Anda di halaman 1dari 13

BAB II

KEGIATAN PENAMBANGAN

Kegiatan dalam usaha pertambangan meliputi tugas-tugas yang dilakukan


untuk mencari, mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi, kemudian
mengolah sampai bisa bermanfaat bagi manusia. Secara garis besar, tahapan
tahapan kegiatan dalam usaha pertambangan dijelaskan dalam Gambar.

Setiap melakukan tahap-tahap kegiatan usaha pertambangan, pengusaha harus


memiliki surat keputusan pemberian Kuasa pertambangan (KP) atau Surat izin
Penambangan Daerah (SIPD) yang sesuai dengan tahap kegiatan yang dilakukan.

23
2.1 Tambang Terbuka

Metode penambangan terbuka dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :


1. Tambang terbuka dengan ekstraksi mekanis;
2. Tambang terbuka dengan ekstraksi menggunakan air.

EKSTRAKSI MEKANIS

Metode penambangan terbuka dengan ekstraksi mekanis dapat dibedakan menjadi


4 yaitu ;
1) Open pit mining
2) Quarry (Kuari)
3) Open cast mining
4) Auger mining
Keempat metoda tersebut adalah merupakan metode penambangan yang berperan
dalam menghasilkan 90% produksi bahan tambang yang dihasilkan dari sistem
tambang terbuka. Lebih spesifik lagi, jika dilihat dari total produksinya maka
tambang open pit dan open cast merupakan metode penambangan yang paling
banyak diterapkan dalam tambang terbuka.

Open Pit

Open pit mining dicirikan dengan bentuk tambang berupa corong (kerucut
terbalik) di permukaan bumi. Pada open pit mining, tanah penutup dikupas dan
diangkut ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan ekonomis di
bawahnya. Kedua aktivitas, yaitu pengupasan dan penggalian, dilakukan pada
suatu pemuka kerja (front) yang berbentuk satu atau beberapa jenjang. Pembuatan
pemuka kerja lebih dari satu, baik pada elevasi yang sama maupun beda elevasi,
dimaksudkan untuk memastikan terjaminnya kemenerusan produksi (tidak ada
delay kerja).
Setelah didahului dengan aktivitas pengupasan lapisan penutup,
pengupasan dan penggalian bijih atau endapan target dilakukan secara seksama
dengan urut-urutan yang mengikuti kaidah perencanaan tambang, sehingga biaya

24
penggalian bijih/endapan target dan lapisan penutup dapat dibayar dari penjualan
bijih/ endapan target yang tergali, sedemikian rupa sehingga operasional jangka
panjang, yaitu pembukaan/ penggalian sampai pit limit dapat tercapai. Jenjang
tunggal dirancang sesuai dengan peralatan mekanis yang digunakan. Tinggi
jenjang dibatasi oleh jangkauan excavator/shovel, sedangkan lebar jenjang harus
cukup luas bagi peralatan gali-muat dan truk untuk bermanuver. Kemiringan
lereng ditentukan berdasarkan perhitungan kemantapan lereng dengan input
berupa data sifat fisik dan data kuat geser material pembentuk lereng tersebut.

Gambar 2.1 open pit mine

25
Quarry

Kuari adalah jenis tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang


endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri (industrial minerals),
misalnya penambangan batugamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya.
Kuari dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk
pecahpecah (loose/broken stone) ataupun potongan batu dengan bentuk yang
teratur (dimensional stone). Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan
bahwa istilah Quarry hanya diterapkan pada tambang bahan galian mineral non
metal yang menghasilkan dimensional stones, sedangkan tambang bahan galian
mineral non metal yang menghasilkan bentuk pecah-pecah (loose/broken
material) tetap disebut open pit. Kuari tipe broken stone (lihat Gambar 4.5)
digunakan untuk menambang batuan yang berbentuk agregat ataupun chemical
limestone menggunakan metode peledakan untuk menciptakan fragmentasi
batuan. Tingkat produksi bahan galian lebih tinggi daripada kuari tipe dimension
stone.

Gambar 2.2 kuari mine

26
Open Cast Mining

Pada open pit mining, tanah penutup dikupas dan ditransportasikan ke


suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan ekonomis di bawahnya,
sedangkan open cast mining, metodanya hampir sama dengan open pit mining,
tetapi berbeda pada satu hal yaitu tanah penutup tidak dibuang ke daerah
pembuangan di luar tambang tetapi dibuang langsung ke lokasi bersebelahan yang
telah ditambang. Aktivitas penambangan material waste disini terdiri dari
penggalian, pengangkutan dan sekaligus penimbunan (=casting), yang pada
umumnya dikombinasikan oleh suatu alat saja.

Gambar 2.3 open cast mine

27
Auger Mining

Auger mining adalah sebuah metode penambangan yang berhadapan


dengan dinding yang tinggi atau penambangan singkapan (outcrop recovery)
lapisan batubara/endapan target dengan pemboran ke dalam lapisan endapan
tersebut tanpa melakukan penggalian lapisan penutup Auger mining lahir sebelum
1940-an untuk mendapatkan batubara pada sisi dinding tinggi (high wall) dari
batas akhir tambang (pit limit) terbuka secara konvensional. Penambangan
batubara dengan auger bekerja dengan prinsip drag bit rotary drill skala besar.
Tanpa merusak lapisan batubara dan juga lapisan batuan di atasnya, auger
mengekstraksi dan menaikkan batubara dari lubang dengan memanfaatkan ulir di
stang-bor dan kungkungan dinding lubang bor.

Gambar 2.4 Auger Mine

28
EKSTRAKSI DENGAN AIR

Metoda ini berhubungan dengan air atau cairan untuk memperoleh mineral
dari dalam bumi, baik dengan aksi hidrolik maupun dengan serangan cairan.
Masih sangat kurang pemakaiannya pada tambang terbuka. Ada 2 (dua) jenis
penambangan di dalam metoda ini yaitu placer mining dan solution mining.
Placer mining menggunakan air untuk menggali, mentransportasi dan
mengkonsentrasikan mineral-mineral berat. Solution mining adalah metoda yang
membuat cair mineral-mineral sehingga dapat ditransportasikan dengan
menggunakan air atau cairan pelarut. Placer mining terdiri dari hydraulicking dan
dredging, sedangkan solution mining terdiri dari borehole extraction dan
leaching.

Placer mining ; hydraulicking

Kualitas yang berbeda dari endapan placer sehingga memungkinkan


dikategorikan sebagai ekstraksi aqueous adalah (Daily, 1968) :
1. Material di tempat memungkinkan terdesintegrasi oleh aksi tekanan air
(atau aksi mekanik ditambah hidrolik).
2. Ketersediaan supply air pada head yang diperlukan.
3. Ketersediaan ruang untuk penempatan waste.
4. Konsentrat berat adalah mineral yang berharga, sehingga memungkinkan
dilakukan pengolahan mineral sederhana.
5. Pada umumnya, gradient alamiah dan rendah sudah memungkinkan
transportasi hidrolik dari mineral.
6. Dapat mematuhi peraturan-peraturan lingkungan yang berhubungan
dengan air dan pembuangan waste.
Tinggi jenjang yang disemprot pada umumnya berkisar antara 5–15 m,
tetapi dapat mencapai 60 m (Morrison & Russell, 1973). memperlihatkan metoda
hydraulicking

29
Gambar 2.5 Hydaulicking method

Placer Mining: Dredging

Dredger adalah mesin tambang menerus yang ditemukan pertama kali.


Dredging adalah penggalian endapan placer di bawah air. Dredger dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (Turner, 1975):
1) Mekanik
a. Bucket line (endless chain of buckets revolving along ladder).
b. Bucket –wheel suction (buckets discharge in suction pipeline).
c. Dripper (shovel/back-hoe, grapple, or dragline mounted on barge).
2) Hidraulik
a. Suction (open intake suction line).
b. Cutter head (evcavation by rotating cutter on suction line).

30
Gambar 2.6 Dredge method

Solution Mining: Borehole Extraction


Bila produksi bijih konvensional menjadi lebih sulit dan lebih mahal,
maka daya tarik solution mining sebagai metoda eksploitasi meningkat. Solution
mining adalah salah satu metode ekstraksi aqueous dimana mineral biasanya
diperoleh ditempat dengan dilarutkan, dicairkan, diluluhkan atau slurrying
meskipun didahului dengan beberapa persiapan atau eksploitasi di bawah tanah,
tetapi hampir semua operasi dilakukan di permukaan. Pada borehole mining air
diinjeksi melalui lubang bor ke dalam formasi mineral yang kemudian dilarutkan
atau dicairkan sehingga menjadi slurries mineral berharga dan dipompa ke
permukaan melalui lubang bor. Kadang-kadang suatu reagen ditambahkan ke air,
yang membentuk leaching kimia.
Contoh mineral yang dapat dieksploitasi dengan borehole mining adalah
evaporites (garam, potash, dan trona dengan dissolusi, belerang dengan melting
(frasch process), phospat, kaolin, oil sand, batubara, gilsonite, uranium dengan
slurrying (percobaan) dan uranium dan liquite dengan leaching kimia.

