KATA PENGANTAR
penyusunan pedoman ini kami sampaikan terima kasih, dan kepada Satuan
Pendidikan, Pengawas dan Birokrasi Pendidikan agar mempedomani dengan
baik.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAFTAR ISI
Halaman
5. Penilaian ....................................................... 44
H. PENGEMBANGAN LITERASI ...................................................... 44
1. Pengertian ....................................................... 44
2. Tujuan ....................................................... 45
3. Kompetensi Literasi ....................................................... 45
4. Model Program Literasi ........................................................ 47
5. Pentahapan Kegiatan ....................................................... 47
I. STRUKTUR PROGRAM ....................................................... 50
J. INSTRUMEN EVALUASI ....................................................... 51
A. KONSEP ....................................................... 83
B. FUNGSI LAYANAN BK ....................................................... 83
C. ASAS PELAYANAN ....................................................... 84
D. PRINSIP BK ....................................................... 84
E. KOMPONEN PROGRAM BK....................................................... 84
1. Program Layanan ....................................................... 85
III
7. Format Silabus
8. Instrumen Supervisi
V
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dengan baik, maka harus didukung oleh perencanaan yang baik. Salah satu
posisi strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi visi, misi
baik internal maupun eksternal. Karena sifatnya yang dinamis dalam menyikapi
lahirnya output pendidikan yang ‘gagap’ dalam beradaptasi dengan kondisi sosial
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab, kemasyarakatan dan
sebagai acuan maka semua pihak dapat fokus pada pencapaian tujuan,
kewenangan lebih fokus dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan baik
Kurikulum dan Tim Penjaminan Mutu yang mengelola sistem evaluasi proses
B. ACUAN PENGEMBANGAN
pendidikan nasional.
1) Acuan konseptual
3) Prosedur operasional.
peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
1) Analisis;
2) Penyusunan;
3) Penetapan;
4) Pengesahan.
3) Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat
kelas;
C. LANDASAN
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
15) Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Menengah.
19) Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dan Menengah 2017.
(KTSP) adalah :
Pendidikan
pendidikan.
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018 6
BAB II
KURIKULUM 2013
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
pemerintah. Hal ini mensikapi berbagai tantangan eksternal antara lain terkait
dengan arus globalisasi dan isu-isu yang terkait dengan masalah lingkungan
global yang dihadapi bangsa seperti terkait forum World Trade Organization
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA)
masyarakat, dunia usaha dan dunia industri terhadap Sumber Daya Manusia
yang semakin kompeten dan berdaya saing. Hanya individu dengan
memiliki ketrampilan problem solving dengan baik yang dapat bertahan untuk
(TIMSS), yang menunjukkan hasil di mana peserta didik Indonesia belum dapat
B. RASIONAL
perubahan pada ruang lingkup lokal yang bergerak semakin mengglobal. Nilai-
nilai global, baik diajarkan atau tidak, telah menjadi bagian dari kehidupan
keseharian para siswa. Dalam kondisi ini, sekolah tidak dapat menghindar dari
berbagai nilai-nilai penguatan jati diri bangsa dalam konteks nasional, dan
penguatan daya saing pada konteks global. Generasi muda pada era saat ini
menunjang hidup dan karir di masa depan, belajar sepanjang hayat, berkreasi
2) Keterampilan berkreasi;
3) Keterampilan berkolaborasi
4) Keterampilan berkomunikasi, dan
sehingga terjadi perebutan terhadap peluang yang sama oleh para peserta
didik. Perubahan terpenting yang harus segera disadari dan dilaksanakan oleh
D. STRATEGI IMPLEMENTASI
12) Meningkatkan kerja sama antar sekolah dan sekolah dengan orang tua
siswa untuk menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018 13
BAB III
maupun global.
metakognitif.
14
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
dan ekstrakurikuler.
B. VISI SEKOLAH
yang ingin dicapai oleh warga sekolah, merupakan keinginan dan pernyataan
moral yang menjadi dasar atau rujukan dalam menentukan arah dan
global.
