporan Kasus Asuhan Keperawatan pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri.
4. BAB IV Pembahasan
Berisi perbandingan dan kesenjangan antara teori dengan kenyataan pada
kasus yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan
yaitu mulai dari pengumpulan data dasar atau pengkajian sampai evaluasi.
5. BAB V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban atas
permasalahan dan tujuan penyusunan karya tulis ilmiah. Saran berisi
tentang masukan dan rekomendasi terkait dengan studi kasus yang
dibahas.

Anda mungkin juga menyukai