31
Gambar 2.7 Solution Mining: Boreholes Extraction (Hartman, 1987).

Solution Mining: Leaching


Leaching adalah ekstraksi kimia untuk metal atau mineral dari ikatan suatu
cadangan bijih atau dari material yang telah digali dan ditambang (Schlitt, 1982).
Proses pada dasarnya adalah kimiawi tetapi dapat juga proses bakteri (beberapa
bakteri beraksi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi pada leaching sulfida).
Jika ekstraksi dilakukan di tempat mineral tersebut maka dinamakan leaching
insitu, dan bila dilakukan di tempat penimbunan disebut leaching timbunan (heap
leaching) yang termasuk kategori metoda penambangan sekunder.

32
Leaching pada saat ini adalah proses kombinasi, karena ditambahkan pada
ekstraksi, hal itu dilengkapi beneficiation dalam tahap awal dari pengolahan
mineral (Lastra dan Chase, 1984). Akibatnya, biaya produksi cenderung relatif
lebih rendah daripada metode penambangan konvensional. Sebagai perbandingan
(Bhappu, 1982), menunjukkan bahwa untuk tambang tembaga, biaya produksi
total yang diperkirakan untuk metoda open pit sekitar US$ 5,00– US$ 6,80/ton
sedangkan leaching insitu sekitar US$ 3,60-US$ 4,40/ton. Aplikasi dari leaching
insitu sejauh ini masih terbatas pada tembaga dan uranium, sedangkan leaching
timbunan pada emas dan perak. Studi percobaan mengindikasikan bahwa banyak
logam seperti mangan, emas-perak, aluminium, dan cobalt-nikel, adalah kandidat
utama untuk leaching insitu (Porter et. al., 1982). Leaching insitu dari lignite juga
sedang diteliti (Sadler dan Huang, 1981).

Gambar 2.8 Solution Mining: Leaching (Hartman, 1987).

33
Manual mining method
Cara penambangan ini sangat sederhana dengan menggunakan tenaga
manusia hampir tidak memakai alat mekanis (lihat Gambar 4.20). Cara ini
biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau oleh kontraktor-kontraktor kecil.
Biasanya endapan yang ditambang bentuknya :
a. Ukuran atau jumlah cadangannya kecil
b. Letaknya tersebar dan terpencil
c. Endapannya cukup kaya

2.2 Tambang Tertutup

Tambang dalam/tambang bawah tanah (underground mining) adalah


metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya
dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar. Penambangan bawah tanah meliputi beberapa
kegiatan seperti pembuatan jalan masuk, penggalian bijih dari badan bijih di
massa batuan dan pengangkutan bijih ke permukaan. Guna menunjang beberapa
aktivitas tersebut dibutuhkan penggalian sejumlah lubang bukaan dengan berbagai
bentuk, ukuran dan orientasi yang sesuai dengan fungsinya. Gambaran umum dari
model tambang bawah tanah dapat dilihat pada Gambar. Ada tiga macam
penggalian pada tambang bawah tanah yang ditunjukkan pada Gambar tersebut,
yaitu:
1. Sumber pengambilan bijih atau lombong (stope);
2. Jalan masuk ke lombong, jalan masuk untuk pelayanan dan
awalpembangunan lombong; dan
3. Jalan masuk permanen dan jalan masuk pelayanan. Kesamaan antara
fungsi dan perilaku geomekanik yang dibutuhkan dari berbagai tipe
penggalian non produktif selalu ada dan tidak tergantung kepada metode
penambangan yang dipakai.
Lombong adalah tempat dimana bijih dihasilkan. Sekumpulan lombong
yang dibuat selama penggalian bijih biasanya membentuk suatu lubang bukaan
yang besar. Operasi penggalian bijih pada lombong adalah inti dari proses

34
penambangan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap perilaku batuan yang berada
di dalam badan bijih dan dalam massa batuan di sekitar badan bijih (country rock)
menjadi sangat penting dalam memastikan rancangan tambang, efisiensi operasi
tambang dan analisis keekonomian dari setiap lombong dan tambang secara
keseluruhan. Jalan masuk permanen dan jalan masuk pelayanan harus memenuhi
spesifikasi tertentu, seperti dapat terbuka dengan aman selama penggalian
penambangan badan bijih berlangsung. Sebagai contoh, shaft untuk pelayanan dan
pengangkutan bijih dan buangan harus mampu menerima getaran terus menerus
akibat operasi pengangkutan (cage dan skip) yang berjalan dengan cepat.

Gambar 2.9 Skema tambang metal bawah tanah yang ideal.

35

Anda mungkin juga menyukai