C. MISI SEKOLAH
Misi sekolah merupakan upaya atau tindakan yang akan dilakukan oleh
warga sekolah untuk mewujudkan visi sekolah. Misi sekolah dapat dijelaskan
sebagai berikut :
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
sekolah;
15
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
6) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-
berkepentingan;
optimal.
16
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
10) Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan terukur.
D. TUJUAN SEKOLAH
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak selalu
adalah :
a) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan), dalam hal ini digambarkan kompetensi yang
masyarakat;
17
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
1. Memiliki perilaku yang mencer- Setiap siswa berkompeten Pendidik dan Tenaga
minkan sikap: dalam: Kependidikan yang aga-
1) Beriman dan bertakwa mis, berkarakter, sehat,
1) Menghayati nilai-nilai tole- pembelajar, dan berperan
kepada Tuhan YME, menjadi teladaan.
ransi dalam kehidupan ber
2) Berkarakter, jujur, dan pe-
bangsa dan bernegara.
duli, 2) Mengamalkan agama da-
3) Bertanggungjawab, lam kehidupan sehari- hari.
4) Pembelajar sejati sepan- 3) Lebih menempatkan kitab
Tujuan Umum :
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Tujuan Khusus :
2. PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan faktual, Menguasai pengetahuan faktu- ■ Guru menguasai pe-
konseptual, prosedural, dan al, koseptual, prosedural, dan ngetahuan faktual, kon-
metakognitif pada tingkat teknis, meta-kognitif berkaitan: septual, prosedural, dan
spesifik, detil, dan kompleks 1. ilmu pengetahuan, metakognitif yang men-
berkenaan dengan: jadi muatan kurikulum
2. teknologi,
1. ilmu pengetahuan, untuk ditransfer kepada
3. seni, siswa melalui pembe-
2. teknologi,
lajaran.
4. budaya, dan ■ Sekolah berdaya dalam
3. seni,
5. humaniora. memfasilitasi siswa
4. budaya, dan
serta siswa mampu mengait menggunakan sumber
5. humaniora. dan media belajar yang
kan semua itu pada konteks sesuai dengan yang
Mampu mengaitkan pengetahu-
kehidupan di sekitarnya. siswa butuhkan.
an di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara,
serta kawasan regional dan
internasional
3. KETERAMPILAN
4. Membuat Keputusan
20
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
21
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB IV
A. KARAKTERISTIK KURIKULUM
sumber belajar;
sistem masyarakat.
22
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
B. LANDASAN KURIKULUM
1. L a n d a s a n Filosofis
mendatang.
d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik daripada masa lalu melalui peningkatan kemampuan intelektual,
2. Landasan Sosiologis
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
23
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
3. Landasan Pedagogis
4. Landasan Teoritis
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan
24
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
25
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
2. Mata Pelajaran
atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata
Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan mata pelajaran
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3
Kesehatan)
26
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Alokasi Waktu Per Minggu
Mata Pelajaran
semester I semester II
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganega- 2 2
raan
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3
Kesehatan)
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Bahasa Jawa (wajib) 2 2
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per 26 26
minggu
Mata pelajaran peminatan akademik 12 (3 mapel) 12 (3 mapel)
atau 16 (4 atau 16 (4
mapel) mapel)
Mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau 4 (1 mapel) 4 (1 mapel)
pendalaman minat atau 8 (2 atau 8 (2
mapel) mapel)
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per 46 46
minggu
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Bahasa Jawa (wajib) 2 2
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per 26 26
minggu
Mata pelajaran peminatan akademik 9 (3 mapel) 9 (3 mapel)
atau 12 (4 atau 12 (4
mapel) mapel)
Mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau 6 (2 mapel) 4 atau 8
pendalaman minat atau 9 (3
mapel)
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per 44 44
minggu
Keterangan:
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang
aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu
aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
28
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan
seni.
1. Peminatan
keilmuan.
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
B. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Geografi 3 4 4
6. Sejarah 3 4 4
7. Sosiologi 3 4 4
8. Ekonomi 3 4 4
C. Peminatan Bahasa dan Budaya
9. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
10. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
minat
29
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman
minat.
Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau
SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) jika
dipandang perlu ketika mendaftar di SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh
psikolog.
pertama dan rekomendasi guru bimbingan dan konseling, peserta didik yang
pindah peminatan wajib mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang
dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk
30
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
2. Lintas Minat
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian
Ilustrasi lintas minat dapat dilihat pada contoh berikut. Seorang calon
siswa bercita-cita untuk melanjutkan studinya setamat SMA ke Fakultas
juga ingin berbisnis, karena itu ia tak mengambil fisika, melainkan memilih
Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X
sampai dengan XII. Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi.
Lintas minatnya dapat mengambil mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan
Kimia; (2) Geografi, Sejarah, dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan
Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa
Jepang. Alternatif (1), (2), dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar
31
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA/MA. SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat
menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok
Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat
diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
memilih mata pelajaran yang sama sejak Kelas X sampai Kelas XII. Dianjurkan
3. Pendalaman Minat
mata kuliah pilihan di perguruan tinggi yang akan diakui sebagai kredit dalam
32
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
faktor lain yang dianggap penting. Untuk mata pelajaran seni budaya,
minimal 2 dari 4 aspek yang disediakan. Siswa mengikuti salah satu aspek
yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semester.
minggu efektif, kegiatan tatap muka, pengaturan tugas terstruktur dan tidak
terstruktur pada sejumlah mata pelajaran pada setiap semester dalam satuan
tahun pelajaran. Prinsip utama pada sistem satuan semester meliputi tiga
mandiri.
diharapkan dapat beraktivitas dan berkarya pada tiap mata pelajaran. Oleh
karena itu, beban belajar yang harus siswa tanggung menjadi bertambah
banyak, sehingga jika beban belajar siswa berlebih, maka dapat berpengaruh
kontra produktif terhadap perkembangan diri siswa. Karena alasan itulah maka
sekolah memandang perlu untuk mengatur beban belajar pada tiap semester.
33
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
4) Kegiatan Mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik
atas inisiatif atau dengan stimulasi pendidik yang berfungsi sebagai proses
bagi yang belum tuntas dan penguasaan materi lebih tinggi bagi yang telah
mencapai ketuntasan;
belajar. Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk
SMA meliputi 45 menit tatap muka, 60% dari waktu tatap muka untuk
bawah ini.
34
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
alokasikan pada setaip minggu efektif pada tiap semester. Komposisi beban
belajar untuk peserta didik SMA/MA terdiri atas : mata pelajaran kelompok A
(peminatan), serta lintas minat dan/atau pendalaman minat. Hal lain yang perlu
ALOKASI
Minimal 14
minggu
4. Jeda tengah semester Maksimal 2
35
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
satuan pendidikan.
36
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya yang bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik
satuan pendidikan.
6) Kebermanfaatan.
Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang terkait
dengan seni budaya, prakarya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang
bersangkutan.
c) B uku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) berbasis aktivitas dan
karya.
37
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
menetapkan.
38
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
pendidikan.
satuan pendidikan.
1. Bahasa Daerah…..
2. ……………………
G. PENUMBUHAN KARAKTER
1. Rasional
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelectual) dan tubuh anak. Bagian-
bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan
yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang baik, berbagai kebutuhan,
tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi. Oleh karena itu,
39
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
bahwa pendidikan abad XXI bersandar pada lima tiang pembelajaran sejagat
to live together, dan learning to be serta learning to transform for oneself and
society.
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk
agama lain. Nilai karakter religius ini, meliputi tiga dimensi relasi sekaligus,
40
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang,
41
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan spiritual (olah hati)
untuk hidup pada abad XXI, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical
42
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan diukur secara
4. Struktur Kurikulum
43
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
berbagai kegiatan.
pendukung lain yang terdiri atas: (a). Ekosistem dan budaya sekolah;
dan masyarakat.
5. Penilaian
dan keterampilan.
H. PENGEMBANGAN LITERASI
1. Pengertian
Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang
di dalamnya, meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu,
makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk
dan menulis dapat dikatakan menjadi ruh pada gerakan literasi di sekolah.
luas.
