OLEH :
AISYAH RACHMAWATI WAHYUNINGRUM
10111800000004
KEWARGANEGARAAN KELAS 37
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa sudah memberikan kita semua hidayah dan kemudahan
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang kami buat ini
lengkap dan dikerjakan dengan maksimal. Tentunya juga dengan bantuan dari berbagai pihak
sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih
untuk semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari hal tersebut, kami juga bisa menyadari bahwa kami masih ada kekurangan. Untuk
itu, kami siap menerima segala bentuk saran atau kritik dari pembaca agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik.
Demikian kami juga berharap, semoga dengan makalah terkait Penataan Wilayah Republik
Indonesia bisa memberikan untuk kita semua dari sisi manfaat atau pengetahuan yang luas
kepada pembaca.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.4 MANFAAT
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penataan wilayah Republik Indonesia
2. Mengetahui aturan-aturan yang berlaku dalam penataan wilayah
3. Memahami tentang bagaimana perkembangan penataan wilayah Republik Indonesia
BAB 2 PEMBAHASAN
2. Penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang
wilayah kabupaten/kota dilakukan secara berjenjang dan komplementer.
3. Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah
kedaulatan nasional yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan.
4. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur dengan undang-undang tersendiri.
3.2 SARAN
Meninjau dari pembahasan tentang penataan wilayah, sebaiknya Indonesia lebih
berinovasi lagi. Pemerintah juga harus segera mereformasi instrumentasi kebijakan,
lakukan padu serasi semua peraturan yang bersifat normatif dan teknis terkait dengan
penyelenggaraan tata ruang. Contohnya melalui Komisi Perencanaan di daerah untuk
mengawal transformasi kelembagaan penataan ruang dan pertanahan. Hal itu bisa
menjamin inklusifitas dan akuntabilitas perizinan yang selama ini prosesnya
disangsikan oleh masyarakat. Pengendalian pemanfaatan lahan harus seimbang.
Masalah aksesibilitas dan mobilitas akan menjadi isu penting kota-kota Indonesia.
Mobilitas masyarakat perlu didukung oleh angkutan masal yang mumpuni.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/32331/2/4.%20Bab%201%20-%20E100130079.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/5017/2/1HK09907.pdf
http://www.gitews.org/tsunami-
kit/en/E6/further_resources/national_level/undang_undang/UU%2026-
2007_Penataan%20Ruang.pdf
http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/640.pdf