Anda di halaman 1dari 21

TUGAS 1

GD3105 SURVEI GNSS

Sistem GNSS

Salomo MGS

15117096

TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS

ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT

TEKNOLOGI BANDUNG

2019
Tugas I GNSS

1. GPS
a. Sejarah GPS
Global Positioning System (GPS) merupakan suatu sistem radio navigasi penentuan
posisi menggunakan satelit. GPS dapat memberikan posisi suatu objek di muka bumi
dengan akurat dan cepat (koordinat tiga dimensi) dan memberikan informasi waktu serta
kecepatan bergerak secara kontinyu di seluruh dunia. GPS merupakan bagian dari Sistem
Informasi Geografi dan saat ini sudah merupakan bagian yang menjadi kebutuan hidup
manusia. GPS dikembangkan pertama kali oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat
dengan nama NAVSTAR GPS (diberikan oleh John Walsh). Sistem GPS merupakan
sistem penentuan posisi berbasis satelit dna sekaligus merupakan tongga revolusi bidang
pengukuran posisi dan navigasi.

Sistem ini pada awalnya merupakan sistem navigasi militer yang dirancang,
dilaksanakan, dibiayai dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat sejak
tahun 1973. Sistem in iadalah hasil gabungan program U.S Navy's TIMATION dan proyek
U.S Air Force's 621B dibawah tanggung jawab Joint Program Office. Satelit GPS yang
pertama telah diluncurkan pada tahun 1978. Kongres Amerika Serikat, GPS kemudian
digunakan untuk kepentingan umum sampai sekarang.

Pada awalnya terdapat 24 satelit MEO (Medium Earth Orbit) yang digunakan untuk
membantu melacak posisi dengan membagi wilayah bumi menjadi 3 bagian masing-
masing diisi 8 satelit. Dalam perkembangannya, bumi dibagi menjadi 6 bagian dengan 4
satelit melayani per wilyah. Dengan adanya 24 satelit di angkasa, 4 sampai dengan 10
satelit GPS setiap saat akan selalu dapat diamati di seluruh permukaan bumi.

Kegunaan GPS sangatlah banyak. GPS bisa digunakan saat pengguna sedang
melaakukan aktivitas hiking atau mendaki gunung, tidak melulu harus bergantung pada
koneksi internet. Unit GPS portable atau aplikasi smartphone tertentu akan menunjukkan
lokasi pengguna pada peta. Fungsi GPS juga dapat melacak orang lain, misalnya
menemukan anak atau keluarga yang hilang bahkan menunjukkan hewan peliharaan.
Tetapi jika keduanya telah memiliki atau terpasang perangkat navigasi tersebut. GPS juga
bisa digunakan untuk bermain game yang mengandalkan lokasi, misalnya seperti
permainan Pokemon Go. Atau jika pengguna mengikuti informasi pasar saham. Semua
teknologi ini tentu mengandalkann GPS untuk menyinkronkan waktu. Kegunaannya juga
dapat mencakup :

• Militer

• Navigasi

• Sistem Informasi Geografi

• Pelacakan kendaraan

• Pemantauan gempa

• Aplikasi control pesawat

b. Segmen satelit

Segmen satelt ini merupakan sistem yang tersusun atas satelit yang
metidaknya 24 satelit GPS mengorbit dan dan berstatus aktif, mereka bergerak pada
sekitar 1000 mil per jam.

Sistem GPS sama persis seperti stasiun radio angkas, yang diperlengkapi
dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal gelombang,.
Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di permukaan bumi atau
dekat permukaan bumi atau dekat permukan bumi, dan digunakan untuk
menentukan informasi posisi, kecepatan, mauoun waktu. Satelit GPS yang terdapat
di orbit sebanyak 24 satelit, dibagi dalam 6 bidang orbit. Lintasan orbit mendekati
lingkaran danberjarak dari bumi 20.200 km dengan periode orbit 12 jam.
Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu :

Blok I :Initial Concept Validation Satellites

adalah generasi satelit percobaan (Initial Concept Validation Satellites), dan


pertama kali diluncurkan pada tanggal 22 Februari 1978.Sejak saat itu sampai
tahun 1985, ada 11 satelit Blok I yang diluncurkan. Meskipun satelit Blok I hanya
dimaksudkan sebagai satelit percobaan, tetapi sejak awal satelit-satelit Blok I ini
sudah banyak digunakan oleh pihak militer maupun sipil dengan hasil yang baik.

Gambar 1 Satelit Blok I GPS

Blok II :Initial Production Satellites

adalah satelit GPS operasional generasi pertama, dan mempunyai nomor


SVN (Space Vehicle Number) dari 13 sampai 21. Satelit Blok II ini dibangun oleh
Rockwell International dan diluncurkan mulai Februari 1989 sampai Oktober
1990. Berbeda dengan satelit Blok I, satelit Blok II didesain sedemikian rupa untuk
meminimalkan interaksi dengan stasiun pemantau di Bumi, dan disampinng itu
sebagian besar aktivitas pemeliharaan satelit dapat dilakukan tanpa mengganggu
pengiriman sinyal. Pengiriman data secara periodik dari segmen pengontrol ke
satelit juga tidak akan mengganggu pelayanan yang diberikan oleh satelit tersebut.
Satelit Blok II ini mempunyai kapasitas penyimpanan data selama 14 hari,
ketimbang 3,5 hari pada satelit Blok I.

