Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan IPS pada hakekatnya berfungsi untuk membantu perkembangan

peserta didik memiliki konsep diri yang baik, membantu pengenalan dan apresiasi

tentang masyarakat global dan komposisi budaya, sosialisasi proses

sosial,ekonomi,politik, membantu siswa untuk mengetahui waktu lampau dan

sekarang sebagai dasar untuk mengambil keputusan, mengembangkan

kemampuan untuk memecahkan masalah dan keterampilan menilai, membantu

perkembangan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan

masyarakat.

Pencapaian fungsi dan tujuan mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah

menjadi penting untuk dapat dilaksankan oleh guru dalam proses belajar mengajar

dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran fungsi dan tujuan tadi. Belajar

IPS yang cakupannya beragam dan luas serta tuntutan kurikulum yang sarat

dengan muatan yang harus disampaikan kepada siswa dengan lokasi waktu yang

terbatas, guru mengalami kesulitan dalam menyajikan bahan ajar IPS dengan baik,

menarik, dan menantang minat belajar siswa, pada akhirnya pembelajaran IPS

yang dilaksanakan di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 106815 Marindal I adalah

dengan melakukan pembelajaran untuk dapat mengejar target.

Selain itu Hal tersebut dikarenakan guru tidak mengajak peserta didik untuk

memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang sedang diajarkan.

Penggunaan metode ceramah hal tersebut dikarenakan model pembelajaran yang

1
2

digunakan (Teacher Centered) berpusat pada guru, guru cenderung menguasai

kelas sehingga peserta didik hanya mendengarkan saja apa yang disampaikan oleh

gurunya, siswa hanya mencatat materi dan menghafalkannya, sehingga

pembelajaran kurang mengeksplorasi potensi kreativitas yang dimiliki siswa.

Selain itu rendahnya aktivitas siswa, hal tersebut dikarenakan guru tidak mengajak

siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Kurangnya rasa ingin tahu

siswa, hal tersebut dikarenakan pembelajaran yang disampaikan guru tidak

menarik. Sarana dan prasarana tidak mendukung saat pembelajaran berlangsung,

hal tersebut dikarenakan keadaan sekolah yang tidak sepenuhnya medukung

kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang tidak inovatif, hal tersebut

dikarenakan guru tidak berinovasi dalam membuat media pembelajaran.

Selain itu juga masalah kekurang populeran pelajaran IPS di kalangan siswa

antara lain disebabkan (1) hampir sebagian besar orang tua lebih mementingkan

baca, tulis dan hitung saja sementara mata pelajaran IPS dianggap mata pelajaran

kelas dua sehingga mau tidak mau sikap orang tua seperti ini akan mempengaruhi

pelajaran minat siswa terhadap mata pelajaran ini., (2) sifat dari mata pelajaran

baca, tulis dan hitung lebih bersifat tegas dan pasti sementara mata pelajaran IPS

tidaklah demikian, (3) banyak bahan pelajarannya telah diketahui oleh para siswa

di luar buku pelajaran.

Sementara itu alat tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

terhadap mata-mata pelajaran yang diajarkan sering kali hanya mengukur

kemampuan pengetahuan siswa. Demikian pula mata pelajarm IPS alat tes yang
3

digunakan hanya melulu menekankan kepada kemampuan siswa sehingga

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPS.

Dengan permasalahan yang digambarkan di atas, salah satu solusi yang

dianggap dapat melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar IPS di

antaranya adalah menggunakan pendekatan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (Ctl). Sebab dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan

belajar mengajar IPS akan dirasakan berkesan dan bermakna sekaligus dapat

mendorong siswa belajar lebih lanjut, melalui belajar secara berkelompok siswa

dapat belajar untuk lebih kreatif dalam memecahkan masalah secara bergotong

royong bahu membahu dalam mencapai tujuan.

Dalam Penelitian tindakan kelas ini akan dicoba diterapkan Pendekatan

Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam kegiatan belajar mengajar IPS di

Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 106815 Marindal I Karena model ini dapat

meningkatkan aktivitas siswa secara penuh, artinya siswa berperan aktif dalam

setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi

pelajaran melalui kegiatan kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi

sehingga belajar terasa lebih bermakna. Dari ulasan latar belakang di atas maka

peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas berjudul “Penerapan

Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Sekolah Dasar Negeri 106815 Marindal I Pada

Semester Ganjil Tahun 2017/2018.”.

1.2 Identifikasi Masalah


4

Berdasarkan pembelajaran IPS mengenai keterampilan menyimak dongeng

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu;

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri

106815 Marindal I terutama pada pelajaran IPS,

2. Rendahnya perhatian dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

3. Guru tidak menggunakan metode yang bervariasi didalam pembelajaran.

4. Kurangnya penggunakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa

aktif dalam menyampaikan materi pelajaran.

