Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah: SMA NEGERI 6 PONTIANAK

Mata Pelajaran: BIOLOGI

Kelas / Semester: XII/ I

Materi Pokok: Anabolisme Karbohidrat

Sub Materi : Mekanisme fotosintesis

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

a. Kompetensi inti
 KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
 KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab , peduli (
gotong royong , kerjasama , toleran , damai ) , santun , responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
 KI 4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori
b. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolism dan menyajikan data tentang
proses metabolisme berdsarakan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami
proses pembentukan energi pada mahluk hidup.
c. Indikator
3.2.1 Mengidentifikasi reaksi gelap dan reaksi terang pada proses fotosintesis.

d. Tujuan pembelajaran
Melalui model pembelajaran STAD dengan membaca buku peserta didik diharapkan
dapat mengidentifikasi reaksi gelap dan reaksi terang pada proses fotosintesis melalui
diskusi, dengan memiliki sikap jujur, percaya diri, teliti, dan toleransi.
e. Materi pembelajaran
a. Reaksi terang

Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang sangat bergantung
kepada ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi
pengikatan CO2 dari udara. Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran
tilakoid yang terdiri dari sistem cahaya (fotosistem I dan II), sistem pembawa elektron, dan
komplek protein pembentuk ATP (enzim ATP sintase). Reaksi terang mengubah energi
cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+
menjadi energi pembawa ATP dan NADPH.
Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan
membran dalam kloroplas . Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya
menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana. Secara
ringkas, reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua, yaitu fosforilasi siklik dan
fosforilasi nonsiklik. Fosforilasi adalah reaksi penambahan gugus fosfat kepada senyawa
organik untuk membentuk senyawa fosfat organik. Pada reaksi terang, karena dibantu oleh
cahaya, fosforilasi ini disebut juga fotofosforilasi.

Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya
maatahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi
tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O
yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak
sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan
menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ)
membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran
lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa
H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah:
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2 Sitokrom b6-f kompleks berfungsi
untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi
protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan
plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke
membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah: 2PQH2 +
4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)

Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini
menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan,
yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu.
Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin
tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin.

Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:


Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan
elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam
stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH

Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP
sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan
elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat
ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi
keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut:
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
.
Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme
heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-
molekul organik ke dalam sel-selnya (Lakitan, 2007).

1) Aliran Elektron non siklik


Cahaya menggerakkan sintesis ATP dan NADPH dengan cara memberi energy pada
kedua fotosistem yang tertanam dalam membrane tilakoid kloroplas. Kunci transformasi
aliran energy ini adalah aliran elektron melalui fotosistem dan komponen-kmponen molecular
lain yang tertanam dalam membrane tilakoid. Ini disebut aliran elektron linear yang terjadi
selama reaksi terang fotosintesis.

2) Aliran Elektron Siklik


Aliran yang terfotoeksiasi dapat mengambil jalur alternative yang disebut aliran
elektron siklik yang menggunakan fotosistem I namun tidak menggunakan fotosistem II.
b. Reaksi gelap

Dartius (1991) menyatakan bahwa kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang
belum dewasa, kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam).
Pada umumnya proplastid berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan
disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi
kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya
bila organ mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa sering
mengandung beberapa ratus kloroplas.
Reaksi gelap (Siklus Calvin) merupakan reaksi lanjutan dari Reaksi terang dalam
fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian
kloroplas yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan
dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan
glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme.

Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima
yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka
dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat
CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase),
yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C-6 yang tidak stabil yang kemudian pecah menjadi 12
molekul beratom C-3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA). Selanjutnya, 3-
asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan membentuk 1,3-
bifosfogliserat. Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa
ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan
terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3-C. Selanjutnya, 2
molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa
yang beratom C-6 (C6H12O6). 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke
dalam fase regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat. Pada fase ini, 10
molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa fosfat. Jika mendapat
tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat (RDP),
yang kemudian kembali mengikat CO2 dan menjalani siklus reaksi gelap. Reaksi gelap ini
menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG (fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat),
dan glukosa (C6H12O6).
f. Metode pembelajaran dan Pendekatan
1. Model : STAD (Student Teams Achievment Division)
2. Pendekatan : Scientific
3. Metode : ceramah, diskusi, presentasi
g. Media, Alat, dan Sumber belajar
- Media Pembelajaran: gambar reaksi gelap dan reaksi terang
- Alat: Papan tulis.
- Sumber belajar: Buku Modul (Dr. Entin Daningsih, P.hd), internet, dan LKPD
h. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Sintaks Deskripsi kegiatan KDM Alokasi
waktu
 Guru masuk mengucapkan salam, Guru membuka 5 menit
Pendahulu
dan meminta ketua kelas untuk pelajaran.
an
berdoa
 Guru mengecek kehadiran peserta
didik
 Guru menyuruh siswa untuk Guru mengelola
memungut sampah jika masih ada kelas
sampah di sekitar tempat duduk.
 Guru melakukan apersepsi dengan
mengaitkan materi yang telah
disampaikan yaitu pengertian
fotosintesis dan faktor – faktor
yang mempengaruhi fotosintesis
dengan materi yang akan diajarkan
yaitu mekanisme fotosintesis
 Guru mengkomunikasikan kepada
peserta didik mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
 Membentuk  Guru mengorganisasikan peserta Guru mengelola
Kegiatan
kelompok didik dalam kelompok belajar menjadi kelompok kecil
inti
yang 4 kelompok untuk melakukan diskusi.
anggotanya 4
orang secara
heterogen 35 menit