Blok IIA :Upgraded Production Satellites

yang juga dibangun oleh Rockwell International mempunyai nomor SVN


dari 22 sampai 40. Satelit Blok IIA pada dasarnya identik dengan satelit Blok II,
dengan satu pengecualian yaitu seandainya stasiun pemantau satelit tidak dapat
mengirimkan ppesan navigasi yang baru ke satelit, maka satelit akan mampu
mengirimkan pesan navigasi yang terakhir sampai selama 180 hari. Meskipun dari
sisi pengguna innformasi orbit yang dikirimkan dalam hal ini ketelitiannya
berkurang dengan waktu, namun setidaknya sistem satelit tetap beroperasi dan
dapat digunakan.

Satelit Blok II/IIA didesain untuk memberikan pelayanan selama 7,3


tahun, dan setiap satelit memilikik 4 jam atom: 2 Cesium dan 2 Rubidium; serta
memiliki kemampuan Selective Availability (SA) dan Anti Spoofing (AS). Satelit
Blok II/IIA ini diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station dengan
menggunakan Delta II MLV (Medium Launch Vehicle).

Gambar 2 Blok II/IIA

Blok IIR :Replenishment Satellites

adalah generasi satelit GPS setelah satelit Blok IIA yang dibangun oleh General
Electric, dan mempunyai nomor SVN dari 41 sampai 62. Satelit pertama diluncurkan
pada tanggal 17 Januari 1997, tetapi hancur karena kegagalan dalam proses
peluncurannya. Karakteristik yang spesifik dari satelit Blok IIR ini adalah
kemampuannya untuk melakukan navigasi yang sifatnya mandiri.Dalam hal ini,
satelit Blok IIR dapat menciptakan pesan navigasinya sendiri tanpa pengiriman dari
stasiun pengontrol di Bumi. Dengan kemampuannya ini sistem dapat menjaga
ketelitiannya secara baik meskipun cukup lama tidak melakukan kontak dengan
segmen pengonntrol di Bumi. Satelit Blok IIR didesain untuk memberikan pelayanan
selama 7,8 tahun dan setiap satelit mempunyai jam atom: 1 Cesium dan 2 Rubidium;
serta memiliki kemampuan SA dan AS.

Blok IIF :Follow-On “Suistainment” Satellites

adalah generasi satelit GPS yang menggantikan generasi satelit Blok IIR. Dalam hal
ini Angkatan Udara AS merencanakan membeli sebanyak 33 buah satelit Blok IIF.
Sampai saat ini ada 24 satelit GPS yang secara terus menerus berada dimasing-
masing lintasannya di 6 orbit geostationer sekeliling planet bumi. Orbit satelit GPS
bersudut 55o terhadap ekuator dengan ketinggian rata-rata 20.200 km dari
permukaan bumi. Setiap satelit beratnya ± 800 kg dan bergerak dalam orbitnya
dengan kecepatan ± 4 km/detik. Jarak antar satelit diatur agar minimal 4 satelit yang
bergeometri baik dari setiap tempat di permukaan bumi pada setiap saat. Setiap
satelit ini memancarkan sinyal gelombang radio pada 2 frekwensi, yaitu 1575,24 MHz
(sinyal L1/kode P) dan 1227,60 MHz (L2).

c. Segmen Kotrol
Segmen kontrol terdiri dari stsiun control utama atau stasiun bumi (Master
Ground Stasiun-MGS) terletak dekat Colirado Spring di Colorado dan stasiun
monitor (Monitor Stasiun-MS) serta Ground Antennas Station (GAS), yang
keseluruhannya bertugas memastikan performa kinerja seluruh system satelit yang
keakuratannya. Fungsi ini menyangkaut beberapa tugas antara lain :
• Menjaga agar satelit tetap berada pada lintasan yang seharusnya, dengan
jalan mengamati satelit terus menerus.
• Mementau semua satelit dan kelayakannya
• Menentukan dan menjaga watu semua sistem satelit
• Melacak semua satelit GPS secara aktif dan mengumpulkan data dari
masing-masing satelit yang kemudian semua informasi itu dikirim ke
MGS, dimana data san setelit dan parameter waktu tertentu.

