Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SEX EDUCATION : PORNOGRAFI DAN DAMPAKNYA UNTUK REMAJA

Dosen pembimbing : Jenita Donsu dan Ni ketut mendri

Disusun oleh :

Siti Nurhaliza P07120216004


Kristina Wening P07120216009
Sekar Tunjung M P07120216010
Ristanti Mulyandari P07120216019
Intan Monita Sari P07120216025
Fernanda Okti Nur A P07120216029
Rr. Crinajayantie P07120216031
Anggita Nurlitasari P07120216038
Mahsun Mahnani P07120216040

DIV Keperawatan A

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


Pengkajian kebutuhan belajar

A. Presdiposing
1. Karakteristik Klien
Pemuda karang taruna dusun semarangan berjumlah 65 pemuda dengan rentang
umur 16-24 tahun. Pendidikan pemuda karang taruna dusun semarangan yaitu SMP,
SMA dan S1. Menurut kuesinoner yang sidah dibagikan kepada para remaja dusun
semarangan didapatkan data 71.875% remaja menonton video porno, 59,3% pernah
melakukan mastrubasi atau onani, 56,2% pernah berfantasi seks. Kuesioner diambil
dari sampling 32 pemuda.
2. Riwayat kesehatan :
Tidak ada.
3. Kesiapan klien untuk belajar
 Ketua pemuda dusun semarangan mengatakan sebelumnya pernah
mendapatkan pendidikan seks dari puskesmas beberapa bulan yang lalu dan
mengatakan perlu dilakukan pengulangan kembali tentang seks education.
 75% pemuda dusun semarangan menyatakan bahwa orang tua selalu
menasehati dalam bergaul dengan lawan jenis.
4. Motivasi
 96,87% remaja yang mengisi kusioner menyatakan bahwa pendidikan seks
itu penting.
5. Kemampuan membaca
 Pemuda karang taruna dusun semarangan rentang pendidikan yang di dapat
dari jenjang SMP. SMA, dan S1.
B. Enabling
 Dusun semarangan berjarak 3km dari Puskesmas Godean 2.
 Dusun Semarangan berjarak 2km dari dokter praktek.
C. Reinforcing
 Staff puskesmas Godean 2 sering melakukan penyuluhan kepada masyarakat
Dusun Semarangan.
D. Diagnosa
Resiko penyimpangan perilaku seksual berhubungan dengan koping individu tidak
efektif.
E. SAP
1. Topik : sex education ; pornografi dan dampaknya bagi remaja.
2. Sasaran :
a. Program : 23 pemuda yang menonton video porno.
b. Penyuluhan : pemuda karang taruna dusun semarangan.
3. Tujuan :
a. Umum : setelah diberikan penyuluhan, pemuda karang taruna dusun
semarangan dapat mengetahui dampak dari menonton pornografi.
b. Khusus :
1) Mengetahui organ tubuh manusia yang rusak karena menonton video porno.
2) Mengetahui dampak dari menonton video porno.
3) Mengetahui cara agar terhindar dari dampak buruk video porno.
4. Materi :
a. Pengertian video porno
b. Organ tubuh yang rusak karena menonton video porno
c. Dampak menonton video porno
d. Cara terhindar dari dampak buruk video porno
5. Metode : ceramah dan diskusi
6. Media : Powerpoint, Leaflet
7. Waktu : Minggu, 10 Maret 2019, pukul 20.00-20.45 WIB

No Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 2 menit
2. Perkenalan 1 menit
3. Menyampaikan kontrak (tujuan, materi, 2 menit
waktu)
4. Menyampaikan materi penyuluhan 20 menit
5. Memberi kesempatan klien bertanya 10 menit
6. Merangkum materi 2 menit
7. Mengevaluasi penyuluhan 5 menit
8. Menyimpulkan hasil penyuluhan 2 menit
9. penutup 1 menit

8. Tempat
Penyuluh

Pemuda karang taruna

9. Evaluasi :
a. Rencana evaluasi ranah kognitif segera setelah ceramah.
b. Rencana evaluasi ranah afektif
No Ranah Waktu Metode Instrumen Evaluator
1. Kognitif Setelah Bertanya Daftar Penceramah
ceramah pertanyaan
2. Afektif Setelah Bertanya Daftar Penceramah
ceramah pertanyaan
Lampiran