 Guru  Guru menanyakan kepada


menyajikan peserta didik seputar materi
pelajaran. mekanisme fotosintesis
 Peserta menalar dan mencoba Guru bertanya

menjawab pertanyaan yang diberikan dasar.

 Guru menjelaskan pemahaman


Guru
mengenai mekanisme fotosintesis
menjelaskan
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

 Guru membagi lembar kerja


kepada peserta didik.
Guru
 Guru memberi kesempatan
mengadakan
kepada peserta didik untuk melakukan
variasi
diskusi di dalam kelompok yang telah
dibagi untuk mengisi masing – masing
lembar kerja yang telah dibagikan.

 Guru Kemudian guru menganjurkan peserta

memberi didik di dalam kelompok untuk

tugas pada mengerjakan LKPD secara

kelompok berpasangan dua-dua. Kemudian hasil

untuk pekerjaan berpasangan tersebut

dikerjakan didiskusikan dengan pasangan lain di

oleh anggota - dalam kelompoknya Jika ada seorang

anggota teman yang belum memahami materi,

kelompok. teman sekelompoknya bertanggung


jawab untuk menjelaskan.
 Kemudian guru mengawasi dan
mencoba membimbing peserta didik
dalam mengerjakan tugas di dalam
kelompoknya
 Peserta didik mempresentasekan
hasil diskusi di depan kelas

 Guru meminta salah satu siswa


 Kesimpulan
untuk menyimpulkan materi yang
telah dibahas.

Guru memberi 5 menit


Penutup  Guru memberikan hadiah kepada
penguatan
kelompok yang hasil diskusinya
paling bagus.
 Guru memberikan test kepada
 Evaluasi
peserta didik

 Guru memberi tugas yang ada di


buku LKS kepada siswa untuk
dikumpulkan minggu depan. Guru menutup
pembelajaran
 Guru menutup pembelajaran dan
mengucapkan salam

i. Penilaian

1. Teknik penilaian
Jenis penilaian Bentuk instrument
Lembar penilaian dan Rubrik
Sikap
Tes tertulis
Pengetahuan

2. Instrument penilaian
a. Penilaian sikap spiritual
Pedoman Observasi Sikap Spritual
Arahan :
Lembaran ini diisi guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik . Diberi angka (1-
3) pada kolom indikator pengamatan sesuai sikap spritual yang ditunjukkan peserta
didik.
Kelas : XII A1
Hari , Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2018
Materi Pokok : Anabolisme Karbohidrat
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah Skor
grade
peserta didik 1 2 3 skor akhir
1

Rubrik penilaian

Indikator Pengamatan Kriteria


1. Berdoa sebelum dan sesudah Skor 1 : Tidak berdoa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu melakukan sesuatu
Skor 2 : tidak berdoa sesuatu tetapi berdoa
setelah melakukan sesuatu , begitu
sebaliknya.
Skor 3 : Berdoa sebelum dan setelah
melakukan sesuatu .
2. Memelihara hubungan baik dengan Skor 1 : Tidak memelihara hubungan baik
sesama umat ciptaan Tuhan di dalam dengan sesama umat ciptaan Tuhan di dalam
kelompoknya. kelompoknya.
Skor 2 : kadang – kadang memelihara
hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan di dalam kelompoknya.
Skor 3 : selalu memelihara hubungan baik
dengan sesama umat ciptaan Tuhan di dalam
kelompoknya.
3. Mengucapkan syukur ketika berhasil Skor 1: Tidak mengucapkan syukur ketika
mengerjakan sesuatu. berhasil mengerjakan sesuatu.
Skor 2 : kadang – kadang mengucapkan
syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
Skor 3 : selalu mengucapkan syukur ketika
berhasil mengerjakan sesuatu.
Petunjuk penskoran:

Perhitungan akhir menggunakan rumus:


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Sesuai dengan penilaian berdasarkan KKM kategori penilaian kompetensi sikap yaitu sebagai
berikut:

KKM yang digunakan = 70

100−70 30
= = 10 (Rentang)
3 3

Kategori Penilaian:

90 – 100 = A (Sangat Baik)

80 – 89 = B (Baik)

70 – 79 = C (Cukup)