Segmen control mengukur data yang dikumpulkan oleh stasiun monitor


untuk memprediksi sifat dari orbit dan waktu satelit. Data hasil prediksi tersebut
ditransmisikan ke satelit-satelit GPS untuk kepentingan pengguna. Stasiun kontrol
juga menjamin bahwa orbit satelit dan jamsatelit masih berada pada batas yang
dapat diterima.

d. Segmen Receiver
Segmen Receiver merupakan bagian penerima dari system GPS . fungsinya sebagai
penerima sinyal dari dua frekuensi GPS, menguraikan dan memproses sinyal satelit
yang diterimanya. Segmen ini terdiri dari beberpa bagian utama yaitu : antena
dengan pre-ammplifer, bagian RF (Radio Frequency) dengan mengidentifikasi dan
memproses sinyal data, tampilan serta penampilan data yang untuk kemudian
menampilkan dan menentukan posisi, kecepatan dan waktu dan sebagainya.
Karena alat ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit sangat
penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja secara maksimal jika
terjadi gangguan pada sinyal satelit. Adabanyak hal yang dapat mengurangi
kekuatan sinyal satelit, antara lain :
• Kondisi geografis dimna pengguna masih dapat melihat langit yang cukup
luas, alat ini masih dapat berfungsi.
• Daerah hutan, makin lebat hutannya, maka sinyal akan sulit didapatkan
• Tidak dpat digunakan didalam air
• Alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik
• Tidak hanya diadalm gedung, berada diantara dua gedung yang besar dapat
menghambat sinyal.
• Sinyal yang memantul, maksudnya jiga berada siantara dua gedung yang
tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi segingga alat navigasi
dapat menunjukkan posisi yang salah yang berakibat membingungkan bagi
pengguna dalam menentukan arah serta tujuaan.

2. GLONASS
a. Sejarah GLONASS

GLONASS adalah sistem satelit navigasi global milik Uni Soviet


(Rusia) yang pengembangannya telah dimulai pada tahun 1976
(GLONASS, 2011). GLONASS mulai operasional pada tahun 1991,
walaupun pengembangan konstelasi secara penuh terselesaikan tahun 1996.
Satelit GLONASS terdiri dari konstelasi 24 satelit, dari jumlah konstelasi
satelit tersebut, untuk sementara 7 satelit masih di matikan, dan 17 satelit
telah beroperasi (Paul Kimppi, 2007).
Satelit berada dalam 3 bidang orbit di mana kedudukan satelit
dengan satelit lainnya terpisah dengan jarak 120°. Satelit beroperasi pada
ketinggian 19.100 km di atas permukaan Bumi, dengan inklinasi 64.8°
dan siklus per- putaran satelit mengelilingi Bumi 11 jam 15 menit.
Satelit GLONASS memberikan pelayanan kepentingan Militer melalui
frekuensi L-Band, frekuensi L1 dengan kode P, dan frekuensi L2 dengan
kode P.Pelayanan pesan penentuan posisi melalui frekuensi L1 dengan
Code C/A. Satelit GLONASS memancarkan sinyal dengan Code- C/A
menggunakan carier frekunensi. Frekuensi L1 antara 1,597- 1,617 MHZ
dan frekuensi L2 antara 1,240-1,260 MHZ. GLONASS masa mendatang
(2015) ditingkatkan pada pelayanan dalam ketelitian penentuan posisi
melalui frekuenasi L1, L2, dan frekuensi yang ke-3 (3rd Signal). Kemudian
untuk kepentingan militer untuk pelayanan dalam ketelitian tinggi, Melalui
frekuensi L1, dan L2. Stasiun Pengendali GLONASS seluruhnya di-
tempatkan di Uni Soviet (Rusia). Pusat pengendalian di darat berlokasi di
Moscow dan Stasiun Telemetry dan tracking yang disebut Receiving
Monitor Stations (RMS) berlokasi di St. Petersburg, Ternopol, dan Eniseisk.
Satelit GLONASS dapat menyiar- kan data melalui stasiun pengendali di
darat, namun demikian Sistem Satelit GLONASS belum mampu berdiri
sendiri untuk satelit penetuan posisi, masih menggunakan sistem rangkap
GPS+ GLONASS terutama untuk para peng- guna/pemakai dalam Real
Time Kinematic GPS (RTK-GPS), penerima yang dapat menggunakan satelit
GLONASS untuk meningkatkan penentuan posisi ber- integrasi dengan
satelit GPS, dan telah terbukti sangat menguntungkan di dalam suatu
lingkungan yang mem- punyai suatu jarak yang sulit dicover satelit. Dalam
peningkatan pengembangan sistem GLONASS dapat ditingkatkan ke dalam
sistem komersil yang mampu bersaing di dalam pasar umum peng- guna
sistem GNSS (Paul Kimppi, 2007).

b. Segmen Satelit

Kontraktor utama dari program GLONASS adalah Reshetnev Information


Satellite Systems (sebelumnya disebut NPO-PM). Perusahaan yang terletak di
Zheleznogorsk, adalah desainer dari semua satelit GLONASS, bekerja sama
dengan Institute for Space Device Engineering (an Russian Institute of Radio
Navigation and Time.

Produksi berkala satelit dilakukan oleh perusahaan Polyot PC di Omsk.


Selama tiga dekade pengembangan, desain satelit telah melalui banyak perbaikan,
dan dapat dibagi menjadi tiga generasi: GLONASS yang asli (sejak 1982),
GLONASS-M (sejak 2003), dan GLONASS-K (sejak 2011). Setiap satelit
GLONASS memiliki desain GRAU 11F654, dan masing-masing juga memiliki
desain militer “Cosmos-NNNN”.