A. Pengertian video porno


Menurut undang-undang RI nomor 44 tahun 2008, pornografi adalah gambar,
sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun,
percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media
komunikasi dan / atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau
eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan.
Hasil kuesioner yang sudah direkapitulasi didapatkan hasil bentuk-bentuk
perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh karang taruna remaja dusun semarangan
adalah berpelukan dengan lawan jenis 56,25%, mencium pipi lawan jenis 53,125%,
berciuman bibir, leher dan dada 28,125% dan meraba bagian tubuh lawan jenis 25%.
Perilaku tersebut dilakukan saat kapanpun dimana ada kesempatan. Faktor yang
menyebabkan terjadinya remaja melakukan perilaku seksual adalah seringnya melihat
tayangan porno di internet saat waktu liang atau yang lainnya, hal ini dibuktikan dengan
persentasi remaja yang menonton video porno sejumlah 71,875% dan membaca buku
porno 31,25%. Dari bentuk gambar ataupun video erotic yang dikonsumsi oleh remaja,
sehingga setelah beraktivitas melihat tayangan porno remaja merasa terangsang dan
bergairah lalu ingin melakukannya di dunia nyata dengan pasangan dan hal ini
merupakan kesenangan remaja bersangkutan dengan menyatakan bahwa melakukan
perilaku seksual pada remaja adalah media yang menyajikan informasi dan rangsangan
seksual.
Ketertarikan remaja tentang materi porno di internet berkaitan dengan masa
transisi yang sedang dialami remaja. Remaja sedang mengalami perubahan, bak aspek
fisik, seksual, emosional, religi, moral, sosial maupun intelektual (YAQINA, 2017)
B. Organ tubuh yang rusak karena pornografi
Otak merupakan bagian penting dari otak manusia. Pada bagian paling depan
atau di bagian jidat, terdapat bagian otak yang paling penting yaitu PRE FRONTAL
CORTEX. PFC atau pre frontal cortex merupakan bagian otak yang hanya ada pada
manusia. Bagian ini diciptakan dan dirancang khusus oleh Tuhan supaya manusia
mampu memilih dan memiliki ETIKA. PFC bertanggungjawab untuk berkonsentrasi,
memahami benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, menunda kepuasan dan
merencanakan masa depan. PFC adalah pusat pengambilan keputusan, PFC inilah yang
membentuk kepribadian dan perilaku sosial.
Sayangnya, PFC merupakan bagian otak yang paling mudah mengalami
kerusakan. Jika PFC rusak maka kepribadian seseorang akan berubah. Rusaknya PFC
bisa disebabkan karena benturan fisik bisa juga oleh zat kimia seperti narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif atau napza. Ternyata zat yang paling merusak adalah
pornografi yg disebut Narkolema atau narkotika lewat mata.
C. Bagaimana pornografi mempengaruhi otak dan pikiran kita?
Contoh : Adi usia 16 tahun melihat gambar di TV yang menjurus ke pornografi.
Awalnya, Adi merasa jijik dan kaget. Ini karena sistem limbik di otak Aadi menjadi
aktif. Sistem limbik mengatur emosi, keinginan makan dan minum serta keinginan
untuk melakukan hubungan seksual. Sistem limbik lalu mengaktifkan zat kimia otak
yang bernama dopamine. Dopamine memberi rasa senang, penasaran, sekaligus
kecanduan. Zat ini juga aktif jika seseorang mengkonsumsi napza, oleh karena itu sifat
candu pornografi sama dengan sifat candu napza. Otak akan mengingat apa yang
membuat adi senang dan bagaimana adi memperolehnya. Jika adi mendapat pembinaan
akhlak, etika yang baik, dan patuh terhadap norma sosial, dorongan untuk menonton
