Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH FLUIDA & TERMAL

TERMODINAMIKA II
DISUSUN :

SYAHRIL BADARUDDIN

YUDHYSTIRA SAKTYAWAN YAHYA

DOSEN PEMBINGBING

DIDIK NURHADI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

2019

OFFERING C2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya . Namun sebagai manusia biasa
tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi
di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada dosen pelajaran fluidan & termal bapak Didik nurhadi dan teman-teman sehingga
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai
dengan yang diharapkan. Pada dasarnya makalah ini saya sajikan untuk membahas tentang
“TERMODINAMIKA II”. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini. Mudah-
mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam tentang
termodinamika kepada kita semua.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari bapak dosen dan teman-teman untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................IV

1.1.LATAR BELAKANG...................................................IV

1.2.RUMUSAN MASALAH..............................................V

1.3.TUJUAN...................................................................V

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................VI

2.1.HUKUM TERMODINAMIKA II...................................VI

2.2.MESIN KALOR...........................................................VI

2.3.PROSES REVERSIBEL &IRRERSIBEL........................VII

2.4.SIKLUS CARNOT.......................................................VIII

2.5 MESIN KALOR KARNOT.............................................IX

BAB III PENUTUP..............................................................................X

3.1. KESIMPULAN.......................................................X

3.2.DAFTAR PUSTAKA.......................................................X
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Hukum Termodinamika I menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan


dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Prinsip
tersebut juga dikenal dengan istilah konservasi energi yang berlaku untuk sistem
tertutup dan terbuka.

Secangkir kopi panas ditaruh dalam suatu ruangan, maka akan dengan sendirinya kopi
tersebut menjadi dingin. Dalam kasus tersebut Hukum Termodinamika I telah terpenuhi,
karena energi yang dilepaskan kopi sebanding dengan energi yang diterima oleh
lingkungan. Tetapi jika dibalik, secangkir kopi menjadi panas dalam sebuah ruangan yang
dingin, tentu hal tersebut tidak akan terjadi. Salah satu contoh diatas menjelaskan
bahwa proses berjalan dalam suatu arah tertentu, tidak sebaliknya.

Suatu proses yang telah memenuhi Hukum Termodinamika I, belum tentu dapat
berlangsung. Diperlukan suatu prinsip selain Hukum Termodinamika I untuk menyatakan
bahwa suatu proses dapat berlangsung, yaitu Hukum Termodinamika II. Dengan kata
lain, suatu proses dapat berlangsung jika memenuhi Hukum Termodinamika I dan
Hukum Termodinamika II.

Kegunaan Hukum Termodinamika II tidak sebatas hanya pada mengidentifikasi arah dari
suatu proses, tetapi juga bisa untuk mengetahui kualitas energi (Hukum Termodinamika
I berhubungan dengan kuantitas energi dan perubahan bentuk energi); menentukan
batas teoritis unjuk kerja suatu sistem; dan memperkirakan kelangsungan reaksi kimia
(degree of completion of chemical reaction). Sementara itu dalam bahasannya, Hukum
Termodinamika II membahas tentang proses reversibel dan irreversibel, mesin kalor,
siklus carnot, serta mesin kalor karnot.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana hukum termodinamika II ?
2.Bagaimana penerapan hukum termodinamika II ?

1.3.TUJUAN
1.Mengetahui hukum termodinamika II
2.Mengetahui penerapan hukum termodinamika II

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.HUKUM TERMODINAMIKA II

Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan
kata lain, tidak semua proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik). Hukum
kedua termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya. Misalnya, jika sebuah kubus kecil dicelupkan ke dalam
secangkir air kopi panas, kalor akan mengalir dari air kopi panas ke kubus es sampai
suhu keduanya sama (Marthen Kanginan, 2007: 246-250). Hukum pertama
termodinamika tidak dapat menjelaskan apakah proses tersebut mungkin terjadi
ataukah tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, muncullah hukum kedua termodinamika
yang disusun tidak lepas dari usaha untuk mencari sifat atau besaran sistem yang
merupakan fungsi keadaan. Sehingga hukum termodinamika kedua dapat dirumuskan
sebagai berikut:
“Proses suatu sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak mungkin
terjadi. Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi sistem
tersebut selalu naik atau tetap tidak berubah.”