• Generasi Pertama

Generasi pertama satelit GLONASS (juga disebut Uragan) kesemuanya 3


sumbu yang stabil, umumnya memiliki berat 1.250 kg dan dilengkapi dengan
sistem propulsi sederhana untuk memungkinkan relokasi dalam konstelasi.
Seiring waktu, dilakukan pengembangan menjadi Blok IIa, IIb, dan IIV,
dengan pengembangan setiap blok evolusioner. Enam satelit Blok Iia
diluncurkan di 1985-1986 dengan standar waktu dan frekuensi yang lebih baik
dari prototype, dan stabilitas frekuensi yang meningkat.Satelit-satelit ini juga
menunjukkan umur hidup rata-rata 16 bulan operasional.Satelit Blok Iib
dengan desain 2 tahun masa hidup, muncul pada tahun 1987, dimana total 12
satelit diluncurkan, tapi setengah dari jumlah itu hancur dalam kecelakaan
kendaraan peluncuran. Enam satelit yang berhasil mencapai orbit bekerja
dengan baik, beroperasi selama rata-rata hampir 22 bulan.
Blok IIV adalah yang paling produktif dari generasi pertama.Digunakan
secara eksklusif 1988-2000 dan terus dimasukkan dalam peluncuran sampai
2005, total 25 satelit diluncurkan.Didesain untuk hidup selama tiga tahun,
namun berbagai satelit melebihi tiga tahun, dengan satu model yang hidup
sampai 68 bulan. Satelit Blok II yang biasanya diluncurkan tiga buah pada
satu waktu dari Kosmodrom Baikonur menggunakan Proton-K Blok-DM-2
atau Proton-K Briz-M boosters.Satu-satunya pengecualian adalah ketika pada
dua peluncuran, sebuah satelit reflektor geodetik Etalon diganti oleh sebuah
satelit GLONASS.

• Generasi Kedua

Generasi kedua dari satelit, yang dikenal sebagai Glonass-M, dan


dikembangkan awal tahun 1990 dan pertama kali diluncurkan pada tahun
2003. Satelit ini memiliki masa hidup tujuh tahun dan berat sekitar 1.480
kg.Ukuran satelit adalah sekitar 2,4 m (7 ft 10 in) dengan diameter 3,7
m(12 kaki) tinggi, dengan rentang panel surya 7,2 m (24 kaki) untuk
kemampuan pembangkit tenaga listrik sebesar 1600 watt pada saat
peluncuran. Struktur payload belakang menjadi tempat 12 antena utama
untuk transmisi Lband. Reflektor laser sudut kubus juga dilakukan untuk
membantu dalam penentuan orbit yang tepat dan penelitian geodesi. Satelit
ini juga menggunakan jam atom Cesium. Total sebanyak 14 satelit
generasi kedua diluncurkan sampai akhir 2007.

Seperti generasi sebelumnya, satelit-satelit generasi kedua


diluncurkan sejumlah tiga satelit sekali waktu menggunakan Proton-K
Blok-DM-2 atauProton-K Briz-M boosters.
Gambar 3 Bentuk Tipikal Satelit GLONASS-M

• Generasi Tiga
GLONASS-K adalah sebuah peningkatan dari generasi sebelumnya,
yaitu pada segi bobot.Bobot satelit GLONASS-K sekitar 750 kg, jauh lebih
ringan dibandingkan bobot satelit GLONASS-M yang sekitar
1450kg.Satelit ini memiliki masa hidup operasional 10 tahun. Satelit
generasi ketiga mengirimkan sinyal navigasi yang lebih banyak untuk
meningkatkan akurasi sistem, termasuk sinyal CDMA baru pada band L3
dan band L5 yang akan menggunakan modulasi mirip dengan GPS modern,
Galileo ,dan Compass. Satelit GLONASS generasi ini dipersenjatai
peralatan yang canggih yang dibuat dari komponen-komponen dari Rusia
yang akan membuat akurasi GLONASS meningkat dua kali lipat. Seperti
halnya dengan satelit sebelumnya, GLONASS-K adalah 3-sumbu yang
stabil dengan panel surya ganda.

Satelit GLONASS-K pertama berhasil diluncurkan pada 26 Februari


2011. Karena pengurangan bobot satelit, GLONASS-K dapat diluncurkan
berpasangan dari lokasi peluncuran Kosmodrom Plesetsk dengan
menggunakan biaya jauh lebih rendah Soyuz-2.1b boostersatau enam satelit
pada sekali waktu dari Kosmodrom Baikonur menggunakan Proton-K Briz-
M.
Gambar 4 Bentuk Tipikal Satelit
GLONASS-K

c. Segmen Kontrol

Segmen kontrol darat melakukan kontrol satelit GLONASS.Segmen sistem kontrol


terdiri dari System Control Center (SCC) yang terletak di wilayah Moskow, dan
beberapa stasiun Telemetry, Tracking, dan Control (TT & C) yang terdistribusikan
ke seluruh wilayah Rusia. Segmen Kontrol Darat melakukan tugas sebagai berikut:

• Pemantauan orbit konstelasi

• Menyesuaikan parameter orbit satelit secara berkelanjutan

• Mengupload program waktu, perintah kontrol, dan informasi khusus

Agar operasional sistem navigasi satelit menjadi normal, sangat penting untuk
menyinkronkan semua proses yang terjadi selama operasi sistem. Artinya, proses
ini akan berlangsung pada skala waktu yang tunggal. Untuk memenuhi persyaratan
ini, Synchronization System yang memuat Central Synchronizer yang merupakan
sebuah stasioner standar frekuensi hidrogen ultra-stabil, yang digunakan sebagai
dasar untuk skala waktu GLONASS.Semua skala waktu pada satelit disinkronisasi
dengan skala waktu sistem.Central Synchronizer disinkronisasikan dengan Waktu
Negara dan Referensi Frekuensi, yang terletak di Mendeleev (wilayah Moskow).
Penyebaran dan pemeliharaan orbital konstelasi dilakukan oleh dua roket sistem
ruang angkasa, satu berdasarkan peluncur “Proton” dan satu lainnya berdasarkan
peluncur “Soyuz”. Setiap sistem roket ruang meliputi:

• Sistem peluncur

• Sistem booster

• Sistem Satelit

d. Segmen Receiver

Dari jenis data yang dikirim atau direkam, satelit GLONASS mengirimkan
dua jenis sinyal, yaitu sinyal Standard Precission (SP) dan sinyal High Precission
(HP). Sinyal menggunakan pengkodean DSSS dan modulasi Binary Phase-Shift
Keying (BPSK) yang sama seperti pada sinyal GPS. Semua satelit GLONASS
mengirimkan kode yang sama seperti sinyal SP mereka, namun setiap pengiriman
dilakukan pada frekuensi yang berbeda menggunakan 15-kanal berteknik
Frequency Division Multiple Access (FDMA) yang mencakup kedua sisi baik dari
1602,0 MHz, yang dikenal sebagai band L1. Pusat frekuensi adalah 1602 MHz + n
× 0.5625 MHz, dimana n adalah nomor saluran frekuensi satelit
(n = -7, -6, -5, …0, …, 6, sebelumnya n = 0, .. , 13).

Sinyal yang ditransmisikan dalam kerucut 38 °, dengan menggunakan


polarisasi melingkar tangan kanan, pada EIRP antara 25 hingga 27 dBW (316-500
watt). Perhatikan bahwa konstelasi 24 satelit diakomodasi dengan hanya 15 saluran
dengan menggunakan kanal frekuensi yang sama untuk mendukung pasangan
satelit antipodal (sisi berlawanan dari planet di orbit).

Sinyal HP (L2) disiarkan di fase quadrature dengan sinyal SP, berbagi


gelombang pembawa sama dengan sinyal SP, tetapi dengan bandwidth yang
sepuluh kali lebih tinggi dari sinyal SP. Sinyal L2 menggunakan FDMA sama
dengan sinyal band L1, tetapi mengirimkan membelakangi 1246 MHz dengan
frekuensi pusat ditentukan oleh persamaan 1246 MHz + n × 0,4375 MHz, dimana
n mencakup kisaran yang sama seperti untuk L1. Pada efisiensi puncak, sinyal SP
menawarkan akurasi posisi horisontal dalam 5-10 meter, posisi vertikal dalam 15
meter, mengukur vektor kecepatan jarak 10 cm / detik, dan waktu dalam 200 ns,
semua didasarkan pada pengukuran dari empat generasi pertama satelit secara
bersamaan; satelit baru seperti GLONASS-M memperbaiki ini.

Sinyal HP yang lebih akurat yang tersedia untuk pengguna yang


berwenang, seperti Militer Rusia. Saat ini, sinyal referensi sipil tambahan disiarkan
di band L2 dengan kode SP identik dengan sinyal band L1. Ini tersedia dari semua
satelit di konstelasi saat ini, kecuali satelit bernomor 795. GLONASS
menggunakan datum koordinat bernama “PZ-90”, di mana lokasi yang tepat dari
Kutub Utara diberikan sebagai rata-rata posisinya 1900-1905.Hal ini berbeda
dengan datum koordinat GPS, WGS 84, yang menggunakan
lokasi Kutub Utara pada tahun 1984. Pada tanggal 17 September 2007, datum PZ-
90 telah diperbarui agar berbeda dari WGS 84 kurang dari 40 cm (16 in) dalam arah
tertentu. Merk receiver GLONASS sangat beraneka ragam, seperti Septentrio,
Topcon, JAVAD, Magellan Navigation, Novatel, Leica Geosystems, Trimble Inc,
dan lain-lain.