44
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,
2. Tujuan
Tujuan Umum
3. Kompetensi Literasi
media, literasi teknologi, dan literasi visual. Ke-5 komponen literasi tersebut
45
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
masalah.
elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan
saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang
dibutuhkan masyarakat.
46
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital
(perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola dengan baik.
5. Pentahapan Kegiatan
tahap, yaitu :
47
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Contoh :
b) Kegiatan Pengembangan
kritik buku.
48
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
c) Kegiatan Pembelajaran
sepanjang hayat;
■ Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui
kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati,
pelajaran.
49
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
NO KOMPONEN URAIAN
.
1) Perencanaan
1. Program : Gerakan Literasi
2. Deskripsi Kondisi :
Nyata
3. Masalah Utama :
4. Kegiatan (Solusi) :
5. Tujuan :
6. Indikator Pencapaian :
7. Strategi Pelaksanaan :
8. Tim Pelaksana/ :
Uraian Tugas
I. STRUKTUR PROGRAM
2. Implementasi Kegiatan
Pembiasan tgl
3. Implementasi
Pembelajaran
4. Evaluasi Kegiatan
kegiatan
50
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
3) Evaluasi Kegiatan
J. INSTRUMEN EVALUASI
Evaluasi kegiatan literasi mencakup keterlaksanaan program dan
Contoh Instrumen:
Keterlaksanaan/
No. Indikator Pencapaian
Ya Tidak
1) Evaluasi Keterlaksanan
a.
Sekolah membaharui bacaan siswa secara
berkala.
b.
Sekolah menyediakan akses internet
pendukung pembelajaran
c. Sekolah menyediakan e-book.
d. Guru melaksanakan pembiasaan membaca
e. Guru memberikan peluang membaca di
awal pembelajaran
f. Mencapai target seluruh siswa mem-
biasakan membaca.
g. Guru meningkatkan potensi siswa meng-
gunakan TIK dalam pembelajaran
2) Evaluasi Pencapaian Hasil
h. Siswa merumuskan resume materi yang dibaca
di perpustakaan.
i. Siswa membiasakan membaca sebelum belajar
dilaksanakan.
j. Lima % siswa yang menunjukan kompetensi
yang berkeunggulan, sehingga dapat berkom-
petisi dengan siswa dari sekolah lain.
51
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
dilaksanakan.
52
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
dan hari libur. Bagian penting yang perlu diperhatikan dalam perumusan
yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu
ALOKASI
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk
reguler setiap tahun minggu kegiatan pembelajaran
(Kelas I-V, VII-VIII, X- efektif pada setiap satuan
XI) pendidikan
2. Minggu efektif Minimal 18
semester ganjil tahun minggu
terakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas VI,
IX, XII)
3 Minggu efektif semester Minimal 14 minggu
genap tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan (Kelas VI, IX,
dan XII)
4 Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap
semester
5 Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II
6 Libur akhir tahun Maksimal 3 minggu Digunakan untuk
ajaran penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal
tahun ajaran
7 Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang
minggu memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar
8 Hari libur Maksimal 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah
9 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
10 Kegiatan khusus Maksimal 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
satuan pendidikan yang diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Tabel 1 : Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
54
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB VI
PANDUAN AKADEMIK
A. PEMBELAJARAN
Fokus utama pengelolaan kurikulum adalah dalam rangka menjamin
tingkat satuan pendidikan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh sekolah.
56
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
pengetahuan siswa. Begitu juga pada aspek keterampilan siswa tidak serta
57
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
11) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik, dan
dalam kurikulum dapat siswa kuasai. Program tahunan wajib guru persiapkan
■ Tahun pelajaran
■ Kelas
58
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Prosedur Perumusan
C. SILABUS
Muatan Silabus
Silabus paling sedikit memuat :
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran;
pencapaian kompetensi;
∙ Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
∙ Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
∙ Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
Isi. Dibuktikan dengan kelengkapan komponen dan isi silabus yang dimiliki
semester.
D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
60
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
satuan pendidikan wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
1. Komponen RPP
c) Kelas/semester;
d) Materi pokok;
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, d i r u m u s k a n
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
k) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
remedi.
