Anda di halaman 1dari 7

Perencanaan

Diagnosis Keperawatan
Tujuan (TUK/TUM) Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1.1. Bina hubungan saling
percaya dengan
mengemukakan prinsip
komunikasi terapeutik :
a. Sapa klien dengan
ramah baik verbal
1. Ekspresi wajah
maupun nonverbal.
bersahabat, menunjukkan
TUM : b. Perkenalkan diri
rasa senang, ada kontak
Klien tidak mencederai diri dengan sopan.
mata, mau berjabat
sendiri, orang lain, dan c. Tanyakan nama Hubungan saling percaya
tangan, mau menyebutkan
Gangguan perubahan sensori lingkungan. lengkap klien dan merupakan dasar untuk
nama, mau menjawab
persepsi : halusinasi nama panggilan yang memperlancar interaksi yang
salam, klien mau duduk
TUK 1 : klien sukai. selanjutnya akan dilakukan.
berdampingan dengan
Klien dapat membina d. Jelaskan tujuan
perawat, mau
hubungan saling percaya. pertemuan.
mengutarakan masalah
e. Tunjukan sikap
yang dihadapinya.
empati dan menerima
klien apa adanya.
f. Beri perhatian kepada
klien dan perhatian
kebutuhan dasar
klien.
1. Klien dapat menyebutkan 1.1. Adakan kontak sering dan Selain untuk membina
waktu, isi, dan frekuensi singkat secara bertahap. hubungan saling percaya,
timbulnya halusinasi. 1.2. Observasi tingkah laku kontak sering dan singkat
klien terkait dengan akan memutus halusinasi.
halusinasinya : bicara dan
tertawa tanpa stimulus, Mengenal perilaku klien pada
dan memandang ke saat halusinasi terjadi dapat
kiri/kanan/ke depan seolah memudahkan perawat dalam
- olah ada teman bicara. melakukan intervensi.
1.3. Bantu klien mengenal
halusinasinya dengan cara, Mengenal halusinasi
TUK 2 : a. Jika menemukan klien memungkinkan klien
Klien dapat mengenal sedang berhalusinasi, menghindari faktor timbulnya
halusinasinya. tanyakan apakah ada halusinasi.
suara yang di
dengarnya.
b. Jika klien menjawab
ada, lanjutkan : apa
yang dikatakan suara
itu. Katakana bahwa
perawat percaya klien
mendengan suara itu,
namun perawat sendiri
tidak mendengarnya. (
dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi).
c. Katakan bahwa klien
lain ada yang seperti
klien.
d. Katakana bahwa
perawat akan
membantu klien.

2. Klien dapat 2.1. Diskusikan dengan klien :


mengungkapkan a. Situasi yang Pengetahuan tentang waktu,
bagaimana perasaannya menimbulkan atau isi dan frekuensi munculnya
terhadap halusinasi tidak menimbulkan halusinasi dapat
tersebut. halusinasi (jika mempermudah perawat.
sendiri, jengkel atau
sedih)
b. Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore dan
malam, terus
menerus, atau
sewaktu, waktu.
2.2. Diskusikan dengan klien
tentang apa yang
dirasakannya jika terjadi Mengidentifikasi pengaruh
halusinasi ( marah, takut, halusinasi pada klien.
sedih, dan senang). Beri
kesempatan pada klien
untuk mengungkapkan
perasaannya.
1. Klien dapat menyebutkan 1.1. Bersama dengan klien Usaha untuk memutus
tindakan yang biasanya mengidentifikasi tindakan halusinasi, senhingga
dilakukan untuk yang dilakukan jika terjadi halusinasi tidak muncul
mengendalikan halusinasi. (tidur, marah, kembali.
halusinasinya. menyembunyikan diri, dll)
1.2. Diskusikan manfaat dan Penguatan (reinforcement)
cara yang digunakan klien. dapat meningkatkan harga
Jika bermanfaat, beri diri klien.
TUK 3 : pujian kepada klien.
Klien dapat mengontrol
halusinasinya. 2. Klien dapat menyebutkan 2.1. Diskusikan dengan klien Memberikan alternative
cara baru dalam tentang cara baru pilihan untuk mengontrol
mengontrol halusinasi. mengontrol halusinasinya. halusinasi.
a. Menghardik/mengusir,
tidak memedulikan
halusinasinya.
b. Bercakap - cakap
dengan orang lain jika
halusinasinya muncul.
c. Melakukan kegiatan
sehari-hari.
3. Klien dapat mendemon- 3.1. Beri contoh cara Meningkatkan pengetahuan
strasikan cara menghardik menghardik halusinasi : klien dalam memutus
/ mengusir / tidak ‘pergi, saya tidak mau halusinasi.
memedulikan mendengarkan kamu, saya
halusinasinya. mau mencuci piring/
bercakap-cakap dengan
suster’.
3.2. Beri pujian atas Harga diri klien meningkat.
keberhasilan klien.
3.3. Minta klien mengikuti Memberi kesempata pada
contoh yang diberikan dan klien mencoba yang dipilih.
minta klien
mengulanginya.
3.4. Susun jadwal latihan klien Memudahkan klien dalam
dan minta klien untuk mengendalikan halusinasi.
mengisi jadwal kegiatan (
Self-evaluation).
4. Klien dapat mengikuti 4.1. Anjurkan klien untuk Stimulasi persepsi dapat
aktivitas kelompok. mengikuti terapi aktivitas mengurangi perubahan
kelompok, orientasi intepretasi realita akibat
realita, stimulasi persepsi. adanya halusinasi.
5. Klien dapat mendemon- 5.1. Klien dapat menyebutkan Dengan mengetahui prinsip
strasikan kepatuhan jenis, dosis, dan waktu penggunaan obat, maka
minum obat untuk minum obat, serta manfaat kemandirian klien dalam hal
mencegah halusinasi. obat tersebut (prinsip 5 pengobatan dapat
benar : benar orang, benar ditingkatkan.
obat, benar dosis, benar
waktu, dan benar cara
pemberian).
5.2. Diskusikan dengan klien Dengan menyebutkan dosis
tentang jenis obat yang frekuensi dan caranya, klien
diminum (nama, warna, melaksanakan program
dan besarnya) : waktu pengobatan.
minum obat (jika 3x :
pukul 07.00, 13.00, 19.00)
dosis, cara.
5.3. Diskusikan proses minum Menilai kemampuan klien
obat : dalam pengobatannya sendiri.
a. Klien meminta obat
kepada perawat (jika
dirumah sakit), kepada
keluarga (jika di
rumah).
b. Klien memeriksa obat
sesuai dosisnya.
c. Klien meminum obat
pada waktu yang tepat.
5.4. Anjurkan klien untuk Dengan mengetahui efek
bicara dengan dokter samping, klien akan tahu apa
mengenai manfaat dan yang harus dilakukan setelah
efek samping obat yang minum obat.
dirasakan.

Anda mungkin juga menyukai