3. Galileo

a. Sejarah Galileo

Saat ini Uni Eropa (European Union atau EU) bekerjasama dengan badan
antariksa Eropa atau ESA sedang mengembangkan program GNSS Galileo.
Pembagian tugas adalah sebagai berikut; UE adalah bertanggung jawab untuk
dimensi politik dan untuk pengaturan sasaran program pengembangan, kemu-
dian ESA secara teknis mengembangkan dan mensahkan sistem satelit.
Pengem- bangan program GNSS Gallieo ini dilatarbelakangi karena para
pengguna navigasi satelit tidak mempunyai alternatif pilihan selain
menggunakan GPS atau GLONASS. Untuk ini maka pada tahun 1990-an
Eropa merasa perlu untuk memiliki sendiri sistem satelit navigasi global (ESA,
2010). Satelit pertama yaitu Galileo In-Orbit Validation Element-A (GIOVE-
A diluncurkan pada tanggal 28 Desember 2005, dan satelit kedua GIOVE-B
diluncurkan bulan April 2008 (Veri Ilham, 2009).
Satelit awal ini digunakan untuk mengumpulkan data untuk dipakai oleh
jaringan satelit Galileo nantinya dan sekaligus mempersiapkan posisi orbit
satelit-satelit berikutnya. Setelah sistem satelit navigasi Galileo beroperasi
secara penuh, sistem ini akan memiliki beberapa pemonitor stasiun Bumi dan
30 satelit (27 satelit aktif dan 3 satelit sebagai backup), akan mengorbit dan
memberikan arah yang lebih tepat lagi pada pengguna peralatan navigasi.
Galileo akan memberikan data yang lebih cepat dan akurat hanya dalam
radius 1 meter, dibandingkan dengan GPS yang hanya mampu mem-
berikan keakuratan dalam radius 3 meter. Seperti halnya GPS dan GLONASS,
Galileo akan memberikan service navigasi ke masyarakat umum untuk
digunakan pada telpon mobile (HP, Ponsel) canggih, peralatan-peralatan
personal navigasi dan peralatan navigasi lainnya yang membutuhkan data
dari satelit (Veri Ilham, 2009). Program satelit Galileo yang terdiri dari
konstelasi 30 satelit navigasi yang akan ditempatkan dalam 3 bidang orbit
di orbit MEO.

b. Segmen Satelit

Secara umum ada tiga penyususnyan system Galileo yaitu komponen angkasa,
control bumi, dan komponen pengguna. Segemn satelit galileo terdapat 30 satelit,
dimna terdapat 27 satelit yang aktif dan 3 satelit cadangan dalam Medium Earth Orbit
(MEO) pada ketinggian 23600 km. Satelit akan melakukan perjalanan sepanjang tiga
orbit sirkular pada inklinasi 56*. Dengan waktu orbit 14 jam, kofigurasi dan
konstelasi akan menjamin sekurang-kurangnya 10 satelit yang kelihatan akan
memberikan informasi posisi dan waktu untuk semua lokasi, termasuk daerah kutub.
Wahana satelit Galileo diharapkan akan dapat bertahan Selma 10 tahun. Segmen
angkasa akan diatur lewat 20 stasiun sensor Galileo (GNSS). Pertukaran antara
stasiun kotrol dan satelit akan dikerjakn melalui stasuin oenghubung khusus.
Sebanyak 15 stasiun penghubung akan dipasang di sekitar permukaan bumi untuk
memudahkan dalam hal transfer data. Sebagai komponen control bumi, stasiun
control akan bertanggung jawab memanajemen satelit, mengintetrasikan sinyal, dan
sinkronisasi jam atom satelit. Segmen pengguna terdiri dari para pengguna seatelit
Galileo, baik di darat, laut, udara maupun angkas. Dalam hal ini penerima diperlukan
untuk menerima sinyal-sinyal sari satelit galieo dan digunakan untuk menentukan
posisi, kecepatan dan waktu. . Komponen utama dari suatu receiver Galileo secara
umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal
dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan
pemroses data (solusi navigasi), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan
tampilan, dan memori serta perekam data.

Gambar 5 Space Segment Galileo

c. Segemen Kontrol

Galileo Control System (GCS) bertanggung jawab untuk melakukan control


konstelasi satelit dan pengelolaan satelit Galileo. GCS menyediakan fungsi control
untuk seluruh konstelasi satelit Galileo yang kemudian dikerahkan dalam Control
Centers Galileo (GCC) dan lima yang lain didistribusikan secara global melalui
stasiun Telemetry Tracking and Control (TT&C). Untuk pengelolaannya, GCS akan
menggunakan jaringan global lima stasiun TTC untuk saling berkomunikasi dengan
satelit. Galileo Mission System (GMS) bertanggung jawab untuk penentuan data
navigasi yang diperlukan untuk menyediakan layanan transfer navigasi dan waktu
UTC. GMS akan menggunakan jaringan global Galileo Sensor Stations (GSS) untuk
memantau sinyal navigasi dari semua satelit secara kontinyu melalui jaringan
komunikasi yang komprehensif. Unsur utama dari GSS adalah Reference Receiver.