62
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
63
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
2016, yaitu:
1) Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran (1) SD/MI : 35 menit (2)
SMP/MTs : 40 menit (3) SMA/MA : 45 menit, dan (4) SMK/MAK : 45 menit .
berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
64
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti
kompetensi berikut :
65
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
merpkan bertuk softskill Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata
3. Kegiatan Penutup
berikut :
F. PELAKSANAAN PENILAIAN
pencapaian kompetensi (IPK) pada setiap mata pelajaran. IPK untuk KD pada
66
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang terukur
dan/atau dapat diobservasi.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
termasuk perumusan indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2. IPK
a. Sikap Spiritual
agama yang dianutnya serta toleransi terhadap agama lain. Indikator sikap
spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir nilai sikap
yang tersurat. Sementara itu, penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran lain dirumuskan dalam perilaku beragama secara umum.
(4) Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
b. Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial untuk menghimpun informasi mengenai
67
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
a) Indikator untuk KD dari KI-2 mata pelajaran PABP dan PPKn dirumuskan
dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD
data atau informasi apa adanya; dan (e) mengakui kesalahan atau
Tuhan Yang Maha Esa, antara lain: (a) menerima risiko dari tindakan
maaf atas kesalahan yang dilakukan; (e) tidak menyalahkan orang lain
68
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar
f) Gotong royong, yaitu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong secara
ikhlas, antara lain: (a) terlibat aktif dalam kerja bakti membersihkan
kelas atau lingkungan sekolah; (b) bersedia membantu orang lain tanpa
perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain; dan (f)
bersama.
g) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan, baik dalam berbicara
maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya
yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda
pada tempat dan waktu yang lain, antara lain: (a) menghormati orang
yang lebih tua; (b) tidak meludah di sembarang tempat; (c) mengucapkan
terima kasih setelah menerima bantuan orang lain; (d) member salam,
senyum, dan menyapa; (e) meminta izin ketika akan memasuki ruangan
orang lain atau menggunakan barang milik orang lain; dan (f)
diperlakukan baik.
putus asa; (b) tidak canggung dalam bertindak; (c) berani presentasi di
pertanyaan.
guru bimbingan konseling (BK), wali kelas (selama peserta didik di luar jam
pelajaran), warga sekolah (peserta didik).
peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah
didik. Apabila seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang
baik, namun pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan
perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik, maka di dalam jurnal harus
ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik.
Pencatatan pada jurnal tidak hanya sikap yang sangat baik atau
kurang baik saja, tetapi juga perubahan sikap dari kurang baik menjadi baik
atau sangat baik. Sikap dan perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik
dan tercacat dalam jurnal, akan lebih baik jika dikomunikasikan kepada peserta
70
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
penilaian harian dan dapat juga dilakukan penilaian tengah semester melalui
tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi
seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara
71
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
pelaksanaan penilaian;
digunakan;
pelaksanaan penilaian;
pengerjaan proyek;
kompetensi minimal;
didik; dan
72
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
pada saat kegiatan tatap muka yang disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran;
c. Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi diri;
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang
telah ditentukan;
73
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
waktu ke waktu sebagai bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang tua
1. Mekanisme penilaian
Dalam melaksanakan penilian hasil belajar oleh satuan pendidikan perlu
pelajaran yang tidak diujikan dalam USBN. Ujian Sekolah dilakukan oleh
Berstandar Nasional.
75
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
5) Laporan hasil penilaian semua mata pelajaran pada setiap akhir semester
pendidikan (Rapor).
pendidikan
akhir tahun, sedangkan ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk
pada semester ganjil, sedangkan cakupan materi pada penilaian akhir tahun
76
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam bentuk penilaian harian dan
penguasaan kompetensi;
H. KENAIKAN KELAS
Ketuntasan belajar pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam kurun waktu
pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil atau genap, maka:
1) Dihitung rerata nilai berdasarkan aspek mata pelajaran semester ganjil dan
genap.
