A Deskripsi Kegiatan
Kegiatan menerima resep ini merupakan salah satu kegiatan dalam
pelayanan kefarmasian. Dalam penerimaan resep ini, kita harus menanyakan pasien
dengan ramah dan sopan apakah pasien tersebut berobat dengan memakai bpjs,
tanggungan perusahaan, atau pasien mandiri/ umum
Selanjutnya, saya melakukan skrining resep meliputi kejelasan nama pasien,
No. Medical record, ruangan dirawat, kemudian saya memberi no.antri kepada
pasien tersebut dan diresepnya dikasih kode antri juga. Selanjutnya resep diberikan
ke petugas farmasi lainnya yang berada pada bagian penyeleksian administrasi
resep/ acc resep bpjs. Jika pasien umum maka dihitung terlebih dahulu kemudian
disiapkan
5
B. Capaian Hasil Kegiatan
Penerimaan resep dengan sistem antri dan sesuai prosedur membuat alur
resep obat lancar dan jelas serta tecipta suasana ketertiban. Penerimaan resep pada
tanggal 8 Juni yaitu 179 resep terdiri dari 153 resep bpjs dan 26 resep HD
(hemodialisa). Dan 9 Juni 218 resep terdiri dari 198 resep bpjs dan 20 resep HD
(hemodialisa) output dari kegiatan ini
1. Foto Kegiatan (Lampiran 2a)
6
2.2. Menyeleksi Persyaratan administrasi resep
A. Deskripsi Kegiatan
Menyeleksi persyaratan administrasi resep merupakan tahap ke-2 proses
pelayanan kefarmasian setelah kegiatan penerimaan resep, kegiatan ini meliputi
memasangkan resep tersebut kedalam surat elegilitas peserta (SEP) yang tersusun
di dalam map ruangan masing – masing. Dalam map tersebut juga terdapat riwayat
obat – obat yang telah diberikan dari awal masuk. Selanjutnya resep tersebut diberi
etiket aturan pakai yang jelas. Dan kemudian apabila SEP pasien tersebut tidak
terdapat didalam map ruangan maka kami memberikan informasi kepada pasien
agar secepatnya mengurus surat elegilitas tersebut keruangan Pusat Pelayanan
Terpadu Rumah Sakit (PPATRS) .
B. Capaian Kegiatan
Kegiatan Penyeleksian administrasi resep telah dilakukan dengan teliti
mungkin . Sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak terkait baik
itu dari tenaga medis lainnya dan pihak bpjs. Hasil dari yang didapat pada kegiatan
ini yaitu jmlah resep yang di acc dan di cek absahan nya pada tanggal 10 juni
berjumlah 135 resep dan pada tanggal 11 juni 148 resep.
1. Foto-foto kegiatan (Lampiran 2b)
7
1. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Dalam melakukan kegiatan ini, saya menyeleksi dengan alur dan prosedur
yang jelas dan penuh tangggung jawab. Dan jika ada kekeliruan pada
administrasi resep, saya akan mengkonfirmasi kepada pihak terkait baik itu
pihak bpjs dan tenaga medis lainnya.
2. Etika Publik (Komunikasi)
Dalam melakukan kegiatan ini, apabila terdapat administrasi resep yang kurang
saya menginformasikan kepada pasien secara jelas dan ramah. Serta apabila
saya melihat kekeliruan terhadap resep obat yang kurang jelas saya
mengkonfirmasi tenaga medis lainnya melalui media telepon
B. Capaian Kegiatan
Dengan dilakukannya kegiatan ini, Pasien menjadi puas dengan pelayanan
8
kefarmasian yang ramah serta informasi obat yang jelas. Dan suasana tempat
tunggu pasien menjadi tertib karena obat diberikan sesuai dengan urutan no. antri .