1.3 Rumusan Masalah

Setelah timbul permasalahan berdasarkan identifikasi masalah, maka

diperoleh rumusan masalah pada penelitian tindakan kelas ini yaitu:

1. Bagaimanakah Pendekatan Contextual Teaching and Learning (Ctl)

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 106815 Marindal I?

2. Apakah Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di Kelas

VI Sekolah Dasar Negeri 106815 Marindal I?

2.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah: meningkatkan hasil belajar

pembelajaran IPS mengenai sistem administrasi wilayah Indonesia melalui

Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Kelas VI Sekolah Dasar

Negeri 106815 Marindal I, Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah:


5

1. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang bagaimana


siswa memilih atau menentukan teman dalam membentuk
kelompok belajarnya;
2. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang
keterampilan-keterampilan apa saja yang dikembangkan ketika
siswa belajar bersama dalam kelompoknya;
3. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang sejauh
mana Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di
Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 106815 Marindal I;
4. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam usulan Kenaikan
Pangkat Jabatan Fungsional Guru dari Golongan III/d ke golongan
IV/a.
5. Meningkatkan aktivitas siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri

106815 Marindal I dalam pembelajaran IPS pada Materi “Sistem

Administrasi Wilayah Indonesia” melalui pendekatan Contextual

Teaching And Learning (CTL) pada Tahun Ajaran 2017/2018?

6. Meningkatkan hasil belajar sistem administrasi wilayah Indonesia

siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 106815 Marindal I dalam

pembelajaran IPS melalui Pendekatan Contextual Teaching and

Learning pada Tahun Ajaran 2017/2018?

6.5 Manfaat Penelitian

Setelah melaksanakan penelitian tindakan kelas ini akan diperoleh manfaat

sebagai berikut :

6.5.1 Manfaat Penelitian bagi Siswa


6

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran IPS sebenarnya

bukanlah pembelajaran yang menakutkan dan sulit melainkan pembelajaran yang

cukup menyenangkan dan cukup mudah dipahami.

1. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan guru dalam

mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar

IPS di Sekolah Dasar yang diselenggarakan khususnya bagi guru.

2. Untuk memberikan pengalaman kepada siswa bahwa belajar IPS itu

tidak membosankan tetapi menyenangkan sehingga tumbuh minat

belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS.

3. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan

masukan yang positif bagi sekolah sehingga sekolah dapat

meningkatkan mutu lulusannya.

4. Dapat memberikan masukan dalam upaya untuk mengaktifkan

pembinaan dan pengelolaan pembelajaran IPS dalam pelaksanaan

pendidikan di Sekolah Dasar

5. "Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) siswa

difasilitasi dan didorong untuk belajar secara aktif dalam kelompok

sehingga siswa akan terlibat secara aktif dengan kegiatan belajar

mengajar IPS".

6.5.2 Manfaat Penelitian bagi Guru

1. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi guru lain yang ingin

melakukan PTK selanjutnya atau penelitian pendidikan lainnya.


7

2. Guru dapat meningkatkan nilai evaluasi belajar anak pada materi

Pecahan dan dapat mengubah pecahan menjadi berbagai bentuk

pecahan (campuran, desimal dan persen).

3. Guru termotivasi untuk dapat menemukan berbagai model

pembelajaran sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan hasil

belajar mengajar untuk waktu sekarang dan waktu yang akan

datang.

4. Merupakan bahan masukan bagi guru SD sebagai salah satu

model pembelajaran yang dapat diaplikasikan guru dalam

kegiatan pembelajaran pada materi pelajaran yang lain.

5. Perbaikan pembelajaran ini akan menimbulkan rasa puas bagi

guru, karena ia sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran yang dikelolanya.

6.5.3 Manfaat Penelitian bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk menerapkan model

pembelajaran yang representative selama pembelajaran serta menyiapkan alat

bantu/peraga dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia. Selain itu, sebagai tolak ukur keberhasilan sekolah dalam

meningaktkan mutu dan kualitas pendidikan untuk masa sekarang dan masa yang

akan datang.

6.6 Defenisi Operasional

Meningkatkan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang

bersusun, Meningkatkan adalah usaha menaikkan (derajat, taraf, dan


8

sebagainya), mempertinggi, memperhebat (produksi), mengangkat diri,

memegahkan diri. Maksud peningkatan dalam penelitian ini adalah usaha

Meningkatkan hasil belajar IPS tentang “Sistem Administrasi Wilayah

Indonesia” melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

pada Tahun Ajaran 2017/2018.

IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di

permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai

anggota masyarakat. IPS yang juga dikenal dengan nama social studies

adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem

kehidupan bermasyarakat.

Hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan secara keseluruhan yang

dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor (bukan hanya salah satu aspek potensi

saja) yang disebabkan oleh pengalaman.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of

Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna

belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana

mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka

pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.


9

SDN 106815 Marindal I terletak di Jl PTP N II Psr V Marindal, Kecamatan


Patumbak. Deli serdang.

Anda mungkin juga menyukai