2) Nilai rerata setiap aspek dibandingkan dengan KKM pada mata pelajaran
tersebut. Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai KKM, maka aspek mata
77
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
kurang dari nilai KKM, maka aspek mata pelajaran tersebut dinyatakan
BELUM TUNTAS. Selanjutnya jika rerata kedua aspek tuntas dan nilai
Sistem Paket.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau
nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
masing-masing.
78
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
Berdasarkan data pada tabel diperoleh data untuk bahan penentuan
keputusan sebagai berikut :
setiap aspek pada mata pelajaran yang sama pada contoh kasus di atas,
belum tuntas.
Catatan:
I. K ELULUSAN SISWA
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
80
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
7) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
yang diuji. Contoh : rata- rata semua mata pelajaran yang di-US-
kan paling rendah 70 dan nilai US setiap mata pelajaran paling
rendah 65.
81
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
pendidik.
BAB VII
A. KONSEP
utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
B. FUNGSI LAYANAN BK
berfungsi untuk :
83
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
C. ASAS PELAYANAN
Bimbingan meliputi:
9) Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan
diskriminatif.
E. KOMPONEN PROGRAM BK
2. Bidang layanan;
85
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
F. STRUKTUR PROGRAM
1) Rasional
3) Deskripsi Kebutuhan
4) Tujuan
5) Komponen Program
6) Bidang Layanan
7) Recana Kegiatan
8) Tema/Topik
(RPLBK).
∙ Konseling individual,
∙ Kelompok,
∙ Bimbingan kelompok,
86
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
∙ Alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan
∙ Pengelolaan media,
relevan.
87
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 2018
BAB VIII
EKSTRAKURIKULER
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
tujuan pendidikan.
berikut :
Gerakan Pramuka.
Muda karana.
1. Model Blok
sejalan dengan materi yang dipelajari dalam kegiatan tatap muka yang
teknologi, melalui:
∙ Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,
∙ Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma
• Nama kegiatan
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 89
2018
• Tujuan
• Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan
• Susunan Panitia
• Pembina/Pelatih
• Tempat pelatihan.
• Jadwal pelatihan
• Rencana Anggaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap
sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan khusus
keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator pencapaian visi sekolah.
tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang relevan dengan
Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan serta
sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan yang
berlaku.
pramuka. Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan
atribut kepramukaan.
Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar disampaikan kepada mata pelajaran
yang relevan.
ketercapaian tujuan.
2. Model Aktualisasi
serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan perangkat penilaian
akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level mendapat tanggung jawab
untuk merumuskannya dalam kurun waktu tahunan. Ada pun struktur program
• Nama kegiatan
• Tujuan kegiatan
• Silabus Pelatihan
• Materi pelatihan
• Pembina/Pelatih
• Jadwal pelatihan
• Sistem penilaian
Pembina
Pembina dalam kegiatan aktualisasi adalah tenaga pendidik yang
kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip
Pelaksanaan Aktualisasi
Pramuka.
kepramukaan.
Penilaian
Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi adalah tanggung
Hasil penilaian disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan
3. Model Reguler
kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka dalam
kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang mengikutinya dan
B. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan dalam rangka mendukung
pembentukan karakter sesuai dengan norma spiritual dan sikap sosial siswa,
ekstrakurikuler yaitu maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
seni dan budaya, pencinta alam, jurnalistik, teater, fotografi dan lain-lain.
dan lainnya.
laporan.
Perencanaan
Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan
1) Nama Kegiatan
3) Indikator keberhasilan.
4) Deskripsi keberhasilan tahun sebelumnya.
9) Tempat pelatihan
12) Anggaran.
13) Instrumen Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan menggunakan waktu 60% dari kegiatan tatap
2018
Penilaian
Penilaian ekstrakurikuler dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa disesuaikan dengan materi yang
dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar disampaikan kepada mata pelajaran yang
relevan.
tujuan.
mendapat pertimbangan rapat dewan guru, yang dihadiri oleh komite sekolah.
Pengelolaan Informasi (KKPI) sekolah usahakan untuk dikelola oleh guru yang
sejenisnya yang telah memiliki sertifikat pendidik bidang TIK dan KKPI.
