Anda di halaman 1dari 13

MENGUKUR PENGARUH INDEKS HARAPAN HIDUP,

INDEKS MELEK HURUF, INDEKS LAMA SEKOLAH


DAN INDEKS PENDAPATAN, TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM) PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM

LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Geografi Regional Indonesia
yang dibina oleh Bapak Drs. Marhadi Slamet Kistiyanto M.Si.

Oleh:
Tiara Annisa Novianti
150721600569
Off B / 2015

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
Desember 2017
BAB I
PENDAHULUAN

Provinsi Aceh terletak antara 01o 58' 37,2" - 06o 04' 33,6" Lintang Utara dan
94o 57' 57,6" - 98o 17' 13,2" Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 125 meter di
atas permukaan laut. Pada tahun 2012 Provinsi Aceh dibagi menjadi 18
Kabupaten dan 5 kota, terdiri dari 289 kecamatan, 778 mukim dan 6.493 gampong
atau desa. Luas Provinsi Aceh 5.677.081 ha, dengan hutan sebagai lahan terluas
yang mencapai 2.290.874 ha, diikuti lahan perkebunan rakyat seluas 800.553 ha.
Sedangkan lahan industri mempunyai luas terkecil yaitu 3.928 ha. Keberhasilan
dari pembangunan yang dilakukan oleh sebuah negara tidak hanya dilihat dari
angka pertumbuhan ekonominya yang tinggi maupun besarnya PDB yang
diperolehnya. Keberhasilan yang sebenarnya dari pembangunan sebuah negara
dan yang merupakan tujuan akhir dari bernegara yaitu kesejahteraan
masyarakatnya. Salah satu indikator yang paling dekat dalam merepresentasikan
tingkat kesejahteraan ini yaitu dapat dilihat dari pembangunan manusianya, dalam
hal ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Angka IPM disajikan pada tingkat nasional dan provinsi. Penyajian angka
IPM menurut provinsi memungkinkan setiap provinsi mengetahui peta
pembangunan manusia baik pencapaian, posisi, maupaun disparitas antar provinsi.
Dengan mengetahui peta pembangunan manusia di semua provinsi, maka
diharapkan setiap provinsi dapat terpacu untuk berupaya meningkatkan kinerja
pembangunan melalui peningkatan kapasitas dasar penduduk.
Beberapa factor penting dalam pembangunan yang sangat efektif bagi
pembangunan manusia adalah pendidikan dan kesehatan. Dua factor penting ini
merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu dimiliki agar mampu
meningkatkan potensinya. Umumnya semakin tinggi kapabilitas dasar yang
dimiliki suatu bangsa, semakin tinggi pula peluang untuk meningkatkan potensi
bangsa itu. Di tengah eskalasi persaingan global, tuntutan terhadap kapablitas
dasar itu dirasakan semakin tinggi. Jika tidak demikian maka bangsa tersebut akan
kalah brsaing dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju.
Untuk meningkatkan IPM semata-mata tidak hanya pada pertumbuhan
ekonomi karena pertumbuhan ekonomi baru merupakan syarat perlu. Agar
pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pembangunan manusia, maka pertumbuhan
ekonomi harus terpenuhi dengan pemerataan pembangunan. Dengan pemerataan
pembangunan terdapat jaminan bahwa semua penduduk dapat menikmati hasil-
hasil pembangunan.
Pada saat ini tampaknya pemerintah sangat perhatian dengan isue
pembangunan manusia. Hal ini ditandai dengan diikutkannya IPM sebagai salah
satu alokator dana alokasi umum (DAU) untuk mengatasi kesenjangan keuangan
wilayah (fiscal gap). Alokator lainnya adalah luas wilayah, jumlah penduduk,
produk domestik regional bruto dan indeks kemahalan konstruksi. Seyogianya,
wilayah dengan IPM rendah secara perlahan dapat mengejar ketertinggalannya
karena memperoleh alokasi dana yang berlebih. Meskipun demikian, hal itu masih
sangat tergantung dengan strategi pembangunan yang dijalankan oleh wilayah
tertsebut.
Berdasarkan hal tersebut, dalam hal ini akan dibahas makalah tentang
“Mengukur Pengaruh Indeks Harapan Hidup, Indeks Pendapatan, dan Indeks
Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam 2015”
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Secara khusus, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian
pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM
dihitung berdasarkan data yang menggambarkan keempat komponen yaitu angka
harapan hidup yang mewakili bidang kesehatan, angka melek huruf dan rata-rata
lama sekolah mengukur capaian pembangunan di bidang pendidikan, dan
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang
dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan
pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.
2.2 Ukuran DimensI dasar Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui tiga dimensi dasar.
Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan
yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena
terkait banyak factor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka umur
harapan hidup. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan
gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk
mengukur dimensi hidup layak digunakan indidkator kemampuan daya beli
(Purchasing Power Parity).
Penghitungan IPM sebagai indikator pembangunan manusia memiliki tujuan
penting, diantaranya:
1. Membangun indikator yang mengukur dimensi dasar pembangunan
manusia dan perluasan kebebasan memilih.
2. Memanfaatkan sejumlah indikator untuk menjaga ukuran tersebut
sederhana.
3. Membentuk satu indeks komposit dari pada menggunakan sejumlah
indeks dasar.
4. Menciptakan suatu ukuran yang mencakup aspek sosial dan ekonomi.
Indeks tersebut merupakan indeks dasar yang tersusun dari dimensi berikut
ini :
1. Umur panjang dan kehidupan yang sehat, dengan indikator angka
harapan Hidup.
2. Pengetahuan, yang diukur dengan angka melek huruf dan kombinasi dari
angka partisipasi sekolah untuk tingkat dasar, menengah dan tinggi.
3. Standar hidup yang layak, dengan indikator PDRB per kapita dalam
bentuk Purchasing Power Parity (PPP).