<70 = D (Kurang)

b. Sikap sosial

Jumlah Grade
Aspek yang dinilai Nilai
No. Nama peserta didik Skor
1 2 3
1
2
3

Rubrik Penilaian

No Aspek yang dinilai Skor Keterangan

1. Tidak menyontek ketika 3 Tidak pernah mencontek ketika


menegerjakan tes. mengerjakan tes
2 Kadang – kadang mencontek ketika
mengerjakan tes

1 Selalu mencontek ketika mengerjakan


tes

Aktif dalam kerja kelompok 3 Aktif dalam kerja kelompok dan tidak
dan tidak mendahulukan mendahulukan kepentingan pribadi
2.
kepentingan pribadi.
2 Aktif dalam kerja kelompok, namun
masih mementingkan kepentingan
pribadi, begitu sebaliknya.

1 Tidak aktif dalam kerja kelompok dan


tidak mendahulukan kepentingan
pribadi

3. Berani berpendapat dan 3 Berani berpendapat dan melakukan


melakukan kegiatan tanpa kegiatan tanpa ragu – ragu.
ragu – ragu.
2 Berani berpendapat tapi melakukan
kegiatan masih ragu – ragu. Begitu juga
sebaliknya

1 Tidak berani berpendapat dan


melakukan kegiatan tanpa ragu – ragu.
Petunjuk penskoran:

Perhitungan akhir menggunakan rumus:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Sesuai dengan penilaian berdasarkan KKM kategori penilaian kompetensi sikap yaitu sebagai
berikut:
KKM yang digunakan = 70

100−70 30
= = 10 (Rentang)
3 3

Kategori Penilaian:

90 – 100 = A (Sangat Baik)

80 – 89 = B (Baik)

70 – 79 = C (Cukup)

<70 = D (Kurang)

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Tes tertulis

1. Identifikasi 2 produk dari reaksi terang yang digunakan dalam reaksi gelap
adalah, dan jelaskan bagaimana produk tersebut dapat digunakan pada reaksi
gelap ?

Lembar Kerja Peserta Didik


Nama Sekolah: SMAN 6 PONTIANAK

Kelas/Semester: XII/1

Mata Pelajaran: BIOLOGI

Katabolisme Karbohidrat

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Teknik Penilaian


3.2 Memahami Anabolisme 3.2.1 Diskusi, dan Tes
peran enzim Karbohidrat Mengidentifikasi tertulis
dalam proses reaksi gelap dan
metabolism dan reaksi terang pada
menyajikan data proses fotosintesis.
tentang proses
metabolisme
berdsarakan hasil
investigasi dan
studi literatur
untuk memahami
proses
pembentukan
energi pada
mahluk hidup

a. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi mekanisme reaksi gelap dan reaksi
terang pada proses fotosintesis melalui diskusi.
b. Kajian teori
1. Reaksi terang
Reaksi Terang Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang sangat
bergantung kepada ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang merupakan penggerak bagi
reaksi pengikatan CO2 dari udara. Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari
membran tilakoid yang terdiri dari sistem cahaya (fotosistem I dan II), sistem pembawa
elektron, dan komplek protein pembentuk ATP (enzim ATP sintase). Reaksi terang
mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah
ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan NADPH. Reaksi terang terjadi di
tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas .
Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika
ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana. Secara ringkas, reaksi terang pada
fotosintesis ini terbagi menjadi dua, yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik.
Fosforilasi adalah reaksi penambahan gugus fosfat kepada senyawa organik untuk
membentuk senyawa fosfat organik. Pada reaksi terang, karena dibantu oleh cahaya,
fosforilasi ini disebut juga fotofosforilasi.
2. Reaksi gelap
Reaksi Gelap Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam
fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian
kloroplas yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan
dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan
glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan
oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-
Benson. Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon
lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP
maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat
CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase),
yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi. Bagan Reaksi Gelap, klik disini untuk bagan yang lebih
besarPada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil yang kemudian pecah menjadi 12
molekul beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA). Selanjutnya, 3-
asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan membentuk 1,3-
bifosfogliserat. Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa
ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan
terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C. Selanjutnya, 2
molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa
yang beratom 6C (C6H12O6). 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk
ke dalam fase regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat. Pada fase ini, 10
molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa fosfat. Jika mendapat
tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat (RDP),
yang kemudian kembali mengikat CO2 dan menjalani siklus reaksi gelap. (Lihat Bagan)
Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG (fosfogliseraldehid), RDP
(ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).
c. Alat dan Bahan
- Alat: pulpen, pensil, penghapus, kertas
- Bahan: gambar skema reaksi terang
d. Langkah kerja
Bacalah terlebih dahulu kaajian teori yang telah disiapkan. Kemudian identifikasilah
gambar reaksi yang telah disediakan, diskusikan dengan rekan kelompokmu.
7
2
8

3 9

6
1

e. Hasil Pengamatan

f. Pembahasan

g. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai