Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERUBAHAN MASA NIFAS”

Oleh : KELOMPOK 1
1. Indriyani (Non Reguler/01)
2. Veny Agustin Budi Aryani (Non Reguler/02)
3. Ade Rohmawati Pratiwi (Non Reguler/03)
4. Fitri Picessah Muthmainah (Non Reguler/04)

SEMESTER IV
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D III KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO SURABAYA
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perubahan Masa Nifas


Sasaran : Ibu Postpartum dan Keluarga
Tempat : Ruang Nifas RS dr.M. Soewandi
Hari / tanggal : Senin, 10 Februari 2014
Pukul : 10.00 – 10.50 WIB
1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat mengetahui apa saja
perubahan pada masa nifas
1.2 Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan mampu
menjelaskan tentang :
1. Pentingnya mengetahui apa saja yang terjadi pada masa nifas
2. Pentingnya mengetahui apa saja perubahan pada masa nifas yang
tegolong fisiologis
3. Pentingnya mengetahui hal penting apa saja bagi ibu selama masa
nifas
2. Materi
1. Apa saja yang terjadi pada masa nifas?
2. Apa saja perubahan pada masa nifas yang tergolong fisiologis?
4. Hal penting apa saja bagi ibu selama masa nifas?
3. Metode
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
4. Media
Media yang digunakan adalah leaflet dan presentasi power point
5. Daftar rencana proses penyuluhan.
Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode
Peserta
1. 10.00-10.05 Pembukaan Menjawab Ceramah
 Mengucapkan salam
(5 menit) salam,
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan memperhatikan
umum dan tujuan dan
khusus mendengarkan
2. 10.05-10.25 Pelaksanaan Penyuluhan Mendengar, Ceramah
 Memberi penjelasan
(20 menit) melihat dan
pentingnya mengetahui memperhatikan.
perubahan apa saja
yang terjadi pada masa
nifas
 Menjelaskan perubahan
pada masa nifas yang
tergolong fisiologis
 Manjelaskan tentang
hal penting yang harus
diketahui Ibu selama
masa nifas
3. 10.25-10.40 Tanya jawab Bertanya. Ceramah,
(15 menit) Menjawab pertanyaan Tanya jawab
yang diajukan oleh
peserta.
4. 10.40-10.45 Menyimpulkan semua Mendengar Ceramah
(5 menit) penyuluhan yang telah
dilaksanakan.
5. 10.45-10.50 Salam penutup. Menjawab
(5 menit) salam
3. Pengorganisasian
a. Pembimbing institusi :
b. Pembimbing praktik klinik :
c. Moderator :
Tugas :
 Membuka acara penyuluhan
 Mengatur jalannya penyuluhan
 Menyampaikan judul materi penyuluhan
 Menutup acara penyuluhan
d. Penyaji :
- …
- …
- …
Tugas :
 Memberikan dan menjelaskan materi
 Menjawab pertanyaan
 Memberikan pertanyaan
e. Observer :
Tugas :
 Mengevaluasi jalannya penyuluhan
 Mengobservasi ketepatan waktu penyuluhan
f. Notulen :
Tugas :
 Mencatat semua peserta yang hadir
 Mencatat semua pertanyaan peserta
 Menyimpulkan penjelasan dan jawaban hasil penyuluhan

4. Kegiatan Evaluasi
a. Kriteria hasil :
- 100% dari masyarakat yang menghadiri penyuluhan mampu
memahami dan menjelaskan pentingnya mengetahui apa saja
perubahan pada masa nifas
- 100% dari masyarakat yang menghadiri penyuluhan dapat
memahami dan menjelaskan perubahan pada masa nifas yang
tergolong fisiologis
- 100% dari masyarakat yang menghadiri penyuluhan mampu
memahami dan menjelaskan hal penting yang harus diketahui Ibu
selama masa nifas
- Semua peserta penyuluhan tidak ada yang meninggalkan acara
sampai acara selesai.
b. Antisipasi Masalah
- Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita
ajukan, kita menjelaskan kembali secara lebih singkat, padat, dan
jelas materi yang belum dipahami peserta dan menanyakan pada
yang lain apakah sudah jelas dengan penjelasan yang diberikan.
- Jika peserta tidak memperhatikan kita memberikan stimulasi dengan
cara mengajaknya berinteraksi dengan kita yaitu dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan sederhana yang sekiranya dapat diketahui.
MATERI PENYULUHAN
PERUBAHAN MASA NIFAS

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas adalah masa setelah melahirkan hingga pulihnya Rahim dan
organ-organ genetalia. Yang umumnya diiringi dengan keluarnya darah nifas.
Berlangsung kurang lebih 6 minggu.
Biasanya pada masa nifas ini ibu akan mengalami perubahan-perubahan pada
tubuh maupun emosi. Oleh kaena itu, penting bagi kita untuk mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, karena bagi ibu yang belum
mengetahui hal ini akan merasa khawatir akan perubahan yang terjadi. Oleh sebab
itu,penting bagi kita untuk memahami apa saja perubahan yang terjadi agar dapat
menangani dan mengenali tanda-tanda bahaya secara dini.
B. Perubahan Pada Masa Nifas
Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan yang normal, yaitu :
1. Perubahan fisik
2. Pengecilan Rahim dan pengeluaran darah nifas (lokhea)
3. Laktasi / pengeluaran air susu ibu
4. Perubahan system tubuh lainnya
5. Perubahan psikis
 Payudara
Keadaan payudara pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan
kolostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat areola mamae. Progesteron
dan estrogen yang dihasilkan plasenta, merangasang pertumbuhan kelenjar-
kelenjar susu. Setelah plasenta lahir, maka luteotropic hormone (LTH) dengan
bebas dapat merangsang laktasi. Lobus posterior hipofisis mengeluarkan oxytocin
yang merangsang pengeluaran air susu. Pengeluaran air susu adalah refleks yang
ditimbulkan oleh rangsang penghisapan putting susu oleh bayi. Rangsang ini
menuju ke hypophyse dan menghasilkan oxytocin yang menyebabkan payudara
mengeluarkan air susunya. Pada hari ketiga postpartum, payudara menjadi besar,
keras dan nyeri. Ini menandai permulaan sekresi air susu dan kalau areola mamae
dipijat, keluarlah cairan putih dari putting susu.
 Uterus
Involusio uteri merupakan proses kembalinya uterus kekeadaan sebelum hamil
dengan berat sekitar 60 gram pada akhir minggu ke-6. Proses ini dimulai segera
setelah plasenta keluar setelah kontraksi otot-otot polos uterus.Pada akhir tahap
ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira dua cm di bawah
umbilicus. Berikut ini perubahan uterus pada masa nifas :
Table II.1
Perubahan Uterus Masa Nifas
Waktu Tinggi Fundus Bobot Uterus Diameter Palpasi Serviks
Uteri Uterus
Akhir persalinan Setinggi pusat 900-1000 gram 12.5 cm Lembut/lunak
Akhir minggu ke- ½ pusat sympisis 450-500 gram 7.5 cm 2 cm
1
Akhir minggu ke- Tidak teraba 200 gram 5.0 cm 1 cm
2
Akhir minggu ke- Normal 60 gram 2.5 cm Menyempit
6
Sumber : Anggraeni, 2010:37
 Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan Rahim selama masa nifas. Lochea mengandung
darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea memiliki
karakter berbau amis. Perubahan lochea dapat digambarkan dari table berikut :
Tabel II.2
Jenis-Jenis Lochea
Lochea Waktu Warna Ciri-ciri
Rubra 1-2 hari Merah Terdiri dari darah segar,
kehitaman jaringan sisa-sisa plasenta,
dinding uteru, lemak bayi,
lanuago (rambut bayi), dan
sisa meconium
Sanginole 3-4 hari Merah Sisa darah bercampur lendir
nta kecoklatan
dan
berlendir
Serosa 7-14 hari Kuning Lebih sedikit darah dan
kecoklatan lebih banyak serum, juga
terdiri dari leukosit dan
robekan/laserasi plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit, sel
desidua dan sel epitel,
selaput lender serviks dan
serabut jaringan mati.

