dan terjadi secara tiba-tiba. Kondisi darurat hipertensi ini bisa menyebabkan
kerusakan organ dan bahkan kematian. Hipertensi emergensi memerlukan
penanggulangan secepatnya, yakni penurunan tekanan darah dalam hitungan menit
atau jam.
Hipertensi emergensi seringkali terjadi ketika penyakit hipertensi tidak terkontrol, atau ketika
pasien hipertensi tidak meminum obatnya. Juga bisa karena kebiasaan pasien yang
menggunakan obat bebas, yang dapat memperparah tekanan darah tingginya.
Hipertensi emergensi ditandai dengan tekanan darah sistolik lebih dari 180 mmHg dan
diastolik lebih dari 120 mmHg. Lonjakan ini umumnya disertai dengan kerusakan berat pada
organ tubuh.
Hipertensi emergensi kadang tidak menimbulkan gejala. Namun jika sudah terdapat
kerusakan organ, hipertensi emergensi dapat menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut: