Anda di halaman 1dari 5

1. Fentanil.

a. Indikasi: Nyeri sangat yang sukar diatasi pada kanker.


b. Kontra indikasi : Depresi pernapasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut,
peningkatan tekanan otak atau cedera kepala.
c. Dosis : 50-100 mcg/dosis IV/IM setiap 1-2 jam jika perlu.
d. Efek samping : Mual, muntah, konstifasi (sembelit), ketergantungan / adiksi pada
over dosis menimbulkan keracunan dan dapat menyebabakan kematian.

2. Kodein
a. Mekanisme kerja: 10% dosis diubah menjadi morfin. Kerjanya disebabkan oleh
morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
b. Indikasi: Penghilang rasa nyeri
c. Dosis : dewasa, 15-60 mg tiap 4 jam. Anak-anak diatas 12 tahun, 0.5-1 mg/kgBB
d. Efek tak diinginkan: Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis
yang menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat morfin.

3. Ibu Profen
a. Komposisi :
Tiap tablet salut selaput mengandung Ibu profen 400 mg.
b. Indikasi :
Karena efek analgetik dan anti inflamasi maka dapat digunakan untuk
meringankan gejala-gejala penyakit rematik tulang, sendi dan non-sendi. Juga
dapat digunakan untuk meringankan gejala-gejala akibat trauma otot dan
tulang/sendi. Karena efek analgetiknya maka dapat digunakan untuk
meringankan nyeri ringan sampai sedang antara lain pada dismenore primer
(nyeri haid), nyeri pada penyakit gigi atau penca butan gigi, nyeri setelah operasi,
sakit kepala.
c. Dosis :
Dewasa :

1. Untuk analgetik dan anti inflamasi (rematik tulang, trauma otot dan
tulang/sendi) : Dosis yang dianjurkan : sehari 3 – 4 kali 400 mg Pada
permulaan pemakaian sebaiknya menggunakan dosis minimum yang
efektif yaitu 400 mg 3 kali sehari.
2. Untuk analgetik : dosis yang dianjurkan : 200 mg sampai 400 mg 3-4 kali
sehari.

d. Kontra Indikasi :
a. Penderita dengan ulkus peptikum (tukak lambung dan duodenum) yang
berat dan aktif.
b. Penderita dengan hipersensitif terhadap ibu profen dan obat anti inflamasi
lainnya.
c. Penderita bila menggunakan asetosal atau obat anti inflamasi lainnya
akan timbul gejala ashma.
d. Kehamilan tiga bulan terakhir.
e. Efek Samping :
a. Gangguan saluran pencernaan termasuk mual, muntah gangguan
pencernaan, diare, dan nyeri lambung.
b. Pernah dilaporkan terjadi ruam kulit, penyempitan bronkus, dan lain-lain.
4. Asam Mefenamat
a. Komposisi :
1. Tiap kapsul mengandung asam mefenamat 250 mg.
2. Tiap kaptab salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg.
b. Indikasi :
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit
gigi, dismenore, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri sesudah
operasi.
c. Dosis :
1. Dewasa dan anak-anak > 14 tahun :
2. Dosis awal : 500 mg kemudian dainjurkan 250 mg tiap 6 jam sesuai dengan
kebutuhan.
d. Peringatan dan Perhatian :
1. Sebaiknya diminm sesudah makan.
2. Hati-hati untuk wanita hamil dan menyusui.
3. Keamanan penggunaan pada anak-anak di bawah 14 tahun belum diketahui
dengan pasti.
e. Efek Samping :
Mual, muntah, diare, rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan insomnia
(susah tidur).
f. Kontra Indikasi :
1. Pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.
2. Penderita dengan tukak lambung dan usus.
3. Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.
g. Over Dosis :

Jika terjadi over dosis maka pasien harus di rangsang muntah atau pasien
diberi arang aktif (karbo adsorben untuk menyerap obat)

5. Antalgin
a. Komposisi :
Tiap tablet mengandung antalgin 500 mg
b. Indikasi : sakit kepala, mialgia, sakit gigi, berbagai jenis nyeri
c. Dosis : 250-500 mg 3x sehari (sesuai dengan petunjuk dokter)
d. Kontra indikasi : hipersensitif, hamil dan laktasi, gangguan pendarahan
e. Efek Samping :
Agranulosis, reaksi hipersensitifitas, reaksi pada kulit.

6. Diklofenak
a. Komposisi :
Kalium diklofenak (generik) tablet 25 mg, 50 mg.
b. Indikasi :
Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot, gout akut dan nyeri
pasca bedah.
c. Kontra Indikasi :
Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung, pengidap tukak
lambung aktif.
d. Efek Samping :
Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, kadang-kadang pendarahan dan
tukak lambung dan lain-lain).

7. Indometasin
a. Komposisi :
Tiap kapsul indometasin 25 mg.
b. Indikasi :
Nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada kasus reumatik dan gangguan
otot, gout akut, dismenorea.
c. Kontra Indikasi :
Hati-hati pada pasien usia lanjut, penderita ginjal, penderita jantung, pengidap
tukak lambung aktif. Hati-hati juga pada kasus epilepsi, Parkinson, dan
goncangan jiwa. Tidak dianjurkan untuk anak.
d. Efek Samping :
Gangguan cerna, sakit kepala, pusing, kepala terasa ringan, hati-hati khususnya
pengemudi.

8. Piroksikam
a. Komposisi :
Tiap tablet mengandung piroksikam 10 mg, 20 mg.
b. Indikasi :
Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot, gout akut.
c. Kontra Indikasi :
ati-hati pada anak umumnya tidak dianjurkan.
d. Dosis :
a. Reumatik : dosis tunggal sahari 20 mg.
b. Gangguan otot : dosisi awal sehari 40 mg 2 hari pertama, dianjurkan sehari
20 mg sebagai dosisi tunggal pada hari-hari berikutnya.
c. Gout akut :
d. Dosisi tunggal sehari 40 mg atau dosis dibagi dalam 4-6 kali sehari.
e. Efek Samping :
Gangguan saluran cerna, tukak lambung, nyeri dapat timbul ditempat
penyuntikan.

9. Parasetamol
a. Komposisi :
Tiap tablet mengandung parasetamol 500 mg, 250 mg.
b. Indikasi :
Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan
demam.
c. Dosis :
a. Dewasa : parasetamol 500 mg.
b. Anak-anak : 250 mg.
d. Kontra Indikasi
a. Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
b. Penderita hipersensitif terhadap obat ini.

Anda mungkin juga menyukai