Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN NA SP BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA

Pertemuan ke : 1 (satu)

Hari / Tanggal : Senin, 25 Februari 2018

Pukul : 11.00 Wita

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya :

1) Ekspresi wajah klien bersahabat

2) Klien menunjukkan rasa senang

3) Ada kontak mata

4) Klien mau berjabat tangan

5) Klien mau menjawab salam

6) Klien mau duduk berdampingan dengan perawat.

b. Klien mau mengutarakan masalah yang dihadapi.


4. Tindakan Keperawatan

Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi therapeutik:

1) Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal.

2) Perkenalkan diri dengan sopan.

3) Tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai klien.

4) Jelaskan tujuan pertemuan.

5) Jujur dan menepati janji.

6) Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

7) Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Tahap orientasi

a. Salam terpeutik

“Selamat pagi Pak NA, perkenalkan saya Leny, saya perawat yang akan

merawat Bapak hari ini”

b. Validasi

“Bagaimana perasaan Pak NA hari ini?”

c. Kontrak

1) Topik

“Boleh kita berkenalan? Saya ingin mengenal Bapak lebih dekat”

2) Waktu

“Berapa lama Pak NA mau kita mengobrol? Bagaimana kalau 15

menit?”
3) Tempat

“Dimana kita mau duduk? Bagaimana kalau di ruang ini saja (Ruang

Rsi Bisma RSJ Provinsi Bali)?”

2. Tahap kerja

Nama Bapak siapa? Suka dipanggil siapa? Pak NA bisa ceritakan Bapak

dari mana dan bagaimana riwayatnya Bapak NA bisa dirawat di rumah sakit

jiwa ini? Saat ini apa keluhan yang Bapak NA rasakan? Tidurnya semalam

bagaimana? Apakah ada yang mengganggu?

3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berkenalan dan Bapak

menceritakan perasaan Bapak hari ini?

a. Tindak lanjut

Bapak NA jika Bapak merasa lebih tenang setelah berkenalan dan bicara

dengan saya, Bapak juga bisa berkenalan dan mengungkapkan perasaan

dengan orang lain.

b. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Tadi Bapak menceritakan suara-suara yang Bapak dengar,

bagaimana kalau nanti kita membicarakan suara-suara tersebut?”

2) Waktu

“Bagaimana kalau besok setelah bapak selesai mendapat snack pagi,

kira-kira pukul 09.00 wita?”


3) Tempat

“Bagaimana kalau di tempat ini lagi ya?


STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN NA

SP1P

Pertemuan ke : 2 (dua)

Hari / Tanggal : Selasa, 26 Februari 2018

Pukul : 09.00 Wita

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan klien

untuk memakan besi dan uang.

b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Klien dapat mengenal halusinasinya.

b. Klien dapat menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya halusinasinya.

c. Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasi.

d. Klien dapat mengontrol halusinasinya.

e. Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan untuk

mengendalikan halusinasinya.

f. Klien dapat memasukkan cara menghardik kedalam jadwal kegiatan

harian.

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien.

b. Mengidentifikasi isi halusinasi klien

c. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien

d. Mengidentfikasi frekuensi halusinasi klien

e. Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi klien

f. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi klien

g. Mengajarkan klien menghardik halusinasi

h. Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik ke dalam kegiatan

harian.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Tahap orientasi

a. Salam therapeutik

“Selamat siang Pak NA”

b. Evaluasi/validasi

“Apakah Bapak NA masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan

Bapak sekarang?”

c. Kontrak

1) Topik

“Sesuai janji kita tadi, sekarang kita akan mendiskusikan suara-suara

yang Pak NA dengar dan cara mencegahnya”

2) Waktu
“Berapa lama Pak NA mau kita mengobrol? Bagaimana kalau 15

menit?”

3) Tempat

“Dimana kita akan mengobrol? Bagaimana kalau di kamar Bapak

saja? ”

2. Tahap kerja

“Coba Bapak ceritakan tentang suara-suara yang Bapak dengar! Apa yang

dikatakan? Kapan saja Bapak mendengar suara itu? Berapa kali suara itu

Bapak dengar? Dalam situasi apa saja bapak mendengarnya? Bagaimana

perasaan Bapak saat mendengar suara-suara itu? Apa yang bapak lakukan

jika mendengar suara-suara tersebut? Saya percaya kalau NA mendengar

suara itu, tetapi kalau suara itu nyata mestinya saya dan teman yang lain

mendengarnya. Suara yang Pak NA dengar itu namanya halusinasi.”

