Kegawatdaruratan THT DR Lina 1
Kegawatdaruratan THT DR Lina 1
Batas anatomi:
• Medial : kapsul
tonsil
• Lateral : m.
Konstriktor faring
• Anterior : pilar
anterior (m.
palatoglossus)
• Posterior : pilar
posterior (m.
palatofaring)
Etiologi
DIAGNOSIS BANDING :
Selulitis Peritonsil Abses Tonsil
Mononukleosis Neoplasma
Adenitis Servikal Infeksi gigi
molar
Infeksi kel. Saliva Infeksi Mastoid
Aneurisma A. Carotis Interna
Terapi & Komplikasi
TERAPI
▪ Insisi
▪ Antibiotika & Simptomatis
▪ 4-6 minggu stlh sembuh → tonsilektomi
KOMPLIKASI
▪ Sepsis
▪ Endokarditis
▪ Nefritis
▪ Abses Otak, Meningitis, Trombosis Sinus
Cavernosus, Para Faringeal Abses
▪ Edema Subglotik, Aspirasi
Aspirasi
Insisi Abses Peritonsil
Vertigo
Sentral Perifer
PERIFER ▪ SENTRAL
▪ Vertigo berat ▪ Vertigo ringan
▪ Ada kelelahan (decay) ▪ Tidak ada decay
▪ Pengaruh gerakan ▪ Tidak ada pengaruh
kepala + gerakan kepala
▪ Arah obyek ▪ Arah obyek vertikal
horizontal/rotatoar ▪ Gejala otonom +/-
▪ Buka mata lebih ringan ▪ Tidak ada gangguan
▪ Gejala otonom ++ pendengaran
▪ Tanda fokal SSP - ▪ Tanda fokal SSP +
BENIGN PAROXYSMAL
POSITIONAL VERTIGO
(BPPV)
ETIOLOGI BBPV
Degeneratif yang
idiopatik →dewasa
Trauma kepala Labirinitis virus
muda dan usia
lanjut
Pasca
Neuritis vestibuler Fistula perilimfa
stapedectomi
Meniere diseases
PATOGENESIS
2 Teori
Teori kupulolitiasis
• Debris-debris degeneratif atau fragmen otokonia
dari utrikulus yang terlepas dan melekat pada
permukaan kupula KSSP yang menghadap
utrikulus
Teori kanalitiasis
• Adanya partikel padat (debris) yang mengapung
dan bergerak dalam KSSP
KANALOLITIASIS DAN
KUPULOLITIASIS
KANALOLITIASIS DAN
KUPULOLITIASIS
Diagnosis
1 • Anamnesis
2 • Vestibuler nystagmus
• Endolymph
– Berada dalam Scala Media
– Low Na+ High K+
– Dihasilkan dalam Stria Vascularis
Tes gliserin
Elektrokokleografi (ECoG)
Menilai akumulasi cairan yang berlebihan pada telinga tengah
•. Tumor N.VIII
• Skierosis multiple
• Neuritis vestibuler
• Vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ)
Penatalaksanaan
• Labirintektomi
• Vestibular neurektomi
• Chemical labirintektomi
• Ahli bedah
• Meneliti tentang sindroma kelumpuhan saraf
fasialis dan distribusi serta fungsi saraf fasialis
Trigeminal Superior salivatory nucleus
nucleus
Solitary tract nucleus Lacrimal gland
Facial
nucleus Sphenopalatine
ganglion
MAI Greater
petrosal
nerve
Foramen
meatus
Stapedial nerve
Lingual nerve
Chorda
tympani
For. stilo
mastoid Auricular
branch
Sublingual gland
Submandibular
gland www.themegallery.com
Saraf Fasialis
• 40-70% kelumpuhan saraf fasialis akut
•
Insiden •
Prevalensi 10-20 pasien / 100 ribu populasi
>> penderita DM, wanita hamil
• 8-10% riw. keluarga
Chen
Melaporkan 6% kasus Bell’s palsy yang mengalami
rekurensi. Hal ini disebabkan oleh terserang virus
kembali atau aktifnya virus yang indolen dalam saraf
Tujuan pengobatan:
Mengeradikasi infeksi
Mencegah komplikasi
Memperbaiki pendengaran
Komplikasi Intra Temporal
Otoskopi
MT utuh MT perforasi
OMSK
Onset, progresifitas,
predisposisi, penyakit
sistemik, fokus infeksi,
riwayat pengobatan
Komplikasi - Komplikasi +
kolesteatom -
(OMSK benigna)
kolesteatom
+
(OMSK bahaya)
OE difus
Otomikosis
Dermatitis eksim Lihat Lihat
OE maligna Lihat
algoritma 1 algoritma 2 algoritma 3
Miringitis granulomatosa
Algoritma kolesteatom -
(OMSK benigna)
1
Perforasi
Otore menetap
Perforasi Antib.
menutup > 1 minggu
menetap Berdasarkan
PemeriksaanMO
Ro. Mastoid
Tuli
(Schuller x-ray)
konduk Tuli Menetap > 3 bulan
konduktif + Audiogram
tif -
INTRA INTRA
KRANIAL TEMPORAL
KU baik KU buruk
Mastoidektomi Mastoidekto- Pertimbangkan
bersama bedah Mastoidektomi mi dalam mastoidektomi
saraf kemudian bius umum dalam bius
lokal
Pengobatan OMSK dengan sangkaan
komplikasi intrakranial