pornografi meskipun menyenangkan akan ia abaikan. Namun karena hal itu tidak ada
dalam diri Adi, jika ia merasa bosan dan ingin mencari kesenangan, otak akan
mendorongnya untuk melihat pornografi lagi. Namun lama-lama adi bosan melihat
jenis gambar yang sama dan butuh yang lebih porno untuk memicu rasa senang.
Sekarang dengan internet, pornografi menjadi jauh lebih mudah di dapat. Pertama, adi
membuka internet dan tidak sengaja melihat gambar yang menjurus ke porno.
Berikutnya ia sengaja membuka lagi untuk melihat yang lebih porno. Awalnya melihat
yang sedikit terbuka, lama-lama semuanya terbuka. Awalnya melihat satu menit, lama-
lama satu jam. Adi mengalami kecanduan pornografi.
D. Bgaimana kerusakan PFC mengalami kecanduan pornografi ?
Secara alamiah, dopamine dialirkan dari sistem limbik ke PFC. Orang yang
kecanduan pornografi akan megalirkan dopamine secara berlebihan sehingga
memmbanjiri PFC. PFC menjadi tidak aktif karena terendam dopamine. Semakin
sering PFC tidak aktif, ia akan semakin mengkerut dan sistemnya terganggu lalu sistem
limbik akan berkembang menjadi lebih besar karena terus mengaktifkan dopamine
hingga adi terus mencari kesenangan tanpa takut atas akibatnya. Jika tidak ditangani
segera, adi berpeluang besar menjadi pelanggan pornografi seumur hidup dan
mengalami kerusakan otak di bagian PFC. Awalnya ia akan mengelami kehilangan
konsentrasi, penurunan kemampuan menimbang benar dan salah, serta berkurangnya
kemampuan mengambil keputusan. Lama-lama besar kemungkinan ia akan melakukan
mastrubasi, oral seks, hubungan seksual suka sama suka, mudah berganti-ganti
pasangan seks, pernikahan dianggap tidak penting, menganggap pasangan hanya
sebagai objek seksual saja, cenderung merendahkan martabat lawan jenis, selera
hubungan seksual tidak sehat bahkan sampai memperkosa.
Ahli bedah otak Donald Hilton Junior mengatakan jika difoto menggunakan alat
magnetic resonance imagnine otak yang rusak akibat pornografi sama dengan otak yang
rusak Karen kecelakaan. Ia juga mengatakan, otak dengan pecandu Napza hanya rusak
pada 3 bagian, sedangkan pada pecandu pornografi otaknya rusak dalam 5 bagian.
Terbukti, pornografi pada remaja lebih merusak karena PFC belum matang dengan
sempurna. Namun, kerusakan PFC pada remaja dapat dikurangi resikonya dengan
dukungan keluarga dan orang terdekat.
E. Tahap-tahap kecanduan pornografi
Efek Tayangan Pornografi Cline menyimpulkan bahwa ada tahap-tahap efek
pornografi bagi mereka yang mengkonsumsi tayangan pornografi (Nur Anisah. 2016).
Tahaptahap tersebut yakni :
1. Tahap Addiction (kecanduan).
Sekali seseorang menyukai materi cabul (yang bersifat pornografi), maka ia
akan mengulanginya dan terus menerus mencari materi tersebut hingga
terpuaskan. Kalau yang bersangkutan tidak mengkonsumsi pornografi maka ia
akan mengalami “kegelisahan”.
2. Tahap Escalation (eskalasi).
Setelah kecanduan dan sekian lama mengkonsumsi media porno, selanjutnya ia
akan mengalami efek eskalasi. Akibatnya kebutuhan seseorang mengenai
materi seksual yang dikonsumsi akan meningkat dan lebih eksplisit atau lebih
liar serta menyimpang dari yang sebelumnya sudah biasa ia konsumsi.
3. Tahap Desensitization (Desensitisasi).
Pada tahap ini, materi yang tabu, imoral, mengejutkan, pelan-pelan akan
menjadi sesuatu yang biasa. Pengkonsumsi pornografi bahkan menjadi
cenderung tidak sensitif terhadap kekerasan seksual.
4. Tahap Act-out. Pada tahap ini seorang pecandu pornografi akan meniru atau
menerapkan perilaku seksual yang selama ini ditontonnya di media.
Daftar pustaka

Anisah,Nur.2016.Ejournal:Efek Tayangan Pornografi Di Internet Pada Perilaku Remaja Di


Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang.Samarinda.Ejournal Ilmu Komunikasi

https://youtu.be/O9rMnjVa5Ql

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi

YAQINA.2017.Skripsi :Hubungan Antara Intensitas Mengakses Media Pornografi Dengan


Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja.Surakarta. Pprogram studi S1 Jurusan Psikologi
UMS
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA MEROKOK

Dosen pembimbing : Jenita Donsu dan Ni ketut mendri

Disusun oleh :

Siti Nurhaliza P07120216004


Kristina Wening P07120216009
Sekar Tunjung M P07120216010
Ristanti Mulyandari P07120216019
Intan Monita Sari P07120216025
Fernanda Okti Nur A P07120216029
Rr. Crinajayantie P07120216031
Anggita Nurlitasari P07120216038
Mahsun Mahnani P07120216040

DIV Keperawatan A

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


Pengkajian kebutuhan belajar

A. Presdiposing
1. Karakteristik Klien
Pemuda karang taruna dusun semarangan berjumlah 65 pemuda dengan rentang
umur 16-24 tahun. Pendidikan pemuda karang taruna dusun semarangan yaitu SMP,
SMA dan S1. Menurut kuesinoner yang sidah dibagikan kepada para remaja dusun
semarangan didapatkan data 78,125% terdapat anggota keluarga remaja yang
merokok dan saat dilakukan pengkajian didapatkan data 10 pemuda dari 32
responden merokok saat pengisian kuesioner.
2. Riwayat kesehatan :
Tidak ada.
3. Kesiapan klien untuk belajar
 Ketua pemuda dusun semarangan mengatakan belum pernah mendapatkan
sosialisasi atau penyuluhan tentang bahaya merokok.
4. Motivasi
 78,125% terdapat anggota keluarga remaja yang merokok
 Saat dilakukan pengkajian didapatkan data 10 pemuda dari 32 responden
merokok saat pengisian kuesioner.
5. Kemampuan membaca
 Pemuda karang taruna dusun semarangan rentang pendidikan yang di dapat
dari jenjang SMP. SMA, dan S1.
B. Enabling
 Dusun semarangan berjarak 3km dari Puskesmas Godean 2.
 Dusun Semarangan berjarak 2km dari dokter praktek.
C. Reinforcing
 Staff puskesmas Godean 2 sering melakukan penyuluhan kepada masyarakat
Dusun Semarangan.
D. Diagnosa
Perilaku kesehatan cenderung beresiko : merokok berhubungan dengan lingkungan
tidak kondusif
E. SAP
1. Topik : sex education ; pornografi dan dampaknya bagi remaja.
2. Sasaran :
a. Program : 23 pemuda yang menonton video porno.
b. Penyuluhan : pemuda karang taruna dusun semarangan.
3. Tujuan :
a. Tujuan umum : Setelah mendapat penyuluhan selama 45 menit tentang bahaya
rokok terhadap tubuh pemuda karang taruna dusun semarangan mengerti
dampak mengkonsumsi rokok.
b. Tujuan khusus : Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
1) Menyebutkan Pengertian merokok
2) Menyebutkan Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
3) Menjelaskan beberapa Faktor penyebab merokok
4) Menjelaskan Bahaya merokok
5) Menjelaskan Cara berhenti merokok
4. Materi :
a. Pengertian merokok
b. Zat – zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
c. Faktor penyebab merokok
d. Bahaya merokok
e. Cara berhenti merokok
5. Media : leaflet dan powerpoint
6. Metode penyuluhan : ceramah dan tanya jawab
7. Waktu : Minggu, 10 Maret 2019, pukul 20.00-20.45 WIB

No Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 2 menit
2. Perkenalan 1 menit
3. Menyampaikan kontrak (tujuan, materi, 2 menit
waktu)
4. Menyampaikan materi penyuluhan 20 menit
5. Memberi kesempatan klien bertanya 10 menit
6. Merangkum materi 2 menit
7. Mengevaluasi penyuluhan 5 menit
8. Menyimpulkan hasil penyuluhan 2 menit
9. penutup 1 menit
8. Tempat