Segmen sistem kontrol Galileo meliputi komponen dari dua segmen Galileo,
GCS dan GMS. Berikut ini adalah fasilitas utama GMS.
• OSPF: Orbit determination and Synchronization Processing Facility, yang
berfungsi untuk penentuan parameter satelit navigasi.
• MGF: Message Generation Facility, untuk realisasi fisik dari sistem waktu
Galileo.
• PTF: Precision Timing Facility, sebagai pemantau dan pengendali semua unsur
GMS secara real time.
• MUCF: Mission Uplink Control Facility, untuk pemantauan dari satelit Galileo.
• MSF: Mission Support Facility, sebagai fungsi off-line termasuk perhitungan data
konfigurasi dan kalibrasi elemen real-time.
• MTPF: Maintenance and Training Platform, berisi contoh dari semua elemen dan
peralatan pendukung keperluan pemeliharaan satelit Galileo.
• GMS KMF: GMS Key Management Facility, pendukung aspek perlindungan dan
keamanan data.
• SPF: Service Product Facility, sebagai gateway pertukaran data dari GCC dan
dunia luar.
d. Segmen Receiver

Receiver Galileo adalah perangkat yang mampu menentukan solusi


navigasi dengan mengolah sinyal yang dipancarkan satelit Galileo. Setelah sinyal
diperoleh, aplikasi penerima akan menerjemahkan pesan navigasi yang berisi
semua parameter yang dapat digunakan oleh pengguna untuk keperluan penentuan
posisi. Empat jenis data yang diperlukan untuk melakukan positioning adalah :
• Ephemeris yang dibutuhkan untuk menunjukkan posisi satelit ke pengguna.
• Parameter waktu dan koreksi jam yang diperlukan untuk menghitung pseudo-
range.
• Parameter layanan yang diperlukan untuk mengidentifikasi set data navigasi,
satelit, dan indikator sinyal.
• Almanak yang digunakan untuk menghitung posisi semua satelit di konstelasi
dengan akurasi sehingga penerima dapat meningkatkan waktu yang dibutuhkan
untuk proses akuisisi satelit awal.

4. COMPASS (Beidou)
a. Segmen sejarah

Sistem satelit navigasi Beidou adalah sistem satelit navigasi yang


sedang dikembangkan China untuk menentukan lokasi bagi keperluan
militer. China mengembangkan satelit Beidou ini untuk mengurangi
ketergantungannya terhadap sistem satelit navigasi GPS dan
GLONASS. Sistem Beidou generasi pertama terdiri dari dua satelit yaitu
satelit Beidou-1 A dan satelit Beidou-1B yang diluncurkan masing-
masing pada Oktober 2000 dan Desember 2000. Sedangkan sistem
Beidou generasi kedua yaitu Beidou -2A, Beidou-2B, dan Beidou-2C
diluncurkan masing-masing pada tanggal 24 Mei 2003, 3 Pebruari 2007,
dan 14 April 2007.
Walaupun kemampuan Beidou ini masih kurang dibanding
sistem GPSmilik Amerika Serikat dan sistem GLONASS milik Rusia,
namun telah dapat mengurangi ketergantungan China terhadap kedua
sistem tersebut. Setelah peluncurannya satelit Beidou-2C pada bulan
April 2007 ke GEO, sistem satelit Beidou ini namanya diganti menjadi
sistem Compass atau China’s Compass Navigation Satellite System
(CNSS). Pada tahun 2015 direncanakan, China akan memiliki konstelasi
satelit Compass (Beidou) sebanyak 30 satelit yang berada pada Medium
Earth Orbit (MEO) (Inside GNSS News, 2009). Empat satelit Beidou
sebelumnya berada di orbit GEO. CNSS nantinya akan terdiri dari lima
satelit di GEO dan 30 (tiga puluh) satelit di MEO.
b. Segmen Satelit
Segmen satelit COMPASS atau Beidou terdiri dari 35 konstelasi satelit,
yang meliputi 2 orbit geostasioner, dan 30 satelit non-GEO. Sistem ini sedang
dalam tahap pengembangan dari sistem regional yang disebut Beidou-1, dan pada
tahap pertama akan menyediakan layanan navigasi global pada tahun 2010, mirip
dengan GPS, GLONASS atau satelit Galileo.

c. Segmen control
Segmen sistem kontrol merupakan salah satu bagian penting dari
arsitektur satelit navigasi global. Fungsi utama dari segmen kontrol adalah untuk
memonitor satelit, mengatur pergerakan satelit, mendefinisikan parameter-
parameter satelit, dan memproses data. Sama seperti segmen kontrol sistem
lainnya, segmen kontrol system COMPASS terdiri dari beberapa bagian yang
terintegrasi. Menurut China Satellite Navigation Office ( CSNO ), hingga saat ini
system COMPASS terdiri dari Master Control Station (MCS), Upload Station (US)
dan jaringan Monitor Station (MS).
Pertama sinyal ditransmisikan oleh segmen pengguna ke satelit. Masing-
masing satelit yang melintas menerima sinyal itu dan mentransmisikannya ke
MS. MS mengumpulkan setiap data dan sinyal dari setiap satelit yang diamati,
lalu mengirimkan data pengamatan itu ke MCS untuk diproses dan diolah.
MCS mengolah dan menghitung posisi 3D receiver berdasarkan data sinyal
yang diterima. Melalui Upload Station (US), MCS mengirimkan data yang telah
diproses ke satelit Proses akhir adalah satelit menyiarkan atau mentrasmisikan
sinyal yang telah diolah oleh MCS menjadi data posisi kembali ke pengguna.
• Master Control Station
Master Control Station atau MCS adalah sebuah fasilitas yang
bertanggung-jawab untuk mengontrol semua bagian-bagian sistem satelit
yang digunakan dan menghasilkan perintah navigasi (navigation
message). Tugas utama MCS seperti yang dikatakan China Satellite
Navigation Office adalah sebagai berikut :
- Mengumpulkan data pengamatan dari tiap-tiap MS.
- Mengolah data pengamatan.
- Menghasilkan perintah navigasi .
- Wide area differential data dan integritas informasi.
- Melakukan perencanaan dan penjadwalan.
- Mengadakan pengawasan dan pengontrolan sistem operasi.
Hingga saat ini sistem COMPASS menggunakan satu Master
Control Station yang terletak di Weinan, Provinsi Shaanxi, bernama Xi’an
Satellite Control Centre (XSCC). XSCC adalah pusat komunikasi, pusat
komando dan kontrol, pusat pengolahan data dan kantor pusat
administrasi telemetri, pelacakan, serta kontrol jaringan luar angkasa
China.

