Makalah Akhlak Dan Peranya Dalam Pembinaan Masyarakat
Makalah Akhlak Dan Peranya Dalam Pembinaan Masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas perkenan-Nya, kami
berhasil membuat makalah Pendidka Agama Islam tentang Akhlak Islam dan Pernanaya dalam
Pembinaan Masyarakat.
Makalah ini disusun untuk upaya meningkatkan mutu pendidikan serta sebagai komponen
pendukung dalam pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pendidikan sangat berarti apabila
ditunjang oleh tersedianya materi yang tepat dan bermutu.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dari penyajian makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran membangun dari para pembaca akan saya terima dengan senang hati. Terima kasih
atas perhatian anda, mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat serta pengetahuan
berharga
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
Bab 1
Pendahuluan............................................................................................................ 1
Latar Belakang........................................................................................................ 1
Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
Tujuan...................................................................................................................... 2
Bab 2
Pembahasan......................................................................................................................... 3
Pengertian etika, moral dan juga akhlak.............................................................................. 3
Kedudukan dan Ruang lingkup Akhlak dalam Islam......................................................... 4
Proses Pembentukan Akhlak............................................................................................... 6
Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan................................................................................. 7
Bab 3
Kesimpulan dan Saran......................................................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita sangatlah sering tidak mengetahui apa sebanarnya arti kata etika, moral dan akhlak. Selain itu,
kita juga sulit membedakan apa perbedaan dari kata – kata tersebut. Sebenarnya ketiga kata
tersebut memiliki arti yang sangat berbeda namun berhubungan. Karena sangat penting dalam
kehidupan kita maka sebenarnya kita harus mengerti secara arti dan kegunaanya.
Tidak hanya itu, kita juga harus mengenal apa itu aurat. Memang secara bahasa kita sudah
mengerti arti aurat, yaitu anggota badan yang harus ditutup dan dilindungi. Namun apakah kita
mengerti seberapa batasan – batasan aurat yang harus kita tutupi dan siapa saja orang yang boleh
melihat atau dilarang agama. Kita dapat melihat sendiri apa yang terjadi pada para muslimah zaman
sekarang yang karena pengaruh globalisasi ataupun modernisasi sudah melupakan etika – etika
agama yang harusnya mereka terapkan. Sebagai seorang muslim mereka tidak malu jika mereka
mengumbar aurat mereka dan merasa itu adalah bukan merupakan dosa yang sangat besar.
Astagfirullah, setan sudah menguasai nafsu dan hati nurani mereka.
Kadang kita yang sebagai muslimah yang Alhamdulillah sudah dapat menutup aurat tidak menyadari
bahwa ada anggota keluarga kita yang sebenarnya tidak berhak untuk melihat aurat kita, contohnya
adlah sepupu laki – laki. Kita sudah menganggap mereka seperti keluarga kita sehingga kita tidak
menyadari bahwa mereka adalah bukan mahram kita. Dengan adanya hal – hal tersebut maka kita
perlu mengetahui ilmu – ilmu tentang sipa saja mahram kita dan yang bukan. Besarnya dosa
memperlihatkan aurat juga perlu diperhatikan sebagai salah satu motivasi diri untuk menutup aurat
secara benar.
Pada kenyataannya, dampak dari globalisasi dan modernisasi telah menyeret para pemuda dan
juga umat islam pada jalan yang salah. Mereka terlalu berlebihan dalam pergaulan mereka tanpa
tahu batas – batas agama mereka. Apalagi dampak dari budaya yang masuk kedalam negeri kita
sduah benar – benar berhasil merusak moral bangsa Indonesia. Pornografi, pornoaksi pergaulan
bebas dan juga narkoba sudah menjadi kebiasaan hidup pemuda Indonesia, tak terkecuali muslim
dan muslimah kita.
Akhlak. Moral danetika adalah hal yang sangat penting, Diana dapat mencegah hal – hal tersebut
tejadi. Moral, etika dan akhlak akan menjadi penyaring yang berguna membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk.
1.2 Tujuan
ü Mengetahui arti etika, moral dan akhlak
ü Mengetahui kedudukan dan ruang lingkup akhlak dalam islam
ü Mengetahui bagaimana proses pembentukan akhlak pada diri sesorang
ü Mengetahui penerapan akhlak dalam kehidupan sehari – hari
BAB 2
PEMBAHASAN
Obyek Benar dan salah, Baik dan buruk (tidak selalu sama dengan
haq dan bathil, serta penafsiran menurut akhlak)
ma’ruf dan munkar
Cakupan Berlaku umum dan Terikat oleh waktu dan tempat, serta adat
universal, tidak kebiasaan yang berlaku
terikat waktu dan
tempat
Akhlak merupakan fondasi dasar karakter diri manusia.Hal ini sesuai fitrah manusia yang
menempatkan posisi akhlak sebagai pemelihara eksistensi manusia.Akhlaklah yang membedakan
karakter manusia dengan makluk lainnya.Manusia tanpa akhlak akan kehilangan derajat sebagai
hamba Allah yang paling terhormat. Sebagaimana firmanNya dalam surat At Tiin : 4-6
“sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian
kami kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang beriman dan
mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”.