2.2.MESIN KALOR
Seperti kita ketahui kerja dapat dikonversi langsung menjadi panas. Seperti misalnya
pengaduk air. Kerja dapat kita berikan pada poros pengaduk sehingga temperatur naik.
Tetapi sebaliknya, jika kita memberikan panas pada air, maka poros tidak akan berputar.
Atau dengan kata lain, jika memberikan panas pada air, maka tidak akan tercipta kerja
(poros). Dari pengamatan di atas, konversi panas menjadi kerja bisa dilakukan tetapi
diperlukan sebuah alat yang dinamakan dengan mesin kalor.Sebuah mesin kalor dapat
dikarakteristikkan sebagai berikut :

1. Mesin kalor menerima panas dari source bertemperatur tinggi (energi matahari,
furnace bahan bakar, reaktor nuklir, dll).
2. Mesin kalor mengkonversi sebagian panas menjadi kerja (umumnya dalam dala
mbentuk poros yang berputar)
3. Mesin kalor membuang sisa panas ke sink bertemperatur rendah.
4. Mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
Mengacu pada karakteristik di atas, sebenarnya motor bakar dan turbin gas tidak
memenuhi kategori sebagai sebuah mesin kalor, karena fluida kerja dari motor bakar
dan turbin gas tidak mengalami siklus termodinamika secara lengkap. Sebuah alat
produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin kalor adalah pembangkit
listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran luar dimana fluida kerja
mengalami siklus termidinamika yang lengkap.

2.3.PROSES REVERSIBEL &IRRERSIBEL

Bila kita meninjau sebuah system yang khas dalam kesetimbangan termodinamika
dengan massa M dari suatu gas ideal yang dibatasi dalam sebuah susunan silinder
pengisap dengan volume V, tekanan P serta temperatur T. Dalam kesetimbangan maka
variabel-veriabel tersebut tetap konstan terhadap waktu. Dimisalkan bahwa silinder
tersebut dinding-dindingnya adalah isolator panas yang ideal dan alasnya adalah
penghantar panas yang ideal ditempatkan pada sebuah reservoir besar yang
dipertahankan pada temperatur T. Kemudian keadaan sistem tersebut diubah dengan T
adalah sama tetapi volume V direduksi sebesar setengah volume awalnya.
1. Proses Irreversibel (Proses Tak Terbalikkan)
Apabila kita menekan pengisap tersebut dengan sangat cepat sampai kembali lagi ke
kesetimbangan dengan reservoir, selama proses ini gas bergolak dan tekanan serta
temperaturnya tidak dapat didefinisikan secara tepat sehingga grafik proses ini tidak
dapat digambarkan sebagai sebuah garis kontinu dalam diagram P-V karena tidak
diketahui berapa nilai tekanan atau temperatur yang akan diasosiasikan dengan volume
yang diberikan. Proses inilah yang dinamakan proses irreversibel.

2. Proses Reversibel (Proses Terbalikkan)


Apabila kita menekan pengisap dengan sangat lambat sehingga tekanan, volume, dan
temperatur gas tersebut pada setiap waktu adalah kuantitas-kuantitas yang dapat
didefinisikan secara tepat. Mula-mula sedikit butiran pasir dijatuhkan pada pengisap
dimana kemudian volume sistem akan direduksi sedikit dan T akan naik serta terjadi
penyimpangan terhadap kesetimbangan yang sangat kecil. Sejumlah kecil kalor akan
dipindahkan ke reservoir dan dalam waktu singkat sistem akan mencapai kesetimbangan
baru dengan T adalah sama dengan T reservoir. Peristiwa ini diulakukan berulang-ulang
sampai akhirnya kita mereduksi volume menjadi setengah kali volume awalnya. Selama
keseluruhan proses ini, sistem tersebut tidak pernah berada dalam sebuah keadaan yang
berbeda banyak dari sebuah keadaan kesetimbangan. Proses inilah yang dinamakan
proses reversibel. Proses reversibel adalah sebuah proses yang dengan suatu perubahan
diferensial di dalam lingkungannya dapat dibuat menelusuri kembali lintasan proses
tersebut.

Pada praktiknya semua proses adalah irreversibel tetapi kita dapat mendekati
keterbalikan (reversibel) sedekat mungkin dengan membuat perbaikan- perbaikan
eksperimen yang sesuai. Proses yang betul-betul reversibel adalah suatu abstraksi
sederhana yang berguna dalam hubungannya dengan proses riel adalah serupa seperti
hubungan abstraksi gas ideal dengan gas riel. Pada proses reversibel juga terjadi proses
isotermal, kerena kita menganggap bahwa T gas berbeda pada setiap waktu hanya
sebanyak diferensial dT dari T konstan reservoir dimana silinder berdiam. Volume gas
tersebuat juga dapat direduksi secara adiabatikr dengan memindahkan silinder dari
reservoir kalor dan menaruhnya pada sebuah tempat yang tidak bersifat sebagai
penghantar. Dalam proses adiabatikr tidak ada kalor yang masuk ataupun keluar dari
sistem. Proses adiabatikr dapat merupakan proses reversibel atau irreversibel, dimana
proses reversibel kita dapat menggerakkan pengisap sangat lambat dengan cara
pembebanan pasir dan proses yang irreversibel kita dapat menyodok pengisap dengan
sangat cepat ke bawah.