IPM dikembangkan dalam rangka menjawab kebutuhan akan suatu


alternatif PDB per kapita yang pas. Di sini dibutuhkan suatu indeks yang:
1. Mudah dihitung
2. Mengukur baik dimensi ekonomi maupun dimensi sosial
3. Dapat diperpandingkan secara nasional dan internasional

IPM lebih difokuskan pada indikator pencapaian dari pada indikator


masukan (input). IPM mengukur prestasi keseluruhan suatu negara menurut tiga
dimensi Pembangunan Manusia, yaitu:
4. Panjangnya usia – diukur berdasarkan angka harapan hidup saat lahir
5. Pengetahuan – diukur berdasarkan angka melek huruf orang dewasa dan
gabungan partisipasi sekolah di tingkat dasar, menengah, dan perguruan
tinggi (dengan pembobotan yang sama pada kedua indikator)
6. Standar hidup layak – diukur oleh pendapatan riil per kapita
Sebelum IPM dihitung, maka perlu dihitung terlebih dahulu indeks untuk
ketiga peubah tersebut di atas. Untuk menghitung indeks panjang usia,
pendidikan, dan PDB, maka dipilih nilai minimum dan maksimum untuk masing-
masing peubah atau indikator.
Indikator Nilai Maksimum Nilai Minimum
Angka harapan hidup saat lahir (thn) 85 25
Angka melek huruf orang dewasa (%) 100 0
Angka partisipasi kasar gabungan (%) 100 0
PDB per kapita (PPP US$) 40000 100

Performa ketiga peubah tersebut dinyatakan sebagai suatu nilai antara 0 dan
1 berdasarkan rumus berikut
Nilai aktual – Nilai minimum
Indeks Dimensi = Nilai maksimum – Nilai minimum

IPM kemudian dihitung sebagai rata-rata indeks-indeks dimensi ketiga


peubah tersebut.
Menghitung IPM :
1) Hitung indeks panjang usia
Indeks ini mengukur prestasi relatif suatu negara dalam hal harapan
hidup saat lahir.
2) Hitung indeks pendidikan
Indeks ini mengukur prestasi relatif suatu negara baik dalam hal melek
huruf orang dewasa maupun gabungan angka partisipasi sekolah di
tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Pertama, hitung indeks
melek huruf orang dewasa, kemudian indeks gabungan partisipasi
sekolah. Indeks pendidikan merupakan rerata berbobot (weighted
average) indeks melek huruf orang dewasa dan partisipasi kasar sekolah:
dua pertiga bobot diberikan kepada melek huruf orang dewasa, satu
pertiga bobot diberikan kepada partisipasi kasar gabungan. Indeks
pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf orang dewasa) + 1/3 (indeks
partisipasi kasar)
3) Hitung indeks PDB:
Indeks PDB dihitung sebagai logaritma per kapita PDB (PPP US$) yang
disesuaikan. Penyesuaian dilakukan dengan pertimbangan bahwa untuk
mencapai tingkat pembangunan manusia yang layak tidak dibutuhkan
pendapatan yang tidak terbatas.
4) Hitung IPM
Setelah menghitung indeks-indeks dimensi, kita dapat menghitung IPM
sebagai rata-rata biasa ketiga indeks dimensi tersebut. IPM dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
IPM = 1/3 (indeks harapan hidup) + 1/3 (indeks pendidikan) + 1/3
(indeks PDB)

Kriteria Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


0,750-0,799 Rendah Sekali
0,800-0,849 Rendah
0,850-0,899 Menengah Bawah
0,900 - 0,949 Menengah Atas
>0,950 Atas

