OLEH:
NAMA : Sugianto
KELAS : D
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah yang berkaitan dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaan. (Ervianto, 2004).
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja. (Safitri, 2014).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja sekarang ini telah menduduki tempat yang penting
dalam perusahaan terutama dalam pekerjaan konstruksi. Rasa aman dan nyaman dalam
bekerja merupakan tuntutan bagi perusahaan untuk dapat memenuhinya dalam rangka
memberikan jaminan kerja bagi pekerja proyek maupun karyawan.
Konstruksi bangunan atau proyek konstruksi memang memilki sifat yang khas,
antara lain tempat kerjanya di ruang terbuka yang dipengaruhi cuaca, jangka waktu
pekerjaan terbatas, menggunakan pekerja yang belum terlatih, menggunakan peralatan kerja
yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja dan pekerjaan yang banyak
mengeluarkan tenaga. Berdasarkan sifat-sifat unik itu pula, maka sektor jasa konstruksi
mempunyai resiko bahaya kecelakaan fatal.
Untuk mencegah kerugian dari proyek konstruksi, diperlukan suatu sistem
manajemen K3 yang mengatur dan dapat manjadi acuan bagi konsultan, kontraktor, dan
para pekerja konstruksi. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat memberikan kepastian bahwa
kinerjanya akan terus memenuhi persyaratan hukum dan kebijakan yang berlaku serta untuk
membantu pencapaian Nihil Kecelakaan dan Kerugian Nihil yang sangat menentukan
keberhasilan proyek konstruksi ( Victoria, 2013).
Peningkatan keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan adalah sebuah fungsi
penting dari manajemen yang baik. Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja bukan
hanya sebuah fungsi dari manajemen yang baik, tetapi harus menjadi suatu fungsi normal.
Pada tahun 1916 dibuat Undang-undang pengawasan tambang yang berisi
keselamatan dan kesehatan tambang, kemudian pada tahun 1927 lahir Undang-undang
gangguan yang berisi tentang pendirian perusahaan yang membahayakan, kerugian
perusahaan dan gangguan. Tiga belas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1940, keluar
pengaturan tentang biaya pemeriksaan keselamatan kerja di perusahaan.
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Bagian 6 Tentang Kesehatan Kerja,
pada Pasal 23 berisi:
1) Kesehatan kerja disenggelarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
2) Kesehatan kerja meliputi perlindungan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan
syarat kesehatan kerja.
3) Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Berdasarkan gambar statistik dibawah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa angka
kecelakaan kerja diIndonesia meningkat disetiap tahunnya
Berdasarkan Gambar statistik dibawah ini dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja
paling sering terjadi dinegara-negara berkembang. Hal ini karena dinegara-negara ini belum
memiliki sistem K3 yang memadai.
Ditambah lagi kondisi lingkungan yang tidak mendukung seperti debu yang banyak,
terbatasnya ruang gerak bagi pekerja, ributnya para mahasiswa disekitar yang dapat
mengganggu konsentrasi pekerja, dalam artian gangguan psikologi.
Jadi, hal-hal diatas sangat memungkinkan untuk terjadinya sebuah kecelakaan bagi
para pekerja. Sehingga perlunya pengendalian awal dulu bagi para pekerjanya itu sendiri
sampai dengan kepada pemimpin yang mempunyai wewenang kepada para mereka.
C. Hasil Observasi
b. Analisis Resiko
No. Resiko Peluang Akibat Keterangan
1. Radiasi sinar D 2 R
matahari
2. Tertusuk B 3 S
Benda tajam
3. Ispa C 4 T
4. Tertimpah D 3 M
Batu
5. Terjatuh krn E 2 R
ruang terbtas
6. Stress/depresi E 1 R
7. Penyakit kulit A 2 S
8. Diare D 1 R
9. Bungkuk E 4 S
10. Kanker E 5 S
Keterangan :
Laluma, Riffa H., 2011, “Analisis Manajemen Risiko untuk Perusahaan Non-
KeuanganUnited Grain Growers (UGG)”, Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 5,
No. 1, 1-5, ISSN 1978-9629, STMIK Mardira Indonesia, Bandung.
Mintje Victoria, dkk., 2013, Penerapan Sistem Pengendalian Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pada Pelaksanaan Konstruksi (Studi Kasus: Lanjutan Pembangunan
Fasilitas Pelabuhan Laut Manado T.A. 2012), Jurnal Sipil Statik, Vol.1, No.9,
Hal. 616-622, ISSN: 2337-6732.
Safitri, Indah, dkk., 2014, Identifikasi Potensi Bahaya Kerja Dan Pengendalian Dampak
Di Unit Produksi Palm Kernel Crushing Pt. Wilmar Cahaya Indonesia
Pontianak Tahun 2014.
Lampiran