Beban guru TIK sesuai dengan ketentuan tidak hanya memiliki beban kerja
membimbing siswa, namun mereka memilliki beban kerja yang jauh lebih luas
Secara umum Guru TIK mendapatkan tugas dan tanggung dalam memfasilitasi
sekolah:
7) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
berikut:
sebagai
berbasis TIK.
b. Mempersiapkan pembelajaran;
setiap awal tahun pelajaran agar sinergis dengan kegiatan lainnya dalam
deskripsi uraian tugas guru TIK yang akan digunakannya sebagai dasar
BAB IX
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
sekolah/madrasah.
dilakukan dalam bentuk penilaian akhir, ujian sekolah dan ujian sekolah
berstandar nasional
didik;
B. TUJUAN PENILAIAN
e. orang tua dalam memahami sistem dan mekanisme penilaian serta laporan
1. Penilaian Proses
otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan
Penilaian sikap
Penilaian Sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
tertentu.
mata pelajaran.
D. NILAI KETUNTASAN
(kualitas peserta didik), serta guru dan daya dukung satuan pendidikan.
peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian
dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek
dengan mata pelajaran yang diampu, serta rasio jumlah peserta didik
kebijakan.
4) Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai
KKM-nya.
KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua
tingkat kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu
sekolah. Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dan predikat, yakni 1,00 – 4,00 untuk angka yang ekuivalen dengan
predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB)
ANGKA PREDIKAT
10 4,00 A
9 3,67 A-
8 3,33 B+
7 3,00 B
6 2,67 B-
5 2,33 C+
4 2,00 C
3 1,67 C-
2 1,33 D+
1 1,00 D
NILAI KETUNTASAN SIKAP
ANGKA PREDIKAT
4,00 Sangat Baik (SB)
3,00 Baik (B)
2,00 Cukup (C)
1,00 Kurang (K)
Ketuntasan Belajar sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan
modus 3,00 atau predikat Baik (B).
dalam bentuk angka dan huruf, yakni 1,0 – 4,0 untuk angka yang
atau huruf B-. Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan
(4) KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada semua
tingkat kelas, artinya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada
suatu sekolah. Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah.
(5) Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan
(6) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua
(7) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata dari
(8) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua
KKM pada setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu semester atau
analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata
spek
2018
Misalkan aspek daya dukung mendapat skor 90, aspek kompleksitas mendapat
skor 70, aspek intake mendapat skor 65, Jika bobot setiap aspek sama, nilai
90 + 70 + 65
KKM-KD = ------------------
3
Kriteria Penskoran :
Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, guru dan daya dukung tinggi,
serta intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah :
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. (9)
Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 106
2018
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada
1. Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
Cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara
lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian
melalui jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung
berdasarkan modus.
(1) Observasi
perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun
secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan
mata pelajaran dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
Catatan :
Kolom Perilaku Yang Dinilai diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut.
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
Format di atas dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan dapat
diadaptasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
learning).
dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan
Kelompok
Kegiatan
d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap,
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : .................../..........................
Petunjuk :
1) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom
2) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
sebagai berikut :
temannya, dan dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam
• Peserta didik A mengamati dan menilai B dan E. A juga dinilai oleh B dan E
• Peserta didik B mengamati dan menilai A dan C. B juga dinilai oleh A dan C
• Peserta didik C mengamati dan menilai B dan D. C juga dinilai oleh B dan D
• Peserta didik D mengamati dan menilai C dan E. D juga dinilai oleh C dan E
• Peserta didik E mengamati dan menilai D dan A. E juga dinilai oleh D dan A
Petunjuk :
1) Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok.
2) Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu
yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan
perilaku tersebut.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur
(feedback) kepada peserta didik oleh pendidik dan umpan balik terhadap guru
1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara
peserta tes. Ada pun prosedur pelaksanaan tes tertulis sebagai berikut :
soal, level kognitif, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan adanya
kisi-kisi, penulisan soal lebih terarah sesuai dengan tujuan tes dan
proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat.
jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci
(key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut
berikut.
b) Tidak bersifat SARA dan PPPK (suku/ agama/ ras/ antar golongan
diperlukan saja.