Uji Hipotesis dan analisis Indeks Pembangunan Manusia indeks pendapatan,


indeks pendidikan, dan indeks harapan menggunakan Microsoft Excel.
2.3 Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup (AHH) adalah rata-rata perkiraan banyak tahun yang
dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Angka harapan hidup dihitung
menggunakan pendekatan tak langsung (indirect estimation). Angka Harapan
Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani
oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu,
dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Sedangkan
Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani
oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.
Kegunaan dari Angka Harapan Hidup ini sendiri sebenarnya adalah sebagai
alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.
Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program
pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan
lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan
kemiskinan.
2.4 Tingkat Pendidikan
Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk digunakan dua indikator,
yaitu rata-rata lama sekolah (mean years schooling) dan angka melek huruf. Rata-
rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk
usia 15 tahun ke atas dalam menjalankan pendidikan formal. Sedangkan angka
melek huruf adalah persentasi penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Proses
penghitungannya, kedua indikator tersebut digabung setelah masing-masing
diberikan bobot. Rata-rata lama sekolah diberi bobot sepertiga dan angka melek
huruf diberi bobot dua per tiga.
Untuk perhitungan indeks pendidikan, dua batasan dipakai sesuai
kesepakatan beberapa Negara. Batas maksimum untuk angka melek huruf adalah
100 sedangkan batas minimum 0 (nol). Hal ini menggambarkan kondisi 100
persen atau semua masyarakat mampu membaca dan menulis, dan nilai nol
mencerminkan kondisi sebaliknya. Sementara batas maksimum untuk rata-rata
lama sekolah adalah 15 tahun dan batas minimum sebesar 0 tahun. Batas
maksimum 15 tahun mengindikasikan tingkat pendidikan maksimum setara lulus
Sekolah Menengah Atas.
2.5 Standar Hidup Layak
Selanjutnya dimensi ketiga dari ukuran kualitas hidup manusia adalah
standar hidup layak. Dalam cakupan lebih luas standar hidup layak
menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai
dampak semakin membaiknya ekonomi.
BAB III
METODE PERHITUNGAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


a. Alat:
 Microsoft exel
b. Bahan:
 Data IPM Provinsi Nangroe Aceh Darussalam 2015
3.2 LANGKAH KERJA
1. Tahap pertama penghitungan IPM adalah menghitung indeks masing-
masing komponen IPM (Indeks Harapan Hidup = X1, Pengetahuan = X2
dan Standar Hidup Layak = X3) Indeks (Xi) = (Xi – Xmin)/(Xmaks –
Xmin)
Dimana :
Xi : Indikator komponen pembangunan manusia ke-i, I = 1,2,3
Xmin : Nilai minimum Xi
Xmaks : Nilai Maksimum Xi
Nilai Maksimum dan Nilai Minimum Indikator Komponen IPM
2. Tahapan kedua perhitungan IPM adalah menghitung rata-rata sederhana
dari masing-masing indeks Xi dengan rumus:
IPM = {X1 + X2 + X3} / 3
Dimana :
X1 = Indeks Angka Harapan Hidup
X2 = 2/3(Indeks Melek Huruf) + 1/3(Indeks Rata-rata Lama Sekolah)
X3 = Indeks Konsumsi perkapita yang disesuaikan
3. Tahap ketiga adalah menghitung Reduksi Shortfall, yang digunakan untuk
mengukur kecepatan perkembangan nilai IPM dalam suatu kurun waktu
tertentu.
4. r = { (IPM t+n – IPM t)/(IPM ideal – IPM t) x 100 }1/n
Dimana:
IPMt = IPM pada tahun t
IPMt+n = IPM pada tahun t+n
IPM ideal = 100
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

HASIL

INDEKS PERKEMBANGAN MANUSIA PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM

RATA-
ANGKA ANGKA Indek indeks
INDEKS RATA INDEKS RATA- INDEKS
PROPINSI HARAPAN MELEK Melek lama IPM KATEGORI
AHP LAMA PENDIDIKAN RATAPDRB PENDAPATAN
HIDUP HURUF Huruf sekolah
SEKOLAH

ACEH 69.5 74% 97.63 98% 9.32 62% 86% 811.542 105% 88% tinggi
ANALISIS:
Berdasarkan perhitungan di atas dapat di analisis kan sebegai berikut :

1. Angka harapan hidup Nangroe Aceh Darussalam adalah 69,5 dan indeks
AHP adalah 74%
2. Angka melek huruf 97,63 dan indeks melek huruf adalah 98%
3. Rata-rata lama sekolah adalah 9.32 dan indeks lama sekolahnya 62% serta
indeks pendidikannya 86%
4. Rata-rata PDRB adalah 811.542 indeks pendapatannya 105%

Maka dapat di simpulkan perhitungan indeks dari masing-masing sector adalah


dalam category tinggi .

Anda mungkin juga menyukai