PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pluralisme sendiri berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu pluralism, dan
berdasarkan dari wikipedia, pluralism mempunyai pengertian "Suatu kerangka
interaksi yang mana setiap kelompok menampilkan rasa hormat dan toleran satu
sama lain, berinteraksi tanpa konflik atau asimilasi (pembauran / pembiasan)".
Seiring berjalannya waktu pengertian pluralisme telah banyak mengalami
perkembangan, yang disesuaikan dengan perubahan zaman dan kepentingan dari
beberapa pihak, salah satu perkembangan definisi dari pluralisme yang lebih
spesifik adalah seperti yang diungkapkan oleh John Hick, yang mengasumsikan
pluralisme sebagai identitas kultural, kepercayaan dan agama harus disesuaikan
dengan zaman modern, karena agama-agama tersebut akan berevolusi menjadi
satu.
Pengertian pluralisme diatas mempunyai anggapan bahwa semua agama
adalah sama, hal inilah yang kemudian disalah gunakan oleh beberapa orang
tertentu untuk merubah suatu ajaran agama agar sesuai dengan ajaran agama
lain.
Kondisi tersebut jelas tidak berlaku untuk negara Indonesia, dimana
kebhinekaan merupakan salah satu pedoman bangsa, dengan beragamnya suku
bangsa dan agama di Indonesia, pengertian pluralisme versi John Hick akan
sangat mengganggu, dan bisa menimbulkan konflik yang hanya berlandaskan
emosi, karena penduduk Indonesia untuk saat ini, sangat mudah sekali
terpengaruh oleh suatu informasi tanpa mau mengkaji lebih dalam.
Pluralisme sendiri sebenarnya sangat penting sekali, bagi sebuah negara
yang terdiri dari beraneka suku bangsa, etnis atau kelompok sosial lainnya,
termasuk dalam hal ini negara Indoneisa, asalkan pengertian dari pluralisme
kembali ke asalnya, yaitu toleran, seperti halnya yang diungkapkan cendikiawan
muslim Masykuri Abdillah yang mengatakan pluralisme merupakan sikap
menghargai kemajemukan masyarakat dan bangsa serta mewujudkannya sebagai
keniscayaan.
Dengan semakin beraneka ragamnya masyarakat dan budaya, sudah tentu
setiap masing-masing individu masyarakat mempunyai keinginan yang berbeda-
beda, dan hal tersebut bisa menimbulkan konflik diantara individu masyarakat
tersebut, untuk itulah diperlukan paham pluralisme yang mengacu kepada
pengertian toleransi, untuk mempersatukan kebhinekaan suatu bangsa.
Apalagi apabila kita melihat pedoman dari bangsa Indonesia yaitu Bhineka
Tunggal Ika, yang mempunyai pengertian berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu,
yang mengingatkan kita betapa pentingnya pluralisme untuk menjaga persatuan
dari kebhinekaan bangsa, asalkan pengertian pluralisme adalah toleransi. Dimana
pedoman itu telah tercantum pada lambang Negara kita yang didalamnya telah
terangkum dasar Negara kita juga.
Pluralisme moral atau relativisme moral adalah titik berdiri konsep di
mana orang percaya bahwa kebenaran atau pembenaran dari penilaian moral tidak
mutlak, tetapi relatif terhadap beberapa kelompok orang yang berbeda. Tetapi
tidak salah untuk beberapa pertimbangan menuju ke ketidaksepakatan tertentu
yang diusulkan oleh orang-orang dari budaya yang berbeda dan masyarakat yang
berbeda pula. Orang-orang dari daerah yang berbeda dengan latar belakang yang
berbeda, struktur sosial, dan karakter yang berbeda, memiliki pandangan yang
berbeda dengan cara berpikir dalam menghadapi hidup dan masalah mereka
sendiri
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis meminta kritik dan saran bagi
pembaca terutama pada dosen mata pelajaran, karena di dalam penulisan makalah
ini penulis masih merasa banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan. Bak kata
pepatah ‘tidak ada gading yang tidak retak’. Oleh karena saran dan kritik sangat
diperlukan untuk kemajuan penulis dalam menulis makalah selanjutnya.