“Apa yang Bapak NA lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan

cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara untuk

mencegah suara-suara itu muncul?”

“Pak NA, ada tiga cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,

dengan menghardik suara-suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-

cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal

dan keempat dengan minum obat secara teratur ”

“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan cara menghardik.

Caranya adalah saat suara-suara itu muncul, langsung Pak NA bilang, pergi!

Saya tidak mau dengar…… saya tidak mau dengar.! Kamu suara palsu!
Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.Coba pak NA

peragakan!”

3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

“Saya senang sekali Bapak sudah menceritakan suara-suara yang bapak

dengar selama ini pada saya. Apa yang Pak NA rasakan setelah

bercerita?”

b. Tindak lanjut

“Jika nanti Pak NA mendengar suara-suara itu, Bapak bisa gunakan cara

yang telah Bapak punya, yaitu menghardik. Bapak juga bisa membuat

jadwal kegiatan untuk melatih menghardik, yaitu setiap pukul 13.00 dan

19.00 wita”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Besok pagi, bagaimana kalau kita belajar cara lain untuk

mengontrol halusinasi selain menghardik, yaitu berbicara dengan

orang lain?”

2) Waktu

“Bagaimana kalau besok kita ketemu jam 09.00 WITA pagi hari?”

3) Tempat

“Kita bisa mengobrol di ruangan ini (Ruang Rsi Bisma RSJ Provinsi

Bali), apa Pak NA bersedia?”

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN NA

SP2P

Pertemuan ke : 3 (tiga)

Hari / Tanggal : Rabu, 27 Februari 2018

Pukul : 09.00 Wita

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan klien

untuk memakan besi dan uang.

b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Klien dapat melatih cara baru untuk mengontrol halusinasi yaitu dengan

bercakap-cakap dengan orang lain.

b. Klien dapat memasukkan cara mengontrol halusinasi ke dalam jadwal

harian.

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.

b. Melatih klien mengendlikan halusinasinya dengan cara barcakap-cakap.

c. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi

a. Salam therapeutik

“Selamat pagi Pak NA”

b. Validasi

“Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Apa masih terdengar suara-

suara yang Bapak ceritakan pagi? Apa sudah mencoba

menghardiknya?”

c. Kontrak

1) Topik

“Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan mendiskusikan cara

kedua untuk mengatasi halusinasi yang Bapak NA alami, yaitu

dengan mengobrol dengan orang lain”

2) Waktu

“Berapa lama Pak NA mau kita mengobrol? Bagaimana kalau 15

menit?”

3) Tempat

“Dimana kita akan mengobrol? Bagaimana kalau di ruangan ini saja

(Ruang Sri Bisma RSJ Provinsi Bali)

2. Tahap kerja

“Cara kedua untuk mencegah atau mengontrol halusinasi adalah dengan

bercakap-cakap dengan orang lain. Jika Bapak mendengar suara-suara,

langsung saja cari teman untuk diajak mengobrol dengan Bapak NA.

Contohnya begini, “Saya mulai mendengar suara-suara. Ayo ngobrol


dengan saya!” Begitu Pak, coba Pak NA peragakan seperti yang saya

lakukan.Ya, begitu. Bagus! Nah latih terus ya Pak. Pak NA bisa mengajak

perawat disini untuk mengobrol”.

3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

“Bagaimana perasaan Pak NA setelah kita latihan tadi? Apa Pak NA

bisa ceritakan kembali?”

b. Tindak lanjut

“Jika nanti Pak NA mendengar suara-suara itu, Bapak bisa gunakan cara

yang telah kita latih tadi ya, yaitu berbicara kepada perawat yang

bertugas di ruangan ini. Bapak juga bisa memasukkan cara mencegah

dengan berbicara ini ke dalam jadwal kegiatan bapak pukul 17.00 wita.”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Kita sudah punya dua acara untuk mengontrol halusinasi, yaitu

dengan menghardik dan berbicara dengan orang lain. Besok kita

akan melatih cara ketiga, yaitu dengan melakukan kegiatan”

2) Waktu

“Jam 10.00, bagaimana?”

3) Tempat

“Kita bisa mengobrol di ruangan ini saja, apa Pak NA bersedia?”


STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN NA

SP3P
Pertemuan ke : 4 (empat)

Hari / Tanggal : Kamis, 28 Februari 2018

Pukul : 10.00 Wita

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan klien

untuk memakan besi dan uang.

b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Klien dapat melatih cara baru untuk mengontrol halusinasi yaitu dengan

melakukan kegiatan.