Sumber : Anggraeni,S.ST, 2010:38


 Vulva, Vagina, dan Perineum
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama setelah proses
tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Vagina yang semula
sangat teregang akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, enam
sampai delapan minggu setelah bayi lahir.
Segera setelah melahirkan perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada postpartum hari ke-5,
perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipn tetap
lebih kendur dari pada keadaan semula.
 Jalan lahir
Jalan lahir mengalami penekanan dan peregangan yang sangat besar selama
proses kelahiran bayi, sehingga menyebabkan mengendurnya bagian jalan lahir
bahkan memerlukan jahitan. Setelah 2-3 minggu bagian ini akan pulih kembali
tergantung dari keelasitisan dan berapa kali melahirkan. Jagalah kebersihan
daerah kewanitaan agar tidak menimbulkan infeksi.
 Sistem kemih
Hari pertama biasanya akan mengalami kesulitan buang air kecil,selain
khawatir nyeri akibat jahitan,namun usahakan tetap kencing secara teratur,agar
kandung kemih tidak terlalu penuh.
Diuresis dapat terjadi setelah 2-3 hari post partum. Diuresis terjadi karena
saluran urinaria mengalami dilatasi. Kondisi ini akan kembali normal setelah 4
minggu postpartum. Pada awal postpartum, kandung kemih mengalami edema,
kongesti, dan hipotonik. Hal ini disebabkan oleh adanya overdistansi pada saat
kalla II persalinan dan pengeluara urin yang tertahan selama proses persalinan.
Sumbatan pada uretra disebabkan oleh adanya trauma pada saat persalinan
berlangsung dan trauma ini dapat berkurang setelah 24 jam post partum.
 Sistem pencernaan
Perubahan kadar hormone dan gerak tubuh yang kurang menyebabkan
menurunnya nafsu makan. Kadang muncul wasir/ambeien. Ini kemungkinan
karena kesalahan cara mengejan saat bersalin dan sembelit yang berkepanjangan
sebelum dan setelah melahirkan.
Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu keseimbangan
cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot
polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai menurun.
Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem
pencernaan, antara lain:
1. Nafsu makan.
Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga diperbolehkan untuk
mengkonsumsi makanan. Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3–4 hari
sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah
melahirkan, asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua
hari.
2. Motilitas.
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama
waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa
memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.
3. Pengosongan usus.
Pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan
tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum,
diare sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan, dehidrasi,
hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem pencernaan pada masa nifas
membutuhkan waktu untuk kembali normal.
Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur, antara lain:
1. Pemberian diet / makanan yang mengandung serat.
2. Pemberian cairan yang cukup.
3. Pengetahuan tentang pola eliminasi pasca melahirkan.
4. Pengetahuan tentang perawatan luka jalan lahir.
5. Bila usaha di atas tidak berhasil dapat dilakukan pemberian huknah atau
obat yang lain.
 Peredaran darah
Setelah melahirkan biasanya ibu akan mengalami kekurangan darah (anemia).
Tetapi hal ini akan normal kembali setelah 1-2 minggu
 Penurunan berat badan
Setelah melahirkan berat badan ibu akan menurun hingga 5-6 kg, tapi rata-
rata berat badan ibu akan kembali ideal setelah 6 bulan.
 Suhu badan
Suhu badan saat melahirkan biasanya akan meningkat, dan setelah 12 jam
akan kembali normal. Dalam 24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit
(37,5⁰C - 38⁰C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan
dan kelelahan,apabila dalam keadaan normal suhu badan akan biasa lagi. Pada
hari ketiga suhu badan akan naik lagi karena ada pembentukan ASI. Buah dada
menjadi bengkak,berwarna merah karena banyaknya ASI bila suhu tidak turun
kemungkinan adanya infeksi pada endometrium,mastitis,traktus urogenitalis atau
system lain. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam lebih dari 38⁰C pada 2
hari berturut-turut pada 10 hari yang pertama post partum,kecuali hari pertama
dan suhu harus diambil sekurang-kurangnya 4X sehari.
 Perubahan emosi
Emosi yang berubah-ubah ( mudah sedih, khawatir, tiba-tiba bahagia ) di
sebabkan oleh berbagai factor, antara lain perubahan hormone, keletihan ibu,
kurangnya perhatian keluarga, dan kurangnya pengetahuan cara merawat bayi.
Perubahan ini berangsur-angsur kembali normal setelah 3 bulan melahirkan.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak Irene, Lowdermik Deitra Leonard, Jensen Margaret Duncan. 2005.


Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC
Cuningham, Gant, Leveno dkk.2004. Obstetri Williams edisi 21. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Varney,Helen, dkk. 2003.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.Jakarta :EGC
http://nandheastri-fine.blogspot.com/2011/11/makalah-perubahan-fisiologi-
sistem.html
http://delvita-pratiwi.blogspot.com/2012/06/perubahan-fisiologis-masa-nifas.html
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal , bahiyatun, S. Pd, S.Si.T, EGC,
2008, jakarta

Anda mungkin juga menyukai