Anda di halaman 1dari 2

1. Yosada, Kardius Richi. Pendidikan di Beranda Terdepan Negara Perbatasan Entikong.

2. RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018


3. BPS Kabupaten Sanggau 2018
4. Profil Wilayah Sanggau 2007
5. https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwimqvK94qXkAhXLYo
8KHS-JD9sQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.batasnegeri.com%2Fkondisi-
pendidikan-di-daerah-perbatasan-masih-
miris%2F&psig=AOvVaw2WttuYf5ZEoXjF247cEhLF&ust=1567088643534111
6. https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwi8v5rB6qXkAhWO7H
MBHVInCLsQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fanalisa.id%2F7-pos-lintas-batas-negara-
yang-dibangun-ulang-presiden-
jokowi%2F17%2F11%2F2018%2F&psig=AOvVaw1q8_v1sp67pWqsql6sJmZY&ust=156709080
3223712
7. https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwig8dDg6qXkAhVH73
MBHTxwDIsQjRx6BAgBEAQ&url=http%3A%2F%2Fnews.unair.ac.id%2F2018%2F08%2F15%2
Fpendidikan-perbatasan-indonesia-malaysia-
cukupkah%2F&psig=AOvVaw2LTxefD91WSgtDPgp-5Q81&ust=1567090885310467

Nelangsa Tunas Bangsa di Entikong

Kabupaten Sanggau merupakan salah satu Kabupaten dari 10 Kabupaten yang terletak di Provinsi
Kalimantan Barat. Wilayah administratif Kabupaten Sanggau terdiri dari 15 kecamatan, dimana 2
diantaranya yaitu kecamatan Entikong dan Sekayam merupakan kawasan perbatasan dengan Negara
Malaysia.

Kecamatan Entikong dengan ibukota kecamatan di desa Entikong memiliki luas 506,89 km2 dengan
jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah 18.166 Jiwa dan kepadatan penduduk adalah 36 jiwa/km2
.Secara administratif Kecamatan Entikong terdiri dari 5 desa dan 18 dusun. Kecamatan ini berjarak
kurang lebih 147 km dari Ibukota Kabupaten Sanggau. Prasarana yang telah ada terdiri dari jalan
Negara 14,5 km, jalan kabupaten 41,7 km, jalan desa 83,37 km. Sarana pendidikan yang tersedia terdiri
dari 1 unit TK, 18 unit SD/MI, 2 unit SLTP dan 2 unit SMK. Sarana kesehatan terdiri dari 1 unit
puskesmas dan 1 unit puskesmas pembantu.

Salah satu masalah yang membuat hati nelangsa di daerah ini adalah masalah pendidikan. Sekolah-
sekolah di Entikong tidak dibangun dengan pondasi yang kuat sehingga sudah banyak yang rusak dan
tidak layak pakai. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan negeri tetangga Malaysia. Di Malaysia,
sekolah-sekolah dibangun dengan baik serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
representatif. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat Entikong pindah ke negara tetangga untuk
mengenyam pendidikan maupun bekerja di sana. Selain itu terdapat banyak masalah seperti:
rendahnya mutu pendidikan, rendahnya kesejahteraan guru, minimnya fasilitas dan sarana prasarana
fisik, serta kurangnya kesempatan pemerataan pendidikan.

Penyebab inti dari masalah pendidikan ini adalah karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal
adalah kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan yang masih sangat rendah.
Berdasarkan data BPS Kalimantan Barat 2008-2012 BPS RI, Angka Melek Huruf di sini menunjukkan
angka 89,98 di bawah rata-rata nasional yakni 92,99. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
di daerah ini masih rendah.Mereka lebih memilih untuk bekerja daripada melanjutkan pendidikan.
Faktor sosial yang berkaitan dengan kultur masyarakat, baik yang berupa pandangan, adat istiadat dan
kebiasaan lainnya yang melekat di dalam suatu kelompok masyarakat, seringkali menjadi faktor
penghambat bagi anak-anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sedangkan faktor eksternal misalnya seperti minimnya fasilitas dan sarana prasarana fisik, kurangnya
tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten, dan kurangnya kesempatan pemerataan
pendidikan oleh pemerintah sendiri.

Solusi dari masalah pendidikan ini adalah dengan meningkatkan program kegiatan “SM3T” dan
“Indonesia Mengajar, meningkatkan rekrutmen tenaga guru, meningkatkan kerja sama dengan LPTK-
LPTK di daerah dalam bentuk pemberian beasiswa kepada calon-calon mahasiswa asli daerah yang
bersedia ditempatkan di sekitar kawasan perbatasan Entikong, meningkatkan kesejahteraan guru,
meningkatkan pembangunan fasilitas dan prasarana pendidikan yang ada di Entikong dengan cara
menggunakan dana CSR dari berbagai perusahaan yang ada di kawasan perbatasan Entikong, dan yang
paling penting adalah mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan pendidikan,
sehingga muncul sebuah kesadaran bersama tentang nilai pentingnya pendidikan yang bermuara
kepada meningkatnya angka partisipasi pendidikan di kawasan perbatasan Entikong.

Alfian Mahfudin

08211840000010

#SiapBernalar

#PenalaranSantuy

#KabinetOASE

#UKMPenalaranITS

Anda mungkin juga menyukai