Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sosio Budaya


Aspek sosial budaya dalam perilaku kesehatan timbul ketika kalangan
medis mulai mengarah ke “community medicine”, mencangkup kesehatan
mental, kesehatan fisik, dan kesehatan sosial. Tujuan pembangunan sosial
memberikan kesempatan pada masyarakat untuk hidup wajar mental, fisik,
dan sosial menuntut peran ilmu sosial yang lebih besar untuk ikut
memecahkan masalah kesehatan. Upaya kesehatan memuat usaha-usaha
terencana untuk merubah tingkah laku individu, kelompok, dan masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pendidikan. Tujuan
pendidikan kesehatan adalah merubah perilaku ke arah yang
menguntungkan kesehatan.
Sosial Budaya terdiri dari 2 kata, yang pertama definisi sosial,
menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia milik W.J.S Poerwadarminta,
sosial ialah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan
atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum (kata sifat).
Sedangkan budaya dari kata Sans atau Bodhya yang artinya pikiran dan akal
budi. Budaya ialah segala hal yang dibuat oleh manusia berdasarkan pikiran
dan akal budinya yang mengandung cipta, rasa dan karsa. Dapat berupa
kesenian, pengetahuan, moral, hukum, kepercayaan, adat istiadat ataupun
ilmu.
Maka definisi sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta
oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan atau dalam
kehidupan bermasyarakat. Atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu
berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Berikut berbagai definisi sosial budaya menurut para ahli:

4
5

1. Philip Wexler
Pengertian dan definisi sosial menurut Philip Wexler
menyatakan bahwa sosial adalah sifat dasar dari setiap individu
manusia.
2. Lewis
Lewis berpendapat bahwa arti dari kata sosial adalah sesuatu
yang dapat dicapai, dihasilkan serta ditetapkan dalam proses interaksi
sehari-hari antara warga suatu negara dengan pemerintahannya.
3. Lena Dominelli
Definisi sosial adalah bagian yang tidak utuh dari sebuah
hubungan manusia sehingga membutuhkan sebuah pemakluman atas
hal-hal yang bersifat rapuh didalamnya.
4. Enda M.C.
Arti dari kata sosial menurut Enda M. C. adalah suatu cara
tentang bagaimana para individu saling berhubungan satu sama lain.
5. Koentjaraningrat
Menurutnya koentjaraningrat budaya adalah suatu gagasan dan
rasa, suatu tindakan dan juga karya yang merupakan sebuah hasil yang
dihasilkan oleh manusia didalam kehidupan masyarakat yang nantinya
dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
6. E.B. Taylor
Budaya adalah suatu keseluruhan yang bersifat kompleks.
Keseluruhan tersebut meliputi kepercayaan, kesusilaan, adat istiadat,
hukum, seni, kesanggupan dan juga semua kebiasaan yang dipelajari
oleh manusia yang merupakan bagian dari suatu masyarakat.

B. Pengertian Gizi
Gizi adalah merupakan subtansi organik yang di butuhkan organisme
untuk memulihkan fungsi normal tubuh seperti sistem tubuh, daya tahan
tubuh dari virus maupun bakteri serta berperan dalam pertumbuhan. Gizi
berasal dari kata berbahasa arab yaitu giza yang artinya zat makanan. Dalam
6

bahasa inggris gizi di sebut juga dengan nutrisi yang berarti bahan makanan
atau suatu zat gizi atau pun dapat di artikan sebagai ilmu gizi.
Pengertian lain tentang gizi adalah sebagai proses organisme dalam
menggunakan makanan yang di makan atau di konsumsi secara normal
melalui tahap pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan dan
metabolisme sertapengeluaran zat gizi untuk dapat mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan berbagai fungsi normal dari organ tubuh serta
dapat di gunakan sebagai penghasil tenaga.
Ilmu gizi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkaitan dengan
berbagai ilmu dasar seperti ilmu kimia, biokimia, biologi, fisiologi,
pathologi, ilmu pangan, dan lain-lain. Lahirnya ilmu gizi diawali dengan
penemuan tentang hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan
meliputi proses pernapasan, oksidasi, dan kalorimetri.
Gizi merupakan zat yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita. Dan untuk mengetahui tentang gizi ini kita harus lebih
mendalam mempelajari tentang gizi.

C. Pengertian Gizi Menurut Ahli Anthropologi dan Lainnya


Almatsier (2004 : 3) menyatakan ilmu gizi adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan
kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab Ghidza, yang
berarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di
sisi lain dengan tubuh manusia.
Selain pendapat Almatsier, banyak juga yang berpendapat tentang
ilmu gizi yang dibahas dalam buku FKM UI (2007 : 4).
a. Guthrie (1983), beliau menyatakan prinsip-prinsip gizi dasar adalah ilmu
yang mempelajari makanan, zat gizi, proses pencernan, metabolisme dan
penyerapan dalam tubuh, fungsi serta akibat kekurangan atau kelebihan
zat gizi bagi tubuh.
7