• Upload Station
Upload Station (US) adalah bagian sistem kontrol yang
bertanggung jawab meng-upload koreksi orbit, transmisi data dan
navigational message dari MCS ke satelit. Semua data-data dan informasi
yang akan ditransmisikan ke satelit dari MCS, diatur dan dikontrol oleh
bagian ini. Sampai saat ini China menggunakan dua Upload Station yang
digunakan oleh system COMPASS, yaitu Xi’an Satellite Control Center
(XSCC) dan Beijing Aerospace Command and Control Center (BACC).
• Monitor Station
Monitor station (MS) adalah bagian yang bertanggung jawab dalam
memonitor dan melacak satelit. Fungsi utama dari Monitor Station dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- Melacak dan memantau satelit secara kontinyu.
- Mengumpulkan data pengamatan satelit dari masing-masing lokasi.
- Menerima sinyal dari satelit.
- Mengirim data hasil observasi kepada Master Control Station agar
diolah dan diproses.
Menurut Tsinghua University, sampai saat ini China menggunakan
30 Monitor Station yang tersebar di seluruh dunia. Posisi dan distribusi
monitor dan tracking station yang digunakan oleh China.
d. Segmen Receiver
Segmen pengguna terdiri dari terminal pengguna Beidou yang pertama kali
muncul pada tahun 2009, yang menerima sinyal navigasi Beidou, menentukan
pseudo-range dan memecahkan persamaan navigasi untuk mendapatkan koordinat.
Beidou receiver adalah perangkat yang mampu menentukan posisi pengguna,
kecepatan dan waktu yang tepat dengan mengolah sinyal yang dipancarkan oleh
satelit Beidou. Setiap solusi navigasi yang disediakan oleh GNSS Receiver
didasarkan pada perhitungan jarak untuk satu set satelit, dengan cara mengekstrasi
waktu propagasi dari sinyal masuk.

Catatan :
Perbedaan Satelit GPS, Glonass, Galileo, Compass:

• GPS singkatan Global Positioning Sattelite, sistem satelit navigasi pertama, paling
lengkap, terus diperbaharui dan milik Amerika. Digunakan di semua perangkat navigasi
sebagai signal utama. Awalnya dirancang untuk militer dan terakhir dibuka untuk publik
sejak akhir 2000. Versi komersil memiliki tingkat presisi sampai centimeter
• Glonass dikembangkan oleh Rusia, baru dibuka untuk publik 2007 dan sudah bekerja
penuh tahun 2011. Total 31 satelit navigasi, tapi beroperasi penuh saat ini hanya 24 satelit.
Rusia menyelesaikan semua konstelasi satelit navigasi Glonass pada Desember 2012.
Sekarang signal navigasi Glonass digunakan untuk signal pendamping atau pembantu dari
signal GPS.
• Beidou, milik China telah digunakan global seperti Glonass dan GPS. Dalam rencana
tahun 2018 dengan peluncuran satelit navigasi baru.
• Galileo sistem satelit Eropa sudah online mulai Desember 2016, setidaknya 18 satelit.
Perangkat baru mengunakan sistem Galileo pada tahun 2018. Publik menerima jarak akurat
sampai 1 meter, versi komersil di enskripsi sampai 1 cm. Total baru beroperasi 22 satelit
tahun 2018, total 30 satelit navigasi Galileo sampai tahun 2020.

Referensi:
https://docplayer.info/35912219-Bab-iv-sistem-satelit-navigasi-compass.html
http://lisa.blog.st3telkom.ac.id/2015/01/05/glonass-sistem-satelit-navigasi-global-canggih-milik-
rusia/
http://geoexpose.blogspot.com/2012/01/segmen-gps.html
http://www.obengplus.com/artikel/articles/58/1/Glonass-VS-GPS-vs-Beidou-vs-Galileo-sistem-
satelit-sudah-digunakan-oleh-smartphone-alat-GPS-atau-tablet.html
https://www.scribd.com/document/243772469/Satelit-Galileo-docx

Anda mungkin juga menyukai