Akhlak dalam Islam memiliki nilai yang mutlak, karena persepsi antara akhlak baik dan buruk
memiliki nilai yang dapat diterapkan dalam kondisi apapun
Proses pembinaan akhlak dapat dilakukan dengan hal – hal sebagai berikut:
1. Pembiasaan
Al Ghazali mengatakan bahwa kepribadian manusia dapat menerima segala bentuk pembinaan
melalui kebiasaan. Kebiasaan dalam pembinaan akhlak dapat dengan cara membiasakan diri untuk
melakukan hal – hal yang baik dan menjauhkan diri dari hal – hal negative yang tidak baik dan tidak
bermanfaat.
Kebiasaan dapat menumbuhkan pada diri kita melakukan hal – hal tanpa adanya paksaan. Hal ini
karena hal – hal yang dilakukan secara terus menerus tidak terasa sebagai suatu paksaan.
1. Keteladanan
Prinsip keteladanan efektif dilakukan karena manusia cenderung meniru apa yang adaa pada
lingkungannya. Akhlak yang baik tidak dapat terbebtuk hanya dengan intruksi atau anjuran, tetapi
juga diperlukan contoh yang baik dan nyata dari diri sendiri dan orang lain dilingkungannya.
1. Refleksi Diri
Refleksi diri dapat dilakukan dengan merenungkan perbuatan yang telah kita perbuat pada kurun
waktu tertentu dalam hubungannya dengan Allah atau sesama.
Dengan perenungan ini dapat diharapkan adanya kesadaran untuk memperbaiki diri. Dalam refleksi
diri ini, kita sebagai individu harus sadar bahwa kita sebagai manusia memiliki banyak kekurangan
dari pada kelebihan.
Ibnu Sina menyatakan bahwa, jika seseorang ingin dirinya menjadi orang yang berakhlak baik,
hendaknya dia mengetahui kekurangannya dan membatasi diri untuk untuk tidak berbuat dosa,
sehingga dirinya terkontrol untuk menghindari perbuatan buruk atau maksiat, dan lebih banyak
berbuat baik yang berakhlak.
D. AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
Bentuk – bentuk aktualisasi akhlak dalam kehidupan sehari – hari adalah sebagai berikut:
1. Menutup Aurat
Aurat adalah anggota badan yang harus dijaga dan ditutupi sehingga tidak menimbulkan hal – hal
yang memalukan.
Batas – batas aurat antara laki – laki dan perempuan sangatlah berbeda. Batas aurat perempuan
juga berbeda tergantung dengan siapa dia berhadapan. Secara umum perbedaan itu dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Aurat perempuan ketika berhadapan dengan Allah saat shalat adalah seluruh tubsuh
kecuali muka dan telapak tangan.
2. Aurat perempuan dengan makhramnya, dalam hal ini ada dua pendapat, yaitu:
ü Imama Syafi’I berpendapat bahwa aurat perempuan apabila bersama dengan makhramnya
adalah antara pusar sampai lutut.
ü Ulama Malikiah dan Hanabiah berpendapat bahwa aurat perempuan ketika berhadapan dengan
makhromnya yang laki – laki adalalah seluruh badannya kecuali muka, leher, kepala, dan kedua
kakinya.
Masalah Mahram ini telah Allah jelaskan pada firmanNya Q.S An-Nur:31 yang artinya
“…… dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali pada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putra – putra mereka, atau putra – putra suami mereka, atau
saudara – saudara laki – laki mereka, atau putra – putra saudara laki – laki mereka, atau putra –
putra saudara perempuan mereka, atau perempuan – perempusn islam, atau budak – budak yang
mereka miliki, atau pelayan – pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan(terhadap perempuan),
atau anak – anak yang tidak mengerti aurat – aurat perempuan. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan, dan bertaubatlah
sekalian kamu kepada Allah, hai orang – orang yang beriman supaya kamu beruntung”.
1. c. Aurat – aurat perempuan dangan Orang yang Bukan Makhramnya
Para Ulama berbeda pendapat tentang masalah apakah wajah, kedua telapak tangan, dan kedua
telapak kaki termasuk aurat. Ada beberapa pendapat tentang hal tersebut, yaitu:
ü Wajah dan kedua telapak tangan bukan aurat, ini adalah pendapat kebanyakan ulama, antara
lain, Imam Malik, Ibnu Hazm,
ü Wajah, kedua telapak tangan dan kedua telapak kaki bukan aurat. Ini adalah pendapat Ats-Tauri,
dan Al Muzani dan Al HAnafiah.
ü Seluruh badan perempuan adalah aurat, ini adalah pendapat Imam Ahmad, Daud Al Zhahiri.
ü Hanya wajah saja yang tidak termasuk aurat, ini adalah pendapat Imam Ahmad, Daud Al- Dzahiri
Batasan Aurat Laki-Laki
ü Mazhab Hanafi : mulai bawah pusar sampai dibawah lutut
ü Mazhab Maliki : aurat berat (kemaluan dan dubur), aurat ringan (selain kemaluan dan
dubur)
ü Mazhab Syafi’i : antara pusar dan lutut. Baik dalam sholat, thawaf, dengan sesama jenis,
maupun laan jenis yang bukan mahramnya
ü Mazhab Hambali : antara pusar dan lutut
ü Jumhur Fuqaha’ : antara pusar sampai lutut
1. Saran
Dari hasil pembahsan ini, penulis menyarankan muslim dan muslimah semuanya untuk selalu
menjaga akhlaknya, moral dan juga etkanya. Hal tersebut adalah hal yang sangat penting untuk
menghindarkan diri dari dampak globalisasi dan modernisasi yang sangat buruk, yaitu pergaulan
bebas, pornografi, pornoaksi dan juga narkoba.
DAFTAR PUSTAKA