PELAYANAN PUBLIK
1. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas
3. Kondisional
4. Partisipatif
5. Keamanan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras, golongan,
gender dan status ekonomi.
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
6. Tanggungjawab
8. Kemudahan akses
Tempat dan lokasi sarana dan prasarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi tlekomunikasi
dan informasi.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberi pelayanan dengan ikhlas.
10. Kenyamanan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyusunan prinsip dan standar
penyelenggaraan pelayanan publik tersebut dipakai sebagai pedoman dalam
pelayanan publik oleh instansi pemerintah dan dapat dijadikan indikator
penilaian terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan. Dengan adanya
standar dalam kegiatan pelayanan publik ini diharapkan masyarakat bisa
mendapat pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan proses yang
memuaskan serta tidak menyulitkan masyarakat sebagai pengguna pelayanan.
Pada layanan yang berupa jasa, kualitas pelayanan lebih dilihat dari elemen
struktur dan proses (Power, 2002).
Elemen struktur merujuk pada karakteristik yang nampak dari suatu sistem
pelayanan, sedangkan elemen proses merujuk pada interaksi yang terjalin
antara pelanggan dan pemberi pelayanan. Elemen struktur suatu pelayanan
menyangkut lingkungan dan fasilitas fisik dimana pelayanan tersebut terjadi ,
contohnya yaitu kelengkapan fasilitas, kebersihan, kenyamanan ruang,
dekorasi, parkir, dll (fottler et al. dalam Powers 2002). Elemen proses
didasarkan pada interaksi antara pelanggan dengan pemberi layanan di dalam
lingkungan pelayanan mencakup: responsifitas, keramahan, komunikasi, dan
lain-lain (Reidenbach et al. dalam Powers 2002).
1. Attitude
Dalam menjalankan konsep pelayanan prima kepada para pelanggan,
sikap atau attitudemerupakan poin yang utama. Sikap yang ramah
dan sabar dalam melakukan pelayanan kepada konsumen, baik itu
pelanggan kelas atas maupun pelanggan kecil harus diterapkan
dengan seimbang.
2. Attention
Attention atau perhatian adalah tindakan untuk memperhatikan
keinginan pelanggan serta fokus dalam menciptakan kepuasan
konsumen. Atensi tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai cara,
misalnya mencermati karakter konsumen yang datang, memahami
kepentingan dan kebutuhan pelanggan, serta mampu memberikan
nasihat kepada pelanggan jika diperlukan.
3. Action
Setelah Anda memulai pelayanan ke konsumen dengan attitude yang
bagus, dan kemudian memperhatikan segala hal yang menjadi
keinginan konsumen (attention), maka langkah berikutnya adalah
segera melakukan tindakan (action) guna mewujudkan apa yang
diharapkan oleh konsumen.
Actionyang dilakukan hendaknya memenuhi prinsip cepat, tepat,
hemat dan selamat. Misalnya dalam usaha jasa reparasi komputer,
pelanggan yang datang tentu berharap agar komputer yang ingin
diperbaiki bisa segera cepat selesai dengan diagnosa masalah yang
tepat, biaya yang hemat serta direparasi dengan selamat.
4. Anticipation
Sebagai back upterakhir dari usaha melakukan pelayanan prima
kepada para konsumen adalah menyiapkan solusi dari segala
kemungkinan yang terjadi dalam bisnis anda. Hal tersebut dikenal
dengan istilah antisipasi bisnis.
Antisipasi yang perlu dipersiapkan dalam pelayanan prima tentu yang
menyangkut dengan kepentingan konsumen.