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.

b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan

kegiatan harian.

c. Menganjurkan klien memasukkan kedalam kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Tahap orientasi

a. Salam therapeutik
“Selamat Pagi Pak NA”

b. Validasi

“Bagaimana tidurnya tadi malam, kemarin sudah melatih cara

mengendalikan halusinasi dengan menghardik dan mengobrol dengan

orang lain?”

c. Kontrak

1) Topik

“Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan mendiskusikan cara

ketiga untuk mengatasi halusinasi yang Bapak NA alami, yaitu

dengan melakukan kegiatan”

2) Waktu

“Berapa lama Pak NA mau kita mengobrol? Bagaimana kalau 15

menit?”

3) Tempat

“Dimana kita akan mengobrol? Bagaimana kalau di ruangan ini

saja?”

2. Tahap kerja

“Hari ini kita akan belajar cara ketiga untuk mencegah halusinasi Bapak,

yaitu dengan melakukan kegiatan. Apa saja biasanya yang Pak NA

lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya? Wah bagus sekali kegiatannya. Mari

kita latih satu kegiatan hari ini. Bagus sekali (jika NA bisa lakukan)”

(Latih kegiatan sesuai pilihan klien)


“Kegiatan ini bisa Pak NA lakukan untuk mencegah ketika halusinasi Pak

NA muncul. Kegiatan lain akan kita latih agar dari pagi sampai malam ada

kegiatan.”

3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

“Bagaimana perasaan Pak NA setelah kita latihan tadi? Coba Pak NA

sebutkan lagi bagaimana cara untuk mengontrol halusinasi!”

b. Tindak lanjut

“Jika nanti Pak NA mendengar suara-suara itu, Bapak bisa gunakan cara

yang telah kita latih bersama”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Kita sudah punya tiga acara untuk mengontrol halusinasi, besok

siang saya akan menemui keluarga Pak NA, jadi kita bertemu lusa

kita akan belajar obat-obat yang Pak NA minum.”

2) Waktu

“Bagaimana kalau setelah Pak NA mendapat snack, jam 10.00

wita?”

3) Tempat

“Kita bisa mengobrol di Ruang Makan saja, apa Pak NA bersedia?”


STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN NA

SP1K
Pertemuan ke : 5 (lima)

Hari / Tanggal : Jumat, 29 Februari 2018

Pukul : 15.00 Wita

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Keluarga

a. Keluarga belum mengetahui tentang cara merawat klien dengan

halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

b. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala serta proses

terjadinya halusinasi.

c. Keluarga dapat menjelaskan cara untuk merawat klien dengan

halusinasi.

4. Tindakan Keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga.

b. Mendiskusikan dengan keluarga masalah yang dirasakan keluarga

dalam merawat klien.

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi yang

dialami klien, tanda dan gejala halusinasi serta proses terjadinya

halusinasi.
d. Menjelaskan cara merawat anggota keluarga yang sedang berhalusinasi

di rumah : beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama,

bepergian bersama.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Tahap orientasi

a. Salam therapiutik

“Selamat siang Bu, perkenalkan saya Leny, perawat yang bertugas

merawat keluarga Ibu yaitu Pak NA”

b. Validasi

“Bagaimana kabar Ibu di rumah?”

c. Kontrak

1) Topik

“Hari ini saya datang kesini untuk mendiskusikan tentang keadaan

klien NA keluarga Ibu”

2) Waktu

“Berapa lama kita bisa diskusi? Bagaimana kalau 15 menit?”

3) Tempat

“Boleh kita bicara di teras ini?”

2. Tahap kerja

“Apa masalah yang Ibu hadapi dalam merawat klien NA di rumah? Gejala

yang dialami oleh Kakak Ipar Ibu itu disebut halusinasi, yaitu mendengar
atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Tanda-tandanya bicara

sendiri dan tertawa sendiri atau marah-marah tanpa sebab. Jadi, jika Kakak

Ipar Ibu mengatakan mendengar suara-suara itu sebenarnya tidak ada. Oleh

karena itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara.

Cara-cara tersebut adalah: pertama, di hadapan Bapak NA jangan

membantah atau mendukung halusinasi. Katakan saja Ibu percaya bahwa

Pak NA mendengar suara, tetapi Ibu sendiri tidak mendengar. Kedua,

jangan biarkan Kakak Ipar Ibu melamun dan sendirian karena kalau

melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-

cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama dan

bersembahyang bersama. Ketiga, bantu Kakak Ipar Ibu minum obat secara

teratur dan jika obat habis ajak Pak NA untuk kontrol kembali atau jika

halusinasi tidak terkontrol segera ajak Pak NA ke pelayanan terdekat atau

rumah sakit.”

3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

“Bagaimana Ibu, apa Ibu bisa sebutkan tentang gejala halusinasi dan

cara mengatasinya?”

b. Tindak lanjut
“Perlu kerja sama antara kita untuk membantu Pak NA, saya berharap

Ibu bisa mengunjungi Pak NA di rumah sakit dan kita bersama

mendiskusikan tentang perawatan Pak NA”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Kalau Ibu bisa datang kita akan membicarakan tentang dosis obat,

nama obat serta cara minum obat buat Pak NA dan juga melatih cara

merawat Pak NA.”

2) Waktu

“Apa bisa Ibu datang sabtu besok jam 10.00 wita?”

3) Tempat

“Kita akan bersama Kakak Ipar Ibu di ruang makan ruang rawat inap

Kakak Ipar Ibu”

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN NA

SP2K

Pertemuan ke : 5 (lima)

Hari / Tanggal : Jumat, 29 Februari 2018

Pukul : 15.15 Wita

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Keluarga

a. Keluarga belum dapat mempraktikkan tentang cara merawat klien

dengan halusinasi.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Keluarga dapat menjelaskan cara untuk merawat klien dengan

halusinasi.

b. Keluarga dapat mempraktikkan cara merawat klien dengan halusinasi.

c. Keluarga dapat melakukan cara merawat langsung kepada klien

halusinasi.

4. Tindakan Keperawatan

a. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien dengan halusinasi.

b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien

halusinasi.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi

a. Salam therapiutik

“Selamat siang Bu, perkenalkan saya Leny, perawat yang bertugas

merawat keluarga Ibu yaitu Pak NA”

b. Validasi

“Bagaimana kabar Ibu di rumah?”

c. Kontrak

1) Topik

“Hari ini saya datang kesini untuk mempraktikkan cara merawat Pak

NA dengan halusinasi.”

2) Waktu

“Berapa lama kita bisa diskusi? Bagaimana kalau 15 menit?”

3) Tempat

“Boleh kita bicara di teras ini?”

2. Tahap kerja

Cara-cara dalam merawat Pak NA dengan halusinasi tersebut adalah:

pertama, di hadapan Bapak NA jangan membantah atau mendukung

halusinasi. Katakan saja Ibu percaya bahwa Pak NA mendengar suara,

tetapi Ibu sendiri tidak mendengar. Kedua, jangan biarkan Kakak Ipar Ibu

melamun dan sendirian karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi.

Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan

keluarga seperti makan bersama dan bersembahyang bersama.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi

“Bagaimana Ibu, apa Ibu bisa mempraktikkan cara merawat Pak NA

dengan halusinasi?”

b. Tindak lanjut

“Perlu kerja sama antara kita untuk membantu Pak NA, saya berharap

Ibu bisa mengunjungi Pak NA di rumah sakit dan kita bersama

mendiskusikan tentang perawatan Pak NA”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Kalau Ibu bisa datang kita akan membicarakan tentang dosis obat,

nama obat serta cara minum obat buat Pak NA dan juga melatih cara

merawat Pak NA.”

2) Waktu

“Apa bisa Ibu datang sabtu besok jam 10.00 wita?”

3) Tempat

“Kita akan bersama Kakak Ipar Ibu di ruang makan ruang rawat inap

Kakak Ipar Ibu”

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN NA

SP3K
Pertemuan ke : 5 (lima)

Hari / Tanggal : Jumat, 29 Februari 2018

Pukul : 15.30 Wita

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Keluarga

a. Keluarga belum mengetahui tentang cara membuat jadwal aktivitas

klien dirumah termasuk minum obat.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum

obat.

b. Keluarga dapat melakukan follow up klien setelah pulang.

4. Tindakan Keperawatan

a. Membantu keluarga dalam membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk

minum obat.

b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Tahap orientasi

a. Salam therapiutik
“Selamat siang Bu, perkenalkan saya Leny, perawat yang bertugas

merawat keluarga Ibu yaitu Pak NA”

b. Validasi

“Bagaimana kabar Ibu di rumah?”

c. Kontrak

1) Topik

“Hari ini saya datang kesini untuk membantu Ibu dalam membuat

jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat dan menjelaskan

follow up klien setelah pulang”

2) Waktu

“Berapa lama kita bisa diskusi? Bagaimana kalau 15 menit?”