Penyuluh

Pemuda karang taruna

9. Evaluasi :
c. Rencana evaluasi ranah kognitif segera setelah ceramah.
d. Rencana evaluasi ranah afektif
No Ranah Waktu Metode Instrumen Evaluator
1. Kognitif Setelah Bertanya Daftar Penceramah
ceramah pertanyaan
2. Afektif Setelah Bertanya Daftar Penceramah
ceramah pertanyaan
Lampiran

A. PENGERTIAN ROKOK
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus
dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm,
biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Kebiasaan merokok
didefenisikan sebagai perilaku penggunaan tembakau yang menetap, biasanya lebih
dari setengah bungkus rokok per hari, dengan tambahan adanya distres yang disebabkan
oleh kebutuhan akan tembakau secara berulang-ulang. (Husaini, 2007)
B. KANDUNGAN ROKOK
Dalam satu batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan sekitar 7000 bahan
kimia seperti nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanide,
ammonia, acrolein,acetilen, benzaldehyde, urethane, benzene, methanol, coumarin,4-
ethylcatechol, ortocresol, perylene dan lain-lain (How Tobacco Smoke, 2010).
Kandungan Rokok memiliki 3 bahan utama yaitu nikotin, tar, karbon monoksida.
(Husaini, 2007)
Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan peningkatan
tekanan darah sistolik dan diastolik. Peningkatan tekanan darah terjadi karena denyut
jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen
bertambah, aliran darah pada pembuluh darah koroner bertambah dan vasokontriksi
pembuluh darah perifer (Husaini,2007). Gas karbon monoksida yang dihisap
menurunkan kapasitas sel darah merah untuk mengangkut oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati. Di tubuh perokok, tempat untuk oksigen diduduki oleh karbon
monoksida, karena kemampuan darah 200 kali lebih besar untuk mengikat karbon
monoksida daripada oksigen. Akibatnya, otak, jantung dan organ-organ vital tubuh
lainnya akan kekurangan oksigen (Husaini,2006). Tar merupakan sejenis cairan kental
berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat
lengket dan menempel pada paruparu (Gondodiputro,2007).
C. BAHAYA ROKOK
1. Penyakit Paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan
kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi
radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir
serta terjadi peningkatan sel radang pada jaringan paru-paru. Partikel asap rokok,
seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen (zat
yang menyebabkan kanker). Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker.
Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada
perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
2. Penyakit Jantung
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga
berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para
perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side
stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh
perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke
udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Telah ditemukan
4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini lebih banyak
didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih
banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan
amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya
dalam ruang setelah rokok berhenti.
D. UPAYA PENCEGAHAN
Merokok yang sudah berkaitan erat dengan gaya hidup menjadi hal yang sangat
sulit dihentikan. Adapun jika anda termasuk seorang perokok aktif, di bawah ini adalah
beberapa cara untuk menghentikannya :
 Rencanakan waktu berhenti, Rencanakan kapan anda akan berhenti
merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan
atau dua minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi
jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.
 Obat-obatan, Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok
sampai efek terburuk terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik
berdasarkan resep dokter maupun obat over-the-counter (tanpa resep
dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter anda.
 Bantu diri anda sendiri, Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda
untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit
yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya.
 Kelompok pendukung, Carilah dukungan dari orang-orang yang juga
berusaha untuk berhenti merokok.
 Konseling, Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter
yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor..
 Cold turkey, Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika
anda memilih cold turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus
rokok, seperti semua orang yang berhenti merokok seperti tidak sabar
(restlessness), nafsu makan bertambah, mudah tersinggung. Disarankan
agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu berupa
dukungan ataupun pengobatan.
 Olahraga, Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan
yang bertambah setelah anda berhenti merokok.
 Ajak Sahabat/Keluarga Anda, Mintalah teman atau anggota keluarga yang
tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami
masa-masa yang sulit. (Notoatmodjo Soekidjo.2010)
Daftar pustaka

Adit. Bye..Bye..Smoke. Jakarta: PT. TriEks Trimacindo; 2005.

Gondodiputro. 2007. Bahaya Tembakau dan Bentuk-bentuk Tembakau. Bandung:Rineka


Cipta

Husaini, Aiman. Tobat Merokok. Depok: Pustaka Iiman;2006.

Notoatmodjo Soekidjo. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta;
2010.

Anda mungkin juga menyukai