Bahasa :
tingkat tinggi/high order thinking skills (HOTS), yaitu bentuk soal yang
Untuk melatih HOTS sebaiknya penilaian lebih banyak diberikan dalam bentuk
uraian.
Pornografi/ Politik/Propaganda/Kekerasan).
3) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai. d) Materi
c) Bahasa
Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif.
1.
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 119
2018
3) Tes Lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut
peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
ketika pembelajaran. Jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat
maupun paragraf. Tes lisan menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani
berpendapat.
4) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk
Rambu-rambu penugasan :
a) Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
2018
kelompok.
g) Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
2018
mengetahui pengetahuan (KD pada KI-3) yang sudah peserta didik kuasai
lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4 mata pelajaran
yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
2) Proyek
3) Portofolio
4) Produk
tugas.
4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat
diamati.
5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai unjuk
penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni
dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni
dan budaya.
Keterangan :
Persiapan = 20 3 3 = 20
Proyek
Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu
mata pelajaran, beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata
laporan.
3) Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
didik.
4) Inovasi dan kreativitas yaitu proyek yang dilakukan peserta didik terdapat
unsur- unsur baru (kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.
Kelas/Semester : X/1
n hubungan
sosial di masyarakat.
Indikator Soal : Peserta didik mampu merumuskan masalah sosial di
2018
1.3
Pengolahan skor
Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai
oleh pendidik bersama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut,
karyanya.
dikumpulkan dan dipilih bersama oleh guru dan peserta didik. Karya-karya
terbaik menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen
portofolio. Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama
karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi
peserta didik, pendidik, dan orang tua peserta didik. Selain itu, diperlukan
bangga bagi peserta didik sehingga dapat mendorong untuk mencapai hasil
Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya peserta
oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.
karyanya.
putera/puterinya.
contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih, dan sapu, teknologi seperti,
adaptor ac/dc dan bel listrik; hasil karya seni seperti; patung, lukisan, dan
gambar, dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau
logam.
produk.
teknik.
BAB X
SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi dalam penyelenggaraan pendidikan bersinonim dengan
dan demi keajegan penggunaan istilah maka pada program ini selanjutnya
supervisi.
• Menghimpun informasi
• Menganalisis informasi
• Melakukan tindakan.
Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta keterkaitan berikut:
ditafsirkan.
secara individual atau melibatkan banyak personal yang tergabung dalam tim
bahwa kinerja guru kurang, cukup, baik, atau sangat baik. Informasi
C. TUJUAN SUPERVISI
pelaksanaan tugasnya.
D. Strategi Supervisi
kelas.
sekolah atau oleh guru senior menjadi bagian integral dari sistem
kunjungan dan observasi kelas (2) individual conference (3) kunjungan antar
guru (4) evaluasi diri (5) supervisory buletin (6) profesional reading (7)
profesional writing.
Metode atau teknik supervisi kelompok antara lain (1) rapat staf
sekolah (2) orientasi guru baru (3) curriculum laboratory (4) panitia (5)
trips for staff personnels (9) pannel or forum discussion (10) in service
supevisi :
1) Menyusun program supervisi secara obyektif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
awal semester.
Kepala sekolah :
Unsur Guru : 1.
2.
3.
4.
G. Instrumen Supervisi
Kegiatan supervisi wajib menggunakan instrumen. Instrumen yang
dengan baik. Oleh karena itu, sebainya instrumen telah sekolah siapkan sejak
awal tahun pelajaran baru. Kecuali itu, untuk melaksanakan kegiatan supervisi
klinis yang memilih masalah khusus untuk guru yang membutuhkan, sekolah
1) Wawancara
2) Studi Dokumen
disupervisi.
3) Pemetaan
5) Evaluasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumen yang harus dilampirkan sekolah :
Pendidikan
5. Format Program Tahunan Per Mata Pelajaran
7. Format Silabus
8. Instrumen Supervisi
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP SMA 145
2018