hasil yang didapat pada tanggal 12 juni yaitu menyerahkan perbekalan farmasi
berjumlah 85 resep. pada tanggal 13 juni berjumlah 25 resep. adapun output
kegiatan ini
1. Foto kegiatan (Lampiran 2c)
9
2.4 Menyiapkan obat
A. Deskripsi Kegiatan
Menyiapkan obat merupakan kegiatan rutin yang terdapat pada tupoksi
tenaga teknis kefarmasian. Setelah resep diterima dan di skrining serta diberi etiket
kemudian obat langsung disiapkan sesuai dengan resep yang ditulis dokter. Dan
apabila ada tulisan dari resep tidak jelas maka saya berkoordinasi dengan teman
lainnya. Apabila tidak mendapat kejelasan maka menghubungi petugas medis
lainnya diruangan atau menghubungi dokter yang menulis resep agar tak keliru.
Penyiapan obat ini juga dilakukan berurutan dengan no. antri yang telah
diberi kode. Sehingga pada saat obat diberikan pada bagian penyerahan obat sudah
berurutan dan tidak keliru dan membuat bingung.
B. Capaian Kegiatan
Dengan mengikuti alur tupoksi yang jelas, Maka obat dapat disiapkan
dengan professional sesuai dengan background pendidikan. Obat yang disiapkan
dan resep yang ditulis oleh dokter sesuai. Dan pengerjaan sesuai dengan no. antri
yang tertera membuat alur resep menajadi teratur kepada petugas penyerahan obat.
Hasil dari kegiatan ini yaitu melakukan penyiapan obat berjumlah 189 resep
dibantu dengan kerjasama teman tenaga farmasi lainnya.adapun output kegiatan ini
yaitu :
1. Foto Kegiatan (lampiran 2d)
10
C. Nilai Dasar yang Relevan
Dalam melakukan kegiatan ini terdapat tiga nilai dasar yang relevan yaitu :
1. Akuntabilitas (Profesional)
Kegiatan ini dilakukan dengan professional dan dengan rasa tanggung jawab
sesuai dengan background pendidikan saya dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan
A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap akhir bulan. Kegiatan ini
meliputi menghitung stok fisik obat yang ada didalam apotek bpjs dan menghitung
jumlah pemakaian obat selama 1 bulan. Kemudian direkapitulasi kedalam blanko
stok opname yang telah disediakan. Dan akan terlihat jumlah stok obat yang tersisa
dan obat yang keluar. Setiap akhir bulan biasanya pegawai datang semua untuk
melakukan stok opname . setiap karyawan memiliki tugas masing – masing untuk
stok opname. Ada yang menghitung obat tablet, ada yang menghitung cairan infus,
serta sedian sirup serta salep dan tetes mata.
B. Capaian Kegiatan
Dengan adanya kegiatan ini, Jumlah stok obat yang tersisa menjadi jelas
11
dan obat rutin yang sering keluar juga dapat terlihat serta obat – obat yang sering
diresepkan oleh dokter dan obat- obat yang tidak diresepkan juga terlihat jelas.
Hasil dari kegiatan ini , saya telah merekapitulasi beberapa jenis stok obat meliputi
sediaan tablet, syrup, tetes mata, salep mata dan telinga serta sediaan infuse.
Adapun output kegiatan ini
1. Foto kegiatan (Lampiran 2e)
2. Blanko Stok opname (Lampiran 2e)
12
Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar
A. Deskripsi Kegiatan
Mengentry resep ruangan ialah menginput data kedalam SIM-Rs resep – resep
ruangan yang telah di beri obatnya kepada pasien. setelah obat diberikan resepnya
diberikan kepada bagian entry resep. Dalam penginputan entry resep , jenis obat
dan jumlah obat harus sesuai dengan yang kita ketik kedalam sim-rs tanpa
dikurangi atau ditambahi. Jika terdapat pasien rawat inap yang pulang .maka
penginputan pasien tersebut didahulukan untuk keperluan administrasi di PPATRs.