3) Tempat

“Boleh kita bicara di teras ini?”

2. Tahap kerja

Terkait dengan kegiatan dalam merawat klien dengan halusinasi yang

sudah saya jelaskan sebelumnya, saya akan melatih Ibu untuk menyusun

jadwal kegiatan sehari-hari klien. Kemudian nanti Ibu yang akan melatih

Kakak Ipar Ibu untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-harinya. Tolong

Ibu pantau pelaksanaannya dan beri pujian kalau Pak NA berhasil

melakukannya. Kemudian bantu Kakak Ipar Ibu minum obat secara teratur

dan jika obat habis ajak Pak NA untuk kontrol kembali atau jika halusinasi

tidak terkontrol segera ajak Pak NA ke pelayanan terdekat atau rumah

sakit.”
3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

“Bagaimana Ibu, apa Ibu bisa sebutkan tentang gejala halusinasi dan

cara mengatasinya?”

b. Tindak lanjut

“Perlu kerja sama antara kita untuk membantu Pak NA, saya berharap

Ibu bisa mengunjungi Pak NA di rumah sakit dan kita bersama

mendiskusikan tentang perawatan Pak NA”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Kalau Ibu bisa datang kita akan membicarakan tentang dosis obat,

nama obat serta cara minum obat buat Pak NA dan juga melatih cara

merawat Pak NA.”

2) Waktu

“Apa bisa Ibu datang sabtu besok jam 10.00 wita?”

3) Tempat

“Kita akan bersama Kakak Ipar Ibu di ruang makan ruang rawat inap

Kakak Ipar Ibu”

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN NA

SP4P
Pertemuan ke : 6 (enam)

Hari / Tanggal : Sabtu, 30 Februari 2018

Pukul : 10.00 Wita

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan klien

untuk memakan besi dan uang.

b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Tujuan

a. Klien dapat menyebutkan manfaat,dosis dan efek samping obat.

b. Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat secara benar.

c. Klien dapat informasi tentang efek samping obat.

d. Klien dapat memahami akibat berhenti inum obat.

e. Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat.

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.

b. Memberikan penkes tentang penggunaan obat secara teratur.

c. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Tahap orientasi
a. Salam therapeutik

“Selamat pagi Pak NA”

b. Validasi

“Bagaimana tidurnya tadi malam? Kemarin sudah lakukan jadwal

kegiatan hariannya?”

c. Kontrak

1) Topik

“Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan mendiskusikan obat-

obat yang Pak NA peroleh”

2) Waktu

“Berapa lama Pak NA mau kita diskusi? Bagaimana kalau 15

menit?”

3) Tempat

“Boleh kita diskusi di ruang ini saja?”

2. Tahap kerja

“Pagi ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Pak NA

minum.Adakah bedanya setelah minum obat secara teratur?Apakah saura-

suara berkurang atau hilang?Minum obat sangat penting agar suara-suara

yang Pak NA dengar dan menggangu selama ini tidak muncul lagi.Berapa

macam obat yang Pak NA minum?(Perawat menyiapkan obat klien).”Ini

yang berwarna orange namanya Chlorpromazine (CPZ) diminum 1 kali

sehari. Yang berwarna merah muda namanya Haloperidol, diminum 2 kali

sehari. Dan yang warna kuning namanya Hexymer diminum 1 kali sehari.
Nanti konsultasi dengan dokter, sebab kalau putus obat Pak NA akan

kambuh dan sulit untuk sembuh seperti keadaan semula. Pak NA juga harus

tahu behawa efek samping dari obat-obat tersebut adalah salah satunya

menyebabkan mengantuk dan pusing atau sakit kepala. Pak NA juga harus

teliti minum obat-obat ini. Pastikan obatnya benar, artinya Pak NA harus

memastikan bahwa obat itu benar-benar punya Pak NA. Jangan keliru

dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat

diminum pada waktunya dengan cara yang benar, yaitu diminum setelah

makan dan tepat jamnya.

3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

“Bagaimana perasaan Pak NA setelah tahu tentang obat-obat Pak NA?”

b. Tindak lanjut

“Nanti Pak NA dapat meminta obat dengan perawat setiap waktunya

Pak NA minum obat, Pak NA harus belajar sendiri minum obat.”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Nanti kita akan ketemu lagi untuk melihat bagaimana Bapak NA

mengontrol halusinasinya.”

2) Waktu

“Bagaimana kalau nanti kita ketemu jam 13.00 wita?”

3) Tempat

“Di ruang ini lagi ya Pak?”

Anda mungkin juga menyukai