b. Sediaoetama (1987), beliau menyatakan ilmu gizi adalah ilmu yang


mempelajari hal ikhwal makanan yang dikaitkan dengan kesehatan
tubuh.
c. National Academy of Science (1994), ilmu gizi adalah ilmu yang
mempelajari zat-zat dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan
proses yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi, dicerna, diserap
sampai dimanfaatkan tubuh, serta dampaknya terhadap pertumbuhan,
perkembangan, dan kelangsungan hidup manusia serta faktor yang
mempengaruhinya.
Anderson (2006 : 8) menyatakan bahwa:
a. Memberi energi: zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah
karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan
energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas.
b. Pertumbuhan dan pemelihara jaringan tubuh: protein, mineral, dan air
adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk
membentuk sel-sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak.
c. Mengatur proses tubuh: protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan
untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di
dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas
tubuh dan membentuk antibodi sebagai pangkal organisme yang bersifat
infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
Pengertian gizi menurut ahli pada umumnya sama tetapi memiliki
sedikit perbedaan:
1. Harry Oxorn & William R. Forte
Menurut mereka gizi meliputi pengertian yang luas, tetapi tidak
hanya mengenai tentang jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan
kita melainkan juga untuk mengenai cara-cara memperoleh serta dapat
mengolah dan mempertimbangkan agar kita semua tetap sehat.
8

2. Tuti Sunardi
Menurut Tuti, gizi adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi
proses perubahan dari semua jenis makanan yang dapat masuk ke
dalam tubuh, yang gunanya dapat mempertahankan kehidupan kita.
3. Nirmala Devi
Nirmala Devi mendefinisikan gizi yang merupakan substansi
yang diperoleh dari berbagai makanan dan digunakan untuk
membantu proses pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan pada
jaringan tubuh.
4. Chairinniza K. Graha
Menurut Chairinniza k. Graha, gizi adalah unsur yang
terkandung di dalam makanan, yang dimana unsur-unsur itu dapat
memberikan suatu manfaat bagi tubuh yang ketika mengkonsumsinya
dapat menjadi sehat.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi


1. Usia
Semakin bertambahnya umur maka akan semakin meningkat
pula kebutuhan zat tenaga bagi tubuh. Zat tenaga diperlukan untuk
membantu tubuh melakukan beragam aktivitas fisik. Namun
kebutuhan zat tenaga akan berkurang saat usia mencapai 40 tahun ke
atas. Setiap 10 tahun setelah usia seseorang mencapai 25 tahun,
kebutuhan energi per hari untuk pemeliharaan dan metabolisme sel-sel
tubuh berkurang atau mengalami penurunan sebesar 4 persen setiap 10
tahunnya. Berkurangnya kebutuhan tersebut dikarenakan menurunnya
kemampuan metabolisme tubuh, sehingga tidak membutuhkan tenaga
yang berlebihan karena dapat menyebabkan terjadinya penumpukan
lemak di dalam tubuh. Penumpukan lemak di dalam tubuh dapat
menimbulkan terjadinya obesitas.
9

2. Jenis kelamin
Jenis kelamin menentukan besar kecilnya asupan nutrisi yang
dikonsumsi. Umumnya perempuan lebih banyak memerlukan
keterampilan dibandingkan tenaga, sehingga kebutuhan gizi
perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Menurut Depkes
(1994) kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada
perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini terjadi karena setelah
pubertas, perempuan akan cenderung memiliki proporsi massa lemak
tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki.
3. Pendapatan
Pendapatan mempengaruhi daya beli terhadap makanan.
Semakin baik pendapatan maka akan semakin baik pula makanan
yang dikonsumsi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebaliknya,
pendapatan yang kurang mengakibatkan menurunnya daya beli
terhadap makanan secara kualitas maupun kuantitas.
Penduduk yang berpendapatan cukup masih banyak yang tidak
memanfaatkan bahan makanan bergizi dalam menyediakan makanan
keluarga. Hal ini disebabkan, antara lain:
a. Kurangnya pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi
b. Pantangan-pantangan secara tradisional masih diberlakukan
c. Atau keengganan untuk mengkonsumsi bahan makanan murah
walaupun mereka tahu banyak mengandung gizi.
4. Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan
pengetahuan, akan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan
dan pemenuhan kebutuhan gizi. Semakin tinggi pendidikan seseorang
maka akan semakin baik status gizinya. Ini dikarenakan seseorang
yang mengenyam pendidikan biasanya lebih memahami dalam
menerima informasi-informasi mengenai gizi.
10

5. Sosial budaya
Budaya memiliki pengaruh besar dalam pemilihan dan
pengolahan pangan menjadi makanan. Budaya juga mempengaruhi
kebiasaan makan seseorang. Salah satu contohnya, pada suku Melayu
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berkuah santan.
6. Perilaku makan
Perilaku makan merupakan suatu wujud tindakan seseorang
dalam memilih dan mengkonsumsi makanan yang terbentuk melalui
pengetahuan dan sikap. Jika keadaan ini terus-menerus berlangsung
maka akan menjadi kebiasaan makan dan akan membentuk pola
makan. Perilaku makan yang tidak seimbang akan mengakibatkan
masalah gizi.
7. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh
dan sistem penunjangannya (Almatsier, 2003). Aktivitas fisik dapat
mempengaruhi status gizi. Aktivitas fisik yang kurang akan
mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak dan dapat
menyebabkan obesitas.
8. Lingkungan
Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap pembentukan perilaku makan yang selanjutnya akan
mempengaruhi status gizi. Lingkungan disini adalah lingkungan
keluarga, sekolah, serta adanya promosi melalui media elektronik
maupun cetak.

Anda mungkin juga menyukai