Selama proses kompresi adiabatik temperatur gas akan naik karena dari Hukum I
Termodinamika bila Q = 0 maka besarnya usaha W untuk mendorong pengisap ke bawah
harus muncul sebagai suatu pertambahan energi dalam sebesar ΔU. W akan bernilai
berbeda untuk kecepatan yang berbeda dari pendorongan pengisap tersebut ke bawah
yang diberikan oleh ∫PdV yaitu luas daerah di bawah kurva pada diagram P–V (hanya
untuk proses reversibel untuk P tetap). ΔU dan ΔT tidak akan sama baik untuk proses
reversibel ataupun irreversibel.

2.4.SIKLUS CARNOT

Sebelum membahas siklus Carnot terlebih dahulu perlu diketahui istilah reversibel dan
irreversibel. Sebuah proses reversibel didefinisikan sebagai sebuah proses yang dapat dibalik
tanpa meningggal jejak pada lingkungan. Atau dengan kata lain, sebuah proses yang jika
dibalik akan melalui lintasan yang sama--ingat pengertian panas dan kerja sebagai fungsi
lintasan. Proses irreversibel adalah kebalikan dari proses reversibel. Siklus Carnot adalah
sebuah siklus reversibel, yang pertama kali dikemukakan oleh Sadi Carnot pada tahun 1824,
seorang insinyur Perancis. Mesin teoritis yang menggunakan siklus Carnot disebut dengan
Mesin Kalor Carnot. Siklus Carnot yang dibalik dinamakan dengan siklus Carnot terbalik dan
mesin yang menggunakan siklus carnot terbalik disebut dengan mesin refrigerasi Carnot.

Urutan proses pada siklus Carnot adalah sebagai berikut :

1. Ekspansi isotermal reversibel

2. Ekspansi adiabatis reversibel

3. Kompresi isotermal reversibel

4. Kompresi adiabatis reversibel

Hukum termodinamika kedua meletakkan pembatasan pada operasi peralatan siklus seperti
yang diekspresikan oleh Kelvin-Plank dan Clausius. Sebuah mesin kalor tidak dapat
beroperasi dengan menukarkan panas hanya dengan reservoir tunggal, dan refrigerator
tidak dapat beroperasi tanpa adanya input kerja dari sebuah sumber luar. Dari pernyataan
diatas kita dapat mengambil kesimpulan yang berhubungan dengan efisiensi termal dari
proses reversibel dan irreversibel :
1. Efisiensi sebuah mesin kalor irreversibel selalu lebih kecil dari mesin kalor reversibel yang
beroperasi antara dua reservoir yang sama.

2. Efisiensi semua mesin kalor reversibel yang beroperasi antara dua reservoir yang sama
adalah sama.

Gambar 2.2 Prinsip Carnot

2.5.MESIN KALOR KARNOT

Efisiensi termal dari semua mesin kalor reversibel atau irreversible dapat dituliskan sebagai

Berikut :

dimana QH adalah panas yang ditransfer ke mesin kalor pada temperatur TH, dan QL adalah
panas yang diteransfer ke mesin kalor pada temperatur TL.

Hubungan di atas adalah hubungan yang mengacu pada efisiensi Carnot, karena mesin kalor
Carnot adalah mesin reversibel yang baik. Perlu dicatat bahwa TL dan TH adalah temperatur
absolut. Penggunaan oC atau oF akan sering menimbulkan kesalahan. Efisiensi termal dari
suatu mesin kalor aktual dan reversibel yang beroperasi pada batas temperatur yang sama
adalah sebagai berikut :

Hampir semua mesin kalor mempunyai efisiensi termal dibawah 40 persen, yang
sebenarnya relatif rendah jika dibandingkan dengan 100 persen. Tetapi bagaimanapun,
ketika performance dari mesin kalor diperoleh tidak harus dibandingkan dengan 100 persen,
tetapi harus dibandingkan dengan efisiensi sebuah mesin kalor reversibel yang beroperasi
diantara

batas temperatur yang sama.

Gambar 2.3 Efisiensi Termal Mesin Kalor

Efisiensi maksimum sebuah pembangkit tenaga listrik yang beroperasi antara temperatur TH
= 750 K dan TL = 300 K adalah 60 persen jika menggunakan rumus efisiensi mesin reversibel,
tetapi aktualnya hanya sekitar 40 persen. Hal ini sebenarnya tidak begitu buruk dan hal
tersebut masih membutuhkan improvisasi untuk mendekati efisiensi mesin reversibel.

BAB III
PENUTUPAN

3.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan antara lain:

1.Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,menerima kalordari sebuah

Reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energi


2.Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus mengambil kalor dari
sebuah reservoir rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan
usaha dari luar

3.2.DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/241681386/MAKALAH-Hukum-II-Termodinamika

https://www.scrdownloader.com/scribd?url=https%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F
241681386%2FMAKALAH-Hukum-II-Termodi

http://susimelindah23.blogspot.com/2014/11/contoh-makalah-termodinamika.html

Anda mungkin juga menyukai