SIM-Rs ini merupakan sistem informasi manajemen rumah sakit terpadu yang
terhubung dalam jaringan komputer setiap ruangan dan pusat pelayanan
administrasi terpadu.
B. Capaian Kegiatan
Pengentryan Resep ruangan berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah.
Resep di entry dengan sebaik – baiknya dan sesungguhnya . hasil yang didapat
pada tanggal 19 juni, saya mengentry resep 15 resep dan pada tanggal 20 Juni
sebanyak 48 resep. Adapun output dari kegiatan ini yaitu :
1. Foto Kegiatan (Lampiran 2 f)
13
2.7. Membuat Amprahan
A. Deskripsi Kegiatan
Membuat amprahan ialah kegiatan rutin diapotek. Untuk mencegah
kekosongan obat, maka ketika stok obat sudah mulai menipis. Kita membuat
permintaan stok obat ke gudang farmasi. Biasanya kami mengamprah secara
manual melalui blanko amprahan dan kemudian diserahkan kebagian gudang
farmasi, namun sekarang Amprahan atau pemesanan sudah bisa melalui SIM-
Rs sejak akhir mei. Dengan Pemesanan obat melalui SIM-Rs. Kegiatan
menjadi praktis. Kegiatan ini juga memerlukan kerjasama dengan teman shift
yang lainya untuk info obat kosong pada shift tersebut.
Untuk obat – obat yang bersifat urgent, live saving, dan obat rutin yang sering
keluar maka jenis obat – obat itu diutamakan dalam pengamprahan.
B. Capaian Kegiatan
Dengan adanya pembaruan sistem pada pengamprahan melalui SIM-Rs.
Kegiatan menjadi efisien serta informasi obat kosong dari teman – teman pershift
dapat mencegah beberapa obat kosong. hasil yang didapat , pada tanggal 9 Juni
saya mengamprah/ memesan 29 item obat melalui sim-rs ke gudang farmasi dan
pada tanggal 20 Juni, saya mengamprah/ memesan 36 item obat melalui sim-Rs
Adapun output dari kegiatan ini yaitu
1. Foto Kegiatan (Lampiran 2 g)
14
Dalam mengaktualisasi kegiatan ini, pengamprahan harus sesuai dengan stok
obat yang kurang atau bahkan kosong dan dapat dipertanggungjawabkan
2. Etika Publik (Kerjasama)
Saya berkoordinasi dengan atasan dan staf lain untuk usulan obat yang akan
diamprah
3. Komitmen Mutu (Inovasi)
Untuk obat – obat yang bersifat urgent, obat rutin keluar dan obat – obat live
saving. Saya membuat amprahan obat – obat itu terlebih dahulu tanpa
mengenyampingkan obat – obat yang lain.
A. Deskripsi Kegiatan
Setiap kegiatan Pelayanan Kefarmasian Persift selesai maka kita harus
membuat laporan harian ruangan. Adapun isi dari laporan tersebut terdiri dari Jumlah
resep bpjs dan umum, total item peresepan generik dan paten serta persentase
penggunaan obat generik, nama- nama petugas pershift serta jam pelayananan pershift
yang meliputi jam datang dan jam pulang pegawai.
B. Capaian Kegiatan
Kegiatan Membuat laporan resep ruangan telah dilaksanakan sesuai dengan
data pershift tersebut yang meliputi persentase penggunaan obat generik dan obat
paten, nama – nama petugas ruangan pershift, jumlah resep dan omset pendapatan
pada apotek swadana. Hasil yang didapat pada tanggal 22 Juni yaitu total 226 resep
dengan omset penjualan swadana Rp. 2. 627.089 dan pada 23 Juni yaitu 218 resep
15
dengan omset penjualan swadana Rp. 3.147.294. adapun output dari kegiatan ini
1. Blanko resep ruangan yang telah diisi
2. Foto Kegiatan (Lampiran 2h)
16